Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azaleasyfAvatar border
TS
azaleasyf
My Husband Absurd #part03
I'm comeback membawa si absurd dan si imut, haha–

#My_Husband_Absurd
#Part03

🌾Happy reading!

“Dek, jangan cantik-cantik. Nanti di sana banyak yang naksir,” ucap Abyan tiba-tiba.

Dia kini duduk di tepi kasur melihat ke arahku yang sedang sibuk memasang pasmina warna merah maroon di depan cermin rias.

“Lho, nggak menor kok Mas, nggak berlebihan juga make-upnya,” jawabku dengan menyelipkan jarum pentul.

“Tetep aja kamu cantik. Duh, nanti kalau ada yang naksir gimana coba?” Dia merajuk yang membuatku terkekeh.

“Ya biarinlah, orang adek udah jadi milik Mas. Kenapa Mas gelisah gitu?” Akhirnya pasmina sudah terpasang di kepalaku.

“Eh, bener juga yah. Ya udah deh, yuk kita langsung ke sana.”

Tanganku sudah digenggamnya dan diajak keluar kamar, kami langsung masuk ke mobil untuk menuju rumah kakak sepupu Abyan yang malam ini melaksanakan akad nikah.

Mobil sudah berjalan meninggalkan halaman rumah dengan Abyan di balik kemudi. Malam ini dia terlihat tampan dengan kemeja putih dan jas yang melekat di tubuhnya.

“Calon suaminya kak Frizli blasteran Indo sama Tukri ya?” tanyaku menyebutkan nama kakak sepupu Abyan.

Abyan terlihat menganggukkan kepala dengan pandangan fokus ke jalan.

“Iya, Dek. Dia pengusaha sukses katanya.”

“Ganteng nggak, Mas?” celetukku yang langsung membuat Abyan menatapku dengan ekspresi tak terbaca.

“Enggak, gantengan mas,” ucapnya cukup ketus. Aku terkekeh.

Rupanya cemburu dia.

“Masa sih? Coba nanti adek liat.” Aku menahan tawa karena mencoba menggodanya.

“Adek, aku cemburu ini.”

Kembali dia merajuk dan aku pun tertawa. Kuusap lengannya.

“Bercanda, Mas. Bagi adek yang paling ganteng itu ya Mas sama ayah.”

“Uh, Luv. Untung sayang.” Tiba-tiba saja dia mengelus puncak kepalaku. Aku hanya tersenyum.

***

Rumah saudara Abyan ini benar-benar sangat besar dan mewah, kini disulap bak istana dalam cerita dongeng.

Aku dan Abyan berjalan beriringan, tanganku digenggam olehnya. Aku masih memperhatikan interior sekitar, tak heran bila pernikahan kak Frizli semewah dan semeriah ini, mereka merupakan keluarga berada. Yang dengan kekayaannya seakan-akan mampu membeli negri ini, tak heran pula mengapa ayah langsung memaksaku untuk menerima perjodohan ini tanpa mempertemukanku dulu dengan calon suamiku.

“Dek, kamu kayak yang celingukan gitu sih,” celetuk Abyan yang seketika membuatku menatapnya.

“Nggak, Mas. Adara cuman kagum sama rumahnya kak Frizli ini, kayak istana,” jawabku jujur yang malah membuat raut wajah Abyan berubah, ia terlihat bersalah.

Secara tiba-tiba Abyan membelai pipiku.

“Maaf ya, jika pernikahan kita dulu terkesan biasa saja. Padahal aku ini anak dari pengusaha kaya.” Kulihat dia nampak bersalah.

Seketika aku langsung menggenggam tangannya, aku tidak mau membuatnya merasa bersalah. Toh apa gunanya kemewahan jika dengan mengucap ijab pun aku sudah sah menjadi miliknya?

“Mas, jangan bilang gitu ah. Adara tetap bahagia kok walaupun pernikahan kita tak mewah, lagian apa gunanya kemewahan jika hanya dengan mengucap ijab pun Adara sudah sah menjadi milik Mas?”

Detik selanjutnya Abyan tersenyum menampakkan kedua lesung pipinya.

“Eh, udah datang anak ibu.”

Wanita paruh baya berhijab biru mendatangi kami, seketika aku dan Abyan langsung menyalami tangan ibu.

“Bu, nanti Adara nggak usah diajak capek-capek lagi,” ucap Abyan yang langsung membuatku memelototinya. Sedangkan dia hanya diam saja.

“Lho, emang kenapa? Oh, atau jangan-jangan udah isi ya? Wah, ibu bentar lagi punya cucu nih.”

Aku cengo sendiri mendengar ucapan ibu mertuaku.

“Bukan itu, Bu. Adara malam ini harus terus sama Abyan, kasian dia kecapek-an, Abyan juga nggak bisa jauh-jauh dari Adara. Apa nggak kasian nanti kalau tiba-tiba anak Ibu yang ganteng ini malarindu?”

Absurdnya kumat. Aku berdecak lirih.

“Halah, Byan, modus kamu. Terus kapan ibu punya cucunya?” tanya ibu yang seketika membuatku menelan ludah.

“Itu, tidak usah dikhawatirkan. Tenang, nanti Ibu bakal Abyan kasih cucu yang banyak.”

Sableng! Tuh ucapan sama sekali nggak difilter.

“Iya lho, Byan. Ibu tunggu pokoknya.”

Setelah berujar seperti itu ibu langsung pamit dari hadapan kami. Saat itulah aku langsung mencubit lengan Abyan.

“Aww, Dek, sakit. Kenapa nyubit sih?” Abyan mengusap lengan bekas cubitanku.

“Biarin. Habis Mas kalau ngomong nggak difilter dulu ih, mana tadi udah ngomong yang nggak-nggak. Ck!” Aku berdecak kesal.

“Aku ngomong yang iya-iya, Dek. Kan bener kita nanti mau punya anak kan? Masa kamu nggak mau sih? Nanti nggak ada yang meneruskan kegantenganku dong, Dek.”

Huwaaa, setres sendiri aku ngomong sama suamiku yang super deper absurd ini.

“Serah.”

Aku berjalan meninggalkan Abyan menuju tempat akad. Kudengar dia berjalan menyusulku.

***

“Istrinya kak Abyan?” tanya seseorang saat aku mengambil sebuah minuman.

Akad sudah selesai kini berlanjut ke acara resepsi.

“Iya, saya istrinya,” jawabku dengan tersenyum.

Bukannya bersikap ramah, wanita itu malah menunjukkan wajah tak suka.

“Apa istimewanya, sampai-sampai kak Abyan mau dengan anak kecil sepertimu!” ucapnya dengan ketus. Aku mencoba bersabar dengan hendak kembali ke Abyan yang tengah bergurau dengan kedua mempelai.

“Maaf, permisi,” ucapku mencoba pamit dari hadapan wanita berambut sebahu ini.

Namun tiba-tiba dia menahanku seraya menatap dengan penuh kebencian.

“Ingat ya, kamu itu nggak pantas buat kak Abyan! Harusnya akulah yang menjadi istrinya.” Ucapan penuh tekanan itu sukses membuatku emosi.

“Tapi, sayangnya mas Abyan lebih memilihku. Lihatlah sekarang, aku sudah resmi menjadi istrinya. Sedangkan kamu? Teruslah berhalu tanpa adanya titik temu.” Skakmat, wanita yang kuketahui adik sepupu Abyan itu nampak diam menahan amarah. Padahal tidak ada nada kasar dalam ucapanku, tapi dia belum tahu siapa aku.

Aku segera berlalu dari hadapannya menuju Abyan.

“Mas.” Kuulurkan segelas minuman kepada Abyan.

Dia menerimanya dengan tersenyum, kami akhirnya saling berbincang dengan kedua mempelai hingga kami memutuskan untuk pulang.

“Fani suka sama kamu ya, Mas?” ucapku menyebutkan nama salah satu adik sepupu Abyan.

Kami kini sudah berada di atas kasur dengan selimut yang sama.

“Nggak tau, intinya Mas sukanya sama Adek.” Dia mengubah posisi tidurnya menjadi miring menghadapku.

“Dara serius, Mas!”

“Mas juga serius, Dek.”

“Apa Mas nggak tau kalau Fani suka sama, Mas? Dia tadi jelas-jelas bilang kalau dia suka sama Mas dan aku nggak pantes jadi istrinya Mas Abyan,” ujarku jujur mengenai percakapanku tadi dengan Fani. Biarlah Abyan mengetahuinya, aku tidak akan tenang jika ada sebuah permasalahan yang belum terselesaikan apalagi ini menyangkut perasaan.

“Sungguh? Lalu kamu ngomong gimana?” ucapnya yang sama sekali tak menunjukkan wajah panik.

“Ya Dara bilang aja gini,
Tapi, sayangnya mas Abyan lebih memilihku. Lihatlah sekarang, aku sudah resmi menjadi istrinya. Sedangkan kamu? Teruslah berhalu tanpa adanya titik temu.” Aku kembali mengucapkan kata-kata yang sama seperti waktu aku berbicara dengan Fani.

Abyan kini terlihat tersenyum dengan menampakkan deretan giginya yang putih.

“Cerdas.” Dia mencolek hidungku.

“Biarkan orang lain mau ngomong apa tentang kita, asal kita saling percaya dan menjaga pasti akan tetap bersama. Jangan pernah ambil pusing ucapan orang lain jika kamu sendiri tidak percaya itu akan terjadi. Intinya, Luv tetap istrinya Abyan bukan yang lain.”

Kini giliran aku yang tersenyum lebar, dia selalu bisa menenangkan hatiku.

“Oh iya, ayo kita kabulin permintaan ibu yuk?” bisiknya tepat di telingaku.

Otakku langsung berputar dan tertuju pada percakapan tadi saat aku dengan ibu di acara akad nikah kak Frizli.

Seketika pipiku memanas, ah mengapa aku begitu gugup.

###

Sorry up lama, tugas beranak:v

Mohon krisannya🙏🏻

Part 04 silahkan scroll komentar.
Diubah oleh azaleasyf 26-04-2020 00:46
anwarMU
Herisyahrian
nona212
nona212 dan 93 lainnya memberi reputasi
94
2.9K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
ZieYoAvatar border
ZieYo
#1
Ceritanya bagus, sampe aku bikin akun disini supaya tau update'annya.
Kalo boleh tw tiap hari apa atau berpa kali seminggu gt postingannya ?

emoticon-2 Jempol
servesiwi
beqichot
Herisyahrian
Herisyahrian dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.