Kaskus

Story

cicimasniAvatar border
TS
cicimasni
Bab 14 : Kekanak-kanakan (A Little Cupid)
Bab 14 : Kekanak-kanakan

🌸🌸🌸
"Aku hanya pergi untuk satu minggu, bukan satu tahun…" Lily memijit kepalanya yang tiba-tiba sakit.

Pria dingin itu menatapnya sambil menggendong Arion, setelah menyelesaikan perjanjian kontrak 10 tahun, Varo langsung mengajak Lily ke Mall dengan alasan membeli kebutuhan Arion selama Lily tidak ada dan pria itu malah membeli lusinan pakaian bayi.

"Aku malas mencuci pakaian kotornya, lebih baik dia langsung pakai yang baru saja."

😠😠."Pakaian baru juga harus dicuci dulu sebelum dipakai dan kamu kan punya tukang cuci pribadi, dan dia juga mencuci dengan sangat bersih. Tolong jangan pakai alasan konyol itu, semua pakaian ini akan sia-sia kalau berat badannya bertambah."

Varo berkata dengan nada acuh, "Sudah dibayar. Dan aku tidak mau mengembalikannya. Kalau kamu nggak punya malu kembalikan saja sendiri." Dan pria itu keluar dari toko dengan santainya.

"….."Lily hanya bisa menahan kekesalannya dan akhirnya mengikuti mereka. Soal tas belanja yang hampir selusin itu, para bodyguard yang membawanya.

Lily merebut dompet ditangan Varo dengan kasar. "Aku tidak akan mengizinkan mu membelikannya sesuatu yang berlebihan lagi!!!."

".....dompet yang ini boleh di pegang, tapi tolong jangan di hilangkan ya!."

"....."Lily langsung mengembalikannya namun Varo menyerahkan kembali dompet itu padanya. "Lebih mudah kalau kamu yang pegang. Aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya terus-menerus menggesek kartu kredit,😏."

"......"😑

Setelah mengatakan itu, Varo kembali sibuk memilih robot-robotan yang di pajang di toko.

Varo memegang robot mainan ditangannya. "Rion tidak punya mainan seperti ini."

"Dan kamu berencana mengosongkan toko mainan ini karena dia tidak punya mainan di toko ini???" Lily bertanya dengan nada sinis. Pria itu malah mengangguk senang.

"Sebenarnya….sejak dulu aku bermimpi punya galeri mainan sendiri. Lego, robot-robotan, mobil-mobilan, pistol-pistolan, figur-figur anime. Tapi aku tidak bisa memintanya pada kakek, karena beliau benci hal kekanak-kanakan seperti itu. Setelah dewasa aku juga jadi lupa tentang impianku itu, beruntungnya kali ini aku bisa memanjakan Rion dengan semua ini, jadi dia tidak akan pernah merasa iri dengan anak-anak lain nantinya."

Penjelasan santai itu membungkam mulut Lily. Gadis itu teringat kisah sedih yang diceritakan oleh supir pribadi Varo tentang masa kecil menyedihkan pria itu. Dan karena ia mudah bersimpati pada orang lain, akhirnya Lily mengangguk. "Kamu harus mengosongkan salah satu ruangan di rumah untuk semua barang ini, dan memastikan ada yang membersihkan tempat itu setiap hari. Aku nggak mau membersihkannya."

Varo tersenyum senang dan mengangguk seperti anak kecil.

"......" Lily harus membiasakan diri dengan sifat barunya ini.

Mereka juga mampir ke toko boneka, dan Lily kembali stress karena pria itu membeli 150 boneka beruang berwarna putih dan coklat dengan berbagai ukuran.

Alasannya : Arion sangat menyukai boneka beruang.

Setelah dari toko itu, mereka pergi ke foodmart. Lily membeli 5 kotak kue beras kesukaan Arion, juga 2 kotak susu bubuk. Setidaknya cukup stok itu cukup untuk seminggu selama ia tidak ada. Lily mengingatkan Varo untuk meletakkan makanan itu di kantornya dan memastikan Arion memakannya dengan teratur.

Lily juga membeli makanan mentah untuk membuat bubur untuk Arion, ia berniat memasak dan membekukannya di freezer, lalu mengajari Varo cara memanaskan makanan itu.

Mereka pulang ke rumah baru Varo jam 8 malam. Setelah meletakkan Arion yang tertidur di kamarnya. Lily bergegas ke dapur untuk memanaskan masakannya pagi tadi. Sementara Varo dan Arion mandi.

"Kamu nggak mandi??." Tanya Varo yang muncul didapur memakai piyama beruang, di gendongannya ada Arion yang juga memakai piyama dengan motif yang sama. Lily tidak bisa menahan tawanya melihat penampilan kedua orang itu.

Kenapa mereka imut sekali🤭

"Bukankah aku bilang bajunya harus di cuci dulu baru dipakai, nanti gatal-gatal loh." Lily memperingatkan Varo.

"Pakaian ini bukan yang baru kita beli tadi. Ini ada satu untukmu juga. Aku membelinya di Korea, dan ini sudah dicuci." Jelas pria itu.

Ada untukku juga??. 😕Lily menatap piyama yang diberikan Varo lalu merasa canggung. Bukankah mereka akan terlihat seperti pasangan kalau ia juga memakainya??.

"Mandilah!!. Semua barang-barangmu ada di kamar tamu sebelah kamar Rion. Mandi dan setelah itu kembali kesini!. Kamu belum makan apapun sejak siang tadi kan!, aku nggak mau kamu sakit." Pria itu memerintahkannya. Lily yang tidak terbiasa dengan perhatian mendadak pria itu, hanya bergegas pergi untuk mandi.

Setelah mandi dan berganti pakaian. Lily kembali ke dapur dan mendapati Varo benar-benar menunggunya untuk makan bersama. Sejak tadi pria itu sibuk menyuapi Arion makan sambil bercanda dengan anak kecil itu.

"Jam berapa kamu berangkat besok??." Tanya pria itu.

"Jam 2 siang."

"Kami tidak bisa mengantarmu."

"….tidak apa-apa."

Kenapa kamu bilang ke ibumu bahwa aku pacarmu?."

"!!!!!"Lily langsung menelan ludah ketika mendengar pertanyaan dengan nada santai itu. Pria didepannya itu tidak terlihat marah, hanya saja tampang dinginnya dan tatapan tajamnya itu membuat Lily merinding.

"Kamu….memeriksa pesan di ponselku??"

"Hanya untuk memastikan ponselmu tidak disalahgunakan."

Lily menarik nafas dalam, ia tak pernah berpikir kalau kebohongan kecilnya yang satu itu akan ketahuan. Lain kali ia harus memasang sandi di ponselnya.

"Waktu itu…Bunda terus bertanya tentang seseorang yang dekat denganku, jadi…aku akhirnya mengambil foto mu dan mengirimnya. Bundaku….terlalu senang dan terus-menerus bertanya tentangmu, dan aku akhirnya berbohong bahwa kita pacaran. Itu kulakukan agar ibuku tak mendesak ku pulang dan menikahkan ku dengan pria pilihannya."

Lily lalu menjelaskan tentang 2 pria yang di kenalkan oleh tetangganya yang niat awalnya akan dijodohkan dengan Lily. Tapi berhubung Lily berkata kalau dia sudah punya pacar dan ada bukti fotonya juga. Perjodohan itu dibatalkan.

"Mereka menjodohkan ku dengan pria yang sudah memiliki 4 istri dan satunya lagi pria yang baru tamat SMA yang baru aja dapat KTP. Kesannya....aku nggak laku sekali yah kalau sampai mau dinikahkan begitu. Kamu tau!. Yang pertama itu...istrinya yang datang sengaja menjodohkan suaminya dengan ku, dan yang kedua, dia menjodohkan anaknya denganku. Sepertinya wanita itu sudah gila."

Lily menunggu Varo untuk mengatakan sesuatu, tapi pria itu tak memberikan komentar apapun. Lily pikir, sepertinya Varo tidak suka kalau Lily memanfaatkan pria itu.

"Aku akan mengatakan pada ibuku bahwa kita tidak punya hubungan apapun. Maksudku...aku akan bilang kalau kita sudah putus. Dan soal foto mu....aku hanya 1 kali menunjukkannya pada orang lain selain ibuku. Jadi…kamu nggak perlu khawatir"

Varo menatap Lily dengan pandangan heran."Dan itu berarti kamu akan setuju kalau ibumu kembali menjodohkanmu dengan pria pilihannya lagi atau oleh tetangga yang gila itu??."

Lily terdiam beberapa detik sebelum mengangguk. "Asalkan ibuku bahagia dan....calon suaminya juga memenuhi kriteria ibuku, aku tidak keberatan. Lagipula….tidak pantas bagiku untuk terlalu pemilih."

"….."

"Aku mau tidur. Biasanya aku memeriksa kamar Rion tiap 2 jam, sekarang kamu yang harus melakukannya." Lalu pria itu bangkit dan pergi meninggalkan makanan dipiringnya yang masih bersisa setengah.

Lily menatap kepergian Varo tidak mengerti kenapa pria itu kembali bersikap dingin padanya.

Lily menatap Arion yang sedang makan daging sapi goreng yang tadi sengaja disuir kecil-kecil oleh Varo. Gadis itu tersenyum "Gimana kalau beruang kecil ini tidur sama mama malam ini."😊

Arion mengangguk dan tersenyum senang.
 

🌸🌸🌸

Bab selanjutnya :

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954f97519c2e
Diubah oleh cicimasni 16-04-2020 05:32
meruruAvatar border
mamaproduktifAvatar border
darmawati040Avatar border
darmawati040 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
1.4K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cicimasniAvatar border
TS
cicimasni
#1
Bab 14 : Kekanak-kanakan (A Little Cupid)
Bab 14 : Kekanak-kanakan

🌸🌸🌸
"Aku hanya pergi untuk satu minggu, bukan satu tahun…" Lily memijit kepalanya yang tiba-tiba sakit.

Pria dingin itu menatapnya sambil menggendong Arion, setelah menyelesaikan perjanjian kontrak 10 tahun, Varo langsung mengajak Lily ke Mall dengan alasan membeli kebutuhan Arion selama Lily tidak ada dan pria itu malah membeli lusinan pakaian bayi.

"Aku malas mencuci pakaian kotornya, lebih baik dia langsung pakai yang baru saja."

😠😠."Pakaian baru juga harus dicuci dulu sebelum dipakai dan kamu kan punya tukang cuci pribadi, dan dia juga mencuci dengan sangat bersih. Tolong jangan pakai alasan konyol itu, semua pakaian ini akan sia-sia kalau berat badannya bertambah."

Varo berkata dengan nada acuh, "Sudah dibayar. Dan aku tidak mau mengembalikannya. Kalau kamu nggak punya malu kembalikan saja sendiri." Dan pria itu keluar dari toko dengan santainya.

"….."Lily hanya bisa menahan kekesalannya dan akhirnya mengikuti mereka. Soal tas belanja yang hampir selusin itu, para bodyguard yang membawanya.

Lily merebut dompet ditangan Varo dengan kasar. "Aku tidak akan mengizinkan mu membelikannya sesuatu yang berlebihan lagi!!!."

".....dompet yang ini boleh di pegang, tapi tolong jangan di hilangkan ya!."

"....."Lily langsung mengembalikannya namun Varo menyerahkan kembali dompet itu padanya. "Lebih mudah kalau kamu yang pegang. Aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya terus-menerus menggesek kartu kredit,😏."

"......"😑

Setelah mengatakan itu, Varo kembali sibuk memilih robot-robotan yang di pajang di toko.

Varo memegang robot mainan ditangannya. "Rion tidak punya mainan seperti ini."

"Dan kamu berencana mengosongkan toko mainan ini karena dia tidak punya mainan di toko ini???" Lily bertanya dengan nada sinis. Pria itu malah mengangguk senang.

"Sebenarnya….sejak dulu aku bermimpi punya galeri mainan sendiri. Lego, robot-robotan, mobil-mobilan, pistol-pistolan, figur-figur anime. Tapi aku tidak bisa memintanya pada kakek, karena beliau benci hal kekanak-kanakan seperti itu. Setelah dewasa aku juga jadi lupa tentang impianku itu, beruntungnya kali ini aku bisa memanjakan Rion dengan semua ini, jadi dia tidak akan pernah merasa iri dengan anak-anak lain nantinya."

Penjelasan santai itu membungkam mulut Lily. Gadis itu teringat kisah sedih yang diceritakan oleh supir pribadi Varo tentang masa kecil menyedihkan pria itu. Dan karena ia mudah bersimpati pada orang lain, akhirnya Lily mengangguk. "Kamu harus mengosongkan salah satu ruangan di rumah untuk semua barang ini, dan memastikan ada yang membersihkan tempat itu setiap hari. Aku nggak mau membersihkannya."

Varo tersenyum senang dan mengangguk seperti anak kecil.

"......" Lily harus membiasakan diri dengan sifat barunya ini.

Mereka juga mampir ke toko boneka, dan Lily kembali stress karena pria itu membeli 150 boneka beruang berwarna putih dan coklat dengan berbagai ukuran.

Alasannya : Arion sangat menyukai boneka beruang.

Setelah dari toko itu, mereka pergi ke foodmart. Lily membeli 5 kotak kue beras kesukaan Arion, juga 2 kotak susu bubuk. Setidaknya cukup stok itu cukup untuk seminggu selama ia tidak ada. Lily mengingatkan Varo untuk meletakkan makanan itu di kantornya dan memastikan Arion memakannya dengan teratur.

Lily juga membeli makanan mentah untuk membuat bubur untuk Arion, ia berniat memasak dan membekukannya di freezer, lalu mengajari Varo cara memanaskan makanan itu.

Mereka pulang ke rumah baru Varo jam 8 malam. Setelah meletakkan Arion yang tertidur di kamarnya. Lily bergegas ke dapur untuk memanaskan masakannya pagi tadi. Sementara Varo dan Arion mandi.

"Kamu nggak mandi??." Tanya Varo yang muncul didapur memakai piyama beruang, di gendongannya ada Arion yang juga memakai piyama dengan motif yang sama. Lily tidak bisa menahan tawanya melihat penampilan kedua orang itu.

Kenapa mereka imut sekali🤭

"Bukankah aku bilang bajunya harus di cuci dulu baru dipakai, nanti gatal-gatal loh." Lily memperingatkan Varo.

"Pakaian ini bukan yang baru kita beli tadi. Ini ada satu untukmu juga. Aku membelinya di Korea, dan ini sudah dicuci." Jelas pria itu.

Ada untukku juga??. 😕Lily menatap piyama yang diberikan Varo lalu merasa canggung. Bukankah mereka akan terlihat seperti pasangan kalau ia juga memakainya??.

"Mandilah!!. Semua barang-barangmu ada di kamar tamu sebelah kamar Rion. Mandi dan setelah itu kembali kesini!. Kamu belum makan apapun sejak siang tadi kan!, aku nggak mau kamu sakit." Pria itu memerintahkannya. Lily yang tidak terbiasa dengan perhatian mendadak pria itu, hanya bergegas pergi untuk mandi.

Setelah mandi dan berganti pakaian. Lily kembali ke dapur dan mendapati Varo benar-benar menunggunya untuk makan bersama. Sejak tadi pria itu sibuk menyuapi Arion makan sambil bercanda dengan anak kecil itu.

"Jam berapa kamu berangkat besok??." Tanya pria itu.

"Jam 2 siang."

"Kami tidak bisa mengantarmu."

"….tidak apa-apa."

Kenapa kamu bilang ke ibumu bahwa aku pacarmu?."

"!!!!!"Lily langsung menelan ludah ketika mendengar pertanyaan dengan nada santai itu. Pria didepannya itu tidak terlihat marah, hanya saja tampang dinginnya dan tatapan tajamnya itu membuat Lily merinding.

"Kamu….memeriksa pesan di ponselku??"

"Hanya untuk memastikan ponselmu tidak disalahgunakan."

Lily menarik nafas dalam, ia tak pernah berpikir kalau kebohongan kecilnya yang satu itu akan ketahuan. Lain kali ia harus memasang sandi di ponselnya.

"Waktu itu…Bunda terus bertanya tentang seseorang yang dekat denganku, jadi…aku akhirnya mengambil foto mu dan mengirimnya. Bundaku….terlalu senang dan terus-menerus bertanya tentangmu, dan aku akhirnya berbohong bahwa kita pacaran. Itu kulakukan agar ibuku tak mendesak ku pulang dan menikahkan ku dengan pria pilihannya."

Lily lalu menjelaskan tentang 2 pria yang di kenalkan oleh tetangganya yang niat awalnya akan dijodohkan dengan Lily. Tapi berhubung Lily berkata kalau dia sudah punya pacar dan ada bukti fotonya juga. Perjodohan itu dibatalkan.

"Mereka menjodohkan ku dengan pria yang sudah memiliki 4 istri dan satunya lagi pria yang baru tamat SMA yang baru aja dapat KTP. Kesannya....aku nggak laku sekali yah kalau sampai mau dinikahkan begitu. Kamu tau!. Yang pertama itu...istrinya yang datang sengaja menjodohkan suaminya dengan ku, dan yang kedua, dia menjodohkan anaknya denganku. Sepertinya wanita itu sudah gila."

Lily menunggu Varo untuk mengatakan sesuatu, tapi pria itu tak memberikan komentar apapun. Lily pikir, sepertinya Varo tidak suka kalau Lily memanfaatkan pria itu.

"Aku akan mengatakan pada ibuku bahwa kita tidak punya hubungan apapun. Maksudku...aku akan bilang kalau kita sudah putus. Dan soal foto mu....aku hanya 1 kali menunjukkannya pada orang lain selain ibuku. Jadi…kamu nggak perlu khawatir"

Varo menatap Lily dengan pandangan heran."Dan itu berarti kamu akan setuju kalau ibumu kembali menjodohkanmu dengan pria pilihannya lagi atau oleh tetangga yang gila itu??."

Lily terdiam beberapa detik sebelum mengangguk. "Asalkan ibuku bahagia dan....calon suaminya juga memenuhi kriteria ibuku, aku tidak keberatan. Lagipula….tidak pantas bagiku untuk terlalu pemilih."

"….."

"Aku mau tidur. Biasanya aku memeriksa kamar Rion tiap 2 jam, sekarang kamu yang harus melakukannya." Lalu pria itu bangkit dan pergi meninggalkan makanan dipiringnya yang masih bersisa setengah.

Lily menatap kepergian Varo tidak mengerti kenapa pria itu kembali bersikap dingin padanya.

Lily menatap Arion yang sedang makan daging sapi goreng yang tadi sengaja disuir kecil-kecil oleh Varo. Gadis itu tersenyum "Gimana kalau beruang kecil ini tidur sama mama malam ini."😊

Arion mengangguk dan tersenyum senang.
 

🌸🌸🌸

Bab selanjutnya :

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954f97519c2e
Diubah oleh cicimasni 16-04-2020 05:32
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.