Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saya.kiraAvatar border
TS
saya.kira
Mudik Naik Travel ke Cilacap, Semua Penumpangnya Terkena Corona

Quote:
dscreamer
seenchan18
onik
onik dan 230 lainnya memberi reputasi
231
14.3K
278
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
Mas.BrayyAvatar border
Mas.Brayy
#5
sepintas pengetahuan tentang covid-19





so, kalo cuma pake rapid test aja,
ditahap 4 & 5 pun, sample masih dinyatakan aman.
padahal disitu statusnya sdh sbg high risk carrier / pembawa virus yg beresiko tinggi.
yaitu beresiko tinggi menulari yg lain (termasuk menulari tenaga medis)
& buat dia sendiri jg








Antivirus = pembuatannya butuh waktu lama.

Dalam jangka pendek, WHO sedang mengembangkan obat :

1. yang menghasilkan lendir, sehingga supaya saat covid-19 masuk,
tidak bisa langsung menempel / meng inang ke sel saluran paru.
tapi hanya menempel di lendir tersebut, sehingga tidak bisa menginfeksinya,

2. obat untuk mencegah imun tubuh bereaksi.
karena lendir yang ada di sel saluran paru,
sebetulnya adalah hasil kerja / hasil reaksi imun tubuh terhadap virus yang masuk.

dengan tidak bereaksinya imun tubuh = maka tidak ada lendir hasil reaksi imun,
yang mana jika imun kalah, justru lendir tsb akan mengeras dan menutup saluran paru.
krn saluran paru mampet = wasalam.

jadi obat tsb bukan obat untuk membunuh virus,
tp untuk menghambat / mencegah / menghalangi virus tsb menginfeksi.


bahkan ilmuwan perancis ada yang mengklaim,
bhw perokok aktif, yang saluran parunya dipenuhi nikotin,
virus covid-19 tidak bisa menginfeksi saluran paru tsb.
virus hanya bisa menempel di lapisan nikotin,
tanpa bisa menginfeksi sel saluran paru.
sehingga tidak ada reaksi imun tubuh.
---> https://www.cnnindonesia.com/gaya-hi...di-obat-corona

dan disinyalir pula,
bhw virus covid-19 tsb, pada kondisi tertentu bisa beterbangan di udara, (misal di ruangan AC tertutup)
masuk melalui sela2 masker.
makanya gak heran, banyak tenaga medis yang terinfeksi.

memakai masker biasa + kaca pelindung, masih kurang aman.
virus yg beterbangan masih bisa masuk lewat sela2 yang ada.

ditambah lagi, tanpa sterilisasi pakaian pasca penanganan pasien terinfeksi,
hal itu sama aja nyebar2in virus keluar ruangan perawatan.

yg benar (utk tenaga medis) = masker gas + baju gas + ruang sterilisasi pra & pasca penanganan pasien.








disaat break time, baju spt itu ttp aman dilepas & digunakan lagi nanti.
asalkan SOP nya spt gambar di atas.
shg gak ada lagi cerita,
- tenaga medis nahan pipis / BAB 12 jam
- tenaga medis nahan haus dan lapar
- tenaga medis gak bs sholat / bs sholat tp pake baju APD
- tenaga medis terpapar / tertular

seharusnya SOP spt ini sdh dipahami di luar kepala oleh kemenkes / IDI / RS.
apalagi macem RS sulianti saroso, yg spesialisasi nya bidang infeksi penyakit menular





Diubah oleh Mas.Brayy 28-04-2020 21:07
endryash
darmawati040
franssinaga
franssinaga dan 132 lainnya memberi reputasi
133
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.