- Beranda
- Stories from the Heart
Terimakasih Setan!!!
...
TS
akmal162
Terimakasih Setan!!!
Part 1
Lanjutan Part 34 dan 35 dari (IKATAN POLAR)
Lanjutan Part 34 dan 35 dari (IKATAN POLAR)
Spoiler for Part 34:
Part 34
.
.
.
"Nat, malem ini lu nginep lab kan"
Sekarang aku dan devan sedang duduk berdua didepan komputer sambil bermain game pes yang biasa kami mainkan.
Setelah presentasi berakhir hanya aku dan devan yang memilih untuk tetap dilab, sedangkan yang lain memilih untuk langsung pulang ke kos masing-masing, begitu juga dengan beby.
Oh iya, hari ini viny masih tidak mengikuti kegiatan dilab kami, menurut informasi dari beby, ayah viny masih berada dijogja sampai besok, oleh karena itu viny lebih memilih untuk menemani ayahnya lagi hari ini.
Hmmmmm, jadi kangen, hehehe.
Aku: "iya kayaknya van"
Devan: "awas lu tiba-tiba balik kayak kemaren"
Kamipun kembali melanjutkan permainan kami.
Ting.....
"Bentar van"
Akupun memilih menjeda permainan kami untuk melihat pesan yang baru masuk ke handphoneku.
Beby: "Nat, kesini dong"
Aku: "emang kenapa mbak?"
Beby: "aku takut sendirian nat, viny masih nginep ditempat ayahnya"
Aku: "emang gak ada temen yang lain mbak yang bisa diajak kerumah mbak?"
Beby: "temen ceweku yang lain gakada yang bisa nat, lagian udah gakada yang bangun jam 11 gini"
Aku: "waduh, gimana ya mbak, aku gakenak sama devan, kemaren udah janji mau nginep dilab soalnya"
Pesan terakhir yang dikirim oleh beby membuatku menjadi agak sedikit bimbang, disatu sisi aku sudah berjanji dengan devan bahwa malam ini aku akan menginap dilab, disatu sisi lagi aku merasa kasihan dengan beby karena dia sedang sendirian.
Padahal emang seneng aja berduaan sama beby, wkwkwkwkwk.
Devan: "lama banget sih nat"
Aku: "iya iya, ayo dah lanjut"
Sambil menunggu balasan pesan dari beby aku memutuskan untuk kembali melanjutkan permainanku dan devan yang sempat tertunda.
Ting.......
Aku: "sorry van, bentar"
Devan: "yaelah, susah emang kalo orang lagi kasmaran"
Tanpa menghiraukan kalimat terakhir dari devan aku kembali membuka handphoneku untuk melihat pesan balasan dari beby.
Beby: "yaahh, yaudah deh nat, sorry ya ganggu"
Huuuhhhh, jujur aku merasa sedikit tidak enak karena sudah menolak permintaan beby untuk berkunjung ke rumahnya malam ini, mengingat posisi beby yang memang saat ini sedang sendirian dirumah.
Aku berpikir sejenak bagaimana aku harus membalas pesan terakhir dari beby.
Devan: "lu kenapa sih nat, kok jadi bengong gitu"
Karena aku tidak ingin kedekatanku dengan beby makin terekspose, aku menjadi agak sedikit malas memberitahu devan jika beby memintaku untuk berkunjung ke rumahnya malam ini.
Devan: "lu chatan sama beby kan?, kenapa lagi lu sama beby?"
Aku: "gakpapa van"
Devan: "yaelah nat, kayak sama siapa aja lu"
Huuuhhhh, aku rasa tidak masalah jika devan tahu, siapa tau dia tidak masalah jika aku tidak jadi menginap dilab malam ini jika aku bercerita masalah ini.
Aku: "beby nyuruh gue ke rumahnya van, dia lagi sendirian, gue gak enak aja ama lu, kan gue udah bilang mau nginep kemaren"
Devan: "yaelah, kenapa gak bilang dari tadi sih, gitu doang pake gakenak segala lu, lu samperin gih sana"
Aku: "serius nih, lu balik apa tetep disini"
Devan: "balik lah, gila aja lu gue disini sendiri, nyali gue gak sebesar nyali lu nat"
Aku: "yaudah deh, balik sekarang aja, gue juga berangkat sekarang"
Devan: "yaudah deh, ayo"
Aku dan devan membereskan barang-barang kami untuk bersiap-siap meninggalkan lab.
Setelah itu aku langsung melajukan motorku kearah rumah beby, sedangkan devan pulang ke kosan dengan menggunakan mobilnya.
.
.
.
Tok... Tok... Tok...
Sudah 5 menit aku berdiri didepan pintu masuk rumah beby sambil sesekali mengetuk pintu untuk memanggil beby, namun belum ada respon sama sekali dari beby.
Karena pagar rumah beby tidak dikunci, akupun langsung membuka pagar rumahnya untuk memasukkan motorku ke halaman.
Aku memilih untuk tidak memanggil beby karena takut menganggu orang-orang penghuni komplek ini.
Aku juga tidak bisa menghubungi beby, baik lewat telpon ataupun lewat chat karena pulsa dan kuotaku kebetulan sedang habis. Pada saat tadi dilab, aku menggunakan wifi yang merupakan fasilitas lab untuk saling bertukar pesan dengan beby.
Aku juga tidak mengabari beby akan berkunjung kesini, mengingat aku tidak mengirimkan pesan balasan kepada beby setelah pesan terakhir yang dikirim olehnya.
Tiba-tiba terdengar suara kaki dari dalam rumah dan tidak lama setelah itu terdengar suara kunci pintu yang sedang dibuka.
"Aaaaaaaaaaaaa"
Aku dikagetkan dengan suara teriakan dari beby yang sekarang sudah berada dihadapanku sambil menutup matanya.
Oleh karena itu tanganku reflek membekap mulut beby agar teriakannya tidak menganggu orang-orang dikomplek ini.
Aku: "sssst, mbak, ngapain sih teriak teriak"
Bebypun menarik tangannya yang sebelumnya digunakan untuk menutup matanya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulutku.
Beby hanya menatapku dengan dada yang naik turun, menandakan dia masih agak sedikit terkejut dengan kehadiranku saat ini.
Beby: "nathaaa ih, aku kira siapa, masuk dulu deh"
Akupun mengikuti instruksi beby untuk masuk kedalam rumahnya, setelah aku masuk beby langsung mengunci kembali pintu rumahnya.
Aku: "mbak mau aku bonyok dipukulin orang-orang sini gara-gara dikira maling!!, pake teriak teriak segala!!"
Beby: "lagian kamu kesini gak bilang-bilang, udah gitu kenapa gak chat atau telpon sih, didepan juga cuma ngetok-ngetok doang, gakaada suaranya, ya aku takut lah"
Aku: "hadeeeeeh, untung aja belum ada yang denger"
Beby: "yaudah, duduk dulu nat"
Setelah mempersilahkanku untuk duduk, beby berjalan menuju dapur, sepertinya dia ingin mengambil sesuatu, sedangkan aku memilih mengikuti instruksi dari beby untuk duduk disofa ruang tamunya.
Setelah menunggu beberapa menit, beby kembali menghampiriku dengan membawa 2 gelas, 1 botol soda, dan 1 bungkus besar keripik kentang.
Setelah beby sampai diruang tamu, dia langsung mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "aku kira kamu gak kesini, katanya mau nginep dilab?"
Aku: "udah bilang kok sama devan, gakpapa katanya kalo aku mau kesini"
Beby: "oooohhh"
Aku: "emang mbak kenapa sih, kok tiba-tiba takut, nyuruh aku kesini?"
Beby: "mmm, susah nat jelasinnya, rada merinding aku kalo nginget-nginget lagi"
Aku: "oooh, yaudah"
Akupun memilih bodo amat dengan beby yang memang tidak mau bercerita, toh penjelasan dari beby untuk masalah ini aku rasa tidak terlalu penting.
Beby: "nat, nonton film yuk"
Aku: "hah, nonton dimana?"
Beby: "dilaptopku aja, nanti sambungin ke tv pake HDMI"
Aku: "boleh deh"
Beby: "bentar ya nat, aku ngambil laptopku dulu dikamar"
Bebypun bangkit dari duduknya, lalu berjalan kearah kamar untuk mengambil laptopnya.
Ketika aku sedang sendirian diruang tamu, aku menyapu seluruh sudut rumah beby dengan mataku.
Entah kenapa setelah mendengar perkataan beby yang tidak mau menjelaskan tentang alasan kenapa dia memintaku datang hari ini karena merinding, aku menjadi sedikit penasaran dan mencoba menerka-nerka apa yang dia alami.
Tetapi setelah mataku sudah selesai menyapu semua sudut ruangan dirumah ini, aku tidak melihat sosok apapun.
Tapi harus kuakui, setelah mendengar beby berkata seperti itu aku merasa aura disini menjadi agak sedikit tidak enak.
"woy nat, ngelamun aja"
Suara dari beby mengakhiri kegiatan melamunku kali ini.
Aku: "weeehh!!!, ngagetin aja mbak"
Beby: "abis, aku panggil panggil gak nyaut-nyaut"
Aku: "hehehe, sorry mbak"
Bebypun kembali mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "kamu mau nonton film apa nat?"
Aku: "mmmm, ngikut aja deh mbak"
Beby: "okee, aku pilih dulu ya"
Beby menscroll layar dilaptopnya untuk memilih film yang nanti akan kami tonton.
Beby: "udah pernah nonton shoplifters belom nat?"
Aku: "belum sih mbak, tentang apa emang filmnya?"
Beby: "kayaknya tentang drama keluarga gitu deh nat, film jepang, aku baru dikasih temenku kemaren, belum kutonton tapi"
Aku: "boleh deh mbak"
Akupun membantu beby untuk menyambungkan laptop beby dan televisi yanga ada diruang tamu dengan kabel HDMI agar mendapatkan pengalaman menonton film yang lebih seru.
Setelah film dimulai aku dan bebypun larut dengan tontonan yang ada didepan kami sambil sesekali berdiskusi mengenai alur dari film yang kami tonton sekarang.
.
.
.
Sudah 2 jam berlalu semenjak aku dan beby mulai menonton film ini, setelah menonton film kami berdua dibuat menjadi agak sedikit berkaca-kaca karena alur cerita dan ending dari fim yang kami tonton sekarang bisa dibilang sad ending dan agak sedikit mengejutkan.
Film ini berkisah tentang pertemuan 3 orang yang terbuang dari keluarga aslinya, lalu mereka ber 3 memutuskan untuk hidup bersama layaknya seorang keluarga karena memiliki tujuan yang sama.
Saking asyiknya menonton film, aku sampai tidak menyadari kepala beby yang ternyata sudah sedari tadi bersender dipundakku.
Beby: "jadi inget ibu dibandung deh"
Aku: "huuhhh, iya mbak"
Beby menarik kepalanya dari pundakku lalu menuangkan soda yang sisa setengah botol ke gelas kami masing-masing.
Beby: "ooh iya nat, btw aku belum tau banyak tentang keluarga kamu"
Aku: "maksudnya mbak?"
Ada jeda beberapa detik sebelum beby menjawab pertanyaanku.
Beby: "ayah sama ibu kamu disamarinda?"
Aku: "kalo ibuku disamarinda, sama adekku juga"
Beby: "oh iya, kamu punya adek ya"
Aku: "iya mbak"
Beby: "kalo ayah kamu?"
Aku: "ayahku kerjanya disurabaya mbak"
Beby: "ooohhh, dari dulu disurabaya?"
Aku: "enggak mbak, ayahku baru pindah ke surabaya pas aku kelas 1 SMA"
Beby: "emang ayah sama ibumu kerjanya apa nat?"
Aku: "dua duanya PNS mbak"
Beby: "wiiih, setauku kalo PNS sampe dimitasi keluar kota buat dapet jabatan kan nat?"
Aku: "mmmm, kayaknya iya deh, aku mana paham mbak"
Beby menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatapku.
Beby: "ckckckck, sudah kuduga nat, apasih yang kamu tau"
Aku: "hehehe"
Beby: "kamu sama adek kamu deket gak?"
Sebelum menjawab pertanyaan beby aku sempat berpikir beberapa detik.
Aku: "lumayan sih mbak, adekku sering kok cerita kalo lagi ada masalah"
Beby: "dia punya cowok nggak?"
Aku: "dih, kok jadi kepo"
Beby: "hehe, penasaran aja nat"
Aku: "mmmm, terakhir sih dia cerita lagi dideketin cowok, gak tau deh udah jadian apa belum"
Beby: "lah, kamu tenang-tenang aja ada cowok yang deketin dia??"
Aku: "lah, emang harus kayak gimana?"
Beby: "kalo kakakku ya, dia itu protektif banget, misalnya ada cowok yang deketin aku pasti diiseingin dulu sama dia, gitu terus mulai aku SD sampai aku SMA, soalnya kita satu sekolah terus"
Deeegggg.....
Matilah aku abis ini....
Aku: "ya kalo menurut aku sih ngapain harus digituin, toh adekku udah gede, dia juga udah sering kok aku kasih pemahaman-pemahaman tentang pacaran dan soal gimana cowok yang baik, buat prakteknya gimana ya aku serahin ke dia lagi"
Beby: "mmmmm, ya gak salah juga sih"
Keadaan menjadi hening setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut beby.
Beby: "kalo sama orang tua kamu deket gak nat?"
Aku: "mmmm, ya deket deket aja sih"
Beby: "lebih deket sama ayah atau ibu?"
Aku: "mmmm, waktu kecil sih lebih deket sama ayah, tapi semakin kesini aku jadi lebih deket sama ibu"
Beby: "kenapa?"
Aku: "ya mungkin karena pas aku SMA ayah aku pindah tugas, ya jadi gitu, jarang komunikasi aja, soalnya kita sama-sama kaku"
Beby: "mmmmm, eh, nama adekmu siapa?"
Aku: "lala mbak"
Beby: "dia punya facebook atau twitter gak?"
Aku: "punya mbak"
Beby: "namanya apa?"
Aku: "iih, buat apaan?"
Jujur aku agak sedikit malas jika beby berteman dengan adikku dimedia sosial, tentu saja aib-aibku pasti banyak yang terbongkar mengingat mulut adikku yang lumayan ember.
Beby juga sama, pasti mereka akan membicarakan ku dari belakang.
Wkwkwkwkwkwkwk
Beby: "mau ku follow lah"
Aku: "gakusah lah mbak, ngapain"
Beby: "issh, pelit bangeeeet"
Beby mengambil handphonennya, lalu mulai membuka aplikasi media sosial berlogo burung tersebut.
Beby: "yaudah kalo gak mau ngasih tau, tinggal liat difollowing kamu"
Aku: "iya juga sih, tau gitu masih nanya"
Beby tidak menghiraukan kalimat terakhirku dan terus memainkan handphonennya.
Aku: "mbaak.., aku pulang ya, udah jam setengah 1 nih"
Bebypun langsung menolehkan kepalanya dengan cepat kearahku.
Kamipun larut dengan handphone kami masing-masing tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami.
Beby: "jangan naat!!, aku takut sendirian"
Aku: "takut apaan siih mbaak"
Beby: "pokoknya takut nat, nginep aja ya malem ini, pleaseee"
Sebenarnya aku tidak masalah jika harus menginap dirumah beby malam ini. Tapi justru aku menjadi sedikit bingung dengan sikapnya yang cukup berani untuk mengajak laki-laki yang belum sampai 3 bulan dikenalnya untuk menginap dirumahnya.
Aku: "ceritain dulu takutnya kenapa?"
Beby mendekatkan wajahnya kearahku dan mulai membisikkan sesuatu
Beby: "biasanya kalo aku lagi sendirian sering ada yang ngetok pintu luar nat, dan itu gak cuma sekali, tiap 1 jam bisa 3-5 kali"
Aku: "ooohh, pantesan ya mbak kaget tadi, wkwkwkwk"
Beby: "iyaa, awalnya bukan kamu yang ngetok, soalnya dia kalo tiap abis ngetok pasti ada jedanya dulu, makanya akhirnya tadi aku berani bukain kamu, soalnya kamu ngetok terus-terusan"
Aku: "udah lah mbak, itu sugesti aja, gak usah takut sih"
Beby: "enggak nat!!!!, tiap aku atau viny lagi sendirian dirumah ini pasti ada kejadian itu, temenin aku ya natt, tolooong bangeeet"
Aku: "yaudah, iya iya, aku nginep"
Beby: "yeeeaayy"
Aku: "tapi bangunin aku jam setengah 7 mbak, aku besok kelas jam setengah 8 soalnya"
Beby: "siaaapp nat"
Beby berkata seperti itu sambil menunjukkan gestur hormat.
Aku: "terus aku tidur dimana?"
Beby: "disini"
Aku: "kalo mbak?"
Beby: "aku dikamar"
Aku: "dih"
Beby: "apa!!!, mau tidur bareng?, enak aja!!"
Aku: "issh, udah ditemenin, malah digalakkin"
Beby: "biarin, wleeee
"
Aku hanya berdecih kecil untuk menanggapi kalimat terakhir yang diucapkan oleh beby.
Aku dan beby memilih untuk membereskan gelas, minuman, dan cemilan yang tadi menjadi teman kami menonton film, lalu setelah itu kami berjalan ke dapur untuk membuang sampah dan mencuci gelas yang tadi kami pakai.
Setelah selesai membereskan semuanya aku dan beby kembali duduk disofa ruang tamu.
Beby: "nat, aku tidur yaa"
Aku: "yaah, sendirian deh abis ini"
Beby: "hehehe"
Bebypun beranjak dari posisi duduknua dan berjalan kearah kamarnya, lalu masuk kedalamnya.
Beby: "bye nathaaa"
Aku: "issshh, kirain mau ngajak tidur bareng"
Buuukk....
Tiba-tiba pintu kamar beby kembali terbuka, setelah itu satu buah guling dan satu buah bantal dilempar kearahku.
Beby: "nihhh, tidur aja bareng bantal sama guling, dasar mesum!!!"
Aku: "isshh"
Akupun mengambil bantal dan guling yang barusan dilempar oleh beby, meletakannya diatas sofa, setelah itu aku merebahkan tubuhku diatasnya.
Setelah aku merebahkan tubuhku, aku kembali memandangi setiap sudut rumah beby, entahlah, seperti ada sesuatu yang memancingku untuk menyapukan pandanganku ke setiap sudut rumah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukan keadaan disekitar dan bermain game yang ada dihandphoneku.
Sebenarnya aku bisa dibilang cukup berani, aku berani tidur dilab sendirian, bahkan melakukan ritual para jomblo ditoilet kampus yang terkenal angkerpun aku berani.
Tapi selama aku hidup, aku memang sama sekali belum pernah memiliki pengalaman melihat mahluk ghaib secara langsung, oleh karena itu selama ini aku tidak pernah merasa takut dengan hal-hal yang berbau mistis, entahlah, mungkin kalau bertemu mereka akan kupukul atau kulempari sesuatu, mungkin juga aku kabur, tapi kemungkinan kedua sepertinya lebih masuk akal, wkwkwkwkwkwk.
Dan..... tiba-tiba.......
Tok.... Tok.... Tok....
.
.
.
.
.
.
"Nat, malem ini lu nginep lab kan"
Sekarang aku dan devan sedang duduk berdua didepan komputer sambil bermain game pes yang biasa kami mainkan.
Setelah presentasi berakhir hanya aku dan devan yang memilih untuk tetap dilab, sedangkan yang lain memilih untuk langsung pulang ke kos masing-masing, begitu juga dengan beby.
Oh iya, hari ini viny masih tidak mengikuti kegiatan dilab kami, menurut informasi dari beby, ayah viny masih berada dijogja sampai besok, oleh karena itu viny lebih memilih untuk menemani ayahnya lagi hari ini.
Hmmmmm, jadi kangen, hehehe.
Aku: "iya kayaknya van"
Devan: "awas lu tiba-tiba balik kayak kemaren"
Kamipun kembali melanjutkan permainan kami.
Ting.....
"Bentar van"
Akupun memilih menjeda permainan kami untuk melihat pesan yang baru masuk ke handphoneku.
Beby: "Nat, kesini dong"
Aku: "emang kenapa mbak?"
Beby: "aku takut sendirian nat, viny masih nginep ditempat ayahnya"
Aku: "emang gak ada temen yang lain mbak yang bisa diajak kerumah mbak?"
Beby: "temen ceweku yang lain gakada yang bisa nat, lagian udah gakada yang bangun jam 11 gini"
Aku: "waduh, gimana ya mbak, aku gakenak sama devan, kemaren udah janji mau nginep dilab soalnya"
Pesan terakhir yang dikirim oleh beby membuatku menjadi agak sedikit bimbang, disatu sisi aku sudah berjanji dengan devan bahwa malam ini aku akan menginap dilab, disatu sisi lagi aku merasa kasihan dengan beby karena dia sedang sendirian.
Padahal emang seneng aja berduaan sama beby, wkwkwkwkwk.
Devan: "lama banget sih nat"
Aku: "iya iya, ayo dah lanjut"
Sambil menunggu balasan pesan dari beby aku memutuskan untuk kembali melanjutkan permainanku dan devan yang sempat tertunda.
Ting.......
Aku: "sorry van, bentar"
Devan: "yaelah, susah emang kalo orang lagi kasmaran"
Tanpa menghiraukan kalimat terakhir dari devan aku kembali membuka handphoneku untuk melihat pesan balasan dari beby.
Beby: "yaahh, yaudah deh nat, sorry ya ganggu"
Huuuhhhh, jujur aku merasa sedikit tidak enak karena sudah menolak permintaan beby untuk berkunjung ke rumahnya malam ini, mengingat posisi beby yang memang saat ini sedang sendirian dirumah.
Aku berpikir sejenak bagaimana aku harus membalas pesan terakhir dari beby.
Devan: "lu kenapa sih nat, kok jadi bengong gitu"
Karena aku tidak ingin kedekatanku dengan beby makin terekspose, aku menjadi agak sedikit malas memberitahu devan jika beby memintaku untuk berkunjung ke rumahnya malam ini.
Devan: "lu chatan sama beby kan?, kenapa lagi lu sama beby?"
Aku: "gakpapa van"
Devan: "yaelah nat, kayak sama siapa aja lu"
Huuuhhhh, aku rasa tidak masalah jika devan tahu, siapa tau dia tidak masalah jika aku tidak jadi menginap dilab malam ini jika aku bercerita masalah ini.
Aku: "beby nyuruh gue ke rumahnya van, dia lagi sendirian, gue gak enak aja ama lu, kan gue udah bilang mau nginep kemaren"
Devan: "yaelah, kenapa gak bilang dari tadi sih, gitu doang pake gakenak segala lu, lu samperin gih sana"
Aku: "serius nih, lu balik apa tetep disini"
Devan: "balik lah, gila aja lu gue disini sendiri, nyali gue gak sebesar nyali lu nat"
Aku: "yaudah deh, balik sekarang aja, gue juga berangkat sekarang"
Devan: "yaudah deh, ayo"
Aku dan devan membereskan barang-barang kami untuk bersiap-siap meninggalkan lab.
Setelah itu aku langsung melajukan motorku kearah rumah beby, sedangkan devan pulang ke kosan dengan menggunakan mobilnya.
.
.
.
Tok... Tok... Tok...
Sudah 5 menit aku berdiri didepan pintu masuk rumah beby sambil sesekali mengetuk pintu untuk memanggil beby, namun belum ada respon sama sekali dari beby.
Karena pagar rumah beby tidak dikunci, akupun langsung membuka pagar rumahnya untuk memasukkan motorku ke halaman.
Aku memilih untuk tidak memanggil beby karena takut menganggu orang-orang penghuni komplek ini.
Aku juga tidak bisa menghubungi beby, baik lewat telpon ataupun lewat chat karena pulsa dan kuotaku kebetulan sedang habis. Pada saat tadi dilab, aku menggunakan wifi yang merupakan fasilitas lab untuk saling bertukar pesan dengan beby.
Aku juga tidak mengabari beby akan berkunjung kesini, mengingat aku tidak mengirimkan pesan balasan kepada beby setelah pesan terakhir yang dikirim olehnya.
Tiba-tiba terdengar suara kaki dari dalam rumah dan tidak lama setelah itu terdengar suara kunci pintu yang sedang dibuka.
"Aaaaaaaaaaaaa"
Aku dikagetkan dengan suara teriakan dari beby yang sekarang sudah berada dihadapanku sambil menutup matanya.
Oleh karena itu tanganku reflek membekap mulut beby agar teriakannya tidak menganggu orang-orang dikomplek ini.
Aku: "sssst, mbak, ngapain sih teriak teriak"
Bebypun menarik tangannya yang sebelumnya digunakan untuk menutup matanya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulutku.
Beby hanya menatapku dengan dada yang naik turun, menandakan dia masih agak sedikit terkejut dengan kehadiranku saat ini.
Beby: "nathaaa ih, aku kira siapa, masuk dulu deh"
Akupun mengikuti instruksi beby untuk masuk kedalam rumahnya, setelah aku masuk beby langsung mengunci kembali pintu rumahnya.
Aku: "mbak mau aku bonyok dipukulin orang-orang sini gara-gara dikira maling!!, pake teriak teriak segala!!"
Beby: "lagian kamu kesini gak bilang-bilang, udah gitu kenapa gak chat atau telpon sih, didepan juga cuma ngetok-ngetok doang, gakaada suaranya, ya aku takut lah"
Aku: "hadeeeeeh, untung aja belum ada yang denger"
Beby: "yaudah, duduk dulu nat"
Setelah mempersilahkanku untuk duduk, beby berjalan menuju dapur, sepertinya dia ingin mengambil sesuatu, sedangkan aku memilih mengikuti instruksi dari beby untuk duduk disofa ruang tamunya.
Setelah menunggu beberapa menit, beby kembali menghampiriku dengan membawa 2 gelas, 1 botol soda, dan 1 bungkus besar keripik kentang.
Setelah beby sampai diruang tamu, dia langsung mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "aku kira kamu gak kesini, katanya mau nginep dilab?"
Aku: "udah bilang kok sama devan, gakpapa katanya kalo aku mau kesini"
Beby: "oooohhh"
Aku: "emang mbak kenapa sih, kok tiba-tiba takut, nyuruh aku kesini?"
Beby: "mmm, susah nat jelasinnya, rada merinding aku kalo nginget-nginget lagi"
Aku: "oooh, yaudah"
Akupun memilih bodo amat dengan beby yang memang tidak mau bercerita, toh penjelasan dari beby untuk masalah ini aku rasa tidak terlalu penting.
Beby: "nat, nonton film yuk"
Aku: "hah, nonton dimana?"
Beby: "dilaptopku aja, nanti sambungin ke tv pake HDMI"
Aku: "boleh deh"
Beby: "bentar ya nat, aku ngambil laptopku dulu dikamar"
Bebypun bangkit dari duduknya, lalu berjalan kearah kamar untuk mengambil laptopnya.
Ketika aku sedang sendirian diruang tamu, aku menyapu seluruh sudut rumah beby dengan mataku.
Entah kenapa setelah mendengar perkataan beby yang tidak mau menjelaskan tentang alasan kenapa dia memintaku datang hari ini karena merinding, aku menjadi sedikit penasaran dan mencoba menerka-nerka apa yang dia alami.
Tetapi setelah mataku sudah selesai menyapu semua sudut ruangan dirumah ini, aku tidak melihat sosok apapun.
Tapi harus kuakui, setelah mendengar beby berkata seperti itu aku merasa aura disini menjadi agak sedikit tidak enak.
"woy nat, ngelamun aja"
Suara dari beby mengakhiri kegiatan melamunku kali ini.
Aku: "weeehh!!!, ngagetin aja mbak"
Beby: "abis, aku panggil panggil gak nyaut-nyaut"
Aku: "hehehe, sorry mbak"
Bebypun kembali mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Beby: "kamu mau nonton film apa nat?"
Aku: "mmmm, ngikut aja deh mbak"
Beby: "okee, aku pilih dulu ya"
Beby menscroll layar dilaptopnya untuk memilih film yang nanti akan kami tonton.
Beby: "udah pernah nonton shoplifters belom nat?"
Aku: "belum sih mbak, tentang apa emang filmnya?"
Beby: "kayaknya tentang drama keluarga gitu deh nat, film jepang, aku baru dikasih temenku kemaren, belum kutonton tapi"
Aku: "boleh deh mbak"
Akupun membantu beby untuk menyambungkan laptop beby dan televisi yanga ada diruang tamu dengan kabel HDMI agar mendapatkan pengalaman menonton film yang lebih seru.
Setelah film dimulai aku dan bebypun larut dengan tontonan yang ada didepan kami sambil sesekali berdiskusi mengenai alur dari film yang kami tonton sekarang.
.
.
.
Sudah 2 jam berlalu semenjak aku dan beby mulai menonton film ini, setelah menonton film kami berdua dibuat menjadi agak sedikit berkaca-kaca karena alur cerita dan ending dari fim yang kami tonton sekarang bisa dibilang sad ending dan agak sedikit mengejutkan.
Film ini berkisah tentang pertemuan 3 orang yang terbuang dari keluarga aslinya, lalu mereka ber 3 memutuskan untuk hidup bersama layaknya seorang keluarga karena memiliki tujuan yang sama.
Saking asyiknya menonton film, aku sampai tidak menyadari kepala beby yang ternyata sudah sedari tadi bersender dipundakku.
Beby: "jadi inget ibu dibandung deh"
Aku: "huuhhh, iya mbak"
Beby menarik kepalanya dari pundakku lalu menuangkan soda yang sisa setengah botol ke gelas kami masing-masing.
Beby: "ooh iya nat, btw aku belum tau banyak tentang keluarga kamu"
Aku: "maksudnya mbak?"
Ada jeda beberapa detik sebelum beby menjawab pertanyaanku.
Beby: "ayah sama ibu kamu disamarinda?"
Aku: "kalo ibuku disamarinda, sama adekku juga"
Beby: "oh iya, kamu punya adek ya"
Aku: "iya mbak"
Beby: "kalo ayah kamu?"
Aku: "ayahku kerjanya disurabaya mbak"
Beby: "ooohhh, dari dulu disurabaya?"
Aku: "enggak mbak, ayahku baru pindah ke surabaya pas aku kelas 1 SMA"
Beby: "emang ayah sama ibumu kerjanya apa nat?"
Aku: "dua duanya PNS mbak"
Beby: "wiiih, setauku kalo PNS sampe dimitasi keluar kota buat dapet jabatan kan nat?"
Aku: "mmmm, kayaknya iya deh, aku mana paham mbak"
Beby menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatapku.
Beby: "ckckckck, sudah kuduga nat, apasih yang kamu tau"
Aku: "hehehe"
Beby: "kamu sama adek kamu deket gak?"
Sebelum menjawab pertanyaan beby aku sempat berpikir beberapa detik.
Aku: "lumayan sih mbak, adekku sering kok cerita kalo lagi ada masalah"
Beby: "dia punya cowok nggak?"
Aku: "dih, kok jadi kepo"
Beby: "hehe, penasaran aja nat"
Aku: "mmmm, terakhir sih dia cerita lagi dideketin cowok, gak tau deh udah jadian apa belum"
Beby: "lah, kamu tenang-tenang aja ada cowok yang deketin dia??"
Aku: "lah, emang harus kayak gimana?"
Beby: "kalo kakakku ya, dia itu protektif banget, misalnya ada cowok yang deketin aku pasti diiseingin dulu sama dia, gitu terus mulai aku SD sampai aku SMA, soalnya kita satu sekolah terus"
Deeegggg.....
Matilah aku abis ini....
Aku: "ya kalo menurut aku sih ngapain harus digituin, toh adekku udah gede, dia juga udah sering kok aku kasih pemahaman-pemahaman tentang pacaran dan soal gimana cowok yang baik, buat prakteknya gimana ya aku serahin ke dia lagi"
Beby: "mmmmm, ya gak salah juga sih"
Keadaan menjadi hening setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut beby.
Beby: "kalo sama orang tua kamu deket gak nat?"
Aku: "mmmm, ya deket deket aja sih"
Beby: "lebih deket sama ayah atau ibu?"
Aku: "mmmm, waktu kecil sih lebih deket sama ayah, tapi semakin kesini aku jadi lebih deket sama ibu"
Beby: "kenapa?"
Aku: "ya mungkin karena pas aku SMA ayah aku pindah tugas, ya jadi gitu, jarang komunikasi aja, soalnya kita sama-sama kaku"
Beby: "mmmmm, eh, nama adekmu siapa?"
Aku: "lala mbak"
Beby: "dia punya facebook atau twitter gak?"
Aku: "punya mbak"
Beby: "namanya apa?"
Aku: "iih, buat apaan?"
Jujur aku agak sedikit malas jika beby berteman dengan adikku dimedia sosial, tentu saja aib-aibku pasti banyak yang terbongkar mengingat mulut adikku yang lumayan ember.
Beby juga sama, pasti mereka akan membicarakan ku dari belakang.
Wkwkwkwkwkwkwk
Beby: "mau ku follow lah"
Aku: "gakusah lah mbak, ngapain"
Beby: "issh, pelit bangeeeet"
Beby mengambil handphonennya, lalu mulai membuka aplikasi media sosial berlogo burung tersebut.
Beby: "yaudah kalo gak mau ngasih tau, tinggal liat difollowing kamu"
Aku: "iya juga sih, tau gitu masih nanya"
Beby tidak menghiraukan kalimat terakhirku dan terus memainkan handphonennya.
Aku: "mbaak.., aku pulang ya, udah jam setengah 1 nih"
Bebypun langsung menolehkan kepalanya dengan cepat kearahku.
Kamipun larut dengan handphone kami masing-masing tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami.
Beby: "jangan naat!!, aku takut sendirian"
Aku: "takut apaan siih mbaak"
Beby: "pokoknya takut nat, nginep aja ya malem ini, pleaseee"
Sebenarnya aku tidak masalah jika harus menginap dirumah beby malam ini. Tapi justru aku menjadi sedikit bingung dengan sikapnya yang cukup berani untuk mengajak laki-laki yang belum sampai 3 bulan dikenalnya untuk menginap dirumahnya.
Aku: "ceritain dulu takutnya kenapa?"
Beby mendekatkan wajahnya kearahku dan mulai membisikkan sesuatu
Beby: "biasanya kalo aku lagi sendirian sering ada yang ngetok pintu luar nat, dan itu gak cuma sekali, tiap 1 jam bisa 3-5 kali"
Aku: "ooohh, pantesan ya mbak kaget tadi, wkwkwkwk"
Beby: "iyaa, awalnya bukan kamu yang ngetok, soalnya dia kalo tiap abis ngetok pasti ada jedanya dulu, makanya akhirnya tadi aku berani bukain kamu, soalnya kamu ngetok terus-terusan"
Aku: "udah lah mbak, itu sugesti aja, gak usah takut sih"
Beby: "enggak nat!!!!, tiap aku atau viny lagi sendirian dirumah ini pasti ada kejadian itu, temenin aku ya natt, tolooong bangeeet"
Aku: "yaudah, iya iya, aku nginep"
Beby: "yeeeaayy"
Aku: "tapi bangunin aku jam setengah 7 mbak, aku besok kelas jam setengah 8 soalnya"
Beby: "siaaapp nat"
Beby berkata seperti itu sambil menunjukkan gestur hormat.
Aku: "terus aku tidur dimana?"
Beby: "disini"
Aku: "kalo mbak?"
Beby: "aku dikamar"
Aku: "dih"
Beby: "apa!!!, mau tidur bareng?, enak aja!!"
Aku: "issh, udah ditemenin, malah digalakkin"
Beby: "biarin, wleeee
"Aku hanya berdecih kecil untuk menanggapi kalimat terakhir yang diucapkan oleh beby.
Aku dan beby memilih untuk membereskan gelas, minuman, dan cemilan yang tadi menjadi teman kami menonton film, lalu setelah itu kami berjalan ke dapur untuk membuang sampah dan mencuci gelas yang tadi kami pakai.
Setelah selesai membereskan semuanya aku dan beby kembali duduk disofa ruang tamu.
Beby: "nat, aku tidur yaa"
Aku: "yaah, sendirian deh abis ini"
Beby: "hehehe"
Bebypun beranjak dari posisi duduknua dan berjalan kearah kamarnya, lalu masuk kedalamnya.
Beby: "bye nathaaa"
Aku: "issshh, kirain mau ngajak tidur bareng"
Buuukk....
Tiba-tiba pintu kamar beby kembali terbuka, setelah itu satu buah guling dan satu buah bantal dilempar kearahku.
Beby: "nihhh, tidur aja bareng bantal sama guling, dasar mesum!!!"
Aku: "isshh"
Akupun mengambil bantal dan guling yang barusan dilempar oleh beby, meletakannya diatas sofa, setelah itu aku merebahkan tubuhku diatasnya.
Setelah aku merebahkan tubuhku, aku kembali memandangi setiap sudut rumah beby, entahlah, seperti ada sesuatu yang memancingku untuk menyapukan pandanganku ke setiap sudut rumah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukan keadaan disekitar dan bermain game yang ada dihandphoneku.
Sebenarnya aku bisa dibilang cukup berani, aku berani tidur dilab sendirian, bahkan melakukan ritual para jomblo ditoilet kampus yang terkenal angkerpun aku berani.
Tapi selama aku hidup, aku memang sama sekali belum pernah memiliki pengalaman melihat mahluk ghaib secara langsung, oleh karena itu selama ini aku tidak pernah merasa takut dengan hal-hal yang berbau mistis, entahlah, mungkin kalau bertemu mereka akan kupukul atau kulempari sesuatu, mungkin juga aku kabur, tapi kemungkinan kedua sepertinya lebih masuk akal, wkwkwkwkwkwk.
Dan..... tiba-tiba.......
Tok.... Tok.... Tok....
.
.
.
Diubah oleh akmal162 24-04-2020 14:41
nona212 dan 111 lainnya memberi reputasi
106
4.4K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#1
Part 2
Spoiler for Part 35:
Part 35
.
.
.
Deeeeg........
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu luar, aku langsung teringat cerita beby tadi sebelum dia masuk kedalam kamar, tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukannya dan kembali melanjutkan kegiatan bermain handphoneku.
Sekarang sudah 30 menit berlalu, aku juga sudah mulai mengantuk, oleh karena itu aku mencoba untuk memenjamkan mataku untuk tidur malam ini.
Tapiiiiii........
Tok.... Tok.... Tok....
Deeeggg.........
Karena mulai merasa terusik, aku beranjak dari sofa yang sekarang menjadi tempatku merebahkan diri, lalu berjalan kearah jendela untuk melihat siapa yang melakukannya.
Dengan cepat aku tarik horden yang menutupi jendela yang mengarah langsung keluar agar aku bisa melihat bagaimana keadaan disana.
Krik.... Krik.... Krik....
Tidak ada siapa siapa diluar, keadaanya sangat sepi, hanya terdengar suara jangkrik.
Akupun memutuskan untuk menutup kembali horden yang sudah kubuka, dan berjalan kearah sofa untuk kembali merebahkan tubuhku dan mencoba untuk tidur.
Ketika aku baru akan memejamkan mata.....
Tok.... Tok..... Tok.....
Ketokan pintu dari arah luar kembali sukses menggagalkan usahaku untuk tidur malam ini.
Karena rasa penasaranku masih sangat tinggi, aku kembali berjalan menuju jendela dan kembali membuka horden untuk melihat keadaan diluar.
Dan..... sama seperti tadi, tidak ada siapa-siapa.
Sama seperti tadi, aku kembali menutup horden dan berbalik arah, lalu berjalan untuk kembali menuju sofa.
Ketika aku baru akan merebahkan diriku kembali keatas sofa......
Tok.... Tok..... Tok.....
Ketokan yang keempat sukses membuat emosiku naik, aku kembali berjalan kearah jendela, kali ini bukan rasa penasaran ataupun takut yang menyelimutiku, melainkan perasaan kesal karena dari tadi tidurku terus terganggu, sedangkan besok aku harus bangun pagi untuk persiapan kelas.
Ketika aku sudah siap untuk kembali membuka horden.....................
"Nat"
Suara yang memanggil namaku dari arah belakang sontak membuatku agak sedikit terkejut, sehingga aku reflek membalikkan tubuhku.
Aku: "Weeh, mbak, belum tidur??"
Beby: "kamu ngapain? "
Aku: "mau liat aja siapa yang ngetok diluar"
Sambil berkata seperti itu tanagnku mulai bergerak meraih horden untuk membukanya.
Tapi dengan cepat beby menahan tanganku agar tidak melakukannya.
Beby: "udah nat, gakusah, ayo, tidur sama aku aja dikamar"
Jawaban dari beby justru membuatku lebih terkejut daripada sebelumnya, hehehe.
Aku: "e e ehh, gakusah deh mbak, aku gakpapa kok"
Beby: "udahh nat, tidur dikamar aja, ayoo"
Sambil berkata seperti itu beby juga menarik tanganku untuk berjalan kearah sofa.
Beby: "guling sama bantalnya bawa kekamar nat"
Aku: "i i iya mbak"
Akupun mengambil bantal dan guling yang ada disofa tanpa melepaskan genggaman tanganku dari tangan beby.
Setelah itu beby kembali menarikku kearah kamarnya untuk masuk kedalam.
Beby: "Kamu tidur dikasurnya viny ya nat"
Aku: "i i iya mbak"
Beby: "tapi awas!!, jangan macem-macem"
Aku: "i i iya mbak"
Akupun meletakkan bantal dan guling yang sedang kubawa keatas kasur milik viny, lalu merebahkan tubuhku diatasnya.
Begitu juga beby, beby langsung merebahkan kembali tubuhnya keatas kasurnya yang terletak sangat berdekatan dengan kasur viny yang sekarang kutempati, kasur milik beby dan viny hanya dipisahkan oleh 1 lemari kecil.
Beby: "kamu udah berapa kali liat keluar nat?"
Aku: "tadi mau yang ke 3 mbak"
Beby: "huuhhh, untung aja"
Aku: "kenapa"
Beby: "kalo kata kakakku, kalo misalnya ada yang ngetok, dan kita udah ngeliat keluar jendela buat yang ke 3 kali, kita bisa liat siapa yang ngetok, soalnya dulu pas dia tidur disini udah beberapa kali ngalamin kayak gitu"
Deegg......
Jujur pernyataan yang keluar dari mulut beby membuatku agak sedikit terkejut.
Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika tadi tidak ada beby yang mencegahku untuk melihat keluar jendela.
Beby: "udah lah nat, tidur aja yuk, gakusah dipikirin, dan kalo ada yang ngetok gakusah diliatin lagi"
Aku: "iya mbak"
Bebypun menghadapkan tubuhnya kearahku, lalu kembali memejamkan matanya.
Tok.... Tok.... Tok.....
Huhhhh, mengingat cerita yang baru saja disampaikan oleh beby dan juga suara ketokan dari luar yang tiba-tiba kembali muncul membuatku menjadi sedikit penasaran.
Jika sekarang aku keluar untuk kembali melihat keadaan diluar rumah ini, maka aku akan bisa melihat bagaimana wujud dari si pelaku pengetokan malam ini.
Dan ini akan jadi pengalamanku melihat bagaimana wujud mahluk dari alam sebelah.
Karena masih sangat penasaran akupun beranjak dari tempat tidur yang sekarang sedang kutempati untuk kembali melihat bagaimana keadaan diluar.
Tapi....... ketika aku melihat beby yang sedang terlelap disebelahku membuatku teringat dengan pesan terakhirnya sebelum dia tidur.
Akupun kembali merebahkan tubuhku keatas tempat tidur, dan mengarahkan tubuhku kearah beby.
Wajah damai beby yang saat ini sedang tertidur terlihat sangat lucu, rasanya ingin sekali kuacak-acak wajahnya dan kupeluk erat-erat tubuhnya....
TAPI YA GAK MUNGKIN LAH BEGOO...
BUKAN MUHRIM WOOOYY.....
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Yap, aku memilih membatalkan niatku untuk kembali melihat keadaan diluar, aku lebih memilih kembali merebahkan tubuhku sambil memandangi wajah beby yang sedang tertidur.
Setelah kupikir-pikir, daripada aku harus melihat wajah buruk rupa diluar sana, lebih baik aku tetap disini sambil memandangi wajah beby yang jelas-jelas lebih enak dipandang dan menimbulkan perasaan nyaman, hehe.
Toh, lagipula, jika aku melihat wujud mereka diluar sana, belum tentu juga aku berani, wkwkwkwkwk.
Sebenarnya setelah suara ketokan yang terakhie, suara ketokan itu kembali muncul, dengan intensitas yang lebih sering.
Tapi karena terlalu asyik memandangi wajah beby, aku sama sekali tidak menghiraulannya, dan karena perasaan nyaman yang kurasakan sekarang, aku bisa tertidur dengan tenang.
.
.
.
Buat mahluk yang sekarang lagi ngetok-ngetok pintu, apapun jenis anda....
Saya sangat berterimakasih, karena berkat keisengan anda saya bisa berada disituasi seperti sekarang ini.
Wkwkwkwkwkwkwk
.
.
.
Deeeeg........
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu luar, aku langsung teringat cerita beby tadi sebelum dia masuk kedalam kamar, tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukannya dan kembali melanjutkan kegiatan bermain handphoneku.
Sekarang sudah 30 menit berlalu, aku juga sudah mulai mengantuk, oleh karena itu aku mencoba untuk memenjamkan mataku untuk tidur malam ini.
Tapiiiiii........
Tok.... Tok.... Tok....
Deeeggg.........
Karena mulai merasa terusik, aku beranjak dari sofa yang sekarang menjadi tempatku merebahkan diri, lalu berjalan kearah jendela untuk melihat siapa yang melakukannya.
Dengan cepat aku tarik horden yang menutupi jendela yang mengarah langsung keluar agar aku bisa melihat bagaimana keadaan disana.
Krik.... Krik.... Krik....
Tidak ada siapa siapa diluar, keadaanya sangat sepi, hanya terdengar suara jangkrik.
Akupun memutuskan untuk menutup kembali horden yang sudah kubuka, dan berjalan kearah sofa untuk kembali merebahkan tubuhku dan mencoba untuk tidur.
Ketika aku baru akan memejamkan mata.....
Tok.... Tok..... Tok.....
Ketokan pintu dari arah luar kembali sukses menggagalkan usahaku untuk tidur malam ini.
Karena rasa penasaranku masih sangat tinggi, aku kembali berjalan menuju jendela dan kembali membuka horden untuk melihat keadaan diluar.
Dan..... sama seperti tadi, tidak ada siapa-siapa.
Sama seperti tadi, aku kembali menutup horden dan berbalik arah, lalu berjalan untuk kembali menuju sofa.
Ketika aku baru akan merebahkan diriku kembali keatas sofa......
Tok.... Tok..... Tok.....
Ketokan yang keempat sukses membuat emosiku naik, aku kembali berjalan kearah jendela, kali ini bukan rasa penasaran ataupun takut yang menyelimutiku, melainkan perasaan kesal karena dari tadi tidurku terus terganggu, sedangkan besok aku harus bangun pagi untuk persiapan kelas.
Ketika aku sudah siap untuk kembali membuka horden.....................
"Nat"
Suara yang memanggil namaku dari arah belakang sontak membuatku agak sedikit terkejut, sehingga aku reflek membalikkan tubuhku.
Aku: "Weeh, mbak, belum tidur??"
Beby: "kamu ngapain? "
Aku: "mau liat aja siapa yang ngetok diluar"
Sambil berkata seperti itu tanagnku mulai bergerak meraih horden untuk membukanya.
Tapi dengan cepat beby menahan tanganku agar tidak melakukannya.
Beby: "udah nat, gakusah, ayo, tidur sama aku aja dikamar"
Jawaban dari beby justru membuatku lebih terkejut daripada sebelumnya, hehehe.
Aku: "e e ehh, gakusah deh mbak, aku gakpapa kok"
Beby: "udahh nat, tidur dikamar aja, ayoo"
Sambil berkata seperti itu beby juga menarik tanganku untuk berjalan kearah sofa.
Beby: "guling sama bantalnya bawa kekamar nat"
Aku: "i i iya mbak"
Akupun mengambil bantal dan guling yang ada disofa tanpa melepaskan genggaman tanganku dari tangan beby.
Setelah itu beby kembali menarikku kearah kamarnya untuk masuk kedalam.
Beby: "Kamu tidur dikasurnya viny ya nat"
Aku: "i i iya mbak"
Beby: "tapi awas!!, jangan macem-macem"
Aku: "i i iya mbak"
Akupun meletakkan bantal dan guling yang sedang kubawa keatas kasur milik viny, lalu merebahkan tubuhku diatasnya.
Begitu juga beby, beby langsung merebahkan kembali tubuhnya keatas kasurnya yang terletak sangat berdekatan dengan kasur viny yang sekarang kutempati, kasur milik beby dan viny hanya dipisahkan oleh 1 lemari kecil.
Beby: "kamu udah berapa kali liat keluar nat?"
Aku: "tadi mau yang ke 3 mbak"
Beby: "huuhhh, untung aja"
Aku: "kenapa"
Beby: "kalo kata kakakku, kalo misalnya ada yang ngetok, dan kita udah ngeliat keluar jendela buat yang ke 3 kali, kita bisa liat siapa yang ngetok, soalnya dulu pas dia tidur disini udah beberapa kali ngalamin kayak gitu"
Deegg......
Jujur pernyataan yang keluar dari mulut beby membuatku agak sedikit terkejut.
Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika tadi tidak ada beby yang mencegahku untuk melihat keluar jendela.
Beby: "udah lah nat, tidur aja yuk, gakusah dipikirin, dan kalo ada yang ngetok gakusah diliatin lagi"
Aku: "iya mbak"
Bebypun menghadapkan tubuhnya kearahku, lalu kembali memejamkan matanya.
Tok.... Tok.... Tok.....
Huhhhh, mengingat cerita yang baru saja disampaikan oleh beby dan juga suara ketokan dari luar yang tiba-tiba kembali muncul membuatku menjadi sedikit penasaran.
Jika sekarang aku keluar untuk kembali melihat keadaan diluar rumah ini, maka aku akan bisa melihat bagaimana wujud dari si pelaku pengetokan malam ini.
Dan ini akan jadi pengalamanku melihat bagaimana wujud mahluk dari alam sebelah.
Karena masih sangat penasaran akupun beranjak dari tempat tidur yang sekarang sedang kutempati untuk kembali melihat bagaimana keadaan diluar.
Tapi....... ketika aku melihat beby yang sedang terlelap disebelahku membuatku teringat dengan pesan terakhirnya sebelum dia tidur.
Akupun kembali merebahkan tubuhku keatas tempat tidur, dan mengarahkan tubuhku kearah beby.
Wajah damai beby yang saat ini sedang tertidur terlihat sangat lucu, rasanya ingin sekali kuacak-acak wajahnya dan kupeluk erat-erat tubuhnya....
TAPI YA GAK MUNGKIN LAH BEGOO...
BUKAN MUHRIM WOOOYY.....
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Yap, aku memilih membatalkan niatku untuk kembali melihat keadaan diluar, aku lebih memilih kembali merebahkan tubuhku sambil memandangi wajah beby yang sedang tertidur.
Setelah kupikir-pikir, daripada aku harus melihat wajah buruk rupa diluar sana, lebih baik aku tetap disini sambil memandangi wajah beby yang jelas-jelas lebih enak dipandang dan menimbulkan perasaan nyaman, hehe.
Toh, lagipula, jika aku melihat wujud mereka diluar sana, belum tentu juga aku berani, wkwkwkwkwk.
Sebenarnya setelah suara ketokan yang terakhie, suara ketokan itu kembali muncul, dengan intensitas yang lebih sering.
Tapi karena terlalu asyik memandangi wajah beby, aku sama sekali tidak menghiraulannya, dan karena perasaan nyaman yang kurasakan sekarang, aku bisa tertidur dengan tenang.
.
.
.
Buat mahluk yang sekarang lagi ngetok-ngetok pintu, apapun jenis anda....
Saya sangat berterimakasih, karena berkat keisengan anda saya bisa berada disituasi seperti sekarang ini.
Wkwkwkwkwkwkwk
Diubah oleh akmal162 24-04-2020 14:47
Herisyahrian dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Kutip
Balas


