KadrunJuniorAvatar border
TS
KadrunJunior
Stafsus Terawan: Mustahil Bisa Tes PCR Corona 10 Ribu/Hari
Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Alex K. Ginting mengatakan mustahil melakukan tes memakai metode polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 10 ribu per hari, untuk mendeteksi virus corona (Covid-19).

"Impossible 10 ribu sehari," ujar Alex kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/4).

Alex menyebut penambahan alat, baik itu reagen maupun detektor PCR tak lantas meningkatkan jumlah tes spesimen per harinya hingga setinggi itu. Meski demikian, kata Alex, saat ini sudah terjadi kenaikan jumlah tes spesimen harian.


"Alat yang sekarang sekali naik 45 dan 90 test, artinya 90 orang diambil swab tenggorokan," katanya.

Alex menjelaskan bahwa pengujian spesimen menggunakan metode PCR juga membutuhkan waktu yang lama. Selain itu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan berkualitas untuk melakukan pengujian spesimen di laboratorium.

"Membutuhkan seribuan dokter ahli patologi klinik atau ahli lab biomolekuler," ujarnya.

Alex mengatakan tes PCR juga harus dilakukan di laboratorium bio safety level (BSL) 2 untuk mencegah penularan virus. Pada BSL level 2, pekerja lab harus memiliki pelatihan khusus menangani agen patogenik dan akses lab dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan.

Di Indonesia lab yang memenuhi syarat BSL 2 itu adalah laboratorium miliki Kementerian Kesehatan, Balitbangkes Jakarta dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL), lab Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan lab milik beberapa perguruan tinggi.

"Lab pendukung harus BSL 2, jika tidak akan terjadi bencana virus di area tersebut," kata Alex.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya terutama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 agar meningkatkan jumlah tes PCR untuk mendeteksi virus corona.


Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah akan menambah laboratorium untuk pengujian spesimen secara bertahap sampai 72 unit. Namun pada Selasa (21/4), Yurianto mengatakan pengujian spesimen terhenti karena terkendala reagen belum sampai.

"Beberapa laboratorium terpaksa harus menghentikan aktivitasnya karena memang reagen-nya belum sampai," kata Yuri.

Sementara Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Arya Sinulingga mengatakan pemerintah telah mendatangkan alat tes PCR berupa dua buah automatic RNA dan dan 18 buah detektor PCR. Arya mengklaim pemerintah bisa melakukan hingga 10 ribu tes spesimen terkait Covid-19 per harinya.

"Kalau sudah terinstal semua, satu harinya bisa tes mencapai 9 ribu hingga 10 ribu," kata Arya. (mln/fra)



https://www.cnnindonesia.com/nasiona...a-10-ribu-hari

Ya sudah , sebaiknya di tes seadanya saja, biar jumlah korban yang positif semakin kecil dan nanti akan jadi sebuah prestasi yang membanggakan emoticon-Imlek
infinitesoul
sebelahblog
nichodoankk
nichodoankk dan 47 lainnya memberi reputasi
48
3.3K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
BetjandaAvatar border
Betjanda
#4
iya gan emoticon-Cape d...
juragan.goyang
juragan.goyang memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.