- Beranda
- Stories from the Heart
Penjaga Alam
...
TS
alamsehatyaa
Penjaga Alam
Salam kenal semua...
Setelah beberapa tahun membaca forum SFTH yang banyak cerita bagus-bagus.. Awalnya serial horor yang ane suka.. Dan ane memberanikan diri untuk mencoba berkarya.. Mohon maaf klo ada banyak kesalahan, ini pertama kalinya ane mau mencoba..
Nama dan kejadian bukan yang sebenarnya ya.. Ini hanya bersifat FIKSI semata. Jika ada nama dan kejadian yang sama itu hanya kebetulan mohon dimaafkan...
Mohon bimbingannya ya para SUHU dimari...
Yuk dibaca klo berkenan gan..
Chapter 2
Chapter 3 Latian Keras
Prolog:
Kisah ini berawal ketika anak berumur 13 tahun yang mengalami hal-hal diluar nalar sehat. Dan mempunyai kekuatan yang dibutuhkan di alam lain... Untuk lebih detailnya silahkan dicek sendiri...
Perjalanan membutuhkan 4 hari dan 3 malam.. Sungguh perjalanan yang menguras tenaga. Dan hari ke 3 saya baru merasakan Lelah, hal ini ternyata karena jiwa petualang dan adrenalin mulai surut… Kelamaan di kuda, paha pegal2.. Minimal sudah bisa naik kuda sendiri, ilmu silat masih belum berkembang karena baru dua malam latihannya.
Setelah beberapa tahun membaca forum SFTH yang banyak cerita bagus-bagus.. Awalnya serial horor yang ane suka.. Dan ane memberanikan diri untuk mencoba berkarya.. Mohon maaf klo ada banyak kesalahan, ini pertama kalinya ane mau mencoba..
Nama dan kejadian bukan yang sebenarnya ya.. Ini hanya bersifat FIKSI semata. Jika ada nama dan kejadian yang sama itu hanya kebetulan mohon dimaafkan...
Mohon bimbingannya ya para SUHU dimari...
Yuk dibaca klo berkenan gan..
Chapter 2
Chapter 3 Latian Keras
Spoiler for Penjaga Alam Cover:
Prolog:
Kisah ini berawal ketika anak berumur 13 tahun yang mengalami hal-hal diluar nalar sehat. Dan mempunyai kekuatan yang dibutuhkan di alam lain... Untuk lebih detailnya silahkan dicek sendiri...
Quote:
Chapter 1. Pertemuan dengan Pangeran Jeeva
Cerita ini dimulai dari kisah seorang anak laki-laki yang berusia 13 tahun. Anak ini bernama Boy Chakra ya itu adalah saya didalam cerita ini.. Saya dalam kesehariannya adalah seorang anak bak yang ramah, tidak jago dalam olahraga ataupun hal yang berhubungan dengan fisik, berkepribadian baik dan taat beragama.Saya lahir dalam keluarga yang cukup mampu secara ekonomi.
Saya mempunyai warisan “kelebihan” dari kakek. Saya mempunyai kelebihan dalam melihat masa depan dan melihat masa lalu seseorang bila tersentuh oleh tangan , serta bisa melihat dunia “ASTRAL” pada usia 13 tahun. Awalnya saya tidak percaya apa yang bisa dilihat. Kejadian berawal pada saat ulang tahun ke 13, pada saat bangun pagi. Saya terkejut dibangunkan oleh seekor anak anjing yang menarik selimut , saya segera menyalakan lampu kamar untuk melihatnya secara lebih jelas ternyata anak anjing ini kemungkinan keturunan Husky/serigala dengan paduan warna merah cokelat pada badan dan kedua bola mata yang tidak berwarna sama antara mata kanan berwarna biru dan mata kiri berwarna hijau. Awalnya saya mengira bahwa itu adalah hadiah ulang tahun ke 13 ini sehingga saya langsung berdoa pagi sambil mengucapkan syukur kepada Sang Penciptaatas hari yang baru dan umur yang bertambah serta diberikan anjing kecil yang lucu ini. Saya sangat menyukainya,kuberi nama anjing tersebut Dexter. Karena saya terbangun lebih awal, maka kugunakan waktunya untuk bermain dengan Dexter yang sering dipanggil Dex(kelak Dex dikenal sebagai Penjaga Terbaik). Dex mulai mengigit-gigit kecil kaki saya. Dan saya mulai bermain dengan lari-lari kecil. Sehingga dex berlari mengejar, anjing kecil itu memang sangat menggemaskan. Setelah hampir 30menit berlalu, saya memutuskan untuk segera mandi dan sudah tidak sabar untuk memulai kehidupannya sebagai anak SMP.
Pada saat keluar kamarnya, saya sudah disiapkan ayam goreng dan tahu crispy kesukaanku. Ayah sudah berada dimeja makan sambil mengecek email yang masuk di gawainya. Ibu sedang berada diluar kota dan akan kembali pada beberapa hari kedepan.
“ Ayah makasih ya atas kadonya, aku sangat suka Yah..” berkata kepada ayah..
Dan ayah hanya melihat sambil terkejut. “Ayah baru mau kasih kekamu ni, emang kamu dapat apa? And berupa apa?” Ayah sambil menjulurkan kado. Saya juga terkejut begitu melihat respon ayah sambil menerima kadonya. Pada saat dibuka kado tersebut adalah Jam tangan militer yang sangat canggih. Saya berteriak kegirangan sehingga melupakan keadaan dex.
Saya berangkat kesekolah diantar oleh ayah, karena searah dengan rute ayah kekantor.
Setibanya di sekolah baru saya mengagumi sekolah ini tampak nyaman dan rindang dibagian depannya. Sesaat saya berjalan di lobby sekolah, saya ditegur oleh teman teman sekolah saya yang lama. Nampak 5 anak yang bersekolah disini juga.
“Woy Boy masuk sini juga ya?” anto berteriak.. Seraya anak-anak yang lain datang mendekati.
Nia, Toto, Andi, Lia, dan Seto menghampiri.
“wah kalian masuk disni juga, udah tau kelas-kelasnya masing2 belum?”tanyaku
“Kamu sama Lia and Seto sekelas boy.” Sahut Nia…
“Yuk kita ke kelas, biar cepet dilantik SMP beneran”sahutku… Anak-anak tertawa kecil…
Tidak banyak yang bisa diceritakan pada masa perkenalan ini. Masa perkenalan sekolah berjalan normal tanpa ada gangguan sampai saat pada mau pulang. Saya ijin untuk ke WC. Pada saat dilorong sekolah , saya memberi salam kepada Ibu guru dan petugas kebersihan yang sedang membersihkan lorong tersebut.
“De, tadi saya lihat ade ada berbicara dengan orang lain? Dilorong ini kan hanya ada saya?” Saya langsung menengok kebelakang sambil mau memberikan info bahwa dia berbicara dengan guru yang sudah sepuh dan minta dibantu ambilkan tongkatnya, karena terjatuh dari tangannya dan ibu tersebut sedang sakit pinggangnya… Tapi hal itu tidak jadi diutarakan kepada petugas kebersihan tersebut. Karena ibu tersebut sudah tidak ada di Lorong tersebut.” Owh tadi saya betulin ikat sepatu saja aja kok pak, mungkin bapak salah dengar jika saya berbicara dengan orang lain (sambil permisi untuk ke wc).
Bel berbunyi, menandakan hari pertama di sekolah barunya sudah berakhir. Saya masih memikirkan hal tersebut selama di perjalanan pulangnya. Masih bertanya-tanya kenapa ibu tersebut bisa berjalan cepat dengan tongkatnya? Pada akhirnya saya memikirkan satu hal yang positif, bahwa sakit pinggang ibunya sudah sembuh sehingga bisa berjalan normal kembali. Tanpa mengetahui bahwa hal tersebut adalah Penunggu Sekolahtersebut.
Sesampainya dirumah saya langsung berlari keluar dari mobil menuju kamarnya.. Ditengah jalan Mbok Mani memberikan info bahwa makanan sudah ada di meja, jika hendak makan. Saya menganguk dan mengucapkan terima kasih… Sambil tetap berlari… Sampai dikamar ternyata dex tidak ada. Saya kembali keluar dari kamar mencari mbok mani.
“mbok, anjing kecil dikamarku siapa yang ajak jalan ya?”Saya menanyakan hal tersebut.
“Mbok gak lihat ada anjing kecil kok dari tadi pagi.. Emang saya taruh dikamar? Kenapa gak dihalaman belakang aja? Kan luas…”
Saya langsung berlari ke halaman belakang, mungkin digul yang mengeluarkan anjing kecil tersebut.
Digul adalah anak Mbok Mani dan bertugas menjaga tanaman yang ada dirumah ini supaya terurus dengan baik, dan hasilnya sangat memuaskan. Semua tanaman terawat dan tertata dengan baik.
Sesampainya di halaman belakang, saya tidak menemukan kehadirannya si dex. Saya kembali kekamar dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum makan sore. Setelah browsing sambil mendengarkan music kesukaannya “Andien”… Saya memutuskan untuk tidur cepat.. Jam sudah menunjukkan 8 malam pada saat itu. Saya tertidur pulas…
Sampai tiba jam 3 pagi saya merasakan ada yang menarik narik selimutnya kembali. Saya terkejut… Setelah matanya kembali terbiasa dengan kegelapan malam, dia melihat sosok anjing kecil itu telah kembali. “DEXX” teriak saya… Saya mengangkat anjing kecil tersebut keatas tempat tidurnya.
Tiba-tiba Dex mengeluarkan suara” Boy Chakra”, saya langsung melompat mundur dan terjatuh dari tempat tidur. Saya berpikir cepat apakah ini masih berada dialam mimpi? Karena seekor anjing kecil bisa berbicara. Saya segera mencubit paha, dan terasa sakit…. Saya langsung bertanya, apakah ini mimpi atau binatang tersebut adalah binatang magis/ jadi-jadian.
“Nama hamba adalah Jeevayang berarti kehidupan di negeri kami, namun hamba sudah diberi nama baru olehmu dengan nama Dexter, hamba sebagai roh penjaga keluarga ini akan menaatinya. Ayahmu sudah mengetahui hal ini, hanya saja beliau kaget hamba belum memberikan informasi ini kepadamu kemarin malam. Kemarin hamba ada urusan sebelum datang kesini. Apakah kau berkenan membantu negeri kami?”
“Dengan kekuatan apa saya bisa membantumu, saya hanya pelajar dan gamers” sahutku.
D: “Kekuatanmu belum dipulihkan saja boy. Jika berkenan kami akan membantu untuk membangkitkannya kembali, leluhurmu dulu pernah membantu kami untuk mengusir dan menyegel kekuatan jahat tersebut. Sehingga sebagai bentuk terima kasih, kami bersumpah setia untuk menjadi penjaga keturunannya.”
B: “Kami” katamu? Ada berapa lagi yang serupa denganmu?”sahutku..
D: Jumlah kaum kami sudah berkurang banyak sejak kekuatan jahat itu bangkit kembali. Mereka membutuhkan kaum kami untuk bekerja di ladang mereka, karena ada batu yang bisa menyerap kehidupan kaum kami.
B : Apa? Batu yang menyerap kehidupan? Saya tidak yakin bisa membantumu, karena saya tidak punya kekuatan khusus apapun…
D: Ikutlah pada malam ini kenegeri kami. Dan akan kami tunjukkan jati dirimu yang sesungguhnya.
B: Tapi saya masih masa perkenalan sekolah, nanti gimana saya mengikutinya dan pertanggungan jawabnya?
D: Hal ini sudah kami urus, dan ayahmu sudah mengetahui hal ini. Beliau sudah memberikan ini kepada kami, untuk diserahkan kepadamu, jika dirimu bersedia membantu kami.
B: Apa ini? Semacam keris kecil?
D: Iya itu adalah salah satu senjata pusaka keluargamu. Keris Cahaya Abadi.Mampu memberikan cahaya terang menyamai terangnya sinar matahari dan hal lain yang akan kamu temukan sendiri.
B: Baik kita berangkat sekarang… Tapi sebelumnya ijinkan saya ijin kepada ayah…
D: Tidak perlu ijin secara fisik. Ayahmu pun sedang mempersiapkan pasukannya untuk menghadapi pertempuran besar nanti. Kau pun akan bertemu beliau disana. Mohon jangan diganggu, karena saat ini hanya fisiknya saja yang berada di tempat tidur dan dijaga oleh Penjaga lain sehingga tidak ada mahkluk halus yang bisa masuk/mendekati fisiknya…
B: Apa??? Ayahku juga ikut berperang? Apa kekuatannya? Dan sejak kapan hal ini menjadi tradisi keluarga? Untuk membantu peperangan melawan kejahatan?
D: Jangn lupa pakai jam yang ayahmu berikan… Dan jika sudah, segera tepuk punggung hamba 3x, kita akan pindah ke negeriku…
<<Wusssshhh>> kedua sosok tersebut berpindah tempat.
B: Tempat apakah ini? Ini seperti hutan? Dan panas sekali ini…
D: Ini adalah hutan perbatasan dengan desa kami. Mohon berhati-hati disini banyak binatang liar yang bisa membahayakan nyawamu. Jika kau terlalu jauh. Karena banyak binatang level bawah yang menempati hutan ini… Dan mereka menyerang secara berkelompok. Hamba jamin tidak akan ada yang berani keluar atau menampilkan wujudnya didepan kita saat ini. Tapi hamba juga heran kenapa munculnya disni, seharusnya tepat didepan desa.
Saya terkejut melihat perubahan Dex menjadi seorang pria yang berbadan kekar dan rupawan serta memakai baju zirah yang terlihat elegan dan kuat.
Hutan diarea ini sangat berbeda dengan hutan yang biasa. Baik binatang dan tanamannya sangat berbeda. Ada binatang mirip rusa tapi berkaki 2 dan tanduknya sangat bercabang, ada capung yang sayapnya menyerupai burung. Dan pohon ada yang serupa dengan kaktus. Tapi diatasnya ada bunga yang sangat indah. Sungguh menyenangkan berjalan di hutan ini. Hanya saja jalan yang kita lalui adalah jalur hutan, dan saya tidak terbiasa dengan perjalanan ini. Sungguh melelahkan karena jalanannya sangat licin. Saya masih menggunakan sepatu kets hitam,celana cargo coklat , baju kaos oblong dan hoodie jumper berwarna hijau tua. Sesuai dengan warna kesukaanku.
30 menit berlalu didalam hutan, dan jalanan kampung sudah mulai terlihat.
Ada 4 orang berbadan kekar menunggangi kuda dengan bersenjatakan tombak ditangan kiri mereka sambil menghampiri kami.
“Salam kepada Pangeran Jeeva dan sahabatnya”… Sahut para 4 orang berbadan kekar seraya menunduk hormat. Dan saya baru mengetahui bahwa dexterAka Jeeva adalah sosok seorang Pangeran dinegerinya. 2 orang pengawal turun dari kuda dan memberikan kudanya kepada kami. Saya sempat menolak kudanya karena tidak pernah mengendarai kuda, hanya pernah dipangku oleh ayah itupun pada saat liburan dipuncak ketika umur saya masih 7 tahun. Akhirnya saya naik ke kuda para penjaga tersebut,istilah kata nebeng klo dimotor… Kuda tersebut sangat tinggi jika kita sudah diatasnya.. Deg..degan bercampur bangga bisa naik kuda yang besar seperti ini. Dexter tersenyum melihat kejadian ini, dan ternyata hal ini sudah diperkirakan oleh dirinya.
Setelah melewati gerbang desa yang mempunyai pertahanan secara alami, karena dikelilingi oleh gunung batu dan gerbang yang sangat kokoh sehingga penyusup pasti akan kesulitan untuk masuk kedalam tanpa terlihat penjaga desa. Dengan area sawah yang sangat terbentang luas didepan gerbang desa… dan hutan yang sangat lebat disisi kanan hanya sebelah sisi kiri yang bisa dilalui pasukan dalam skala besar. Disini kelak akan dibuat jebakan dan pertempuran hebat akan terjadi di kemudian hari.(masih jauh kearah sana ya : )..
Kami turun dari kuda dan mengganti kuda dengan kuda yang lain di pos jaga desa. Semua orang baik para penjaga dan warga desa semua menunduk hormat terhadap pangeran yang berjalan didepan saya. Sungguh terlihat jelas charisma sang pangeran muda tersebut dihadapan rakyatnya. Di pos jaga ada petugas yang saya rasa mungkin paling tinggi di area situ memberi hormat dengan hikmat dan penuh ketulusan, sungguh jiwa pengabdian yang terlihat di sini. Ternyata ia adalah kapten penjaga desa tersebut. Kapten Tanah. Kapten ini terlihat sangat berbeda dengan orang yang berada di sana. Entah kenapa firasat berkata bahwa ini adalah salah satu orang yang mempunyai kesaktian. Apakah kesaktiannya melebihi sang pangeran saya hanya berani bertanya dalam hati.? Tak lama kemudian kita memutuskan untuk segera berjalan kembali ke pusat kerajaan. Dexter membawa 4 orang pengawal untuk menemani perjalanan kami. Logistik dipersiapkan di kuda lainnya, sehingga kami berenam dan didampingi 8 kuda.
Setelah melewati pos kami melihat rumah2 warga yang terbuat dari semacam bambu dan bangunannya tidak ada yang menggunakan pagar… nampak anak anak kecil bermain di jalan dan para orang tertunduk hormat melihat sang pangeran, dan pangeran pun membalas dengan lambaian tangan… Semua warga sontak berteriak senang.. Tampaknya pangeran ini sangat disayang oleh penduduk desa.. Sekitar 30 rumah di desa ini. Dan ternyata sebagian besar anak muda didesa ini adalah berprofesi sebagai para penjaga karena mempunyai status kehormatan jika berperan dalam keamananan negeri. Para orang tuanya bercocok tanam dan menjadi petani…
Desa ini sangat indah, bahkan terlalu indah dibilang desa… Karena desa ini mempunyai mata air yang tak pernah kering dan terus mengalir ditengah2 desa ini… Sehingga dibuat sumur yang cukup besar sehingga para warga tidak ada yang kekurangan air. Dan sumur ini sebagai tempat berinteraksi para warga desa (di negeri ini gak ada virus corona jadi gak perlu social distancing …
Ternyata perjalanan dari desa ke kerajaannya sangatlah jauh, kita melewati beberapa desa yang mirip dengan desa yang pertama kita masuki. Para penjaga masih tetap bersama kami tapi selama perjalanan saya baru menyadari adanya beberapa hewan yang dipakai untuk membantu kami. Misal 1 burung elang yang selalu menjaga dari ketinggian. Entah apa kegunaanya saat ini. Saya tidak mengetahui siapa yang menjadi beast master(pengontrol binatang) didalam rombongan kami. Selama perjalanan saya dilatih ilmu silat oleh para penjaga dan belajar menggunakan alat sperti pedang dan tombak.. Latihan dimulai pada saat malam hari sebelum tidur. Hebatnya dalam hati, fisik saya dalam beberapa jam dinegeri ini tidak mudah cape,klo di bumi pasti udah tidur 2 hari 2 malam klo diajak jalan sperti ini. Dan latihan berkuda ternyata dengan cepat saya serap. Sehingga dalam hitungan jam saya sudah bisa menaiki kuda sendiri.
Perjalanan membutuhkan 4 hari dan 3 malam.. Sungguh perjalanan yang menguras tenaga. Dan hari ke 3 saya baru merasakan Lelah, hal ini ternyata karena jiwa petualang dan adrenalin mulai surut… Kelamaan di kuda, paha pegal2.. Minimal sudah bisa naik kuda sendiri, ilmu silat masih belum berkembang karena baru dua malam latihannya.
Diubah oleh alamsehatyaa 02-05-2020 13:30
NadarNadz dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.4K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32KThread•45KAnggota
Tampilkan semua post
bukhorigan
#7
ikut mejeng di trit kece.
alamsehatyaa memberi reputasi
1
Kutip
Balas
Tutup