dispenserrAvatar border
TS
dispenserr
Dampak Ekonomi COVID-19 Selevel 'Great Depression', Krisis 98 Enggak Ada Apa-apanya
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menyamakan krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 sama dengan krisis Depresi Besar atau Great Depression yang pernah melanda dunia pada tahun 1930-an.

"Jadi banyak yang keliru ada yang membandingkan krisis ekonomi akibat COVID-19 ini dengan krisis 2008 atau krisis moneter pada tahun 1998, dua krisis tersebut tidak ada apa-apanya karena Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO langsung menyimpulkan bahwa kondisi krisis ekonomi COVID-19 sekarang mirip dengan Great Depression atau Depresi Besar dunia pada tahun 1930-an," ujar Bhima dikutip Antara, Rabu (14/4).

Menurut dia, WTO sendiri memperkirakan bahwa yang terjadi sekarang ini perdagangan internasional itu akan turun ke level dua persen sehingga dunia akan kembali masuk ke situasi krisis ekonomi global yang pernah terjadi pada tahun 1930-an.

"Bagaimana pemulihan krisis ekonomi ini ke depannya? Apakah pemulihan krisis ini akan mengikuti model V di mana kalau model ini perekonomian terjun bebas akibat krisis namun hanya butuh waktu singkat untuk tahap pemulihan kembali bangkit," jelas dia.

Lebih lanjut Bhima mengatakan bahwa dengan model pemulihan bentuk huruf V, diperkirakan dalam waktu satu atau dua tahun perekonomian bisa kembali pulih.


Selain itu terdapat lagi skenario pemulihan krisis ekonominya berbentuk huruf U, dan model pemulihan seperti ini sangat tidak diinginkan mengingat perekonomian terjun bebas akibat krisis namun sayangnya butuh waktu lama untuk kembali memulihkan perekonomian.

"Untuk kasus Indonesia jika kita ingin mengejar model pemulihan ekonomi bentuk huruf V, maka yang harus dilakukan penanganan kesehatan menjadi kunci di mana penanganan pandemi COVID-19 cepat selesai maka semakin cepat masyarakat kembali beraktivitas ekonomi secara normal dan perekonomian pun kembali pulih seperti semula," kata Bhima.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajak 10 negara ASEAN ditambah Korea Selatan, Jepang dan China (ASEAN Plus 3) untuk membentuk Gugus Tugas khusus yang dapat memberikan rekomendasi kebijakan dalam menghadapi situasi pandemi seperti yang terjadi saat ini di kawasan karena penyebaran virus corona baru (COVID-19).

Presiden menyerukan agar negara-negara di kawasan termasuk tiga negara sahabat terus memperkuat koordinasi. Gugus Tugas di kawasan akan sangat bermanfaat jika suatu saat nanti kawasan menghadapi situasi pandemi dikarenakan wabah penyakit seperti saat ini.

Kepala Negara meyakini kerja sama ASEAN Plus 3 dapat mengatasi krisis di kawasan akibat pandemi COVID-19. Kerja sama di kawasan sangat penting untuk menciptakan resiliensi dalam kebijakan penanganan pandemi. (*)

https://merahputih.com/post/read/dam...ada-apa-apanya


kencangkan ikat pinggang !

FYI,warren buffet sudah mencairkan 60% portofolio investasinya oktober 2019 kmrn..krn sdh memprediksi ekonomi akan terjadi resesi, MESKIPUN TANPA CORONA

dan ternyata november+desember muncul corona di cina..double combo..



Diubah oleh dispenserr 15-04-2020 14:17
sebelahblog
nichodoankk
kaiserwalzer
kaiserwalzer dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.1K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
emasmurniAvatar border
emasmurni
#19
Abis depression muncuk WW1 dan 2, yg kata org2 buatan freemason buat tata dunia baru
ciptawan
rizaradri
nichodoankk
nichodoankk dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.