- Beranda
- Berita dan Politik
Sri Mulyani: Skenario Terberat Penduduk Miskin Naik 3,78 Juta Menteri
...
TS
Chikashi.Masuda
Sri Mulyani: Skenario Terberat Penduduk Miskin Naik 3,78 Juta Menteri
Selasa, 14/04/2020 15:37
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/2...-naik-378-juta
Keuangan Sri Mulyani menyebut jumlah penduduk miskin dalam skenario terberat bertambah 3,78 juta jiwa karena pandemi corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut jumlah penduduk miskin akan bertambah karena pandemi virus corona. Dalam skenario terberat, bahkan penduduk miskin bertambah 3,78 juta.
"Angka kemiskinan kita mungkin akan meningkat, dalam skenario berat bisa naik tambahan 1,1 juta orang atau dalam skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang," ujar Ani, sapaan akrabnya, melalui video conference, Selasa (14/4).
Peningkatan jumlah penduduk miskin disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi dalam skenario paling berat bisa minus 0,4 persen. Adapun, skenario terberat diperkirakan pada kuartal kedua dengan laju ekonomi minus 2,6 persen.
"Ini pasti akan menyebabkan pengaruh ke dampak sosial dan pembangunan kita," kata Ani.
Lihat juga: Corona, Pemerintah Proyeksi Pengangguran Naik 5,2 Juta Orang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan pada September 2019 mencapai 9,22 persen. Angka ini turun 0,19 persen poin dari posisi Maret 2019, dan turun 0,44 persen poin dari September 2018. Sementara itu, jumlah penduduk miskin tercatat 24,79 juta orang pada September 2019.
Tak hanya mengerek jumlah penduduk miskin, virus corona juga akan mengerek angka pengangguran. Dalam skenario berat, jumlah pengangguran bertambah 5,2 juta orang.
"Pengangguran yang selama 5 tahun turun, akan naik. Skenario berat ada kenaikan 2,9 juta orang dan bisa lebih berat 5,2 juta orang," imbuh Ani.
(wel/bir
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.4K
24
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671KThread•40.9KAnggota
Tampilkan semua post
b3jo.asoy
#13
Bentar ya, Bu. Itung-itung pesimis cuma bakal nambah 3 juta yg miskin? Gw sih demen aja, bahkan semoga justru gak perlu nambah penduduk Indonesia yg miskin.
Cuma, mbok pemerintah itu sudah berhenti bercanda nya. Dan mulai serius mencermati data.
Jumlah orang yg ngandelin hidup dari dagang (UMKM) di Indonesia itu sekitar 60 juta an orang. 58 juta, alias sekitar 97% nya itu usaha mikro. Karakteristik usaha mikro itu usaha orang-orang kepepet, orang-orang miskin. Dagang bakso, dagang cilok, dagang kerupuk dagang gorengan.
Hari ini sampai entah beberapa bulan atau malah tahun ke depan, mereka sudah mulai tiarap. Gak bisa dagang karena kondisi sekarang. Gak punya penghasilan. Makan tabungan bagi yg punya tabungan. Makan kasur, kursi, tv, alias gadai barang bagi yg masih punya barang.
Lah sebelum pandemi saja, level mereka tipis-tipis antara miskin dan nyaris sejahtera. Sekarang dihantam gak bisa dagang 1 bulan aja sudah jadi miskin mereka. Apalagi kalau pandemi dan kondisi ekonomi sekarang sampai berlama-lama.
Bahkan APINDO aja sudah laporan, data dari mereka, pengusaha cuma bisa bertahan sampai Juni.
Maksud gw seperti ini. Kalian para BUZZER Rp anjeeeng, tolong menggonggong yg bener kepada tuan kalian. Supaya rezim laknad ini berhenti main sulap data. Dan mulai cermat mengolah data. Berhenti plonga-plongo mengentengkan masalah dalam mengelola negara. Supaya keputusan yg mereka ambil bener-benar relevan, efektif tepat sasaran.
Cukuplah kebijakan becandaan awal corona jadi pelajaran. Sekarang benar-benar kerja cerdas, bukan ribut bacot bodoh antar departemen. Karena kalau penanganan krisis masih amatiran macam kabinet sekarang, yg miskin bukan hanya nambah 3 juta seperti ramalan optimis Srimul.
Lah 58 juta orang usaha mikro yg sekarang megap-megap itu dianggap apa?
Take
Cuma, mbok pemerintah itu sudah berhenti bercanda nya. Dan mulai serius mencermati data.
Jumlah orang yg ngandelin hidup dari dagang (UMKM) di Indonesia itu sekitar 60 juta an orang. 58 juta, alias sekitar 97% nya itu usaha mikro. Karakteristik usaha mikro itu usaha orang-orang kepepet, orang-orang miskin. Dagang bakso, dagang cilok, dagang kerupuk dagang gorengan.
Hari ini sampai entah beberapa bulan atau malah tahun ke depan, mereka sudah mulai tiarap. Gak bisa dagang karena kondisi sekarang. Gak punya penghasilan. Makan tabungan bagi yg punya tabungan. Makan kasur, kursi, tv, alias gadai barang bagi yg masih punya barang.
Lah sebelum pandemi saja, level mereka tipis-tipis antara miskin dan nyaris sejahtera. Sekarang dihantam gak bisa dagang 1 bulan aja sudah jadi miskin mereka. Apalagi kalau pandemi dan kondisi ekonomi sekarang sampai berlama-lama.
Bahkan APINDO aja sudah laporan, data dari mereka, pengusaha cuma bisa bertahan sampai Juni.
Maksud gw seperti ini. Kalian para BUZZER Rp anjeeeng, tolong menggonggong yg bener kepada tuan kalian. Supaya rezim laknad ini berhenti main sulap data. Dan mulai cermat mengolah data. Berhenti plonga-plongo mengentengkan masalah dalam mengelola negara. Supaya keputusan yg mereka ambil bener-benar relevan, efektif tepat sasaran.
Cukuplah kebijakan becandaan awal corona jadi pelajaran. Sekarang benar-benar kerja cerdas, bukan ribut bacot bodoh antar departemen. Karena kalau penanganan krisis masih amatiran macam kabinet sekarang, yg miskin bukan hanya nambah 3 juta seperti ramalan optimis Srimul.
Lah 58 juta orang usaha mikro yg sekarang megap-megap itu dianggap apa?
Take
Kelabang.Hitam dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup