- Beranda
- Berita dan Politik
Tetap Adakan Salat Jumat, Jemaah di Bogor Kabur Saat Ada yang Tiba-tiba Meninggal
...
TS
ManusiaUltra
Tetap Adakan Salat Jumat, Jemaah di Bogor Kabur Saat Ada yang Tiba-tiba Meninggal
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin menceritakan pengalaman menarik terkait pelanggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sebuah masjid yang ngotot menggelar salat Jumat saat wabah Covid-19.
Masjid yang berada di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor tetap menggelar salat jumat karena masyarakat menilai masjid tidak akan jadi tempat penularan Covid-19 karena tempat ibadah.
Menurut Ade Yasin, pemerintah melalui camat telah mengimbau agar jemaah masjid untuk sementara beribadah di rumah. "Tapi mereka bersikeras," katanya dalam diskusi Polemik di Radio MNC Trijaya, Sabtu, 2 Mei 2020.
Akhirnya, kata Ade, masjid tersebut tetap menyelenggarakan salat Jumat seperti biasanya dengan berbagai argumen yang jemaah sampaikan. Kehebohan pun terjadi saat salat Jumat memasuki rakaat kedua, tiba-tiba ada jemaah yang jatuh dan meninggal.
"Tapi nggak ditolong dan (jemaah yang lain) malah lari tunggang-langgang," tuturnya. "Saya bilang 'kalau kejadian gini, tunggang-langgang. Kemarin pas sosialisasi, yakin nggak terjadi sesuatu."
Bupati Bogor Ade Yasin berharap kejadian di masjid yang tetap menggelar salat jumat saat wabah corona di Kecamatan Kemang itu bisa jadi pelajaran bagi masyarakat lainnya agar menaati imbauan PSBB. Ia mengatakan harus hati-hati bicara dengan warganya terkait pembatasan di rumah ibadah karena menyangkut keyakinan. "Jadi kami pelan-pelan (memperingatkan), kami turunkan kiai MUI untuk sosialisasi bahwa yang bahaya kerumunannya bukan ibadahnya," ujarnya.
tempo.co
Published on 18 Apr 2020
BOGOR, KOMPASTV Seorang warga di Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor meninggal saat melaksanakan sholat jumat, (17/4/2020).
Kejadian tersebut terekam oleh kamera CCTV Masjid. Saat kejadian, warga yang berada di sekitar korban langsung menjauh.
Pasalnya, warga khawatir apakah pria tersebut terindikasi terserang virus corona.
Setelah mengetahui hal tersebut, warga melaporkan kepada pihak Satuan Tugas Covid-19 di Kabupaten Bogor.
Petugas kemudian melarikan jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. Pemeriksaan corona kemudian dlakukan terhadap jasad.
Menurut keterangan Kepala Desa setempat Abdul Rahman, warga yang meninggal bukan karena corona atau Covid-19.
Menurut keterangan dari rumah sakit adalah karena jantung, bukan karena virus corona, ujar Abdul Rahman (18/4/2020).
Setelah melaksanakan prosedur Covid-19, jasad korban dibawa ke kampung halaman di Ciamis, Jawa Barat oleh keluarga, untuk segera dimakamkan.
Masjid yang berada di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor tetap menggelar salat jumat karena masyarakat menilai masjid tidak akan jadi tempat penularan Covid-19 karena tempat ibadah.
Menurut Ade Yasin, pemerintah melalui camat telah mengimbau agar jemaah masjid untuk sementara beribadah di rumah. "Tapi mereka bersikeras," katanya dalam diskusi Polemik di Radio MNC Trijaya, Sabtu, 2 Mei 2020.
Akhirnya, kata Ade, masjid tersebut tetap menyelenggarakan salat Jumat seperti biasanya dengan berbagai argumen yang jemaah sampaikan. Kehebohan pun terjadi saat salat Jumat memasuki rakaat kedua, tiba-tiba ada jemaah yang jatuh dan meninggal.
"Tapi nggak ditolong dan (jemaah yang lain) malah lari tunggang-langgang," tuturnya. "Saya bilang 'kalau kejadian gini, tunggang-langgang. Kemarin pas sosialisasi, yakin nggak terjadi sesuatu."
Bupati Bogor Ade Yasin berharap kejadian di masjid yang tetap menggelar salat jumat saat wabah corona di Kecamatan Kemang itu bisa jadi pelajaran bagi masyarakat lainnya agar menaati imbauan PSBB. Ia mengatakan harus hati-hati bicara dengan warganya terkait pembatasan di rumah ibadah karena menyangkut keyakinan. "Jadi kami pelan-pelan (memperingatkan), kami turunkan kiai MUI untuk sosialisasi bahwa yang bahaya kerumunannya bukan ibadahnya," ujarnya.
tempo.co
Quote:
Published on 18 Apr 2020
BOGOR, KOMPASTV Seorang warga di Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor meninggal saat melaksanakan sholat jumat, (17/4/2020).
Kejadian tersebut terekam oleh kamera CCTV Masjid. Saat kejadian, warga yang berada di sekitar korban langsung menjauh.
Pasalnya, warga khawatir apakah pria tersebut terindikasi terserang virus corona.
Setelah mengetahui hal tersebut, warga melaporkan kepada pihak Satuan Tugas Covid-19 di Kabupaten Bogor.
Petugas kemudian melarikan jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. Pemeriksaan corona kemudian dlakukan terhadap jasad.
Menurut keterangan Kepala Desa setempat Abdul Rahman, warga yang meninggal bukan karena corona atau Covid-19.
Menurut keterangan dari rumah sakit adalah karena jantung, bukan karena virus corona, ujar Abdul Rahman (18/4/2020).
Setelah melaksanakan prosedur Covid-19, jasad korban dibawa ke kampung halaman di Ciamis, Jawa Barat oleh keluarga, untuk segera dimakamkan.
Diubah oleh ManusiaUltra 02-05-2020 21:55
nurulnadlifa dan 214 lainnya memberi reputasi
215
15.6K
250
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
xanax.for.sale
#146
ini bukti kalo uclim membahayakan kita semua
ajaran nya memang memaksa harus di situ ibadah nya
jadi mereka lebih takut neraka ketimbang covid
tapi mereka juga menyeret org sehat lain kedalam bahaya, hanya demi keyakinan mereka
ini semua karena penceramah yg beredar di indonesia selama ini tidak di sertifikasi, makanya suka suka mereka mau ngomong apa
org yg pemahaman agama rendah, asal pintar bahasa cacing, udah bisa jadi penceramah dan dianggap kebenaran mutlak, dan udah trlanjur menyatu sama DNA bodoh maksimal mereka
ajaran lain juga ada yg ngeyel, tapi gak separah uclim ini
ngeyel nya gak selesai sampai disitu, sampai terbawa ke sendi kehidupan lain (maksa mudik dgn sgala cara)
bukti mereka sejatinya gak peduli sama nyawa org lain, mrk cuma peduli sama nyawa nya sendiri, yg penting dirinya masuk syurga, org lain sebodoteuing
ajaran seperti inikah yg hendak kalian yakini seumur hidup? sayang bro kalo jiwa mu dihabiskan utk ajaran kek gini, pdhal Tuhan memberimu 2 tangan dan akal sehat utk memaksimalkan potensi dirimu. tapi dgn ajaran yg salah, kamu tak akan prnah mencapai potensi tertinggi mu.
ajaran nya memang memaksa harus di situ ibadah nya
jadi mereka lebih takut neraka ketimbang covid
tapi mereka juga menyeret org sehat lain kedalam bahaya, hanya demi keyakinan mereka
ini semua karena penceramah yg beredar di indonesia selama ini tidak di sertifikasi, makanya suka suka mereka mau ngomong apa
org yg pemahaman agama rendah, asal pintar bahasa cacing, udah bisa jadi penceramah dan dianggap kebenaran mutlak, dan udah trlanjur menyatu sama DNA bodoh maksimal mereka
ajaran lain juga ada yg ngeyel, tapi gak separah uclim ini
ngeyel nya gak selesai sampai disitu, sampai terbawa ke sendi kehidupan lain (maksa mudik dgn sgala cara)
bukti mereka sejatinya gak peduli sama nyawa org lain, mrk cuma peduli sama nyawa nya sendiri, yg penting dirinya masuk syurga, org lain sebodoteuing
ajaran seperti inikah yg hendak kalian yakini seumur hidup? sayang bro kalo jiwa mu dihabiskan utk ajaran kek gini, pdhal Tuhan memberimu 2 tangan dan akal sehat utk memaksimalkan potensi dirimu. tapi dgn ajaran yg salah, kamu tak akan prnah mencapai potensi tertinggi mu.
rykenpb dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup