Senyumanku tak pernah luntur pun menghilang
Saat wajah dan tingkah konyolmu kembali terputar dalam ingatan
Seolah menjadi pengingat paling setia
Bahwa kita pernah bercanda dan tertawa bersama hari lalu

Tetapi, ronaku pudar saat teringat janjimu
Satu kalimat yang pernah membuatku terbang
Merasa menjadi wanita paling bahagka di dunia
Meski kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya

Senyumku sirna, kala mengingatmu mengatakan kalimat menyakitkan
Bak disambar petir di tengah cuaca panas
Janji manismu, hanya omong kosong belaka
Takkan pernah akan terbukti selamanya

Dalam diary yang selalu kutuliskan
Hanya tentangmu yang selalu menguras air mata
Mendatangkan sesak dan pilu
Mimpiku, mimpimu takkan pernah terwujud

Adiva Azzahra,
Gowa, 16 April 2020

🌷🌷🌷

Maaf, puisinya rada tidak nyambung.