Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alamsehatyaaAvatar border
TS
alamsehatyaa
Penjaga Alam
Salam kenal semua...
Setelah beberapa tahun membaca forum SFTH yang banyak cerita bagus-bagus.. Awalnya serial horor yang ane suka.. Dan ane memberanikan diri untuk mencoba berkarya.. Mohon maaf klo ada banyak kesalahan, ini pertama kalinya ane mau mencoba.. 
Nama dan kejadian bukan yang sebenarnya ya.. Ini hanya bersifat FIKSI semata. Jika ada nama dan kejadian yang sama itu hanya kebetulan mohon dimaafkan...

Mohon bimbingannya ya para SUHU dimari...
Yuk dibaca klo berkenan gan..

Chapter 2
Chapter 3 Latian Keras

Spoiler for Penjaga Alam Cover:

Prolog:
Kisah ini berawal ketika anak berumur 13 tahun yang mengalami hal-hal diluar nalar sehat. Dan mempunyai kekuatan yang dibutuhkan di alam lain... Untuk lebih detailnya silahkan dicek sendiri...

Quote:


Diubah oleh alamsehatyaa 02-05-2020 13:30
Mbahjoyo911
kulitkacang10
NadarNadz
NadarNadz dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.4K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
alamsehatyaaAvatar border
TS
alamsehatyaa
#6
Chapter 3.A Latihan keras

Perjalanan menuju Gunung Abadi diperkirakan membutuhkan 7 hari berkuda dari Istana. Dan jumlah rombongan kami masih seperti semula, kami masih ditemani oleh 4 pengawal kepercayaan Pangeran. Nama keempat pengawal tersebut adalah : Ari, Dwi, Bowo dan Saka. Keempat pengawal ini mempunyai kelebihan masing-masing.
Ari elemen angin sehingga mempunyai kecepatan & pengawasan yang sangat akurat dalam bergerak serta pemanah yang handal, Dwi elemen tanah sehingga bisa merasakan pergerakan sekecil apapun didalam tanah dalam radius 1 KM dan sosok seorang beast master dalam rombongan kami, kekuatannya adalah berkomunikasi dan mengendalikan semua binatang, Bowo elemen api, senjatanya adalah 2 pedang pendek yang bisa dikendalikan secara magis, dan terakhir adalah Saka yang menjadi ketua dari ketiga rekan perjalanan kami, kekuatannya sangat misterius, senjata yang terlihat hanya perisai yang ditaruh dipunggungnya saja.

Menjelang hari yang sudah mulai gelap, kami berkemah di luar desa kecil yang berbatasan dengan hutan. Pangeran Jeeva sengaja memilih berkemah di luar desa dengan harapan bisa menurunkan kesaktiannya kepada saya tanpa dilihat oleh orang banyak jika latian malam dimulai. Setelah tenda sudah berdiri saya meminta kepada Pangeran Jeeva untuk menunda latihan kanuragan , karena lebih tertarik dengan kemampuan Dwi yang bisa berkomunikasi dan mengontrol binatang buas/liar. Pada awalnya Pangeran Jeeva tampak kecewa dengan pilihan saya. Tapi apa dayanya? Karena saya sudah memutuskan hal ini. Saya beragument jika beast master tidak terlalu terlihat mencolok pada saat berkomunikasi dengan binatang karena menggunakan telepati dan kontak mata saja sehingga prosesnya lebih cepat. Dan untuk kanuragan saya meminta ditunda terlebih dulu karena ada ke 4 pengawal dan dengan adanya Pangeran Jeeva sendiri saya rasa musuh tidak akan sesembrono itu.

“Pangeran, apakah latihan kanuragannya bisa ditunda dulu? Saya saat ini tertarik pada kemampuan Dwi yang bisa berkomunikasi dengan binatang liar.” Pintaku.

“Paduka, apakah yakin dengan permintaanya? Karena paduka saat ini sangat rentan diserang oleh musuh?” tanya Pangeran Jeeva.
“Wah jangan panggil Paduka lagi, saya masih risih dengan gelar itu. Toh kita kan teman seperjalanan jangan kaku seperti itu..”pintaku.
“Maaf Paduka kami tidak terbiasa dengan hal tersebut. Terlebih para pengawal ini… mereka pasti tidak berani menyebut nama Junjungannya.” Pangeran Jeeva menjelaskan hal tersebut.
“ Jika ini permintaan ku pribadi, apakah hal itu masih susah dilakukan? Saya hanya meminta hal ini pada saat kita diluar istana saja. Saya tau ini adalah sebagai bentuk penghormatan kalian. Tapi saya bukan berasal dari negeri ini dan saya hanya warga penduduk biasa tanpa memiliki kelebihan apapun di negeri saya sendiri. Tapi hal itu berubah drastis sejak saya memasuki alam ini. Maaf ya jadi curhat begini” gak yakin mereka pada paham arti curhat.. Hahaha… Pusing.
Dengan cukup terpaksa Pangeran Jeeva memerintahkan para pengawal untuk mengikuti permintaan saya yaitu cukup memanggil nama “ Boy”…

Latian demi latian yang diberikan oleh dwi sudah mulai bisa saya ikuti. Saya sudah mulai bisa mendengar dan memperkirakan jarak suara-suara binatang liar yang berada dihutan ini. Tapi masih belum bisa mengendalikan mereka. Pada hari ketiga , secara tidak sengaja saya mendengar suara -suara orang mengobrol, saya tersentak karena saya pikir saya melamun diatas kuda, ternyata setelah saya sadari bahwa suara itu adalah suara dari kuda-kuda yang kita tunggangi. Saya melihat Dwi tersenyum bangga karena ilmu yang diturunkan berarti sudah berhasil saya kuasai dengan cara yang sangat cepat. Sambil berjalan dwi mengajarkan cara untuk berkomunikasi dengan binatang. Saya pun sangat menikmati proses tersebut, tanpa saya sadari dalam hari ke 5 saya sudah bisa menguasai seluruh kemampuan beast master. Baik itu untuk berkomunikasi ataupun memerintah binatang apapun. Kecuali binatang-binatang yang berkemampuan mistis.

Pada hari ke 7(tujuh) kami sampai di Gunung Abadi. Lokasi pertapaan sangat tersembunyi jika dilihat dari luar. Pintu masuknya menuruni jalanan setapak yang licin. Sesampainya didepan Goa, Pangeran langsung merapal mantra untuk memanggil Penjaga tempat tersebut, lalu muncul 2 sosok pria berbadan tegap dari bawah tanah. Pangeran segera memberikan segel istana kepada salah satu penjaga tersebut. Lalu kedua penjaga tersebut mengetuk dinding Goa tersebut dan tak lama kemudian dinding Goa tersebut bergeser kearah kanan…
Pemandangan setelah masuk ke goa sangat berbeda dengan tampilan diluar. Seperti sihir, dibalik pintu nampak hutan yang sangat lebat.

“Dex, apakah mataku tidak salah melihat hal ini? Ini sihir kah?” tanyaku.

“Ini adalah tempat bertapa keluarga kami, hutan ini sungguh benar-benar ada, hanya saja saya tidak mengetahui lokasi tepatnya. Karena area ini dikelilingi oleh Batasan magic yang sudah ada sejak pendahulu kami kesini, sehingga tidak mungkin orang lain untuk memasuki area ini” Jawab Dex.

Lokasi yang ditentukan oleh Dex untuk berkemah adalah didekat danau yang jernih airnya. Sungguh pemandangan yang menarik hati. Untuk bertahan hidup di tempat ini kami harus berburu. Sumber makanan yang terlihat saat ini adalah ikan yang berada didanau. Sungguh lokasi yang strategis untuk berkemah, dekat dengan sumber air dan sumber makanan (ikan).

Dex segera mengajarkan cara bermeditasi dan memperkuat stamina fisik yang mudah lelah ini. Hari pertama di hutan ini dihabiskan untuk bermeditasi. Latian fisik akan dimulai pada besok pagi. Setelah selesai bermeditasi pada sore hari, kami mencoba berburu ikan yang berada di danau. Dex meminta saya mencoba untuk menangkap ikan untuk dimakan. Bermodalkan tombak ternyata menusuk ikan adalah hal yang sulit dilakukan untuk amatiran seperti saya ini. Dikala tidak mendapatkan ikan, tercium aroma yang menarik perhatian karena perut sudah berbunyi. Tanpa disangka, Dex sudah memasak ikan.
Saya menghampirinya dan berkata: “kapan kamu menangkapnya?”.
Dex tertawa kecil: ”Boy, saya sudah lama tinggal dialam bebas, jadi untuk mencari makanan saya tidak sulit lagi. Berbeda dengan kehidupanmu yang semua makanan sudah berada didalam kotak ajaib yang mengeluarkan hawa dingin itu.”

Diriku tertawa,” Kotak ajaib maksudmu itu adalah kulkas, di duniaku semuanya menggunakan ilmu pengetahuan. Jadi untuk hidup kami tidak mengunakan lagi hal-hal magis. Tapi saya rasa masih ada juga yang menggunakannya. Kulkas adalah alat untuk menyimpan segala kebutuhan seperti makanan dan minuman sehingga memperpanjang usia makanan/minuman untuk tidak rusak.”

Dex tertegun mendengarkan penjelasanku. Secara dirinya pernah keduniaku. Tapi tidak mengetahui apapun mengenai fungsi alat-alat yang digunakan di duniaku. Dex meminta diinfokan apa saja kegunaan alat-alat tersebut dan bagaimana cara mengoperasikannya. Saya berjanji jika sudah kembali nanti akan saya ajarkan cara penggunaan alat-alat tersebut.

Setelah makan malam, kami tidur cepat. Karena sebelum matahari terbit kami akan segera memulai latihan fisik.

Hari pertama dimulai dengan lari pagi hampir 10Km. Dan saya sudah sempat pingsan beberapa kali. Tapi Dex tidak menyudahi latiannya. Hanya menunggu saya untuk sadar kembali. Sungguh berat tanpa sarapan sudah diminta untuk berlari. Karena biasanya sarapan dulu baru mulai beraktifitas fisik. Tapi kali ini sungguh berbeda. Lari dimulai jam 5 dan berakhir jam 2 siang… hal ini karena fisikku yang sangat lemah..dan untuk makan siang diwajibkan untuk mencari sendiri makanan yang hendak disantap. Sungguh penderitaan yang merana, karena pada saat latian dimulai Dex menjadi seseorang yang berbeda. Sungguh tidak mempunyai belas kasih dan penuh disiplin. Alhasil makan siang hanya dapat buah-buahan saja yang mudah ditemukan disekitar perkemahan. Latian sore dilanjutkan dengan bermeditasi dipinggiran danau… Oh mennn, ini air rasanya dingin banget kalo perut belum diisi… Gimana caranya meditasi dengan perut kosong. Saat meditasi pun sering menghayal aroma makanan orang rumah. Sambal goreng ati ,tahu crispy dan ayam goreng kesukaan yang disiapkan oleh Mbok Mani. Pletak bunyi tongkat mengenai badanku, karena diriku tertidur sejenak. Diriku langsung segar kembali dan memulai dari awal meditasinya. Meditasi hampir 4 jam berlalu. Diriku entah kenapa mulai tidak lapar Kembali. Aturan pernapasan sudah mulai pelan, tidak memburu lagi. Baru tersadar, bahwa meditasi bisa menghapus rasa lapar dan dahaga serta badan yang kelelahan ini. Dex segera menyadari jalur pernapasanku sudah membaik dan menyelesaikan latian untuk hari pertama.

“Boy, silahkan diminum (sambil menyodorkan minuman didalam bamboo), untuk memulihkan rasa lelahmu hari ini. Ini adalah ramuan dari turun temurun. Berkhasiat menyembuhkan luka dan mengembalikan energi dalam tubuh kita. Baik diminum pada saat selesai latian”kata Dex.

Air tersebut berasa asam sekali.. Sehingga alis ku naik sebelah. “asam sekali ini”. Dex tertawa riang… Tapi benar ini minum berasa asam sekali seperti minum cuka. Selang berlalunya waktu, saya merasa badan menjadi hangat dari dalam. Saya bertanya kepada kepada Dex, apakah hal ini normal? Karena badan mulai berkeringat deras… Dex menjelaskan minuman tersebut sedang bekerja sehingga mengeluarkan racun dalam diri(kurleb seperti detox) yang berlebih. Saat makanan sudah matang kami langsung menyantap dengan nikmat dan saya melupakan rasa lelah yang melanda dibadan ini. Badan ini sudah kembali mendapat asupan gizi untuk besok pagi.

Selesai makan malam, saya mencoba berburu pada malam hari untuk persediaan makan besok. Saya mulai menajamkan pancaindera dan mencoba berbaur dengan hutan. Suara angin semilir terdengar sayup ditelinga… Saya mencari asal suara tersebut. Saya melihat adanya binatang semacam kelinci yang bertaring sedang mengendap-endap hendak memangsa binatang yang mirip tapir kecil(sebut saja Tacil). Tapir ini berbadan lebih besar. Setelah memperhatikan dengan seksama, bahwa kelinci taring(kita sebut saja Kelitar) tersebut bergerombol dalam jumlah 7-8 ekor. Tak lama kemudian terjadilah seleksi alam, yang kuat memangsa yang lemah. Tacil yang berjumlah 4 tesebut habis dimangsa Kelitar. Hanya butuh waktu 10 menit untuk menuntaskan makan malam kelompok Kelitar tersebut. Begitu banyak hewan didalam hutan ini. Tapi bentuknya sangat jauh berbeda dengan yang di hutan kita. Dari sekian banyak binatang ada hewan yang menarik perhatian. Ada puma hitam sebesar kuda yang mempunyai simbol menyala-nyala di dahi. Hewan tersebut mempunyai buntut yang menyerupai ikan pari, hewan tersebut sungguh sangat elegan. Pertama kali saya melihat hewan ini muncul , ketika saya memperhatikan monyet besar yang menyerupai baboon yang hendak menyergap kijang. Monyet besar itu berjumlah cukup besar, dalam 1 kelompok perburuan itu ada sekitar 17-20 monyet. Monyet besar ini kita singkat saja menjadi Mobe. Ketika Mobe sedang menyantap kijang tersebut, muncullah hewan mengagumkan ini dengan membunuh beberapa Mobe dengan sangat cepat. Hal ini mengagetkan saya yang sedang memantau dari atas dahan pohon, hampir saja saya terjatuh karena gerakan yang sungguh tiba-tiba ini. Jarak saya hanya sejauh 5 meter dari tempat tersebut. Hewan tersebut membantai gerombolan Mobe dengan sangat cepat dan membawa 1 mobe untuk disantap di sarangnya. Saya berpikir jika saya memiliki hewan seperti ini maka kekuatan untuk berperaang dan berburu akan menjadi lebih kuat. Saya mengikuti sampai kesarang binatang tersebut. Sehingga mempermudah mencarinya kelak.Tanpa terasa hari sudah mulai pagi.. Akhhh kesalnya, karena melewatkan waktu untuk beristirahat dan sudah mulai harus berakrifitas kembali.
Sesampainya di kemah, Dex ternyata sudah bersiap untuk melakukan aktifitas fisik pagi ini. Lari ditambahkan lagi menjadi 15KM. Lari kali ini sudah tidak sampai pingsan seperti kemarin. Hanya saja waktu tempuh menjadi lebih pendek dari jam 5 pagi dan berakhir pada jam 12 siang. Selisih 2jam untuk kemajuannya. Dan yang perlu diingat bahwa ini didalam hutan ya, bukan hutan kota yang jalannya udah mulus. Disini lokasinya masih perawan banget, hutan lebat yang tidak ada manusia sama sekali hanya ada binatang-binatang buas. Berlari disini terkadang licin medannya karena lumut. Hari pertama dan kedua ini lebih tepatnya masih seperti jalan cepat, karena berlarinya masih sangat sedikit proporsinya. Itupun sudah megap-megap gan karena udara didalam hutan sangat tipis. Makan siang masih makan buah-buahan karena masih belum bisa memancing dan menombak ikan yang berada di danau. Latian meditasi pun mendapat pujian karena perkembangan yang sangat pesat. Malam ini saya hendak berburu kembali. Sambil menyelidiki binatang elegan tersebut. Setelah Dex tertidur saya menyelinap kedalam hutan untuk mempelajari hewan tersebut. Hewan lain tidak saya pedulikan lagi. Fokus hanya hewan elegan tersebut. Dalam perjalanan tanpa disengaja saya bertemu Mobe yang sedang bertarung dengan gerombolan Babi besar(kita sebut aja Basar). Karena tanpa sengaja masuk kedalam medan pertempuran mereka saya kena robek di tangan dan kaki kanan. Saya mencoba mengendalikan mereka dengan ilmu yang dibekali oleh Dwi. Hewan-hewan tersebut berhenti bertarung. Tapi sudah cukup terlambat karena saya sudah berhasil dilukai oleh hewan-hewan tersebut. Tak lama kemudian saya tidak sadarkan diri. Dan saat terbangun, saya dikelilingi oleh hewan-hewan tersebut. Mobe dan Basar terlihat berkumpul mengelilingi diri saya. Luka-luka pun terlihat mulai mengering karena mobe membalur luka-luka dengan daun yang ditumbuk. Sungguh mengagetkan bahwa hewan bisa melakukan hal seperti ini. Kedua jenis hewan tersebut memberikan salam kepada diriku yang mulai mencoba untuk duduk bersila. Dan saya pun merespon salam mereka kembali. Saya meminta bantuan kepada mereka untuk mengantarkan ke kemah. Karena badan saya masih terasa perih dan sakit terlebih takut diserang oleh hewan lain. Mereka mengantarkan saya ke ujung hutan.

Sampai di kemah, saya bergegas tidur untuk memulihkan diri yang sedang terluka. Berharap esok pagi keadaan menjadi lebih baik.
Pada pagi harinya Dex terlihat sedang meramu tanaman untuk luka-lukaku. Dan latian fisik pagi hari ini ditiadakan. Saat saya beranjak berdiri, Dex menunjuk kearah ujung hutan. Saat saya melihat kearah yang ditunjuk.. Hahaha saya melihat Mobe dan Basar terlihat membawakan buah-buahan dan cacing yang sangat gemuk untuk kami makan. Saya memanggil mereka untuk mendekat, tapi mereka ternyata takut dengan aura Dex. Setelah saya menginformasikan hal tersebut kepada Dex, Dex tertawa kecil dan segera memanggil hewan-hewan tersebut. Hewan-hewan langsung berlarian mendekat. Sarapan pagi ini sangat berlimpah berkat kawan-kawan baru kita.
“Dex, kenapa hewan-hewan ini sangat takut dengan auramu?” tanyaku.
“Boy, saya sejak kecil sudah mendapatkan Ajian Penakluk. Ajian ini berfungsi untuk menghindari diri kita diserang hewan liar. Ini Ajian saya dapatkan ketika saya bertapa dihutan yang pertama kali kita datang ke dunia ini. Hutan itu digunakan untuk melatih calon prajurit istana, tapi dibagian terdalam, dirimu belum kubawa kesana. Karena jika engkau berhasil bertahan hidup disini maka hutan Ako bukan menjadi masalah besar lagi. Kupersiapkan 12 hari dirimu kutempa keras agar kita bisa masuk kedalam hutan. Tapi ternyata dalam 2 hari dirimu sudah bisa masuk kedalam hutan dan terluka… hahaha.“
Dex tertawa dengan keras.

B: Dex, ada satu hewan yang menarik perhatianku selama didalam hutan.
D: Hewan yang seperti apakah yang kau maksud?
B: Dia seperti macan hitam yang buntutnya lancip dan ada symbol di dahinya.
D: Apakah symbol tersebut menyala?
B: Apakah kau mengetahui hewan tersebut?
D: Itu adalah hewan Dewa, tak pernah ada yang melihatnya lagi. Dirimu melihat dimanakah?
B: Sudah kuduga bukan hewan sembarangan.
D: Kau harus berhati-hati, hewan tersebut tidak bisa ditaklukan oleh ilmu BeastMaster. Konon katanya hewan tersebut yang memilih siapa masternya. Pendahuluku sudah menyaksikan BeastMaster hebat yang mempertaruhkan nyawa untuk menguasai hewan tersebut. Tapi berakhir dengan maut. Saranku, hindari hewan tersebut.
B: Saya tertarik mencobanya.
D: Jangan, nasib dunia kami ditentukan olehmu. Jangan sampai kau mati konyol karena hawa nafsu mu untuk memiliki hewan dewa tersebut.
B: Jika nasib duniamu ditentukan oleh nasibku, sebaiknya saya mencoba mengumpulkan apa yang tidak pernah berhasil dikumpulkan oleh orang lain.

Dex termenung.

B: Mohon ajari aku cara meringankan diri untuk berpindah tempat. Saya terluka karena tidak bisa melarikan diri kemarin ini. Dan saat saya berhasil masuk kedalam pikiran mereka, saya sudah terburu terluka.
D: Baik, kita masuk kedalam hutan setelah kau kuasai ilmu meringankan diri terlebih dahulu ya. Sangat riskan jika kau tidak bisa melarikan diri seperti kemarin.

Kemah sekarang menjadi ramai dengan kehadiran teman-teman baru kita. Hari ini hanya berlatih pernapasan saja karena masih mengalami luka fisik. Dan pada malam saya bermain dengan teman-teman baru. Saya mempelajari banyak hal mengenai hutan baik dari medan, tanaman yang beracun dan jenis-jenis hewan yang terdapat didalamnya. Semua informasi ini bisa saya dapatkan hanya dengan memegang tangan-tangan mereka. Untuk saat ini Mobe dan Basar tidak akan pernah berperang satu sama yang lain. Karena Mobe1 dan Basar1(ini nama yang saya berikan untuk para ketua kelompok) sudah saya minta untuk tidak berperang.

Kepada kedua pemimpin ini saya meminta untuk besok pagi dikumpulkan semua ketua binatang yang ada dihutan ini. Mereka tidak menyanggupinya, karena didalam hutan, tidak ada persatuan, yang ada hanya hukum rimba. Sungguh berat ternyata permintaanku ini. Saya mempersilahkan mereka untuk kembali kehutan. Saya pun memejamkan mata untuk beristirahat. Hari ketiga dan keempat tidak ada yang berubah dalam rutinitasnya. Sarapan dibawakan oleh teman dari hutan. Dan mulai bermeditasi serta tambahan materi untuk belajar meringankan diri.

Hari kelima latian fisik sudah dimulai kembali, beberapa Mobe ikut menemani selama proses lari. Mereka berloncat diantara pohon dengan riang. Lari 15 km sekarang bisa dilakukan dengan sangat cepat berkat ilmu meringankan diri ini. Hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk menyelesaikan latian ini. Karena dirasa diriku sudah mulai mahir menggunakan ilmu meringankan diri, maka Dex memutuskan untuk mulai masuk kedalam hutan. Untuk mengenal semua binatang liar yang ada dihutan ini. Dex sendiri belum mengetahui hutan ini. Karena hanya para raja yang mempunyai akses ke hutan ini. Kesempatan pun tak mau disia-siakan oleh kami berdua untuk eksplore hutan ini. Dan Dex pun sangat tertarik untuk melihat hewan Dewa yang pernah saya sampaikan. Walau dia tau bahwa ini adalah hal yang sangat berbahaya.

Sampai ditempat hewan dewa, teman-teman lain tak berani mendekat. Hanya tinggal saya dan Dex. Baru saja kita melihat goa tempat hewan tersebut bersarang, kami langsung disambut oleh hewan tersebut. “ Diam kalian, jangan bergerak sedikitpun, atau saya robek perut kalian”. Suara itu bergaung dikepalaku. Hewan dewa itu menatap tajam kearah Dex.




lanjut ke bagian ke 3.B ya..next week on saturday night lg ya..
Diubah oleh alamsehatyaa 02-05-2020 13:27
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.