Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3
Selamat Datang di Thread Gue 
(私のスレッドへようこそ)


Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3


TERIMA KASIH BANYAK ATAS ATENSI DAN APRESIASI YANG TELAH GANSIS READERBERIKAN DI DUA TRIT GUE SEBELUMNYA. SEMOGA DI TRIT SELANJUTNYA INI, GUE DAPAT MENUNJUKKAN PERFORMA TERBAIK GUE DALAM PENULISAN DAN PACKAGING CERITA AGAR SEMUA READER YANG BERKUNJUNG DISINI SELALU HAPPY DAN TERHIBUR

Spoiler for Season 1 dan Season 2:


Last Season, on Muara Sebuah Pencarian - Season 2 :
Quote:




INFORMASI TERKAIT UPDATE TRIT ATAU KEMUNGKINAN KARYA LAINNYA BISA JUGA DI CEK DI IG: @yanagi92055 SEBAGAI ALTERNATIF JIKA NOTIF KASKUS BERMASALAH


Spoiler for INDEX SEASON 3:


Spoiler for LINK BARU PERATURAN & MULUSTRASI SEASON 3:



Quote:


Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 83 suara
Perlukah Seri ini dilanjutkan?
Perlu
99%
Tidak Perlu
1%
Diubah oleh yanagi92055 08-09-2020 10:25
sehat.selamat.Avatar border
JabLai cOYAvatar border
al.galauwiAvatar border
al.galauwi dan 142 lainnya memberi reputasi
133
342.8K
4.9K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#1960
Ke Kostan Alya
Hari-hari gue terasa sangat basi sehabis momen tersebut. Gue sama sekali nggak semangat buat melakukan sesuatu yang sedikit produktif. Gue nggak chat siapapun sama sekali sampai tiga hari. Gue banyak mengurung diri dikamar.

Karena gue masih freelancer, gue nggak terikat kontrak dengan perusahaan manapun selain kontrak pekerjaan. Kala itu pekerjaan gue sudah diselesaikan semuanya dan menunggu turunnya insentif dari pekerjaan yang sudah gue lakukan. Praktis karena belum ada pekerjaan lain, gue nggak harus berangkat ke kantor.

Tetapi setelah tiga hari, entah kebetulan atau tidak, gue mulai membuka beberapa media sosial. Salah satunya facebook. Disana ternyata ada yang chat gue dan juga sekalian add friend. Seorang cewek. Sepertinya seumuran Emi. Namanya Wila.

Cewek ini kalau gue lihat dikumpulan fotonya yang dia posting, adalah seorang anak band juga. Dia seorang vokalis. Yang menarik adalah, cewek ini mengaku di profilnya kalau dia menyukai musik metal. Awalnya gue sempat melihat keseruan. Tapi kemudian gue tersadar kalau definisi metal itu sendiri sangat luas.

Gothic metal atau symphonic metal itu adalah sub-genre metal yang berbeda dengan metal-metal yang biasa gue dan Emi dengarkan. Dan menurut gue itu sangatlah berbeda. Gue dan Wila ini memiliki selera yang sangat berbeda. Tapi nggak apa-apa lah, accept aja dulu kan.
Tidak lama setelah gue accept ternyata dia langsung chat lagi. Gue pun segera membalasnya.

“Halo Mas.” Sapanya.

“Halo. Salam kenal ya. btw, kamu tau akun aku darimana ya?” gue bertanya.

“Aku lihat di video-video yang ada di posting di Youtube mas, band kamu manggung. Bagus-bagus penampilannya. Makanya aku add aja. hehehe.”

Ternyata dia tau gue dari Youtube.

“Kamu suka musik jepangan emang?”

“Iya mas, aku suka jepangan. Lebih suka lagu rock gitu deh.”

“Oh iya ya?”

“Iya mas. Makanya pas liat band sampeyan, aku langsung tertarik. Hehehe.”

“Gitu ya. hehehe. Iya aku sih emang suka lagu rock, metal sama jepangan. Apalagi ada band yang bisa mengakomodir itu semua, pasti aku suka.”

“Aku suka metal, tapi nggak yang terlalu banyak teriak-teriak gitu mas. Aku lebih suka yang bisa nyanyi seriosa gitu.”

“Hmmm. Kayak Within Temptation atau Nightwish gitu maksudnya?”

“Naaah. Iya bener mas. Mas tau juga band kayak gitu?”

“Iya lumayan tau, tapi nggak ngikutin.”

“Disini nggak banyak yang mainin mas lagu-lagu kayak gitu hehehe.”

“Emang kamu ini dimana domisilinya?”

“Aku di Surabaya mas.”

“Wah kota penuh kenangan itu. Hehehehe.”

“Oh iya? Emang kenapa mas?”

“Aku lahir disana. Hehehe.”

“Wah iya ya? hehehe. Ternyata orang sini juga toh. Bisa bahasa jawa dong?”

“Dikit-dikit aja. hehehe. Aku gede di Jawa Barat, jadi di Jawa timur cuma numpang lahir. Hehehe.”

Dan percakapan berlangsung cukup seru. Ternyata anak ini suka musik jepang juga. tapi bandnya nggak banyak yang gue kenal ketika dia menyebutkan beberapa nama band jepang. mungkin karena seleranya itu yang berbeda, jadinya dia mendengarkannya ya symphonic metal atau symhonic rock yang sama sekali berbeda dengan yang biasa gue dengarkan.

Percakapan ini berlanjut terus setiap hari, sampai akhirnya dia berani untuk meminta pin BB gue (saat itu gue kebetulan memakai BlackBerry dan satunya lagi android generasi awal). Percakapan gue lebih banyak dihabiskan di BB daripada di sosmed seperti facebook.

--

Gue akhirnya memenuhi ajakan Alya yang sudah sejak lama gue biarkan dan tidak gue hiraukan sama sekali. Gue main-main ke kostan Alya pada satu kesempatan ketika gue pulang dari kantor. Kebetulan memang kostan dia dekat sekali dengan kantor gue.

“Kang, akhirnya lo mau juga kesini. Ayo masuk.” Alya langsung menyapa dengan senyum ketika membukakan pintu kostannya.

“Haha iya, baru sempat gue kesini Al. sori ye.” Kata gue sambil tersenyum canggung.

“Nggak apa-apa Kang. Santai aja. yuk masuk.”

Kamar kostan Alya ini cukup tertata, walaupun ada di beberapa sudut kamarnya barang yang tergeletak kurang rapi. Barang-barang di kamarnya banyak bernuansa kuning dan oranye, mengingatkan gue akan sosok Zalina yang memang menyukai warna-warna cerah seperti ini juga.

“Buset, koneng-koneng semua ini? Hahaha.” Kata gue sambil duduk dipinggir kasurnya yang cukup tebal.

“Hahaha iya kang. Gue soalnya suka warna-warna kayak gini. Lo mau minum apaan?” katanya sambil membuka kulkas kecil.

Gue langsung berdiri dan memilih minuman yang ada didalam sana. Gue memilih fanta kaleng. Melihat isi kulkas ini, gue jadi teringat sosok Anin yang gemar menyimpan banyak minuman, termasuk minuman beralkohol. Begitu juga Alya, diantara minuman-minuman menyegarkan, dia menyimpan dua jenis bir pilsener merk terkenal.

“Ngebir juga lo Al? sejak kapan? Hahaha.”

“Udah lama sih kang. Tapi nggak rutin. Kayaknya pas gue kuliah tingkat akhir jelang gue skripsi.”

“Hahah iya lama juga yak. Nggak nyangka aja lo ngebir Al. Alya yang gue kenal sebagai junior paskib gue kan anaknya cupu soalnya. Hahahaha.”

“Orang kan bisa berkembang dan berubah sesuai perkembangan jaman dong kang. Hahaha.”

“Perkembangan jaman apa perkembangan pergaulan?”

“Yaaa, pergaulan sih. Hehehehe.”

“Terus lo sekarang ini masih sendirian aja Al?”

“Menurut gue gimana?”

“Orang cupu mah jomblo pasti. Hahahaha.”

“Dih rese lo kang.” Katanya, kemudian melempar bantal kecil kearah gue, untung aja gue reflek jadi fanta yang gue pegang nggak kena.

“Gue lagi megang minuman ni Al. awas lo gue bales ntar. Haha.”

“Ya nggak apa-apa bales aja kang. Hehehe. Yaudah gue baru balik kantor banget ini. Gue mandi dulu ya? apa mau ikutan juga kang? Lo kan juga baru balik kantor. Hehee.”

“Diiiih. Ini ngode bukan Al? hahaha. Kepingin banget liat bodi gue lo ya?”

“Hahaha becanda kang.”

“Serius juga selow aja Al. hahaha.”

Kemudian Alya mengambil handuk yang ada didekat pintu kamar mandi, di sebuah jemuran kecil. Sementara dia mandi, gue menonton TV dan sesekali melihat ke meja kerja dia yang penuh dengan tulisan tangan dia. baik di sticky notes maupun di kertas-kertas selembar.

Tulisan Alya ternyata nggak lebih bagus dari tulisan gue. haha. Dilembaran paling atas yang dia tempel di stirofoam yang menempel di tembok, persis didepannya ketika duduk dimeja kerjanya, gue melihat ada beberapa impian dia. ada yang sudah di centang, ada yang belum.

Gue tertarik sama keinginan dia untuk memiliki seorang cowok yang perhatian dan bisa dijadikan pendamping dan pembimbing dia. kayaknya ini sih emang impian sebagian besar cewek ya. walaupun jaman sekarang ada beberapa cewek yang punya pemikiran jika sudah mampu dan mandiri, ngapain nyari pasangan. Sendiri lebih enak.

Selain itu ada juga keinginan dia untuk pergi keluar negeri, tepatnya ke Perancis. alangkah beruntungnya gue dulu punya kesempatan ke negeri yang kata orang romantis itu. Padahal kenyataanya, orang-orang lokal sana nggak ramah sama pendatang, banyak terjadi aksi pencopetan dan penjambretan, dan banyak masalah yang jauh dari kata romantis. Hehehe.

Gue bisa mencium aroma sabun yang sangat wangi dari dalam kamar mandi. luar biasa banget ini aromanya. Gue yakin Alya nggak pakai sabun cair merk-merk umum yang biasa di jual di Alf* atau Indomar*t. Aromanya seperti pernah dipakai entah Harmi atau Anin, gue lupa. Tapi mirip seperti ini.

Kemudian gue beralih dari tempat duduk kerjanya, ke koleksi parfum dan kosmetiknya. Selama gue pacaran dengan Emi, gue banyak sekali mengetahui jenis kosmetik, merk dan juga kegunaannya. Menurut gue, apa yang dipunya Alya ini cukup bermerk. Gue yakin Alya punya karir yang cukup cemerlang sehingga dia sanggup membeli barang-barang seperti ini. Atau ya ada kiriman dari orang tua. Paling banter kiriman mantan atau pacarnya saat ini. Hahaha.

Sebagai pecinta parfum, gue sangat kagum dengan pilihan Alya. Bvlgari Splendida Iris D'Or yang termasuk jarang ada dijual di Indonesia, menjadi salah satu koleksinya. Ada lagi Bvlgari Goldea. Dua parfum tersebut harganya juga nggak main-main. Selain itu ada beberapa merk dari Gucci, YSL, Prada, dan Burberry. Selera anak ini cukup oke.

Emi pernah gue belikan beberapa merk parfum terkenal, tapi dasarnya anaknya selalu apa adanya dan gue selalu suka akan hal itu, parfum-parfum tersebut bertahan tahunan. Haha. Ada parfum yang masih ada sejak awal kami pacaran. Alasan Emi, kalau nggak ada acara penting ngapain pakai parfum mahal, mending pakai cologne yang dijual di minimarket aja.

Suatu alasan klasik yang sangat gue kagumi. Dia nggak pernah mau terlihat seperti bukan dirinya. Kalau tau Emi, ya anaknya seperti itu apa adanya, nggak banyak neko-neko. Dandan seperlunya, berpakaian senyamannya, yang penting dianya enak kalau mau pergi kemana-mana dan nggak ribet.

Sedangkan Alya, kalau yang gue lihat dengan koleksi barangnya seperti ini, dia harus selalu tampil trendi biar glowing mungkin ya. Entah ini tuntutan pekerjaan atau memang pergaulan dia yang saat ini ada dikalangan atas.

“Kang, lagi liat-liat make up gue? lo mau gue make up-in? hehehe.” Alya tiba-tiba mengagetkan gue.

“Hahaha. Nggak Al, gue kagum aja sama selera lo dengan merk-merk ini.” Kata gue tersenyum kecil, tanpa menengok kearahnya.

“Iya kang, gue banyak nabung buat beli barang-barang itu.”

“Haha iya, gue tau kok, ini semua barang mahal Al.”

“Makanya. Tapi ada sih beberapa yang dulu dikasih sama mantan gue.”

“Widih modal gede ye. Hehehehe.”

“Haha ya nggak lah kang. Gue mah dikasih syukur, nggak juga nggak apa-apa.”

“Wah berat kalau gue mau macarin lo Al, gue nggak punya uang sebanyak ini.”

“Yah, gue pacaran mah yang penting mau serius aja kang, nggak mikirin gue mau mampu apa berjuang. Yang penting itu sayangnya tulus sama gue. eh, sebentar, emang lo mau macarin gue kang?”

“Yaelah, serius amat Al. kan gue cuma nanya. Hahahhaa.”

“Oh, kirain.” Nadanya berubah drastis dari yang tertarik menjadi sedikit malas.

Ketika gue menengok ke belakang, gue sangat terpukau dengan pemandangan yang gue lihat. Alya hanya mengenakan hotpants serta tanktop hijau, tanpa bra. Ya gue tau lah dia nggak pakai bra karena itu terlihat jelas banget.

“Buset Al, ada gue ini.”

“Terus kenapa? Kan gue juga kalau dikamar ini biasanya begini.”

“Iya kan kalau lo sendiri. Disini sekarang ada gue.”

“Hahah. Yaudah sih kang. Santai aja.”

“Kalau gue khilaf tanggung jawab lo.”

“Lah, kok gue yang tanggung jawab kang? Harusnya gue minta lo yang tanggung jawab. Hahaha.”

“Hahaha. Kan nggak ngapa-ngapain Al.”

“Hehehe iya sih.”

“kang, kita nyari makan dulu yok.”

“Ayo aja. mau dimana?”

“Ke mall aja, kan deket sini ada mall gede banget tuh.”

“Oh iya ya bener. tapi lo pake gitu doang?”

“Hahah ya nggak lah kang. Gue pakai kaos diluar sama celana training aja.”

“Lo nggak pake bra nyaman emang?”

“Haha males kang.”

“Buset. Hahaha. Yaudah yok.”

namikazeminati
khodzimzz
itkgid
itkgid dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.