Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Pemda Jabodetabek, Luhut: KRL Tetap Operasi Saat PSBB, Sanksi Perusahaan yang Bandel!
Jakarta - 

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan KRL tetap beroperasi selama PSBB atau pembatasan sosial berskala besar. Hal ini dilakukan sampai bantuan sosial (bansos) yang dari pemerintah sudah diterima masyarakat. Selain itu demi menjaga terpenuhinya kebutuhan bahan pangan Jabodetabek yang didistribusikan dari daerah-daerah lewat KRL.

"Pak Menko Luhut mendapatkan laporan bahwa penumpang KRL itu mayoritas adalah pekerja. Jadi kita juga tidak ingin seperti mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan jadi terdampak jika KRL ini disetop operasionalnya," kata Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi lewat keterangannya, Jumat, (17/4/2020).

Jodi menerangkan ada 8 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia mengatakan para pekerja ini masih butuh moda transportasi massal seperti KRL untuk melakukan mobilisasi. Jika operasional KRL diberhentikan, hal ini malah dapat menimbulkan masalah.

Pihaknya, meminta Pemprov DKI Jakarta secara tegas melarang dan menutup kegiatan formal dan informal di luar delapan sektor yang diperbolehkan untuk tetap beroperasi selama masa PSBB. Pemprov juga diminta lebih tegas menindak kegiatan kantor di luar 8 sektor yang ditetapkan.

"Peraturan Gubernur Nomor 33 tahun 2020 itu saya kira sudah sangat jelas mengatur bahwa perkantoran di luar 8 sektor yang masuk pengecualian harus dilarang dan ditutup selama masa PSBB. Maka itu harusnya menjadi pijakan untuk benar-benar mengawasi dan menindak dengan tegas kantor yang masih bandel dan melanggar Pergub," ungkap Jodi.

Baca juga: Anies Surati Luhut Minta KRL Berhenti Operasi Selama PSBB


Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga menegaskan tidak akan menutup atau melarang operasional KRL Jabodetabek. KRL akan melayani kegiatan dan pekerjaan yang dikecualikan selama PSBB.

"Yang akan dilakukan adalah membatasi jumlah penumpang untuk menjaga jarak, membatasi jam operasional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Dirjen Perkeretaapian Zulfikri dalam keterangannya.

Ditjen Perkeretaapian telah menerbitkan Perdirjen No. Hk.205/A.107/DJKA/20, Tentang Pedoman Pembatasan Jumlah Penumpang Di Sarana Perkeretaapian Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (covid-19). Aturan ini juga mengatur soal pembatasan operasional kereta api.

Dalam aturan tersebut dijelaskan kereta antarkota diwajibkan melakukan pembatasan jumlah penumpang maksimum 65% dari jumlah tempat dudu. Kemudian untuk kereta perkotaan maksimum 35% dari kapasitas penumpang. Lalu, untuk kereta bandara maksimum 50% dari jumlah tempat duduk dan tidak boleh ada yang berdiri.


Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan bahwa KRL akan disetop Sabtu 18 April besok. Apa alasannya?

Pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini mengaku telah melaksanakan rapat dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terkait dengan rencana penyetopan operasional KRL Jabodetabek selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Uji coba penyetopan KRL itu direncanakan pada Sabtu 18 April.


"Saya tadi rapat dengan KCI jadi kemungkinan akan coba dihentikan itu tanggal 18 (April)," ujar Emil kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Kantor Buka saat PSBB, Kemenhub: Yang di Luar Regulasi Harus Tutup!


Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, pelaksanaan uji coba penyetopan operasional KRL tersebut menunggu penerapan PSBB di Tangerang Raya. Diketahui, Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang mulai menerapkan PSBB pada 18 April mendatang.

"Per hari ini kan masih dua pertiga yang PSBB (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi), jadi memang dari kacamata operasional nanggung, kita solidaritas, tunggu dulu Tangerang Raya tanggal 18 di tanggal itu," kata Emil.

"Setelah itu kita evaluasi," tuturnya.

Sebelumnya, para kepala daerah Bogor, Depok, dan Bekasi mengusulkan agar operasional kereta KRL dihentikan sementara selama masa PSBB. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang pertama kali mengutarakan adanya usulan agar operasional KRL disetop sementara. Alasannya untuk menekan penyebaran virus Corona.

"Lima kepala daerah di Bodebek memberikan opsi kepada PT KCI dan PT KAI sebagai operator KRL untuk penghentian sementara kereta api selama 14 hari masa pemberlakuan PSBB," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Selasa (14/4/2020).

https://m.detik.com/finance/berita-e...si-saat-psbb/2
Diubah oleh joko.win 18-04-2020 00:55
.doflamingo.
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 11 lainnya memberi reputasi
10
2.1K
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
nevertalkAvatar border
nevertalk
#9
Luhut kasih fasilitas transportasi tapi nyuruh orang dirumah aja dan perusahaan di sanksi kalo buka

otak ane ga sampe mikirin yg begini. kayak neken tombol lampu tapi kabel putus
eghy
eghy memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.