- Beranda
- Heart to Heart
Mendingan Segera Punya Rumah Dulu Atau Fokus Berbisnis Dan Perbanyak Asset?
...
TS
abu.fairuz
Mendingan Segera Punya Rumah Dulu Atau Fokus Berbisnis Dan Perbanyak Asset?
Mau tanya sepuh
Ketika kita punya uang lebih untuk beli rumah dan penghasilan kita sudah lebih dari mencukupi. Lebih baik segera beli/bangun rumah atau uangnya mending kita jadikan putar usaha dan kita tinggal dikosan dulu?
Soalnya ane abis liat Richo Huang (pengusaha muda kaya raya) bincang2 katanya dia sarankan agar jangan beli/bangun rumah dulu. Karena rumah sifatnya mati (ga ngehasilin duit malah keluar duit buat biaya perawatan dan jual rumah itu susah) kecuali rumah untuk dikontrakan ato kosan
Kata dia mendingan uangnya kita kelola jadi bisnis dan sementara tinggal dikosan/kontrakan/apartement dulu
Dia sendiri belum punya rumah tapi assetnya dia punya ferrari (buat ngeyakinin investor dan sesama pengusaha kalo dia kaya raya dan mau menjalin kerja sama) dan mesin photo book untuk bisnis dibeli seharga 10M (Dia namai mesin cetak itu mesin kuda
)
Dia berasumsi nanti punya rumahnya kalo udah tua atau udah puas berbisnis aja. Jadi pikirannya adalah selalu mencari cara agar kekayaannya bertambah terus dulu. Urusan tempat tinggal pribadi/tetap belakangan.
Jadi bisa dibilang dia pengusaha muda kaya raya yang masih tinggal dikontrakan/kost.
Yang dibahas adalah soal beli rumah cash atau bangun sendiri ya, bukan rumah KPR ato kredit kreditan.
Gimana menurut sepuh?
Jadi bingung ane karena kata orang jaman dulu, kalo cowo di usia muda udah punya rumah sendiri itu martabatnya tinggi dan dipandang oleh masyarakat juga kalo mo ngelamar si doi bakal dapet dukungan calon mertua krn si cowo udah punya rumah.
Ketika kita punya uang lebih untuk beli rumah dan penghasilan kita sudah lebih dari mencukupi. Lebih baik segera beli/bangun rumah atau uangnya mending kita jadikan putar usaha dan kita tinggal dikosan dulu?
Soalnya ane abis liat Richo Huang (pengusaha muda kaya raya) bincang2 katanya dia sarankan agar jangan beli/bangun rumah dulu. Karena rumah sifatnya mati (ga ngehasilin duit malah keluar duit buat biaya perawatan dan jual rumah itu susah) kecuali rumah untuk dikontrakan ato kosan
Kata dia mendingan uangnya kita kelola jadi bisnis dan sementara tinggal dikosan/kontrakan/apartement dulu
Dia sendiri belum punya rumah tapi assetnya dia punya ferrari (buat ngeyakinin investor dan sesama pengusaha kalo dia kaya raya dan mau menjalin kerja sama) dan mesin photo book untuk bisnis dibeli seharga 10M (Dia namai mesin cetak itu mesin kuda
)Dia berasumsi nanti punya rumahnya kalo udah tua atau udah puas berbisnis aja. Jadi pikirannya adalah selalu mencari cara agar kekayaannya bertambah terus dulu. Urusan tempat tinggal pribadi/tetap belakangan.
Jadi bisa dibilang dia pengusaha muda kaya raya yang masih tinggal dikontrakan/kost.
Yang dibahas adalah soal beli rumah cash atau bangun sendiri ya, bukan rumah KPR ato kredit kreditan.
Gimana menurut sepuh?
Jadi bingung ane karena kata orang jaman dulu, kalo cowo di usia muda udah punya rumah sendiri itu martabatnya tinggi dan dipandang oleh masyarakat juga kalo mo ngelamar si doi bakal dapet dukungan calon mertua krn si cowo udah punya rumah.
nona212 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
1.4K
47
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
23KThread•38.9KAnggota
Tampilkan semua post
Jibril
#7
Yup, fokus di bisnis atau perbanyak aset yg produktif yg menghasilkan positif cashflow.
Bangun rumah sih sah-sah aja, selama rumah itu bisa di kontrakan dan dijadikan penghasil cashflow positive. Karena punya rumah kontrakan juga perlu di maintenance. This cost a lot of money.
Kalau masih muda, mending hindari beli barang-barang yg punya high maintenance cost, seperti mobil. Mobil bukanlah asset, tapi liabilities. Nah, tapi department pajak melihat ini sebagai Asset, supaya kamu bisa di peras/pajakin.
Jadi.. kamu sudah keluar uang buat bensin, maintenance kendaraan yg dimana masing-masing dikenakan pajak, daaaan kamu juga masih dipajakin karena punya kendaraan.
So, hindari beli mobil. Lagian, sekarang GoCar & GrabCar ada dimana-mana, khususnya di kota-kota besar.
***
Saya sendiri, saat ini lebih memilih tinggal di kontrakan, karena;
1. Flexible: mudah untuk pindah-pindah, in case, pindah kerjaan, lokasi tempat tinggal rawan banjir, rawan maling, engga klop sama tetangga, lingkungannya ternyata kurang baik, dll.
2. Lebih murah. Harga sudah diketahui di depan dan langsung bisa ukur kemampuan untuk bisa tinggal dirumah itu atau tidak & berapa lama. Kalau ada yg rusak dengan rumah, ya tinggal lapor dengan pemiliknya. Nanti dia yg perbaiki. Kalau dia ga mau perbaiki, ya tinggal cabut dan cari kontrakan lain. Yang rugi kan dia, kehilangan pemasukan dari tenant. Cari tenant baru jg kan ga gampang.
Kontrakan saya yg lama begitu, plafon atas nya jebol karena hujan. Saya laporin tapi gak kunjung di perbaiki. Ya udah, saya cabut aja. 4 months in, itu kontrakan masih kosong. They're losing 1.5 jt per bulan karena lambat perbaikin plafon itu. Now, I live in a better & cheaper place.
So, kapan waktu yg tepat beli rumah?
1. Saat ada krisis ekonomi, seperti sekarang ini. Dimana orang banyak yg BU (butuh uang), entah engga bisa bayar cicilan rumah atau mereka pun butuh uang untuk pindah ke alamat lain. Jadi di saat seperti ini bisa negosiasi harga and get it as low as possible.
Saya yakin, saat ini banyak agent real estate dengan uang yg banyak sedang berburu rumah yg di diskon karena di kondisi yg penuh uncertainty seperti sekarang ini, the housing market is under a lot of pressure, orang-orang juga enggan beli rumah. Prioritas orang pasti ya bisa makan dulu.
2. Kalau kamu sudah fix mau tinggal dimana for the rest of your life.
Bangun rumah sih sah-sah aja, selama rumah itu bisa di kontrakan dan dijadikan penghasil cashflow positive. Karena punya rumah kontrakan juga perlu di maintenance. This cost a lot of money.
Kalau masih muda, mending hindari beli barang-barang yg punya high maintenance cost, seperti mobil. Mobil bukanlah asset, tapi liabilities. Nah, tapi department pajak melihat ini sebagai Asset, supaya kamu bisa di peras/pajakin.
Jadi.. kamu sudah keluar uang buat bensin, maintenance kendaraan yg dimana masing-masing dikenakan pajak, daaaan kamu juga masih dipajakin karena punya kendaraan.
So, hindari beli mobil. Lagian, sekarang GoCar & GrabCar ada dimana-mana, khususnya di kota-kota besar.
***
Saya sendiri, saat ini lebih memilih tinggal di kontrakan, karena;
1. Flexible: mudah untuk pindah-pindah, in case, pindah kerjaan, lokasi tempat tinggal rawan banjir, rawan maling, engga klop sama tetangga, lingkungannya ternyata kurang baik, dll.
2. Lebih murah. Harga sudah diketahui di depan dan langsung bisa ukur kemampuan untuk bisa tinggal dirumah itu atau tidak & berapa lama. Kalau ada yg rusak dengan rumah, ya tinggal lapor dengan pemiliknya. Nanti dia yg perbaiki. Kalau dia ga mau perbaiki, ya tinggal cabut dan cari kontrakan lain. Yang rugi kan dia, kehilangan pemasukan dari tenant. Cari tenant baru jg kan ga gampang.
Kontrakan saya yg lama begitu, plafon atas nya jebol karena hujan. Saya laporin tapi gak kunjung di perbaiki. Ya udah, saya cabut aja. 4 months in, itu kontrakan masih kosong. They're losing 1.5 jt per bulan karena lambat perbaikin plafon itu. Now, I live in a better & cheaper place.
So, kapan waktu yg tepat beli rumah?
1. Saat ada krisis ekonomi, seperti sekarang ini. Dimana orang banyak yg BU (butuh uang), entah engga bisa bayar cicilan rumah atau mereka pun butuh uang untuk pindah ke alamat lain. Jadi di saat seperti ini bisa negosiasi harga and get it as low as possible.
Saya yakin, saat ini banyak agent real estate dengan uang yg banyak sedang berburu rumah yg di diskon karena di kondisi yg penuh uncertainty seperti sekarang ini, the housing market is under a lot of pressure, orang-orang juga enggan beli rumah. Prioritas orang pasti ya bisa makan dulu.
2. Kalau kamu sudah fix mau tinggal dimana for the rest of your life.
masbisbus dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup