Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

triyanti3Avatar border
TS
triyanti3
Faisal Basri: Karpet Merah Digelar Terus ke Taipan Batu Bara


Karpet merah terus diberikan kepada pengusaha taipan batu bara. Ekonom senior dan pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan karpet merah yang diberikan bahkan sampai bertumpuk dua, yakni melalui Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law dan RUU Minerba.

Faisal menyebut ada kedaruratan kenapa dua RUU ini buru ingin disahkan, yakni menyangkut nasib perusahaan tambang batu bara yang akan segera habis kontraknya. Hal ini menjadi maklum karena banyak petinggi negeri yang punya konsesi batu bara atau dekat dengan pengusahanya.  


“Ada kedaruratan memang, 6 Kontrak Karya (KK) yang akan segera berakhir, ada yang tahun ini, tahun 2022, 2023, 2025. sudah digelar karpet itu khusus untuk batu bara. Bisa dimaklumi karena banyak petinggi negeri memiliki konsesi batu bara atau setidaknya dekat dengan pengusaha batu bara skala besar,” ungkap Faisal dalam konferensi pers, Rabu, (15/04/2020).


Seperti diketahui, Pemerintah dan DPR tetap bersikeras membahas Omnibus Law di tengah pandemi corona (Covid-19). Bahkan mulaya DPR sudah mau mengetok RUU Minerba 8 April 2020 lalu, namun urung terlaksana karena Kementerian ESDM meminta untuk ditunda.


“Omnibus Law tidak pantas hidup di tengah Covid, mereka antisipasi Omnibus Law tidak jalan. Ini lapisan kedua RUU ini, kalau Omnibus gagal ada back up,” papar Faisal.


Semestinya, kata Faisal, kembalikan saja konsistensi UU Minerba, di mana perusahaan yang habis kontraknya dikembaliken ke negara. Untuk menjalakan hal ini maka perlu pembenahan dari sisi BUMN.


Kegentingan ini mengingat perusahaan yang akan segera habis masa kontraknya mencakup 70% dari total produksi nasional. Padahal, cadangan batu bara Indonesia akan habis dalam kurun waktu 67 tahun, di mana cadangan batu bara Indonesia haya 3,5% dari total dunia.


Faisal menyayangkan cadangan yang terbatas ini, jauh jika dibandingkan dengan AS yang cadanganya 365 tahun. Namun Indonesia jor-joran mengeruk dan mengekspor cadangan yang terbatas ini.


sumber: http://www.wartaregional.com/2020/04...pan-batu-bara/
Pantes aja kayak dipaksain terus dibahas detengah pandemi juga. Gimana kalau menurut Agan...?
Diubah oleh triyanti3 15-04-2020 12:26
tukangbeling7
tepsuzot
sebelahblog
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.3K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Tampilkan semua post
fitriasarinaAvatar border
fitriasarina
#4
Lucu aja pernyataan kawan ini
Industri batubara skrg udah gak menarik lagi
Batubara udah hampir habis
Pembangkit listrik juga gak ada lagi yang gunakan batubara
Mesin juga gak ada lagi yang menggunakan batubara
Jadi ngapain ngasi karpet merah untuk industri yang bakalan lenyap dalam waktu dekat ini
emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
emoticon-Sundul Up
gabener.edan
gabener.edan memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.