Kisah Cinta Remaja



Hallo kabar baik gan sist...
Semoga selalu dalam keadaan sehat & baik.

Tentang cinta, perasaan, pertemuan, dan perpisahan adalah kisah yang begitu seru hingga bisa pula jadi pilu.

Sebut saja dia yang terlibat di cerita ini Dyn laki-laki yang lebih tua 2 tahun dariku.

Menulis adalah hobi yang paling aku sukai hingga saat ini. Benih-benih dunia sastra telah tumbuh dalam diriku semenjak memasuki bangku SMP hingga tidak layu sampai sekarang. Berawal dari hobi aku mulai menekuni dunia tulis menulis walau masih amatiran dan jauh dari kata sempurna.

Tak terasa takdir memberi kesempatan padaku untuk bergabung di Forum Sastra Puspita yang sengaja dibentuk sekitar 5 tahun yang lalu oleh SMA tercintaku. Forum ini terdiri dari murid kelas sepuluh, sebelas, dan duabelas. Bisa bergabung di forum tersebut bukanlah hal yang mudah entah mengapa harus melalui proses seleksi yang bertahap dan menantang.

Setiap jam 4 sore hari kamis adalah pertemuan rutin anggota FSP untuk saling belajar, mengasah keterampilan menulis, dan beberapa kegitan berbau sastra lainnya. Beberapa kali mengikuti forum tersebut semua terasa landai-landai saja aku begitu menikmati harumnya sastra. Ilmu dan pengalaman yang kudapatkan serasa dapat mengobati kehausan ini.


Dokumen pribadi

Pertemuan kali ini dibalut mendung dan hujan tipis yang tak habis-habis. Wow syahdu sambil mengerjakan tantangan membuat puisi hikmat sekali. Karena hujan semakin deras aku menjauh dari jendela sebab angin membawa percikan air. Ehhh akhirnya Dyn dan  2 orang temannya menjadi satu meja denganku. Tak kusangka laki-laki kakak kelasku itu memecahkan hening dengan ocehan lucu.

Semakin aku jatuh cinta pada forum ini semua terasa ikut menyatu pula. Aku dan Dyn semakin akrab. Bahkan setiapkali duduk entah mengapa ia berjarak tak begitu jauh dariku meski bukan satu meja. Seringkali lelaki itu meminta pendapat padaku mulai dari seputar sastra hingga kehidupannya. Terkadang curhatan ringan ataupun sedikit pribadi pernah menyentuh indra pendengaranku pula. Persahabatan adalah angapanku selama ini, namun pada akhirnya datang dari arah mana dan menyusup lewat apa perasaan ini guncang menyala. Yang mulanya persahabatan kini telah berubah, mungkin inikah yang dinamakan cinta datang karena terbiasa.



klik ini

Dua teman Dyn sepertinya juga mengetahui semua ini. Bahkan dulu sebelum begini temanku pernah mengatakan tentang Dyn yang telah menaruh perasaan denganku. Namun, aku cuek dengan semua itu dan saat inilah titik kesadaranku baru menyatu. Telah kubiarkan tentang rasa ini yang sedang tumbuh pada diri kami berdua.

Suport istimewa seringkali kudapatkan darinya dan akupun kembali mencoba acuh agar tak nampak dihadapan semua orang termasuk dia. Hampir semua orang tau Dyn adalah laki-laki idola kaum hawa disekolahku, bagaimana tidak badannya gagah ditambah wajah oriental khas Indonesia begitu manis apalagi kepandaiannya yang jarang ditemui pada kaum adam lainnya. Aku sendiripun telah mengetahui teman SMPku dulu sudah lama naksir padanya dan temanku itu juga akrab dengan Dyn karena pernah menjadi panitia MPLS bersama.

Dyn memang tak pernah mengungkapkan rasa itu padaku. Mungkin dia sudah tahu apa prinsipku selama ini. Ataukah dia juga bingung hatinya yang terjebak perasaan padaku. Padahal dulu ia pernah pacaran sampai dihitung mantannya sekitar 7 orang. Gila dan konyol yahhh kenapa aku kesandung asmara dengan pria yang suka gampang putus perihal cinta. Tapi sayangnya aku memaklumi karena ia bukan laki-laki yang suka satu kali ngandeng banyak tapi tanpa status. Masih mendinglah pacaran walau cuma bertahan sekitar 2 bulan lalu putus. Namun aku bukanlah wanita yang seperti pacar-pacarnya dulu, prinsip ini tak akan pernah aku lepas.

Kau nampaknya sering membuyarkan fokusku dan memricukan pikiranku. Lagipula aku tak mau teman SMPku dulu sakit hati gegara aku. Sudahlah mundur teratur adalah pilihanku. Aku tak peduli semua ini.

Kau laki-laki mudah putus cinta pemain perasaan dan aku sendiri tak mau makan hati teman. Aku tak mau hancur jadi korban perasaanmu. Sudahlah jika kau memang mencintaiku rubah kebiasaan buruk itu untuk masa depanmu sendiri bukanlah untukku. Semoga niat baikmu selama ini jadi pahala. Apabila ada niat buruk maka matilah setannya.

Kita harus mundur teratur sebelum hancur yang penting persaudaraan tidak lebur. Maka itulah titik perasaan terbaik untuk kita selama ini. Lupakan biarlah jadi bagian masa lalu.

Aku selalu mendoakan yang terbaik. 
Tuhanlah tempatku kembali dalam naungan sejati.

Jogjakarta, 25 April 2020