mipelesaAvatar border
TS
mipelesa
PB HMI: Izin TKA China Ibarat Kera Di Hutan Disusui, Anak Di Rumah Mati Kelaparan
Masuk tenaga kerja asing asal China di Konawe Sulawesi Tenggara setelah diberikan izin pemerintah pusat membuat berang Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

Kengototan pemerintah pusat mendatangkan TKA China mengindikasikan penyalahgunaan kekuasaan di sekitar Istana.

Demikian Pj Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy, Kamis (30/4).

"Sangat beralasan untuk menyebut fenomena yang menyakitkan hati rakyat ini sebagai sebuah abuse of power oknum di sekitar Istana", tegas Arya.

Pemerintah pusat secara nyata telah melakukan kesalahan yang sangat fatal bagi keberlangsungan mekanisme pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah meningkatnya ancaman pandemik virus corona baru atau Covid-19.

"Sementara terdapat jutaan warga bangsa yang kini harus kehilangan pekerjaan dan kekurangan pendapatan, apalagi ancaman resesi hingga krisis yang terus membayangi ekonomi nasional, pemerintah justru membuka pintu masuk bagi 500 TKA China. Ini ibarat "Anak kera di hutan disusui, anak di rumah mati kelaparan," ungkap Arya kecewa.

Lebih lanjut Arya menegaskan, negara pada saat ini secara serius telah mengalami disorientasi bernegara.

Arya menjelaskan bahwa esensi dari kehadiran juga tanggung jawab negara adalah adanya keberpihakan dan perlindungan terhadap segenap warga bangsa serta melindungi tumpah darah Indonesia.

"Ini menunjukan komitmen kemanusiaan pemerintah sangat dipertanyakan ketika rakyat sedang terjebak dalam masa-masa sulit. Presiden Jokowi tentunya bertanggungjawab untuk mengevaluasi oknum elite di balik kenyataan yang memalukan ini," ujarnya.

Lebih jauh Arya mengungkapkan bahwa ketidakkonsistenan pemerintah menerapkan kebijakan PSBB dengan membolehkan TKA China masuk ke wilayah RI merupakan bukti lemahnya diplomasi dan wibawa negara di mata asing.

"Harus diakui bahwa, Ketiadaan kemandirian ekonomi dan kehilangan kedaulatan politik dalam bernegara, telah menjadikan kehormatan bangsa ini terasa rendah di mata asing," ujar Arya.

Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulawei Tenggara kompak menolak kedatangan TKA asal negeri komunis China.

Bahkan apabila pemerintah tetap nekat mendatangkan ke Sultra, Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurrahman Saleh mengaku akan memimpin aksi demonstrasi bersama masyarakat menolak kedatangan 500 TKA dari China.
junemcee
crazzyid
uzanzd
uzanzd dan 24 lainnya memberi reputasi
25
1.4K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.4KThread40.6KAnggota
Tampilkan semua post
netizen62Avatar border
netizen62
#11
"Anak kera di hutan disusui, anak di rumah mati kelaparan," ungkap Arya

HMI = himpunan mahasiswa idiot

Ane suka kritiknya,ane gak suka analogi "rasistnya".karena cuman anjing yg bawa2 ras emoticon-Cool
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.