sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
4Love: Tentang Patah Hati, Kesetiaan, Obsesi, dan Keteguhan Hati



Quote:


Spoiler for Daftar Bab:


Diubah oleh sandriaflow 01-12-2020 12:11
santinorefre720
blackjavapre354
rizetamayosh295
rizetamayosh295 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
14.5K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
#70
Bab 29: Renungan di Pondok Pesantren
IPUL

Suara bedug terdengar menggelegar di telinga. Disusul kemudian lantunan merdu adzan yang menyeru para santri agar menuju ke masjid untuk menunaikan ibadah salat Dzuhur.

Sementara itu, Ipul sudah berpakaian rapi dengan baju koko serta peci hitam plus tasbih yang dia genggam erat. Ia diberi mandat oleh ustad Taufik – salah satu guru pondoknya – untuk mengimami salat Dzuhur berjamaah berhubung para kiai dan segenap ustad yang mengajar di pondok itu sedang ada acara di luar pondok.

Kebetulan, Ipul dikenal baik oleh para jajaran ustad selama ia mondok di sini. Ia dikenal aktif serta rajin mengikuti kajian-kajian pondok. Di samping itu, dia juga memiliki prestasi yang bagus di sekolah. Yang paling mengherankan adalah Ipul sangat mahir membaca kitab kuning. Di balik tampang Ipul yang pas-pasan dan ngeselin itu, dia ternyata punya banyak kelebihan.

Menjadi imam salat kali ini sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah bagi Ipul. Namun, dia sedari tadi gemetaran karena harus memikirkan bahan kajian yang akan ia sampaikan dalam kultum rutin usai salat Dzuhur.

Ipul tahu bahwa dia sangat payah jika harus diminta berbicara di depan banyak orang. Terakhir kali dia melakukan itu, dia disambut oleh tepuk tangan serta sorak sorai dan tawa dalam sebuah acara pidato berbahasa Arab karena pamit undur diri setelah mengucapkan Assalamualaikum dan muqodimah yang tak lebih dari lima menit.

Namun, kali ini suasananya berbeda. Dia harus bisa melawan kegugupannya, jika tidak dia nanti malah tambah grogi dan ngomong ngelantur di depan para santri. Alhasil, dia pun bersikap bodo amat dan maju tak gentar.

****

Kultum dengan tema hukum rokok dalam Islam yang dia bawakan nyatanya cukup sukses dan para santri senang dengan ceramahnya. Bagaimana tidak, dia malah bercerita panjang lebar tentang ceritanya sebagai seorang perokok. Tak lupa juga, dia menambahkan beberapa dalil yang menjelaskan mengenai hukum rokok.

Seusai dia turun mimbar tadi, Ipul langsung berganti pakaian dan menuju ke aula pondok. Dia diminta untuk menghadiri acara forum alumni pondok. Kebetulan, alumni mereka ingin mengadakan pergantian kepengurusan. Dan Ipul menjadi kandidat kuat sebagai calon ketua.

Hasil pertemuan itu pun sudah bisa ditebak. Ipul diberi mandat menjadi ketua selama setahun ke depan. Awalnya dia enggan karena dia merasa tidak bisa, tetapi para senior alumni di sana terus memaksa Ipul untuk menerima jabatan itu. Alhasil, Ipul tidak bisa menolaknya.

Menjadi ketua organisasi merupakan sebuah hal yang tidak pernah dibayangkan Ipul. Namun, hal itu mungkin juga bisa dia anggap sebagai rezeki karena hal itulah yang membuat takdirnya kembali berubah.

Dalam acara reorganisasi tersebut, dia bertemu dengan seorang perempuan bernama Istiqomah. Sebenarnya, Ipul sudah cukup lama memperhatikan Istiqomah dari kejauhan berhubung mereka satu universitas. Sayangnya, Ipul belum punya keberanian untuk mendekati Istiqomah karena dia sendiri masih ragu untuk memulai hubungan yang baru.

Semua begitu berbeda, ketika Istiqomah tiba-tiba mendekati Ipul dan meminta kontak whatsapp-nya dengan alasan agar ia bisa bertanya-tanya terkait program acara organisasi tersebut ke depan.
Entahlah, yang jelas Ipul merasa bahagia.

****

Angin malam di pondok kali ini membuat Ipul bernostalgia. Ia teringat masa-masa dulu ketika masih menuntut ilmu di tempat ini. Dia teringat masa-masa nakal dia ketika bolos ngaji dan dihukum dengan berkeliling lapangan pondok serta dicukur gundul oleh petugas ketertiban. Dan masih banyak lagi kenakalan-kenakalan dia yang lain hingga hal itu membuat dia sadar dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Kali ini, dia tengah berdiskusi dengan salah satu teman baiknya di pondok yang bernama Sholeh. Kebetulan, Sholeh ini memiliki kelebihan dalam merasakan suasana hati seseorang. Dia tahu, Ipul saat ini tengah kalut memikirkan sesuatu.

Sembari menyesap rokok, mereka saling berkeluh kesah menuangkan keresahan hati mereka.

“Pul, aku tahu kau sedang ada masalah. Aku tebak, ini masalah hati, ya?” tanya Sholeh. Ipul mengangguk. Lalu, ia membuka suara.
“Aku sebenarnya kemarin baru patah hati. Hari ini, aku ketemu lagi dengan perempuan bernama Istiqomah. Di satu sisi, aku lumayan suka dengan dia. Namun, aku juga takut jika aku patah hati lagi,” balas Ipul lirih.
“Kau jangan terburu-buru, Pul. Lebih baik kau menenangkan diri. Kau salat Istikharah. Mintalah petunjuk kepada Allah agar jalanmu dimudahkan. Aku yakin, kau mencari perempuan yang kelak bisa kau jadikan pasangan hidup,” jawab Sholeh dengan nada yang sangat adem.
Ipul terdiam sejenak. Apa yang dikatakan Sholeh memang benar. Sepertinya, dia memang terlalu buru-buru dalam menentukan pilihan. Hal itulah yang membuat hubungan dia kandas.

Malam ini, secercah misteri di hati Ipul perlahan mulai tercerahkan. Ia perlu mendekat kepada yang Maha Kuasa dan meminta petunjuk atas perasaan yang saat ini dia rasakan.
Diubah oleh sandriaflow 03-05-2020 01:42
coxi98
fransjabrik
fransjabrik dan coxi98 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.