- Beranda
- Stories from the Heart
SULITNYA MELUPAKANMU
...
TS
hugomaran
SULITNYA MELUPAKANMU
Kumpulan Cerita || SULITNYA MELUPAKANMU


Setelah bergulat begitu lama dengan perasaan yang layu dan hampir saja meremuk patah, aku harus berusaha melupakan seseorang yang sampai saat ini namanya masih saja merasuk dalam dada. Mencandu pada isi otak hingga semuanya serasah tidak berarti lagi, untuk mencari dan menemukan hati yang baru lagi.
Terima kasih, atas sejuta kisah yang pernah kita lalui berdua, kita yang pernah menyatakan harapan untuk terus bersama hingga menjumpai petangnya kehidupan bersama. Tetapi apalah jadinya sampai saat ini, semua telah berubah.
Momen seperti ini, semata-mata karena kenangan yang begitu indah, begitu sangat lama bersama sama memupuk perasaan yaitu; Cinta.
Perihal cinta, tentunya kita semua pernah merasakan cinta.
Namun saja, kamu yang sedang tersenyum membaca cerita ini kiranya pernah juga merasakan bias-bias cinta, semoga saja dirimu tidak merasakan luka yang begitu dalam, sebab terluka oleh orang yang kau cinta sepenuh jiwa. Orang yang pernah kau sapa sayang, akhirnya mencabik kesetiaanmu perlahan lahan hingga dirimu terluka lalu patah pada penyesalanmu sendiri.

Ilustrasi Foto Sumber unsplash.com
@hugomaran


PENGANTAR
Setelah bergulat begitu lama dengan perasaan yang layu dan hampir saja meremuk patah, aku harus berusaha melupakan seseorang yang sampai saat ini namanya masih saja merasuk dalam dada. Mencandu pada isi otak hingga semuanya serasah tidak berarti lagi, untuk mencari dan menemukan hati yang baru lagi.
Terima kasih, atas sejuta kisah yang pernah kita lalui berdua, kita yang pernah menyatakan harapan untuk terus bersama hingga menjumpai petangnya kehidupan bersama. Tetapi apalah jadinya sampai saat ini, semua telah berubah.
Momen seperti ini, semata-mata karena kenangan yang begitu indah, begitu sangat lama bersama sama memupuk perasaan yaitu; Cinta.
Perihal cinta, tentunya kita semua pernah merasakan cinta.
Namun saja, kamu yang sedang tersenyum membaca cerita ini kiranya pernah juga merasakan bias-bias cinta, semoga saja dirimu tidak merasakan luka yang begitu dalam, sebab terluka oleh orang yang kau cinta sepenuh jiwa. Orang yang pernah kau sapa sayang, akhirnya mencabik kesetiaanmu perlahan lahan hingga dirimu terluka lalu patah pada penyesalanmu sendiri
SULITNYA MELUPAKANMU

Aku tidak peduli, aku juga tidak berhak tahu tentang kisah cintamu. Apapun kisahmu di hari kemarin, aku tidak berhak sama sekali untuk mengajakmu walau hanya sekadar mengingat kembali. Sebab, aku bukan tipe yang biasa meninggalkan luka, aku hanya terbiasa dilemparkan penyesalan semata.
Lalu kita yang di hari ini, adalah; orang-orang yang sudah semestinya menemukan jalan kebahagiaan kita masing-masing. Yang aku ingin dari kalian, cukup membaca saja apa yang aku tuliskan dalam bait paling pahit ini, menunjukkan bahwa aku hanyalah manusia yang pantas terluka juga, karena kita hanyalah manusia biasa. Kemudian pantas membahagiakan kembali diri sendiri. Walaupun harus melewati beberapa tahap untuk mengobati hati yang tergores luka.
Mengandalkan orang terdekat, sahabat baik dan semua yang bisa dijadikan tempat berbagi cerita.
Sulitnya melupakan, seringkali atau sampai pada hari ini, masih begitu lekat di hati para remaja. Dalam menunjukkan ekspresi tertinggi antara cinta dan ketidak berdayaan mereka, perihal menemukan orang baru atau saja tidak mampu membuka lembaran baru dalam kisah cinta mereka. Rasa ketakutan terbesar ketika mereka tidak lagi diterima oleh orang yang akan mereka kenal di kemudian hari. Ketakutan macam apa yang kemudian menyesatkan pikiranmu untuk tidak mau membuka kisah baru? Apa kau terus tinggal pada keterpurukan itu?
Mari saling merekoleksikan diri kita, jika kita pernah merasakan hal yang sama.
Ingat, kau memiliki kesempatan untuk mencari tambatan hati yang baru, perihal masa lalumu dari orang-orang yang pernah mengecewakan dirimu, ambil nilai kedewasaan dalam hal menata perasaan dikemudian hari bersama orang yang baru.
Cinta yang tulus, tidak akan mendasari cerita-cerita lalu, ia hanya akan mau hidup dengan kisahmu yang baru bersama dia. Yang lalu biarkan berlalu menjadi cerita yang telah rapi disimpan dalam bilik kenangannya tersendiri.

Di belahan dunia manapun akan paham bahwa penyesalan selalu hadir paling akhir, selalu menjadi rasa yang paling hambar di akhir sebuah kisah.
Apalagi tentang kisah asmara antara sepasang hati yang rapuh.
Sebuah pertanyaan paling sesak di dada, sementara hati sedang kalut, akibat asmara yang berakhir pilu, kemudian harus dilemparkan pertanyaan kenapa dulu kita berjumpa? Sesak sekali rasanya, semoga diantara kita yang sedang membaca belum semuanya merasakan hal yang sama.
Ekspresi tertinggi dari penyesalan hanyalah kembali mengingat kenangan yang pernah dilalui berdua, tertawa gembira bersama, menikmati senja berdua, menikmati hujan bersama, dan lain sebagainya.
Menjadikan diri ini paling tak berarti apa-apa lagi, lalu pantaskah aku terus membenci diri akan pernah mengenal sosok dirimu yang kini sangat ku benci?
Mungkin saja, iya. Namun perlahan itu semua tidak akan terjadi lagi. Semoga.

Kalau saja, kemarin kita tidak berjumpa. Kita tidak bertatap mata. Tidak saling berpegangan tangan diawal perjumpaan itu kita mulai. Lalu perlahan rasa itu tumbuh dan berbuah cinta di hati. Mungkin saja perpisahan kali ini tidak sesakit ini, tidak sesulit ini, juga tak sesesal ini.
Ketika harus kembaliku ingat-ingat lagi. Ternyata aku salah, aku terlalu berharap lebih untuk tetap menjadi yang terbaik untuk merawat kebersamaan kita di hari kemarin, aku terlalu berlarut percaya pada sosok dirimu.
Aku yang selalu menginginkan diriku untuk menjadi rumah yang nyaman bagi tinggalmu. Untuk menikmati hari-harimu di bumi bersamaku.
Namun saja kenyataan selalu lebih sedih dari harapan yang selalu kubahagiakan sendiri, bersama perasaanku. Perasaan yang selalu berharap, kamulah akhir dari perjalanan cerita cinta ini.

Di pertengahan jalan saat bersamamu, aku mulai ragu akan bahasa setiamu, kau perlahan menarik kembali rasa yang telah membuat ku merasakan kenyaman, kau menyimpul kembali kalimat kalimat lepas yang indah itu kembali kepada hangatnya ucapanmu,,, lalu diam-diam meninggalkan luka untukku. Aku berdiam dalam sendiriku dengan waktu yang cukup lama, aku bertanya. “apa yang salah denganku ?” apakah kau mersakan itu?
Terima kasih, darimu sejuta pelajaran aku dapatkan, bagaimana caranya untuk lebih mengawas perasaan di kemudian hari.
Teruntuk Kamu, jika telah kau bahagia di hari ini, maka berbahagialah, aku akan terus merawat cerita-cerita ini walau tak semanis dahulu lagi.
Namun, tidak akan bisa kurelakan kepergianmu, biarkan kusimpan dalam hati perihal pergimu disaat hati sudah nyaman. Aku yang belum seutuhnya merelakan pergimu, kau hadir dengan cerita yang menyakitkan hati. Sudah sejuta kali aku berusaha sekuat tenaga memaksakan kehendakku untuk mengiyakan pintamu agar pergi darimu, berulang-ulang kali aku mencoba, namun saja tak bisa itu.
Kau benar, hidupku memang tak semanis yang kau inginkan, yang kau cari hanyalah kesenangan semata, semata hanya tentang kepuasan dirimu.
Bukan soal kenyamanan hatimu saat bersamaku.
Maka berhentilah memaksakan kehendakku untuk harus melupakan dirimu, biarkan semua perlahan memudar dari pikiranku sendiri, tanpa adanya paksaan dari orang seperti dirimu...
Lalu kita yang di hari ini, adalah; orang-orang yang sudah semestinya menemukan jalan kebahagiaan kita masing-masing. Yang aku ingin dari kalian, cukup membaca saja apa yang aku tuliskan dalam bait paling pahit ini, menunjukkan bahwa aku hanyalah manusia yang pantas terluka juga, karena kita hanyalah manusia biasa. Kemudian pantas membahagiakan kembali diri sendiri. Walaupun harus melewati beberapa tahap untuk mengobati hati yang tergores luka.
Mengandalkan orang terdekat, sahabat baik dan semua yang bisa dijadikan tempat berbagi cerita.
Sulitnya melupakan, seringkali atau sampai pada hari ini, masih begitu lekat di hati para remaja. Dalam menunjukkan ekspresi tertinggi antara cinta dan ketidak berdayaan mereka, perihal menemukan orang baru atau saja tidak mampu membuka lembaran baru dalam kisah cinta mereka. Rasa ketakutan terbesar ketika mereka tidak lagi diterima oleh orang yang akan mereka kenal di kemudian hari. Ketakutan macam apa yang kemudian menyesatkan pikiranmu untuk tidak mau membuka kisah baru? Apa kau terus tinggal pada keterpurukan itu?
Mari saling merekoleksikan diri kita, jika kita pernah merasakan hal yang sama.
Ingat, kau memiliki kesempatan untuk mencari tambatan hati yang baru, perihal masa lalumu dari orang-orang yang pernah mengecewakan dirimu, ambil nilai kedewasaan dalam hal menata perasaan dikemudian hari bersama orang yang baru.
Cinta yang tulus, tidak akan mendasari cerita-cerita lalu, ia hanya akan mau hidup dengan kisahmu yang baru bersama dia. Yang lalu biarkan berlalu menjadi cerita yang telah rapi disimpan dalam bilik kenangannya tersendiri.
Mengapa Harus Berjumpa Denganmu?

Di belahan dunia manapun akan paham bahwa penyesalan selalu hadir paling akhir, selalu menjadi rasa yang paling hambar di akhir sebuah kisah.
Apalagi tentang kisah asmara antara sepasang hati yang rapuh.
Sebuah pertanyaan paling sesak di dada, sementara hati sedang kalut, akibat asmara yang berakhir pilu, kemudian harus dilemparkan pertanyaan kenapa dulu kita berjumpa? Sesak sekali rasanya, semoga diantara kita yang sedang membaca belum semuanya merasakan hal yang sama.
Ekspresi tertinggi dari penyesalan hanyalah kembali mengingat kenangan yang pernah dilalui berdua, tertawa gembira bersama, menikmati senja berdua, menikmati hujan bersama, dan lain sebagainya.
Menjadikan diri ini paling tak berarti apa-apa lagi, lalu pantaskah aku terus membenci diri akan pernah mengenal sosok dirimu yang kini sangat ku benci?
Mungkin saja, iya. Namun perlahan itu semua tidak akan terjadi lagi. Semoga.
Kau Yang Kubenci

Kalau saja, kemarin kita tidak berjumpa. Kita tidak bertatap mata. Tidak saling berpegangan tangan diawal perjumpaan itu kita mulai. Lalu perlahan rasa itu tumbuh dan berbuah cinta di hati. Mungkin saja perpisahan kali ini tidak sesakit ini, tidak sesulit ini, juga tak sesesal ini.
Ketika harus kembaliku ingat-ingat lagi. Ternyata aku salah, aku terlalu berharap lebih untuk tetap menjadi yang terbaik untuk merawat kebersamaan kita di hari kemarin, aku terlalu berlarut percaya pada sosok dirimu.
Aku yang selalu menginginkan diriku untuk menjadi rumah yang nyaman bagi tinggalmu. Untuk menikmati hari-harimu di bumi bersamaku.
Namun saja kenyataan selalu lebih sedih dari harapan yang selalu kubahagiakan sendiri, bersama perasaanku. Perasaan yang selalu berharap, kamulah akhir dari perjalanan cerita cinta ini.
Diam-Diam Kau Berubah

Di pertengahan jalan saat bersamamu, aku mulai ragu akan bahasa setiamu, kau perlahan menarik kembali rasa yang telah membuat ku merasakan kenyaman, kau menyimpul kembali kalimat kalimat lepas yang indah itu kembali kepada hangatnya ucapanmu,,, lalu diam-diam meninggalkan luka untukku. Aku berdiam dalam sendiriku dengan waktu yang cukup lama, aku bertanya. “apa yang salah denganku ?” apakah kau mersakan itu?
Terima kasih, darimu sejuta pelajaran aku dapatkan, bagaimana caranya untuk lebih mengawas perasaan di kemudian hari.
Teruntuk Kamu, jika telah kau bahagia di hari ini, maka berbahagialah, aku akan terus merawat cerita-cerita ini walau tak semanis dahulu lagi.
Namun, tidak akan bisa kurelakan kepergianmu, biarkan kusimpan dalam hati perihal pergimu disaat hati sudah nyaman. Aku yang belum seutuhnya merelakan pergimu, kau hadir dengan cerita yang menyakitkan hati. Sudah sejuta kali aku berusaha sekuat tenaga memaksakan kehendakku untuk mengiyakan pintamu agar pergi darimu, berulang-ulang kali aku mencoba, namun saja tak bisa itu.
Kau benar, hidupku memang tak semanis yang kau inginkan, yang kau cari hanyalah kesenangan semata, semata hanya tentang kepuasan dirimu.
Bukan soal kenyamanan hatimu saat bersamaku.
Maka berhentilah memaksakan kehendakku untuk harus melupakan dirimu, biarkan semua perlahan memudar dari pikiranku sendiri, tanpa adanya paksaan dari orang seperti dirimu...
Ilustrasi Foto Sumber unsplash.com
@hugomaran
Spoiler for Kumpulan Cerita || SULITNYA MELUPAKANMU:
Diubah oleh hugomaran 13-06-2021 21:45
yoakey dan 41 lainnya memberi reputasi
40
8K
264
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•4Anggota
Tampilkan semua post
TS
hugomaran
#223
Kamu Jangan Takut
[CERMIN]Kamu jangan takut

Ilustrasi Foto: Sumber Google
Makassar, 5 mei 2020
@hugomaran

Quote:
MAAFKAN diriku yang tak sering bertanya tentang kabarmu, tak sering membangunkan tidurmu di ujung pagi. Agar kita bisa bersama menikmati sunrisedari balik jendela kamar kita masing-masing. Seperti biasanya.
Maafkan atas semua hal tentang itu. Hilangnya perhatianku kepadamu akhir akhir ini, bukan karena kesengajaan untuk berpaling meninggalkanmu. Tetapi itu semata-mata tentang kesibukan yang sedang aku selesaikan.
Jangan pernah terbesit sedikit pun dalam hatimu, kalau itu adalah kesengajaan. Segala yang sedang aku perjuangan ini sepenuhnya hanya tentang kita.
Kau pun memahami sesuatu tentang proseskan? Ya, proses tidak pernah mengecewakan sebuah hasil. Yang terpenting kita tidak berhenti mewujudkannya.
Aku harus menyelesaikan semuanya dengan caraku seperti sekarang. Aku tidak menuntut banyak waktumu dengan terus bertanya bagaimana keadaan ku, seperti bertanya; sudah minum kopi, sudah makan, sudah mandi ataupun sudah menggosok gigi? Tidak. Aku tidak membutuhkan itu. Yang aku mau, kau tetap ada pada posisimu sebagai orang yang selalu memberikanku semangat. Orang yang selalu memikirkan hal baik dalam menjalani sebuah hubungan.
Tidak perlu merasa ragu. Hingga akhirnya kau kehilangan rasa percaya terhadap aku. Jika itu sudah kau pikirkan, tentunya banyak lagi bertambah keraguan yang menghalau isi perasaanmu.
Bisa saja menjadi peperangan dalam dirimu untuk melakukan perlawanan kepadaku. Saat seperti itu, bisa saja aku menjadi pemenang ataupun dirimu menjadi pemenang. Bahkan kehancuran pun bisa saja terjadi. Antara kita.
Padahal semuanya terjadi biasa-biasa saja. Hanya karena menunggu terlalu lama. Tanpa kabar terlalu sering, hingga akhirnya kau memilih berhenti untuk berjalan bersama denganku lagi.
Tahukah kau? Saat semua orang tahu, kita dalam situasi yang tidak baik adanya. Orang ketiga selalu menemukan caranya untuk menutup peluang kita. Peluang untuk harus kembali baik seperti sediakala.

Aku baik-baik saja. Masih terlampau banyak perasaan cinta kepadamu. Tidak perlu meragukan cintaku padamu. Catat itu dalam genggam tanganmu.
Biasakan dirimu untuk tidak terlalu rumit dalam mempercayai diriku. Masih kau ingat? Bagaimana caraku memperjuangkan dirimu saat itu? Jika masih. Kau bisa menemukan jawaban atas keraguanmu.
Untuk sementara, selesaikan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan cita-citamu. Kendati demikian, kita akan selalu mengerti dan memahami.
Perihal perasaan, itu tergantung cara kita saling percaya. Seberapa lama pun kita tidak saling bertemu muka, tidak saling mendengar kabar tetapi kita memiliki kepercayaan, tentunya semua berjalan baik adanya.
Aku dulu, memang paling sulit dipercaya soal perasaan. Aku bisa saja meninggalkan seseorang tanpa sebab yang pasti.Walau saja banyak pun meninggalkan tanpa alasan. Karena itu, mereka selalu ragu dalam mempercayai keseriusanku.
Aku memang selalu menyembunyikan beberapa persoalan terkait perasaan ku dengan orang lain.Juga tentang dirimu. Tetapi kini, kau sudah menjadi alasan yang tepat untuk diriku memilih berlabuh. Menjadi segalanya dalam hidupku yang tak bisa mampu ku jelaskan dalam bait kisah ini.
Kisah seperti ini, walaupun kelak kau membacanya. Sepertinya kau pun enggan mempercayai seutuhnya. Asal kau tahu saja, kisah ini aku tulis dengan sepenuh rasa. Tanpa mengurangi kenyataan sedikit pun.
Aku memahami, kau sangat cemas dan masih belum mempercayai sepenuhnya padaku. Sampai sekarang. Aku memahami bahwa itulah bentuk ketulusan dari dirimu untuk tetap mencintai diriku.
Aku tahu akan keraguanmu. Maka percayalah aku baik-baik saja. Sejauh perjalanan cinta yang sedang kita lewati bersama. Selalu dirimu adalah alasan untuk aku pulang. Percayalah. Kamu jangan takut.
Maafkan atas semua hal tentang itu. Hilangnya perhatianku kepadamu akhir akhir ini, bukan karena kesengajaan untuk berpaling meninggalkanmu. Tetapi itu semata-mata tentang kesibukan yang sedang aku selesaikan.
Jangan pernah terbesit sedikit pun dalam hatimu, kalau itu adalah kesengajaan. Segala yang sedang aku perjuangan ini sepenuhnya hanya tentang kita.
Kau pun memahami sesuatu tentang proseskan? Ya, proses tidak pernah mengecewakan sebuah hasil. Yang terpenting kita tidak berhenti mewujudkannya.
Aku harus menyelesaikan semuanya dengan caraku seperti sekarang. Aku tidak menuntut banyak waktumu dengan terus bertanya bagaimana keadaan ku, seperti bertanya; sudah minum kopi, sudah makan, sudah mandi ataupun sudah menggosok gigi? Tidak. Aku tidak membutuhkan itu. Yang aku mau, kau tetap ada pada posisimu sebagai orang yang selalu memberikanku semangat. Orang yang selalu memikirkan hal baik dalam menjalani sebuah hubungan.
Tidak perlu merasa ragu. Hingga akhirnya kau kehilangan rasa percaya terhadap aku. Jika itu sudah kau pikirkan, tentunya banyak lagi bertambah keraguan yang menghalau isi perasaanmu.
Bisa saja menjadi peperangan dalam dirimu untuk melakukan perlawanan kepadaku. Saat seperti itu, bisa saja aku menjadi pemenang ataupun dirimu menjadi pemenang. Bahkan kehancuran pun bisa saja terjadi. Antara kita.
Padahal semuanya terjadi biasa-biasa saja. Hanya karena menunggu terlalu lama. Tanpa kabar terlalu sering, hingga akhirnya kau memilih berhenti untuk berjalan bersama denganku lagi.
Tahukah kau? Saat semua orang tahu, kita dalam situasi yang tidak baik adanya. Orang ketiga selalu menemukan caranya untuk menutup peluang kita. Peluang untuk harus kembali baik seperti sediakala.

Aku baik-baik saja. Masih terlampau banyak perasaan cinta kepadamu. Tidak perlu meragukan cintaku padamu. Catat itu dalam genggam tanganmu.
Biasakan dirimu untuk tidak terlalu rumit dalam mempercayai diriku. Masih kau ingat? Bagaimana caraku memperjuangkan dirimu saat itu? Jika masih. Kau bisa menemukan jawaban atas keraguanmu.
Untuk sementara, selesaikan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan cita-citamu. Kendati demikian, kita akan selalu mengerti dan memahami.
Perihal perasaan, itu tergantung cara kita saling percaya. Seberapa lama pun kita tidak saling bertemu muka, tidak saling mendengar kabar tetapi kita memiliki kepercayaan, tentunya semua berjalan baik adanya.
Aku dulu, memang paling sulit dipercaya soal perasaan. Aku bisa saja meninggalkan seseorang tanpa sebab yang pasti.Walau saja banyak pun meninggalkan tanpa alasan. Karena itu, mereka selalu ragu dalam mempercayai keseriusanku.
Aku memang selalu menyembunyikan beberapa persoalan terkait perasaan ku dengan orang lain.Juga tentang dirimu. Tetapi kini, kau sudah menjadi alasan yang tepat untuk diriku memilih berlabuh. Menjadi segalanya dalam hidupku yang tak bisa mampu ku jelaskan dalam bait kisah ini.
Kisah seperti ini, walaupun kelak kau membacanya. Sepertinya kau pun enggan mempercayai seutuhnya. Asal kau tahu saja, kisah ini aku tulis dengan sepenuh rasa. Tanpa mengurangi kenyataan sedikit pun.
Aku memahami, kau sangat cemas dan masih belum mempercayai sepenuhnya padaku. Sampai sekarang. Aku memahami bahwa itulah bentuk ketulusan dari dirimu untuk tetap mencintai diriku.
Aku tahu akan keraguanmu. Maka percayalah aku baik-baik saja. Sejauh perjalanan cinta yang sedang kita lewati bersama. Selalu dirimu adalah alasan untuk aku pulang. Percayalah. Kamu jangan takut.
Ilustrasi Foto: Sumber Google
Makassar, 5 mei 2020
@hugomaran
Diubah oleh hugomaran 06-05-2020 04:05
anastasia917 memberi reputasi
1
Tutup