"Kita perlu ronda lagi. Kita kerja sama dengan kepolisian," kata Ganjar pada Rabu (29/4).

Ganjar juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro saat rapat forkopimda beberapa waktu lalu.

Bahkan kepada dua tokoh tersebut Ganjar mengatakan tidak usah ragu menindak para pelaku.

"Pak Kapolda dan Pangdam sudah rapat dan beliau mengatakan 'Pak Gubernur percayakan pada kami.' Saya bilang, kalau ada kejahatan tindak tegas tidak usah ragu-ragu, kalau dia melawan dor saja," katanya.

Dalam kondisi seperti ini, kata Ganjar, jangan sampai ada yang menumpang berbuat kejahatan. Karena semua tahu negara sedang mengalami masa sulit menghadapi COVID-19.

Ganjar pun menyangkal kejahatan yang saat ini marak terjadi berasal dari para narapidana asimilasi. Namun, dia juga melakukan upaya pendampingan pada napi asimilasi dengan memberikan pelatihan.

"Banyak hoaks yang ditebar kejahatan dari asimilasi karena persentasemya 0,01 persen. Maka tugas saya membina mereka memberikan pelatihan sampai kampung-kampung. Maka kami di Jawa Tengah membuat Jogo Tonggo. Di sana kita mengelola pangan sampai keamanan," kata Ganjar. (flo/jpnn)