Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Xi Jinping Kian Menggila, Jurnalis Divonis 15 Tahun
Xi Jinping Kian Menggila, Jurnalis Divonis 15 Tahun
BEIJING – Menandai Hari Buruh Internasional, Chen Jieren seorang jurnalis di Tiongkok divonis 15 tahun setelah dituduh menyerang Partai Komunis. Partai yang berkuasa di negeri tirai bambu itu, kemarin (1/5).

Hukuman yang diterima Chen Jieren merupakan hukuman paling keras terhadap kebebasan berbicara oleh pemerintah Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping.

Jinping sendiri dikenal dengan sosok yang paling doyan memberangus pers dan memerintahkan media Cina untuk melayani kepentingan Partai Komunis yang berkuasa.

Sikap otoriternya ini memang kejam. Kekejamannya muncul sejak wabah Virus Corona. Ia tutupi segala kebobrokan dan menghadang pengawasan internasional atas penanganan pandemi coronavirus.

Jangankan Chen Jieren, yang menulis berlembar-lembar fakta dalam jurnalnya. Sosok Dr Ai Fen, dokter asal Wuhan, orang pertama melaporkan penemuan pasien terinfeksi virus corona Covid-19 diketahui menghilang.

Sebelum dinyatakan menghilang, Dr Ai Fen sempat membeberkan informasi pasien pertama berlabel virus corona SARS. Publik berspekulasi bahwa sang dokter ditahan oleh aparat.

Dr Ai Fen sebelumnya memberikan wawancara kepada sebuah media di Cina terkait pasien corona. Ai Fen mengungkap banyak data dan foto soal pasien Covid-19 yang ketika itu masih ditutup-tutupi pemerintah Tiongkok.

Ia mengatakan bahwa tujuanya melaporkan keberadaan virus jenis baru ini hanya ingin agar masyarakat dan pemerintah berhati-hati. Namun wawancara dengan media itu langsung dicabut tidak beberapa lama setelah dirilis.

Setelah itu, Dr Ai bersama delapan rekannya diinterogasi polisi. Sang dokter dipaksa menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa informasi yang dilontarkannya adalah palsu.

Belum lagi jika bicara hilangnya Chen Qiushi yang hilang sejak Kamis (6/2/2020) atau Fang Bin diduga menghilang sejak Minggu (9/2/2020). Atau Hua Yong, seorang seniman Tiongkok dan aktivis hak asasi manusia, yang juga ditangkap. Karena kritis.

Untuk diketahui Chen, seorang mantan jurnalis corong komunis People’s Daily, Ia dihukum mengungkapkan adanya masalah pemerasan, operasi bisnis ilegal dan penyuapan di provinsi Hunan yang diposting lewat media online.

Tuduhan mamantik pertengkaran dan memprovokasi masalah menjadi kesimpulan oleh pengadilan setempat. Karena dinilai mengkritik rezim.

Pernyataan pengadilan menyebut Chen telah memposting berita palsu dan negatif dengan kedok memberikan nasihat hukum.

Pengawas Hak Asasi Manusia Tiongkok mengatakan Chen dihukum karena pidato politiknya tentang WeChat dan platform media sosial lainnya.

Ini terjadi setelah Chen telah dipecat dari outlet media pemerintah termasuk China Youth Daily, Beijing Daily, dan People’s Daily. Sejak itu ia telah menerbitkan komentar online dan laporan investigasi di media sosial.

Cina sendiri sejak bulan Februari telah mengusir 13 jurnalis AS dengan New York Times, Washington Post dan Wall Street Journal yang bekerja melaporkan wabah Virus Corona yang terdampak di Wuhan dan kawasan sekitarnya.

Beijing mengatakan langkah itu sebagai pembalasan atas pembatasan baru pada jumlah warga negara Cina yang dapat bekerja untuk outlet propaganda yang dikelola pemerintah di tanah AS.

Tetapi pengusiran tersebut telah memicu peringatan, dengan organisasi media dan ketiga surat kabar itu memperingatkan bahwa tindakan itu membahayakan akses ke informasi penting tentang pandemi.

Kebebasan berekspresi Tiongkok selalu dikontrol ketat oleh Partai Komunis, tetapi cengkeraman itu menjadi mencekik di bawah Xi.

Pengadilan Tiongkok tahun lalu memvonis pembangkang dunia maya Huang Qi, yang situs webnya berisi tentang topik sensitif termasuk hak asasi manusia. Ia divonis 12 tahun penjara karena dituding telah membocorkan rahasia negara.

Ruang untuk diskusi independen telah menyusut di Tiongkok. Pemerintah Xi telah berusaha untuk menyalahkan virus, yang diyakini para ilmuwan muncul dari pasar hewan liar di Wuhan.

Kondisi serupa dialami Ren Zhiqiang. Seorang kritikus Partai Komunis China yang lantang dan taipan properti jutawan, ditahan setelah ia menulis esai yang sangat kritis terhadap respons Xi terhadap wabah tersebut.

Sementara beberapa aktivis pun menghilang dan diyakini ditahan oleh polisi karena mengarsipkan berita berita coronavirus yang telah disensor secara online. (ful)

https://fin.co.id/2020/05/02/xi-jinp...onis-15-tahun/

mengleng wannabe silahken kelonjotan dan bela Si Njing Pink

Xi Jinping Kian Menggila, Jurnalis Divonis 15 Tahun
Diubah oleh LordFaries3.0 02-05-2020 01:01
uzanzd
fatqurr
bossrahman
bossrahman dan 25 lainnya memberi reputasi
26
1.5K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
Akong.JiuguiAvatar border
Akong.Jiugui
#5
Di Mana Bumi Dipijak, Di Situ Langit Dijunjung
kalau tak suka aturan negara ...silakan saja angkat kaki keluar


t]
Quote:


kumpulan pemuja bule barat terkena propaganda bule barat
Panda itu identik dengan China

sedangkan winnie the pooh itu identik dgn kartun bule barat

org tolol mau sangkut pautkan winnie the pooh kartun bule barat pada org chinese

itu jelas kerjan bule barat yg sewot pada kemajuan kehebatan china ( asia)

Panda jauh lebih mantap daripada winnie the pooh
Xi Jinping Kian Menggila, Jurnalis Divonis 15 Tahun Xi Jinping Kian Menggila, Jurnalis Divonis 15 Tahun

percuma pemuja bule barat itu menghina
kenyatannya presiden xi jingping yg di hinanya itu saja jadi org paling powerful nomor satu di dunia
https://www.kaskus.co.id/thread/5b70...-satu-di-dunia[
Diubah oleh Akong.Jiugui 02-05-2020 08:08
jeffm12
yosiyahu
yosiyahu dan jeffm12 memberi reputasi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.