yasue.dikAvatar border
TS
yasue.dik
Lika-liku Gibran Jadi Calon Tunggal PDIP di Pilwalkot Solo


Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi satu-satunya kandidat calon Wali Kota Solo dari PDIP yang tersisa. Rivalnya, pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa, memutuskan mundur dari kontestasi karena tak yakin wabah virus corona sudah selesai saat Pilkada 2020 digelar Desember nanti.

Perjalanan Gibran untuk bisa maju di Pilkada 2020 tidaklah mudah. Gibran pertama kali menyatakan akan maju di pemilu pada Oktober tahun lalu setelah berdiskusi dengan para senior DPP PDIP di Jakarta.

Saat itu, Gibran baru saja bergabung dengan partai ayahnya, PDIP. Gibran yang sudah sukses di bisnis kuliner itu mengaku tertarik terjun ke politik karena ingin lebih bermanfaat bagi orang lain.

"Kalau jadi pengusaha hanya bisa bantu ribuan karyawan saja. Di politik, harapan saya bisa membantu ratusan ribu orang," tutur Gibran saat berkunjung di Banyuagung, Surakarta, 21 Januari 2020 lalu.

"Tangan saya cuma dua, kalau jadi pengusaha ya saya cuma bantu karyawan-karyawan saya, tidak bisa membantu mengatasi kebanjiran, macet, flyover, dan lain-lain," imbuhnya.



Sayangnya, saat itu DPC PDIP Solo sudah memiliki kandidatnya sendiri, Purnomo-Teguh. Berdasarkan aturan, DPC PDIP Solo berhak mengajukan calonnya sendiri karena berhasil mendapatkan suara mayoritas di pilkada sebelumnya.

Tak putus asa, Gibran lalu mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jawa Tengah. Nantinya, DPP PDIP akan menentukan siapa di antara Gibran dan Purnomo-Teguh yang berhak maju di Pilkada 2020.

Menurut Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, banyak pihak yang berusaha mengintervensi Pilwakot Solo 2020. Hal itu terkait dengan rekomendasi DPP PDIP untuk Purnomo-Teguh atau Gibran.

Salah satunya adalah politikus PDIP Maruarar Sirait. Saat itu, Maruarar menyebut, siapa pun yang dipilih DPP PDIP akan tetap didukung oleh Rudy dkk.

"Ya dia (Maruarar) orang Jakarta bukan Solo. Sudah tidak masuk struktural DPP PDIP juga kan. Harusnya tahu diri bukan ranahnya berbicara soal Pilwalkot Solo," papar Rudy.

Meski setiap kandidat memiliki hak yang sama, namun Achmad Purnomo mengaku ia pasrah jika namanya dicoret dari partai.Ia juga akan legawa jika partainya lebih memilih Gibran sebagai calon Wali Kota Solo.

"Saya pasrahkan saja semua keputusan rekomendasi calon wali kota kepada partai. Sebagai kader partai, harus tegak lurus kepada keputusan ketua umum dan partai," kata Achmad Purnomo.

Namun, di tengah-tengah, wabah corona menghantam seluruh Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Karena merasa harus fokus melawan virus corona, Achmad Purnomo pun memutuskan mundur.

"Saya pilih mundur karena kondisi pandemi COVID-19 yang diperkirakan belum berakhir pada akhir tahun ini. Jujur saya tidak kuat hati dan perasaan jika Pilkada serentak tetap dipaksakan di tengah pandemi COVID-19 pada tanggal 9 Desember mendatang," ujar Achmad Purnomo, Jumat (24/4).



Achmad Purnomo mengaku sudah menyampaikan secara lisan mundurnya sebagai bakal cawali ini kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Langkah mundur ini, lanjut dia, juga diikuti Teguh Prakosa sebagai pasangan cawawali.

Dengan mundurnya keduanya, Gibran pun resmi menjadi satu-satunya kandidat dari PDIP di Pilwalkot Solo 2020.

sumber

**************
Gibran lawan kertas kosong? Demokratis sekali ya
emoticon-Ngacir
Diubah oleh yasue.dik 25-04-2020 09:43
sebelahblog
makeiteasy69
lubizers
lubizers dan 73 lainnya memberi reputasi
74
5.7K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
joe_satriyani03Avatar border
joe_satriyani03
#14
Semoga sukses untuk Gibran..
Tapi di era demokrasi seperti ini calon tunggal tanpa persaingan jadi mengurangi nilai demokrasi.
Thethemid201
muhamad.hanif.2
abellacitra
abellacitra dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.