Ahh.. lega sekali rasanya kalau sudah misuh


perlu di ketahui, saya disini sekedar bacot gak jelas... jadi agan2 yang tak berminat membaca tulisan gak jelas saya, boleh segera selesai membaca sampai di sini.



Saya mau bahas tentang misuh...

di mulai dari sebuah cerita...


    Saya dulu pernah nyantri dan mengaji kitab kuning di pesantren. kayaknya waktu itu pada waktu saya kelas 1/2 smp. saya mengaji kitab  "sulamut taufiq" karya ulama' nusantara yang terkenal yatu Imam nawawi yang berasal dari banten. saat itu waktu mengajinya ba'da subuh, untuk masyarakat pesantren biasanya di sebut ''sorogan''. ya,, kalu di waktu subuh namanya sorogan subuh, sedangkan kalau maghrib namanya sorogan maghrib. Sorogan di pondok sya biasanya di bagi atas beberapa kelompok, biasanya, satu kelompok terdiri dari satu orang ustadz dan 10 orang santri.

   Ba'da subuh adalah masa di mana biasanya anak-anak pondok iu lagi malas malasnya, termasuk saya. Saya paling malas kala ngaji ba'da subuh. Selain ngantuk, ustadnya pun galaknya minta ampun. Tidak masuk sekali aja, ealah... jangankan tidak masuk.. telat sebentar saja, bsa kena seblak rotan!. Biasalah, pondok salaf biasanya keras pendidikannya.

    Ngaji subuh pun di mulai, 

Saat sedang ngantuk-ngantuknya ngaji, tiba tiba ustad saya berkata .....
"ASU !!"
tiba2 ngantuk saya pun hilag seketika. masih bingung dengan apa yang ustad saya ucapkan tiba-tiba ustad saya dengan kerasnya bilang...
"janc*k janc*k !!"
Astaga.. batin saya

    praktis, seluruh santri yang sedang mengaji di serambi pondok menatap bingung ke arah kelompok mengaji kami. di antaranya malah ada yang grenengi atau dalam bahasa Indonesia berarti ngata ngatain. bahkan ada pula santri yang saking terkejutnya malah ikut ikutan misuh...
"matane... "
"cocote..."

lalu, dalam sekian detik berikutnya para santri kembali mengaji seperti biasanya, ataulebih tepatnya pura2 ngaji..

  Dalam kebingungan kami, tiba-tiba ustad saya berkata lagi,...
"kenapa?, kalian bingung lihat aku misuh?"
tak terasa, kami mengangguk secara bersamaan.. lalu Ustad saya kembali bertanya.
"memangnya misuh itu salah?" tanyanya..
dan, tentu saja kami tak ada yang menjawab... ya.. takut..
" misuh itu ra popo (gak papa) , misuh itu gak salah, tapi yang salah itu kalau kalian misuhi orang.. paham?"
''gih"(iya) serentak kami menjawabnya.


cerita selesai.

ya, begitulah.. hikmah yang dapat saya ambil dari pengalaman saya yaitu " misuh ki ora salah, seng salah kui nak koe misuhi uwong''

baik, terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca sedikit cerita pengalaman saya.

enjoyy..