- Beranda
- Stories from the Heart
Terimakasih Setan!!!
...
TS
akmal162
Terimakasih Setan!!!
Part 1
Lanjutan Part 34 dan 35 dari (IKATAN POLAR)
Lanjutan Part 34 dan 35 dari (IKATAN POLAR)
Spoiler for Part 34:
Part 34
.
.
.
"Nat, malem ini lu nginep lab kan"
Sekarang aku dan devan sedang duduk berdua didepan komputer sambil bermain game pes yang biasa kami mainkan.
Setelah presentasi berakhir hanya aku dan devan yang memilih untuk tetap dilab, sedangkan yang lain memilih untuk langsung pulang ke kos masing-masing, begitu juga dengan beby.
Oh iya, hari ini viny masih tidak mengikuti kegiatan dilab kami, menurut informasi dari beby, ayah viny masih berada dijogja sampai besok, oleh karena itu viny lebih memilih untuk menemani ayahnya lagi hari ini.
Hmmmmm, jadi kangen, hehehe.
Aku: "iya kayaknya van"
Devan: "awas lu tiba-tiba balik kayak kemaren"
Kamipun kembali melanjutkan permainan kami.
Ting.....
"Bentar van"
Akupun memilih menjeda permainan kami untuk melihat pesan yang baru masuk ke handphoneku.
Beby: "Nat, kesini dong"
Aku: "emang kenapa mbak?"
Beby: "aku takut sendirian nat, viny masih nginep ditempat ayahnya"
Aku: "emang gak ada temen yang lain mbak yang bisa diajak kerumah mbak?"
Beby: "temen ceweku yang lain gakada yang bisa nat, lagian udah gakada yang bangun jam 11 gini"
Aku: "waduh, gimana ya mbak, aku gakenak sama devan, kemaren udah janji mau nginep dilab soalnya"
Pesan terakhir yang dikirim oleh beby membuatku menjadi agak sedikit bimbang, disatu sisi aku sudah berjanji dengan devan bahwa malam ini aku akan menginap dilab, disatu sisi lagi aku merasa kasihan dengan beby karena dia sedang sendirian.
Padahal emang seneng aja berduaan sama beby, wkwkwkwkwk.
Devan: "lama banget sih nat"
Aku: "iya iya, ayo dah lanjut"
Sambil menunggu balasan pesan dari beby aku memutuskan untuk kembali melanjutkan permainanku dan devan yang sempat tertunda.
Ting.......
Aku: "sorry van, bentar"
Devan: "yaelah, susah emang kalo orang lagi kasmaran"
Tanpa menghiraukan kalimat terakhir dari devan aku kembali membuka handphoneku untuk melihat pesan balasan dari beby.
Beby: "yaahh, yaudah deh nat, sorry ya ganggu"
Huuuhhhh, jujur aku merasa sedikit tidak enak karena sudah menolak permintaan beby untuk berkunjung ke rumahnya malam ini, mengingat posisi beby yang memang saat ini sedang sendirian dirumah.
Aku berpikir sejenak bagaimana aku harus membalas pesan terakhir dari beby.
Devan: "lu kenapa sih nat, kok jadi bengong gitu"
Karena aku tidak ingin kedekatanku dengan beby makin terekspose, aku menjadi agak sedikit malas memberitahu devan jika beby memintaku untuk berkunjung ke rumahnya malam ini.
Devan: "lu chatan sama beby kan?, kenapa lagi lu sama beby?"
Aku: "gakpapa van"
Devan: "yaelah nat, kayak sama siapa aja lu"
Huuuhhhh, aku rasa tidak masalah jika devan tahu, siapa tau dia tidak masalah jika aku tidak jadi menginap dilab malam ini jika aku bercerita masalah ini.
Aku: "beby nyuruh gue ke rumahnya van, dia lagi sendirian, gue gak enak aja ama lu, kan gue udah bilang mau nginep kemaren"
Devan: "yaelah, kenapa gak bilang dari tadi sih, gitu doang pake gakenak segala lu, lu samperin gih sana"
Aku: "serius nih, lu balik apa tetep disini"
Devan: "balik lah, gila aja lu gue disini sendiri, nyali gue gak sebesar nyali lu nat"
Aku: "yaudah deh, balik sekarang aja, gue juga berangkat sekarang"
Devan: "yaudah deh, ayo"
Aku dan devan membereskan barang-barang kami untuk bersiap-siap meninggalkan lab.
Setelah itu aku langsung melajukan motorku kearah rumah beby, sedangkan devan pulang ke kosan dengan menggunakan mobilnya.
.
.
.
Tok... Tok... Tok...
Sudah 5 menit aku berdiri didepan pintu masuk rumah beby sambil sesekali mengetuk pintu untuk memanggil beby, namun belum ada respon sama sekali dari beby.
Karena pagar rumah beby tidak dikunci, akupun langsung membuka pagar rumahnya untuk memasukkan motorku ke halaman.
Aku memilih untuk tidak memanggil beby karena takut menganggu orang-orang penghuni komplek ini.
Aku juga tidak bisa menghubungi beby, baik lewat telpon ataupun lewat chat karena pulsa dan kuotaku kebetulan sedang habis. Pada saat tadi dilab, aku menggunakan wifi yang merupakan fasilitas lab untuk saling bertukar pesan dengan beby.
Aku juga tidak mengabari beby akan berkunjung kesini, mengingat aku tidak mengirimkan pesan balasan kepada beby setelah pesan terakhir yang dikirim olehnya.
Tiba-tiba terdengar suara kaki dari dalam rumah dan tidak lama setelah itu terdengar suara kunci pintu yang sedang dibuka.
"Aaaaaaaaaaaaa"
Aku dikagetkan dengan suara teriakan dari beby yang sekarang sudah berada dihadapanku sambil menutup matanya.
Oleh karena itu tanganku reflek membekap mulut beby agar teriakannya tidak menganggu orang-orang dikomplek ini.
Aku: "sssst, mbak, ngapain sih teriak teriak"
Bebypun menarik tangannya yang sebelumnya digunakan untuk menutup matanya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulutku.
Beby hanya menatapku dengan dada yang naik turun, menandakan dia masih agak sedikit terkejut dengan kehadiranku saat ini.
Beby: "nathaaa ih, aku kira siapa, masuk dulu deh"
Akupun mengikuti instruksi beby untuk masuk kedalam rumahnya, setelah aku masuk beby langsung mengunci kembali pintu rumahnya.
Aku: "mbak mau aku bonyok dipukulin orang-orang sini gara-gara dikira maling!!, pake teriak teriak segala!!"
Beby: "lagian kamu kesini gak bilang-bilang, udah gitu kenapa gak chat atau telpon sih, didepan juga cuma ngetok-ngetok doang, gakaada suaranya, ya aku takut lah"
Aku: "hadeeeeeh, untung aja belum ada yang denger"
Beby: "yaudah, duduk dulu nat"
Setelah mempersilahkanku untuk duduk, beby berjalan menuju dapur, sepertinya dia ingin mengambil sesuatu, sedangkan aku memilih mengikuti instruksi dari beby untuk duduk disofa ruang tamunya.
Setelah menunggu beberapa menit, beby kembali menghampiriku dengan membawa 2 gelas, 1 botol soda, dan 1 bungkus besar keripik kentang.
Setelah beby sampai diruang tamu, dia langsung mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "aku kira kamu gak kesini, katanya mau nginep dilab?"
Aku: "udah bilang kok sama devan, gakpapa katanya kalo aku mau kesini"
Beby: "oooohhh"
Aku: "emang mbak kenapa sih, kok tiba-tiba takut, nyuruh aku kesini?"
Beby: "mmm, susah nat jelasinnya, rada merinding aku kalo nginget-nginget lagi"
Aku: "oooh, yaudah"
Akupun memilih bodo amat dengan beby yang memang tidak mau bercerita, toh penjelasan dari beby untuk masalah ini aku rasa tidak terlalu penting.
Beby: "nat, nonton film yuk"
Aku: "hah, nonton dimana?"
Beby: "dilaptopku aja, nanti sambungin ke tv pake HDMI"
Aku: "boleh deh"
Beby: "bentar ya nat, aku ngambil laptopku dulu dikamar"
Bebypun bangkit dari duduknya, lalu berjalan kearah kamar untuk mengambil laptopnya.
Ketika aku sedang sendirian diruang tamu, aku menyapu seluruh sudut rumah beby dengan mataku.
Entah kenapa setelah mendengar perkataan beby yang tidak mau menjelaskan tentang alasan kenapa dia memintaku datang hari ini karena merinding, aku menjadi sedikit penasaran dan mencoba menerka-nerka apa yang dia alami.
Tetapi setelah mataku sudah selesai menyapu semua sudut ruangan dirumah ini, aku tidak melihat sosok apapun.
Tapi harus kuakui, setelah mendengar beby berkata seperti itu aku merasa aura disini menjadi agak sedikit tidak enak.
"woy nat, ngelamun aja"
Suara dari beby mengakhiri kegiatan melamunku kali ini.
Aku: "weeehh!!!, ngagetin aja mbak"
Beby: "abis, aku panggil panggil gak nyaut-nyaut"
Aku: "hehehe, sorry mbak"
Bebypun kembali mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "kamu mau nonton film apa nat?"
Aku: "mmmm, ngikut aja deh mbak"
Beby: "okee, aku pilih dulu ya"
Beby menscroll layar dilaptopnya untuk memilih film yang nanti akan kami tonton.
Beby: "udah pernah nonton shoplifters belom nat?"
Aku: "belum sih mbak, tentang apa emang filmnya?"
Beby: "kayaknya tentang drama keluarga gitu deh nat, film jepang, aku baru dikasih temenku kemaren, belum kutonton tapi"
Aku: "boleh deh mbak"
Akupun membantu beby untuk menyambungkan laptop beby dan televisi yanga ada diruang tamu dengan kabel HDMI agar mendapatkan pengalaman menonton film yang lebih seru.
Setelah film dimulai aku dan bebypun larut dengan tontonan yang ada didepan kami sambil sesekali berdiskusi mengenai alur dari film yang kami tonton sekarang.
.
.
.
Sudah 2 jam berlalu semenjak aku dan beby mulai menonton film ini, setelah menonton film kami berdua dibuat menjadi agak sedikit berkaca-kaca karena alur cerita dan ending dari fim yang kami tonton sekarang bisa dibilang sad ending dan agak sedikit mengejutkan.
Film ini berkisah tentang pertemuan 3 orang yang terbuang dari keluarga aslinya, lalu mereka ber 3 memutuskan untuk hidup bersama layaknya seorang keluarga karena memiliki tujuan yang sama.
Saking asyiknya menonton film, aku sampai tidak menyadari kepala beby yang ternyata sudah sedari tadi bersender dipundakku.
Beby: "jadi inget ibu dibandung deh"
Aku: "huuhhh, iya mbak"
Beby menarik kepalanya dari pundakku lalu menuangkan soda yang sisa setengah botol ke gelas kami masing-masing.
Beby: "ooh iya nat, btw aku belum tau banyak tentang keluarga kamu"
Aku: "maksudnya mbak?"
Ada jeda beberapa detik sebelum beby menjawab pertanyaanku.
Beby: "ayah sama ibu kamu disamarinda?"
Aku: "kalo ibuku disamarinda, sama adekku juga"
Beby: "oh iya, kamu punya adek ya"
Aku: "iya mbak"
Beby: "kalo ayah kamu?"
Aku: "ayahku kerjanya disurabaya mbak"
Beby: "ooohhh, dari dulu disurabaya?"
Aku: "enggak mbak, ayahku baru pindah ke surabaya pas aku kelas 1 SMA"
Beby: "emang ayah sama ibumu kerjanya apa nat?"
Aku: "dua duanya PNS mbak"
Beby: "wiiih, setauku kalo PNS sampe dimitasi keluar kota buat dapet jabatan kan nat?"
Aku: "mmmm, kayaknya iya deh, aku mana paham mbak"
Beby menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatapku.
Beby: "ckckckck, sudah kuduga nat, apasih yang kamu tau"
Aku: "hehehe"
Beby: "kamu sama adek kamu deket gak?"
Sebelum menjawab pertanyaan beby aku sempat berpikir beberapa detik.
Aku: "lumayan sih mbak, adekku sering kok cerita kalo lagi ada masalah"
Beby: "dia punya cowok nggak?"
Aku: "dih, kok jadi kepo"
Beby: "hehe, penasaran aja nat"
Aku: "mmmm, terakhir sih dia cerita lagi dideketin cowok, gak tau deh udah jadian apa belum"
Beby: "lah, kamu tenang-tenang aja ada cowok yang deketin dia??"
Aku: "lah, emang harus kayak gimana?"
Beby: "kalo kakakku ya, dia itu protektif banget, misalnya ada cowok yang deketin aku pasti diiseingin dulu sama dia, gitu terus mulai aku SD sampai aku SMA, soalnya kita satu sekolah terus"
Deeegggg.....
Matilah aku abis ini....
Aku: "ya kalo menurut aku sih ngapain harus digituin, toh adekku udah gede, dia juga udah sering kok aku kasih pemahaman-pemahaman tentang pacaran dan soal gimana cowok yang baik, buat prakteknya gimana ya aku serahin ke dia lagi"
Beby: "mmmmm, ya gak salah juga sih"
Keadaan menjadi hening setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut beby.
Beby: "kalo sama orang tua kamu deket gak nat?"
Aku: "mmmm, ya deket deket aja sih"
Beby: "lebih deket sama ayah atau ibu?"
Aku: "mmmm, waktu kecil sih lebih deket sama ayah, tapi semakin kesini aku jadi lebih deket sama ibu"
Beby: "kenapa?"
Aku: "ya mungkin karena pas aku SMA ayah aku pindah tugas, ya jadi gitu, jarang komunikasi aja, soalnya kita sama-sama kaku"
Beby: "mmmmm, eh, nama adekmu siapa?"
Aku: "lala mbak"
Beby: "dia punya facebook atau twitter gak?"
Aku: "punya mbak"
Beby: "namanya apa?"
Aku: "iih, buat apaan?"
Jujur aku agak sedikit malas jika beby berteman dengan adikku dimedia sosial, tentu saja aib-aibku pasti banyak yang terbongkar mengingat mulut adikku yang lumayan ember.
Beby juga sama, pasti mereka akan membicarakan ku dari belakang.
Wkwkwkwkwkwkwk
Beby: "mau ku follow lah"
Aku: "gakusah lah mbak, ngapain"
Beby: "issh, pelit bangeeeet"
Beby mengambil handphonennya, lalu mulai membuka aplikasi media sosial berlogo burung tersebut.
Beby: "yaudah kalo gak mau ngasih tau, tinggal liat difollowing kamu"
Aku: "iya juga sih, tau gitu masih nanya"
Beby tidak menghiraukan kalimat terakhirku dan terus memainkan handphonennya.
Aku: "mbaak.., aku pulang ya, udah jam setengah 1 nih"
Bebypun langsung menolehkan kepalanya dengan cepat kearahku.
Kamipun larut dengan handphone kami masing-masing tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami.
Beby: "jangan naat!!, aku takut sendirian"
Aku: "takut apaan siih mbaak"
Beby: "pokoknya takut nat, nginep aja ya malem ini, pleaseee"
Sebenarnya aku tidak masalah jika harus menginap dirumah beby malam ini. Tapi justru aku menjadi sedikit bingung dengan sikapnya yang cukup berani untuk mengajak laki-laki yang belum sampai 3 bulan dikenalnya untuk menginap dirumahnya.
Aku: "ceritain dulu takutnya kenapa?"
Beby mendekatkan wajahnya kearahku dan mulai membisikkan sesuatu
Beby: "biasanya kalo aku lagi sendirian sering ada yang ngetok pintu luar nat, dan itu gak cuma sekali, tiap 1 jam bisa 3-5 kali"
Aku: "ooohh, pantesan ya mbak kaget tadi, wkwkwkwk"
Beby: "iyaa, awalnya bukan kamu yang ngetok, soalnya dia kalo tiap abis ngetok pasti ada jedanya dulu, makanya akhirnya tadi aku berani bukain kamu, soalnya kamu ngetok terus-terusan"
Aku: "udah lah mbak, itu sugesti aja, gak usah takut sih"
Beby: "enggak nat!!!!, tiap aku atau viny lagi sendirian dirumah ini pasti ada kejadian itu, temenin aku ya natt, tolooong bangeeet"
Aku: "yaudah, iya iya, aku nginep"
Beby: "yeeeaayy"
Aku: "tapi bangunin aku jam setengah 7 mbak, aku besok kelas jam setengah 8 soalnya"
Beby: "siaaapp nat"
Beby berkata seperti itu sambil menunjukkan gestur hormat.
Aku: "terus aku tidur dimana?"
Beby: "disini"
Aku: "kalo mbak?"
Beby: "aku dikamar"
Aku: "dih"
Beby: "apa!!!, mau tidur bareng?, enak aja!!"
Aku: "issh, udah ditemenin, malah digalakkin"
Beby: "biarin, wleeee
"
Aku hanya berdecih kecil untuk menanggapi kalimat terakhir yang diucapkan oleh beby.
Aku dan beby memilih untuk membereskan gelas, minuman, dan cemilan yang tadi menjadi teman kami menonton film, lalu setelah itu kami berjalan ke dapur untuk membuang sampah dan mencuci gelas yang tadi kami pakai.
Setelah selesai membereskan semuanya aku dan beby kembali duduk disofa ruang tamu.
Beby: "nat, aku tidur yaa"
Aku: "yaah, sendirian deh abis ini"
Beby: "hehehe"
Bebypun beranjak dari posisi duduknua dan berjalan kearah kamarnya, lalu masuk kedalamnya.
Beby: "bye nathaaa"
Aku: "issshh, kirain mau ngajak tidur bareng"
Buuukk....
Tiba-tiba pintu kamar beby kembali terbuka, setelah itu satu buah guling dan satu buah bantal dilempar kearahku.
Beby: "nihhh, tidur aja bareng bantal sama guling, dasar mesum!!!"
Aku: "isshh"
Akupun mengambil bantal dan guling yang barusan dilempar oleh beby, meletakannya diatas sofa, setelah itu aku merebahkan tubuhku diatasnya.
Setelah aku merebahkan tubuhku, aku kembali memandangi setiap sudut rumah beby, entahlah, seperti ada sesuatu yang memancingku untuk menyapukan pandanganku ke setiap sudut rumah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukan keadaan disekitar dan bermain game yang ada dihandphoneku.
Sebenarnya aku bisa dibilang cukup berani, aku berani tidur dilab sendirian, bahkan melakukan ritual para jomblo ditoilet kampus yang terkenal angkerpun aku berani.
Tapi selama aku hidup, aku memang sama sekali belum pernah memiliki pengalaman melihat mahluk ghaib secara langsung, oleh karena itu selama ini aku tidak pernah merasa takut dengan hal-hal yang berbau mistis, entahlah, mungkin kalau bertemu mereka akan kupukul atau kulempari sesuatu, mungkin juga aku kabur, tapi kemungkinan kedua sepertinya lebih masuk akal, wkwkwkwkwkwk.
Dan..... tiba-tiba.......
Tok.... Tok.... Tok....
.
.
.
.
.
.
"Nat, malem ini lu nginep lab kan"
Sekarang aku dan devan sedang duduk berdua didepan komputer sambil bermain game pes yang biasa kami mainkan.
Setelah presentasi berakhir hanya aku dan devan yang memilih untuk tetap dilab, sedangkan yang lain memilih untuk langsung pulang ke kos masing-masing, begitu juga dengan beby.
Oh iya, hari ini viny masih tidak mengikuti kegiatan dilab kami, menurut informasi dari beby, ayah viny masih berada dijogja sampai besok, oleh karena itu viny lebih memilih untuk menemani ayahnya lagi hari ini.
Hmmmmm, jadi kangen, hehehe.
Aku: "iya kayaknya van"
Devan: "awas lu tiba-tiba balik kayak kemaren"
Kamipun kembali melanjutkan permainan kami.
Ting.....
"Bentar van"
Akupun memilih menjeda permainan kami untuk melihat pesan yang baru masuk ke handphoneku.
Beby: "Nat, kesini dong"
Aku: "emang kenapa mbak?"
Beby: "aku takut sendirian nat, viny masih nginep ditempat ayahnya"
Aku: "emang gak ada temen yang lain mbak yang bisa diajak kerumah mbak?"
Beby: "temen ceweku yang lain gakada yang bisa nat, lagian udah gakada yang bangun jam 11 gini"
Aku: "waduh, gimana ya mbak, aku gakenak sama devan, kemaren udah janji mau nginep dilab soalnya"
Pesan terakhir yang dikirim oleh beby membuatku menjadi agak sedikit bimbang, disatu sisi aku sudah berjanji dengan devan bahwa malam ini aku akan menginap dilab, disatu sisi lagi aku merasa kasihan dengan beby karena dia sedang sendirian.
Padahal emang seneng aja berduaan sama beby, wkwkwkwkwk.
Devan: "lama banget sih nat"
Aku: "iya iya, ayo dah lanjut"
Sambil menunggu balasan pesan dari beby aku memutuskan untuk kembali melanjutkan permainanku dan devan yang sempat tertunda.
Ting.......
Aku: "sorry van, bentar"
Devan: "yaelah, susah emang kalo orang lagi kasmaran"
Tanpa menghiraukan kalimat terakhir dari devan aku kembali membuka handphoneku untuk melihat pesan balasan dari beby.
Beby: "yaahh, yaudah deh nat, sorry ya ganggu"
Huuuhhhh, jujur aku merasa sedikit tidak enak karena sudah menolak permintaan beby untuk berkunjung ke rumahnya malam ini, mengingat posisi beby yang memang saat ini sedang sendirian dirumah.
Aku berpikir sejenak bagaimana aku harus membalas pesan terakhir dari beby.
Devan: "lu kenapa sih nat, kok jadi bengong gitu"
Karena aku tidak ingin kedekatanku dengan beby makin terekspose, aku menjadi agak sedikit malas memberitahu devan jika beby memintaku untuk berkunjung ke rumahnya malam ini.
Devan: "lu chatan sama beby kan?, kenapa lagi lu sama beby?"
Aku: "gakpapa van"
Devan: "yaelah nat, kayak sama siapa aja lu"
Huuuhhhh, aku rasa tidak masalah jika devan tahu, siapa tau dia tidak masalah jika aku tidak jadi menginap dilab malam ini jika aku bercerita masalah ini.
Aku: "beby nyuruh gue ke rumahnya van, dia lagi sendirian, gue gak enak aja ama lu, kan gue udah bilang mau nginep kemaren"
Devan: "yaelah, kenapa gak bilang dari tadi sih, gitu doang pake gakenak segala lu, lu samperin gih sana"
Aku: "serius nih, lu balik apa tetep disini"
Devan: "balik lah, gila aja lu gue disini sendiri, nyali gue gak sebesar nyali lu nat"
Aku: "yaudah deh, balik sekarang aja, gue juga berangkat sekarang"
Devan: "yaudah deh, ayo"
Aku dan devan membereskan barang-barang kami untuk bersiap-siap meninggalkan lab.
Setelah itu aku langsung melajukan motorku kearah rumah beby, sedangkan devan pulang ke kosan dengan menggunakan mobilnya.
.
.
.
Tok... Tok... Tok...
Sudah 5 menit aku berdiri didepan pintu masuk rumah beby sambil sesekali mengetuk pintu untuk memanggil beby, namun belum ada respon sama sekali dari beby.
Karena pagar rumah beby tidak dikunci, akupun langsung membuka pagar rumahnya untuk memasukkan motorku ke halaman.
Aku memilih untuk tidak memanggil beby karena takut menganggu orang-orang penghuni komplek ini.
Aku juga tidak bisa menghubungi beby, baik lewat telpon ataupun lewat chat karena pulsa dan kuotaku kebetulan sedang habis. Pada saat tadi dilab, aku menggunakan wifi yang merupakan fasilitas lab untuk saling bertukar pesan dengan beby.
Aku juga tidak mengabari beby akan berkunjung kesini, mengingat aku tidak mengirimkan pesan balasan kepada beby setelah pesan terakhir yang dikirim olehnya.
Tiba-tiba terdengar suara kaki dari dalam rumah dan tidak lama setelah itu terdengar suara kunci pintu yang sedang dibuka.
"Aaaaaaaaaaaaa"
Aku dikagetkan dengan suara teriakan dari beby yang sekarang sudah berada dihadapanku sambil menutup matanya.
Oleh karena itu tanganku reflek membekap mulut beby agar teriakannya tidak menganggu orang-orang dikomplek ini.
Aku: "sssst, mbak, ngapain sih teriak teriak"
Bebypun menarik tangannya yang sebelumnya digunakan untuk menutup matanya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulutku.
Beby hanya menatapku dengan dada yang naik turun, menandakan dia masih agak sedikit terkejut dengan kehadiranku saat ini.
Beby: "nathaaa ih, aku kira siapa, masuk dulu deh"
Akupun mengikuti instruksi beby untuk masuk kedalam rumahnya, setelah aku masuk beby langsung mengunci kembali pintu rumahnya.
Aku: "mbak mau aku bonyok dipukulin orang-orang sini gara-gara dikira maling!!, pake teriak teriak segala!!"
Beby: "lagian kamu kesini gak bilang-bilang, udah gitu kenapa gak chat atau telpon sih, didepan juga cuma ngetok-ngetok doang, gakaada suaranya, ya aku takut lah"
Aku: "hadeeeeeh, untung aja belum ada yang denger"
Beby: "yaudah, duduk dulu nat"
Setelah mempersilahkanku untuk duduk, beby berjalan menuju dapur, sepertinya dia ingin mengambil sesuatu, sedangkan aku memilih mengikuti instruksi dari beby untuk duduk disofa ruang tamunya.
Setelah menunggu beberapa menit, beby kembali menghampiriku dengan membawa 2 gelas, 1 botol soda, dan 1 bungkus besar keripik kentang.
Setelah beby sampai diruang tamu, dia langsung mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "aku kira kamu gak kesini, katanya mau nginep dilab?"
Aku: "udah bilang kok sama devan, gakpapa katanya kalo aku mau kesini"
Beby: "oooohhh"
Aku: "emang mbak kenapa sih, kok tiba-tiba takut, nyuruh aku kesini?"
Beby: "mmm, susah nat jelasinnya, rada merinding aku kalo nginget-nginget lagi"
Aku: "oooh, yaudah"
Akupun memilih bodo amat dengan beby yang memang tidak mau bercerita, toh penjelasan dari beby untuk masalah ini aku rasa tidak terlalu penting.
Beby: "nat, nonton film yuk"
Aku: "hah, nonton dimana?"
Beby: "dilaptopku aja, nanti sambungin ke tv pake HDMI"
Aku: "boleh deh"
Beby: "bentar ya nat, aku ngambil laptopku dulu dikamar"
Bebypun bangkit dari duduknya, lalu berjalan kearah kamar untuk mengambil laptopnya.
Ketika aku sedang sendirian diruang tamu, aku menyapu seluruh sudut rumah beby dengan mataku.
Entah kenapa setelah mendengar perkataan beby yang tidak mau menjelaskan tentang alasan kenapa dia memintaku datang hari ini karena merinding, aku menjadi sedikit penasaran dan mencoba menerka-nerka apa yang dia alami.
Tetapi setelah mataku sudah selesai menyapu semua sudut ruangan dirumah ini, aku tidak melihat sosok apapun.
Tapi harus kuakui, setelah mendengar beby berkata seperti itu aku merasa aura disini menjadi agak sedikit tidak enak.
"woy nat, ngelamun aja"
Suara dari beby mengakhiri kegiatan melamunku kali ini.
Aku: "weeehh!!!, ngagetin aja mbak"
Beby: "abis, aku panggil panggil gak nyaut-nyaut"
Aku: "hehehe, sorry mbak"
Bebypun kembali mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "kamu mau nonton film apa nat?"
Aku: "mmmm, ngikut aja deh mbak"
Beby: "okee, aku pilih dulu ya"
Beby menscroll layar dilaptopnya untuk memilih film yang nanti akan kami tonton.
Beby: "udah pernah nonton shoplifters belom nat?"
Aku: "belum sih mbak, tentang apa emang filmnya?"
Beby: "kayaknya tentang drama keluarga gitu deh nat, film jepang, aku baru dikasih temenku kemaren, belum kutonton tapi"
Aku: "boleh deh mbak"
Akupun membantu beby untuk menyambungkan laptop beby dan televisi yanga ada diruang tamu dengan kabel HDMI agar mendapatkan pengalaman menonton film yang lebih seru.
Setelah film dimulai aku dan bebypun larut dengan tontonan yang ada didepan kami sambil sesekali berdiskusi mengenai alur dari film yang kami tonton sekarang.
.
.
.
Sudah 2 jam berlalu semenjak aku dan beby mulai menonton film ini, setelah menonton film kami berdua dibuat menjadi agak sedikit berkaca-kaca karena alur cerita dan ending dari fim yang kami tonton sekarang bisa dibilang sad ending dan agak sedikit mengejutkan.
Film ini berkisah tentang pertemuan 3 orang yang terbuang dari keluarga aslinya, lalu mereka ber 3 memutuskan untuk hidup bersama layaknya seorang keluarga karena memiliki tujuan yang sama.
Saking asyiknya menonton film, aku sampai tidak menyadari kepala beby yang ternyata sudah sedari tadi bersender dipundakku.
Beby: "jadi inget ibu dibandung deh"
Aku: "huuhhh, iya mbak"
Beby menarik kepalanya dari pundakku lalu menuangkan soda yang sisa setengah botol ke gelas kami masing-masing.
Beby: "ooh iya nat, btw aku belum tau banyak tentang keluarga kamu"
Aku: "maksudnya mbak?"
Ada jeda beberapa detik sebelum beby menjawab pertanyaanku.
Beby: "ayah sama ibu kamu disamarinda?"
Aku: "kalo ibuku disamarinda, sama adekku juga"
Beby: "oh iya, kamu punya adek ya"
Aku: "iya mbak"
Beby: "kalo ayah kamu?"
Aku: "ayahku kerjanya disurabaya mbak"
Beby: "ooohhh, dari dulu disurabaya?"
Aku: "enggak mbak, ayahku baru pindah ke surabaya pas aku kelas 1 SMA"
Beby: "emang ayah sama ibumu kerjanya apa nat?"
Aku: "dua duanya PNS mbak"
Beby: "wiiih, setauku kalo PNS sampe dimitasi keluar kota buat dapet jabatan kan nat?"
Aku: "mmmm, kayaknya iya deh, aku mana paham mbak"
Beby menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatapku.
Beby: "ckckckck, sudah kuduga nat, apasih yang kamu tau"
Aku: "hehehe"
Beby: "kamu sama adek kamu deket gak?"
Sebelum menjawab pertanyaan beby aku sempat berpikir beberapa detik.
Aku: "lumayan sih mbak, adekku sering kok cerita kalo lagi ada masalah"
Beby: "dia punya cowok nggak?"
Aku: "dih, kok jadi kepo"
Beby: "hehe, penasaran aja nat"
Aku: "mmmm, terakhir sih dia cerita lagi dideketin cowok, gak tau deh udah jadian apa belum"
Beby: "lah, kamu tenang-tenang aja ada cowok yang deketin dia??"
Aku: "lah, emang harus kayak gimana?"
Beby: "kalo kakakku ya, dia itu protektif banget, misalnya ada cowok yang deketin aku pasti diiseingin dulu sama dia, gitu terus mulai aku SD sampai aku SMA, soalnya kita satu sekolah terus"
Deeegggg.....
Matilah aku abis ini....
Aku: "ya kalo menurut aku sih ngapain harus digituin, toh adekku udah gede, dia juga udah sering kok aku kasih pemahaman-pemahaman tentang pacaran dan soal gimana cowok yang baik, buat prakteknya gimana ya aku serahin ke dia lagi"
Beby: "mmmmm, ya gak salah juga sih"
Keadaan menjadi hening setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut beby.
Beby: "kalo sama orang tua kamu deket gak nat?"
Aku: "mmmm, ya deket deket aja sih"
Beby: "lebih deket sama ayah atau ibu?"
Aku: "mmmm, waktu kecil sih lebih deket sama ayah, tapi semakin kesini aku jadi lebih deket sama ibu"
Beby: "kenapa?"
Aku: "ya mungkin karena pas aku SMA ayah aku pindah tugas, ya jadi gitu, jarang komunikasi aja, soalnya kita sama-sama kaku"
Beby: "mmmmm, eh, nama adekmu siapa?"
Aku: "lala mbak"
Beby: "dia punya facebook atau twitter gak?"
Aku: "punya mbak"
Beby: "namanya apa?"
Aku: "iih, buat apaan?"
Jujur aku agak sedikit malas jika beby berteman dengan adikku dimedia sosial, tentu saja aib-aibku pasti banyak yang terbongkar mengingat mulut adikku yang lumayan ember.
Beby juga sama, pasti mereka akan membicarakan ku dari belakang.
Wkwkwkwkwkwkwk
Beby: "mau ku follow lah"
Aku: "gakusah lah mbak, ngapain"
Beby: "issh, pelit bangeeeet"
Beby mengambil handphonennya, lalu mulai membuka aplikasi media sosial berlogo burung tersebut.
Beby: "yaudah kalo gak mau ngasih tau, tinggal liat difollowing kamu"
Aku: "iya juga sih, tau gitu masih nanya"
Beby tidak menghiraukan kalimat terakhirku dan terus memainkan handphonennya.
Aku: "mbaak.., aku pulang ya, udah jam setengah 1 nih"
Bebypun langsung menolehkan kepalanya dengan cepat kearahku.
Kamipun larut dengan handphone kami masing-masing tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami.
Beby: "jangan naat!!, aku takut sendirian"
Aku: "takut apaan siih mbaak"
Beby: "pokoknya takut nat, nginep aja ya malem ini, pleaseee"
Sebenarnya aku tidak masalah jika harus menginap dirumah beby malam ini. Tapi justru aku menjadi sedikit bingung dengan sikapnya yang cukup berani untuk mengajak laki-laki yang belum sampai 3 bulan dikenalnya untuk menginap dirumahnya.
Aku: "ceritain dulu takutnya kenapa?"
Beby mendekatkan wajahnya kearahku dan mulai membisikkan sesuatu
Beby: "biasanya kalo aku lagi sendirian sering ada yang ngetok pintu luar nat, dan itu gak cuma sekali, tiap 1 jam bisa 3-5 kali"
Aku: "ooohh, pantesan ya mbak kaget tadi, wkwkwkwk"
Beby: "iyaa, awalnya bukan kamu yang ngetok, soalnya dia kalo tiap abis ngetok pasti ada jedanya dulu, makanya akhirnya tadi aku berani bukain kamu, soalnya kamu ngetok terus-terusan"
Aku: "udah lah mbak, itu sugesti aja, gak usah takut sih"
Beby: "enggak nat!!!!, tiap aku atau viny lagi sendirian dirumah ini pasti ada kejadian itu, temenin aku ya natt, tolooong bangeeet"
Aku: "yaudah, iya iya, aku nginep"
Beby: "yeeeaayy"
Aku: "tapi bangunin aku jam setengah 7 mbak, aku besok kelas jam setengah 8 soalnya"
Beby: "siaaapp nat"
Beby berkata seperti itu sambil menunjukkan gestur hormat.
Aku: "terus aku tidur dimana?"
Beby: "disini"
Aku: "kalo mbak?"
Beby: "aku dikamar"
Aku: "dih"
Beby: "apa!!!, mau tidur bareng?, enak aja!!"
Aku: "issh, udah ditemenin, malah digalakkin"
Beby: "biarin, wleeee
"Aku hanya berdecih kecil untuk menanggapi kalimat terakhir yang diucapkan oleh beby.
Aku dan beby memilih untuk membereskan gelas, minuman, dan cemilan yang tadi menjadi teman kami menonton film, lalu setelah itu kami berjalan ke dapur untuk membuang sampah dan mencuci gelas yang tadi kami pakai.
Setelah selesai membereskan semuanya aku dan beby kembali duduk disofa ruang tamu.
Beby: "nat, aku tidur yaa"
Aku: "yaah, sendirian deh abis ini"
Beby: "hehehe"
Bebypun beranjak dari posisi duduknua dan berjalan kearah kamarnya, lalu masuk kedalamnya.
Beby: "bye nathaaa"
Aku: "issshh, kirain mau ngajak tidur bareng"
Buuukk....
Tiba-tiba pintu kamar beby kembali terbuka, setelah itu satu buah guling dan satu buah bantal dilempar kearahku.
Beby: "nihhh, tidur aja bareng bantal sama guling, dasar mesum!!!"
Aku: "isshh"
Akupun mengambil bantal dan guling yang barusan dilempar oleh beby, meletakannya diatas sofa, setelah itu aku merebahkan tubuhku diatasnya.
Setelah aku merebahkan tubuhku, aku kembali memandangi setiap sudut rumah beby, entahlah, seperti ada sesuatu yang memancingku untuk menyapukan pandanganku ke setiap sudut rumah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukan keadaan disekitar dan bermain game yang ada dihandphoneku.
Sebenarnya aku bisa dibilang cukup berani, aku berani tidur dilab sendirian, bahkan melakukan ritual para jomblo ditoilet kampus yang terkenal angkerpun aku berani.
Tapi selama aku hidup, aku memang sama sekali belum pernah memiliki pengalaman melihat mahluk ghaib secara langsung, oleh karena itu selama ini aku tidak pernah merasa takut dengan hal-hal yang berbau mistis, entahlah, mungkin kalau bertemu mereka akan kupukul atau kulempari sesuatu, mungkin juga aku kabur, tapi kemungkinan kedua sepertinya lebih masuk akal, wkwkwkwkwkwk.
Dan..... tiba-tiba.......
Tok.... Tok.... Tok....
.
.
.
Diubah oleh akmal162 24-04-2020 14:41
nona212 dan 111 lainnya memberi reputasi
106
4.4K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
yu69an
#22
ah, udah berharap siapa tau mirip² enny arrow 

0
Kutip
Balas
Tutup
