Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rohannarambeAvatar border
TS
rohannarambe
Tulusku Berbalas Luka


Hatiku berbunga mendengar berita yang disampaikan Tri tetangga sebelahku. Namun aku masih ragu apa yang disampaikannya betul atau iseng-isengnya dia untuk ngerjain aku.

Dua hari berlalu aku menjaga wartel seperti biasa. Tahun 1999 wartel masih jadi primadona bagi orang-orang untuk berkomunikasi dengan pacar, sahabat maupun keluarga. Karena harga HP pada masa itu masih sangat mahal.

"Assalamualaikum, tumben sepi?" Suara Yayan mengagetkanku yang lagi bengong.

"Wa-waalaykumsalam." Jawabku grogi. Senyumnya membuat wajahku merah padam. Baju kaos yang pas ditubuhnya membuat dia semakin keren dimataku.

Dia menggeser bangku tunggu wartel yang terbuat dari plastik ke sampingku.

"Ini aku bawa jeruk, dimakan ya manis kok semanis dirimu." Dia menaruh kresek yang dia bawa dimeja kasir lalu dia duduk dibangku sebelahku.

Walau kutahu itu gombal tapi hatiku berbunga mendengarnya dan wajahku terasa panas.

"Iya terimakasih." Aku yang biasanya cerewet mendadak pendiam di depannya."Ada apa dengan diriku?" Aku berusaha menenangkan jantungku yang berpacu tidak beraturan.

"Bagaimana? Diterima nggak?" Tanya Yayan to the point.

Aku yang kelabakan pura-pura tidak tau apa yang dia maksud.

"Apa yang diterima?" Tanyaku serius, aku ingin mendengar langsung dari mulutnya.

"Aku suka sama kamu. Kamu mau jadi pacarku?" Matanya menatapku dengan serius. Betapa senangnya hatiku mendengar kata-katanya serasa melayang di udara. Aku jawab dengan anggukan. Diapun langsung mengucap "Alhamdulillah," dan memegang tanganku. Aku kaget dan menarik tanganku dari genggamannya.

Sejak hari itu kami resmi pacaran. Pergi menonton, makan di luar dan pergi ke Ancol. Sebagai anak kost, terkadang dia butuh pinjaman keuangan, akupun bersedia meminjamkannya dari uang pendapatan wartel. Kalau sudah gajian dia melunasinya. Pakaian kotornya pun terkadang aku yang mencucinya karena dia beralasan sangat capek dan minta tolong agar aku mau mencucinya. Bagiku tidak masalah karena toh nanti kami akan bersama. Tidak terasa hubungan kami sudah berjalan setahun. Kepribadiannya yang baik dan halus membuatku makin sayang padanya.

Saat lebaran tiba dia pamit pulang kampung, sebenarnya hati berat melepas dia pulang, tapi namanya lebaran kan semua orang perantau rata-rata pulang. Aku tidak bisa pulang karena malu belum bisa bawa uang yang banyak untuk diberikan pada ibuku.

Aku mengirimkan kat lebaran ke alamat rumahnya di Singaparna, Tasikmalaya. Aku berharap dia senang ada perhatian dariku.
Selama di kampung sekalipun dia tidak pernah meneleponku. Aku berharap dia tidak sempat karena sibuk dengan keluarganya.

Dua minggu kemudian dia kembali dari kampung membawa dodol dan kue dari Tasik. "Maaf ya dikampung sibuk jadi nggak sempat nelpon kamu." Belum sempat kubertanya dia memberi penjelasan lebih dulu.

"Nggak apa-apa. Gimana keluarga sehat semua?" Tanyaku basa basi.

"Alhamdulillah sehat," katanya. Kamipun ngobrol selama satu jam untuk melepas rindu selama berpisah.

***

Hari-hari selanjutnya kami lalui seperti biasa. Aku tidak melihat ada perubahan pada dirinya. Dia tetap baik dan perhatian padaku. Hingga suatu hari ada seorang ibu dan anak gadis datang ke wartel mencari orang yang bernama Rohanna. Tanpa berprasangka buruk aku memperkenalkan diriku yang bernama Rohanna. Ibu itu langsung marah-marah meminta aku untuk tidak mengganggu anaknya Yayan karena Yayan sudah punya tunangan yaitu gadis yang bersamanya.

Seketika hatiku hancur, sakit tak terbilang. Aku hanya bisa bilang iya pada ibunya. Walau dia masih berbicara panjang lebar aku berkata mengerti dan memohon untuk pamit ke kamarku.

***

Quote:



gambar pinterest

Seharian aku menunggu kedatangan Yayan. Aku ingin meminta kepastian darinya. Namun tiga hari berlalu dia tidak datang ke wartel. Karena penasaran aku bertanya pada kawannya tentang keberadaannya. Ternyata ibu dan tunangannya masih ada di kosannya.

Hari ke empat dia menemuiku di wartel. Belum sempat kubertanya dia sudah menjelaskan perihal tunangannya. Itu adalah pilihan orang tuanya dan dia tidak bisa menolak ibunya karena dia hanya memiliki ibu tanpa mengenal ayahnya yang sudah meninggalkan mereka sejak dia berumur dua tahun.

"Maafin aku, aku mencintaimu tapi aku tidak bisa menolak permintaan ibuku." Dia menangis merasa bersalah padaku.



gambar pinterest


Aku memang hancur tapi aku salut padanya yang sangat menyayangi ibunya. Akupun sangat menyayangi ibuku yang telah berjuang sebagai orang tua tunggal bagiku semenjak kepergian ayah menghadap Ilahi.

Kami berpisah baik-baik karena memang tidak ada yang berhianat di antara kami. Aku berusaha menjauh darinya karena tidak ingin hatiku tambah sakit.

Quote:


Suatu saat nanti akan hadir seseorang yang Allah jadikan sebagai jodohmu yang terbaik.


Pekanbaru 30 April 2020
Diubah oleh rohannarambe 01-05-2020 06:29
ButetKeren
abellacitra
nona212
nona212 dan 41 lainnya memberi reputasi
42
948
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.8KAnggota
Tampilkan semua post
evihan92Avatar border
evihan92
#10
saling mencintai tapi harus saling merelakan ... sedihnya
tambahpamuji
rohannarambe
indriketaren
indriketaren dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.