Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Bu Sri Mulyani, Kenapa Nggak Cetak Uang Terus Bagi-bagi ke Rakyat Saja?
Bu Sri Mulyani, Kenapa Nggak Cetak Uang Terus Bagi-bagi ke Rakyat Saja?

Pandemi virus Corona jenis baru (COVID-19) telah menghantam sektor riil. PHK melonjak, daya beli anjlok, masyarakat butuh bantuan dana segar untuk menyambung hidup. 

Lantas, kenapa pemerintah tak lantas mengambil jalan singkat, menggenjot pencetakan uang untuk kemudian dibagi-bagi ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT)?

Sabar, sebab pada kenyataannya logikanya tak sesederhana itu. Dijelaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani, mencetak uang memang bisa saja dilakukan oleh pemerintah. Namun jika tidak dihitung secara cermat bakal ada ancaman inflasi mengintai. Perlu dipikirkan pula supply and demand di pasar.

"Artinya kan ini orang menganggap persoalannya karena uang saja, sehingga ekonomi berhenti. Orang yang tadinya kerja, bisa belanja, perusahaan yang produksi barang bisa dapat revenue. Tapi sekarang ini orang di rumah, dia gak belanja, terbatas, sehingga ekonomi berhenti," ujarnya saat berbincang dengan pimpinan media massa secara virtual, Kamis (23/4/2020) malam.

Pun begitu, ibarat orang naik sepeda, Sri Mulyani tak mau membiarkan roda ekonomi langsung berhenti sepenuhnya karena bisa jatuh. Adapun yang ingin dilakukan pemerintah tetap menjaga roda ekonomi terus berputar, meski pelan-pelan. 

"Karena kalau berhenti maka akan ada PHK masif. Makanya kita siapkan bansos, relaksasi, stimulus, dan kebijakan lain. Ini kita coba keroyok sama-sama (dengan lembaga lainnya-red.)," imbuh Menkeu.

Ia menambahkan, stimulus sendiri bisa dilakukan lewat kebijakan moneter dan fiskal. Baik itu dengan memberi keringanan pajak ataupun mencetak duit lebih banyak untuk kemudian 'menggerojokin' roda ekonomi biar naik lagi.

"Istilahnya kita bikin mengapung lagi, nggak tenggelam. Tapi kalau gerojokin terlalu banyak (cetak uang secara masif-red.), tetapi di sisi lain supply side nggak jalan maka yang ada adalah akan terjadi inflasi," jelasnya.

"Makanya kita harus melihat secara cermat. Seberapa banyak kita harus gerojokin ekonomi biar tiba-tiba gak malah berbalik jadi inflasi. Jadi aspirasi tetapi kita dengerin, tapi saya dan Bank Indonesia sama-sama kita jagain dan jangan lupa lagi situasi kaya gini jangan malah dianggap kita justru jadi merugikan negara. BI kan juga takut karena mereka juga punya neraca. saya juga punya neraca pemerintah. Jangan sampai jebol salah satu atau dua-duanya. Jadi kita tetap menjaga dua-duanya, antara sustainabilitas dari fiskal dan ekonominya kita selamatkan. Kita sama-sama mengatur pace dan levelnya," papar Sri Mulyani.

Kebijakan instan menggenjot percetakan uang sendiri salah satunya dilakukan oleh Amerika Serikat. Meski begitu, bank sentral AS (The Fed) bisa melakukan kebijakan itu sekaligus membeli surat utang pemerintah sebanyak-banyaknya lantaran dolar selama ini dipegang oleh seluruh dunia, sehingga risiko inflasinya kecil atau bahkan hampir tidak ada.

https://m.detik.com/finance/moneter/...ke-rakyat-saja

NGUTANG BISA

MASA, BAGI2 UANG KE RAKYAT GA BISA?

Bagi2 BLT dan sembako aja masih banyak yg salah sasaran krn banyak Mafia, Koruptor, brokrasi berbelit2

Orang laper dikasih kartu pra kerja, bukan buat makanan buat bertahan hidup

Belum lagi rakyat dipusingin Pulang kampung atau Mudik yg dilarang?
Diubah oleh nevertalk 24-04-2020 05:44
sebelahblog
liee
arhaab
arhaab dan 151 lainnya memberi reputasi
96
14.4K
374
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
salsakaraokeoktAvatar border
salsakaraokeokt
#212
Cetak Uang boleh, asal ada underlyingnya...
Jadi gini ada aturan main yang harus dijaga...
Di dunia yang sukses cetak uang tanpa underlying emas cuma 2 :

1 . Amerika, underlyingnya : amerika klo mau cetak uang, untuk dihutangkan ke seluruh negara di dunia lewat IMF. Di dunia ini cuma 3 negara yang tidak diutangin sama IMF.Jadi Amerika modal kertas, negara negara di dunia bayar utangnya beneran, pake sumber daya alam, dsb

2. China, China klo mau cetak uang, undelyingnya proyek. Nah proyeknya ini dari A sampe Z semuanya dari Cina, ga boleh ada yang import, klo ada bisa bubrah nanti.
Misal : proyek jalan tol butuh dana 60 Trilyun, tinggal cetak duitnya trus dikasi ke Pabrik Baja nya klo di Kita Krakatau steel nya China. Eh Krakatau steel bikin baja buat bikin jalan tol, nih duitnya 10 Trilyun...
Krakatau steel jalan, roda ekonominya berputar...gak rugi seperti sekarang
Trus kasih duitnya 10 T ke Pabrik semennya China, nih duit buat beli semen untuk jalan tol ya... Roda ekonominya Pabrik semen jadi berputar , ga megap megap seperti sekarang.
Trus kasih duitnya 10 T ke suplier Batu agregat nya, Roda ekonominya supplier batu agrebat jadi berputar
Trus kasih duit 10 T ke Pabrik Aspalnya. Roda ekonomi pabrik aspalnya jadi berputar
Trus kasih duit 10 T buat bebasin lahan ke Masyarakat, Roda ekonominya Masyarakat jadi berputar.
Trus kasih duit 10 T ke Adhi karyanya China. Roda ekonominya Adhi karya jadi berputar, Tukang tukang jadi berputar ekonominya...ga nganggur seperti sekarang

Indonesia klo mau makmur, tirulah China...Sudah ada contohnya... Tinggal ditiru...
Proyeknya banyak... Bikin 1 juta rumah kek, bikin jalan (masih banyak daerah yang tidak tersentuh jalan), bikin jembatan, bikin pelabuhan, bikin bandara, bikin rel kereta...
Syaratnya 3 :
1. Uangnya ga boleh ke luar negeri (ga boleh import),
2. A sampai Z dari Indonesia (bajanya, semennya, batu agregatnya, pasirnya, aspalnya, tukangnya, kontraktornya, kateringnya, seragam tukangnya, sepatu tukangnya, kaos kaki tukangnya)
3. Berbasis proyek yang padat karya (Bikin 1 juta rumah kek, bikin jalan, jembatan, pelabuah, bandara, rel kereta,dll

Klo sudah seperti ini pertumbuhan ekonomi akan meningkat, pengangguran berkurang, Indonesia Makmur


ubs.v
mizaki
risky.jahat
risky.jahat dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.