- Beranda
- Stories from the Heart
Ikatan Polar
...
TS
akmal162
Ikatan Polar
Anggap saja cerita fiksi, selamat menikmati.






Spoiler for PENTING!!! :
Spoiler for Prolog:
Prolog
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Spoiler for Index:
Index:
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
Diubah oleh akmal162 22-07-2020 04:29
kkaze22 dan 70 lainnya memberi reputasi
67
33.1K
Kutip
452
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#82
Spoiler for Part 32:
Part 32
.
.
.
Setelah presentasi hari ke 3 malam ini selesai, sekarang kami ber 6 sedang duduk sambil mengobrol diruang tengah tempat berlangsungnya presentasi tadi.
Mario: "Kamu kok tumben sendirian aja, viny mana?"
Beby: "ayahnya viny lagi ke jogja mar, jadi si viny mau nemenin ayahnya dulu hari ini, tapi besok kesini kok"
Mario: "oooohhh, pantesan"
Nabil: "ngapain lu nyariin viny mar, inget okta"
Mario: "yeeee, klasik amat becanda lu bil, gue kan cuma nanyain, soalnya tumben gak dateng"
Nabil: "hehehe, iya iya, sensi amat sih lu"
Beby: "ooh iya, besok mulainya jam 4 lagi kan?"
Devan: "iya beb, kayak biasa"
Nabil: "masa nanya lagi sih beb, emang gak diingetin sama abang natha?, bukannya kemaren malem kamu sama natha telponan?, hehehe"
Dukkkk....
Aku: "buset dah, dari tadi nyinyir mulu lu"
Nabil: "hehehe"
Beby: "ya kan mastiin aja sih bil, siapa tau beda"
Nabil: "tapi bener kan kemaren malem kamu telponan sama natha?"
Beby: "kalo emang iya kenapa?"
Nabil: "cihuy, makin deket aja nih"
Dukkkk....
Aku: "bisa diem gak lu!!"
Nabil: "hehehe, iya iya, ampun nat, becanda"
Dyo: "eh, btw, kamu sama viny rencana semhas kapan?"
Beby: "masih minggu depan yo, hari jumat"
Dyo: "abis semhas lulus dong berarti?"
Beby: "ya belum lah, kan masih ada sidang"
Dyo: "oooohh"
Devan: "berarti semhas sama sidang dibedain ya?"
Beby: "emang iya, dijurusan kalian emang beda?"
Devan: "hehehe, gak tau sih"
Beby: "issh, kok bisa gak tau?"
Aku: "ya wajarlah mbak kalo kita gak ada yang tau, kan masih semester 6"
Beby: "aku semester 6 udah tau kaliii serangkaian skripsi apa aja"
Aku: "hehehe, gak ada yang ngasih tau"
Obrolan kami terus berlanjut hingga pukul 8 malam. Setelah pukul 8 malam beby memutuskan untuk pamit pulang kepada kami.
Setelah kepulangan beby, aku, devan, dan nabil memilih untuk masuk kedalam ruang asisten, dan melanjutkan aktivitas kami masing-masing, sedangkan dyo dan mario memutuskan untuk langsung pulang kekos mereka masing-masing.
Devan: "nat, lu malem ini nginep gak?"
Aku: "mmmm, gak tau sih van, liat mood aja entar"
Devan: "ayolah nat, temenin gue nginep, besok gue kelas pagi nih"
Aku: "ya gaktau van, liat nanti, kalo mager gue gak balik kok, tapi lu coba tanya nabil dulu tuh, kan dia besok kelas pagi juga"
Devanpun memilih untuk menghampiri nabil yang sedang rebahan sambil memainkan handphonenya dibelakang lemari tempat yang biasa kami gunakan untuk tidur.
Setelah devan berlalu untuk menghampiri nabil, akupun memutuskan membuka handphoneku untuk melihat update terbaru disalah-satu sosial media.
Namun ketika aku tidak sengaja membuka bar notifikasi, aku melihat ada pesan masuk dari beby yang belum terbaca olehku.
"Nat, sibuk gak?"
Begitulah kira-kira isi pesan yang dikirim oleh beby.
"Enggak sih mbak, kenapa?"
Sambil menunggu pesan balasan dari beby, aku kembali membuka aplikasi sosial media dihandphoneku untuk melanjutkan aktivitasku sebelumnya.
Ting...
Beby: "jalan yuk"
Aku: "emang mau kemana mbak?"
Beby: "ya gaktau sih, sini aja dulu, bosen nih"
Aku: "ke rumah mbak?"
Beby: "iyaaa"
Aku: "emang mbak udah sampe rumah?"
Beby: "bentar lagi sih"
Aku: "agak mager sih, hehehe"
Beby: "mager aja terus nat"
Aku: "hehehe, udah malem mbak"
Beby: "ayo dong nat, viny lagi gak dirumah nih, aku sendirian"
Karena memang aku sudah lama tidak berkunjung ke rumah beby dan kebetulan juga jadwalku sedang kosong untuk malam ini, jadi aku rasa tidak ada salahnya jika aku menerima ajakan beby untuk keluar bersamanya malam ini.
Sebenarnya gara-gara dia lagi sendirian sih, wkwkwkwkwkwkwkwk.
Aku: "yaudahdeh, aku kesana"
Setelah mengirim pesan balasan kepada beby, akupun langsung bersiap-siap dan membereskan barang-barangku.
Devan: "lah, lu balik nat?"
Aku: "iya van, hehe"
Devan: "wah, gak asyik lu"
Aku: "hehe, sorry van, lagi kangen kasur"
Devan: "lu kalo kau telponan sama beby disini aja, gak bakal gue ganggu kok"
Aku: "sorry van, emang lagi kangen berat ini sama kasur, besok dah gue nginep"
Devan: "besok gue yang mau tidur dikos, tapi yudahlah, nabil nginep kok"
Aku: "hehe, sorry ya van, gue duluan"
Devan: "yaudah deh, hati-hati lu"
Karena setelah ini aku akan kerumah beby, aku meutuskan untuk tidak menginap dilab malam ini.
Aku pikir akan lebih baik jika aku langsung pulang ke kos setelah nanti aku pulang dari rumah beby. Mengingat jarah kosku ke rumah beby lebih dekat dibandingkan dengan jarak dari kampus ke rumah beby.
.
.
.
Beby: "huuuu, giliran aku bilang sendirian kamu langsung kesini"
Aku: "yaudahdeh, aku pulang aja"
Aku berpura-pura bersiap-siap menyalakan motorku untuk pulang.
Beby: "e e e ehhh, jangan jangan, piecee nat, hehehe"
Aku: "ish, udah aku temenin juga, dituduh yang aneh aneh"
Beby: "issh, jangan pudungan atuh nat"
Aku: "hahh, pudungan?"
Beby: "ngambekan nat maksudnya"
Aku: "oooh, pudung itu bukannya kue manis yang kenyal-kenyal itu ya"
Kali ini tatapan beby kepadaku berubah menjadi datar.
Beby: "HA HA, LUCU!!!!!!"
Aku: "hehehe, yaudah, mending jalan sekarang, ntar makin malem, nih pake dulu helmnya mbak"
Bebypun mengambil helm yang kusodorkan lalu memakainya.
Aku: "kita mau kemana mbak?"
Beby: "kemana ya nat enaknya?"
Aku: "mmmmm, jujur aku bingung sih mbak, kan mbak yang ngajak aku jalan sih"
Beby: "mmmmm, ke kosan kamu aja gimana nat?"
Sontak jawaban dari beby membuatku terkejut dan agak sedikit panik.
Aku menjadi terkejut dan agak sedikit panik bukan karena beby yang ingin berkunjung ke kosanku, tapi yang membuatku agak sedikit khawatir adalah, kondisi kamar kosku saat ini mungkin bisa dibilang sangat berantakan.
Mmmmmm, Sebenarnya bukan cuma sekarang sih, tapi memang selalu berantakan, wkwkwkwk.
Aku: "s s serius mbak?, ngapain?"
Beby: "ya pengen tau aja, kamu kan sering main kesini, tapi aku belum pernah main ke kosmu"
Aku: "t t tapi mbak....."
Beby: "dikosmu gak boleh bawa cewek?"
Aku: "y y ya boleh sih"
Beby: "terus?"
Aku: "aku belum sempet beres-beres mbak"
Beby: "yaelah, dikirain apaan, kita ke kosmu aja yaaa?, pleasee"
Kali ini beby memohon kepadaku dengan wajah memelasnya.
Aku: "y y yaudah deh mbak"
Beby: "yeeeayyyy"
Bebypun naik ke boncenganku.
Beby: "eh, tapi serius kan nat, dikosan mu gakpapa bawa cewek?"
Aku: "gakpapa sih mbak, asal gak nginep aja"
Beby: "okeee, ayo berangkaaat.... "
.
.
.
Beby: "yaallah nat, ini kamar apa gudang sih"
Aku: "hehehe"
Aku hanya menanggapi beby dengan kekehan kecil sambil menggaruk-garuk ujung kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.
Setelah kami sampai dikamarku, beby memilih untuk duduk dibangku yang berada disamping meja belajar. Sedangkan aku memilih untuk merapikan barang-barang yang berserakan dilantai dan juga membuang bungkus sisa makanan yang masih tersisa dikamarku.
Setelah aku rasa kamarku sudah sedikit lebih rapi, aku memilih untuk menghanpiri beby dan duduk diatas tempat tidurku.
Sreeekkkkk....
Tiba-tiba kaki beby menyenggol sesuatu.
Beby: "ini apaan nat?"
Aku: "itu laundryan mbak, baru kuambil kemaren"
Ckckckckck
Beby: "kalo abis ngelaundry, langsung taroh dilemari lah naat"
Aku: "hehehe, mager mbak"
Beby beranjak dari tempat duduknya.
Beby: "yaudah, sini, aku aja yang masukin"
Sontak aku dibuat terkejut dengan kalimat terakhir dari beby.
Aku: "e e e ehh, ngapain mbak, gakusah"
Beby: "kalo kamu males biar aku aja yang masukin bajunya kelemari"
Aku: "yaudah, sini plastiknya mbak, aku aja yang masukin"
Akupun memilih untuk langsung mengambil plastik yang berisi baju-bajuku dari tangan beby dan memasukkannya sendiri kedalam lemari.
Yang jadi masalah ketika beby nanti melihat isi lemariku adalah, selain disana ada barang-barang pribadiku (cd), isi lemariku juga sangat berantakan. Itu terjadi karena memang aku jarang menata barang-barangku yang ada didalam lemari.
Pada saat aku baru akan memasukkan bajuku yang baru selesai dilaundry kedalam lemari, tiba-tiba beby kembali memanggilku.
Beby: "Nathaaa"
Aku: "kenapa mbaak?"
Beby: "sapu yang didepan ini punya kamu"
Beby menghampiriku sambil memperlihatkan sapu yang ada ditangannya.
Aku: "iya, kenapa mbak?"
Beby: "pinjem ya?"
Aku: "haahh, buat apaa?"
Beby: "nyapu kamar kamu lah"
Aku: "isshh, gakusah mbak, orang gak kotor kok"
Beby: "udaah ah, pinjem ya, masukin aja dulu baju kamu"
Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, bebypun berlalu untuk memulai aktivitasnya menyapu kamarku.
Sedangkan aku memilih untuk kembali melanjutkan kegiatanku sebelumnya.
Setelah semua baju sudah kumasukkan kedalam lemari, akupun memilih untuk kembali duduk ditempat tidurku seperti sebelumnya.
Tookk tokkk...
Beby mengetok-ngetok kakiku dengan gagang sapu yang dipegangnya.
Beby: "misi nat"
Akupun berinisiatif menaikkan kakiku keatas tenpat tidur agar memudahkan beby yang sedang menyapu lantai kamarku.
Beby: "naaat, itu kan kakimu kotor, masa dinaikin kekasur gitu sih, kan nangi kasurnya kotor"
Aku: "ya kan mbak bilang misi tadi"
Beby: "ya gakusah dinaikin kekasur juga, naikin dikit aja"
Akupun menghembuskan nafasku dengan kasar, lalu menurunkan kakiku dari kasur untuk mengikuti instruksi yang tadi diberikan oleh beby.
Sementara beby kembali melanjutkan aktivitas menyapunya.
Selama beby menyapu kamar kosku, aku hanya duduk sambil memandangi beby yang dengan telaten membersihkan kamarku, sambil sesekali beby menyapu keringatnya yang mulai jatuh dari pelipisnya karena terus bergerak sedari tadi.
Aku: "mbaak, udah dong, ini udah gaka kotor lagiii"
Karena sekarang aku tidak bisa membantu apa-apa (sebenarnya males aja sih) aku jadi merasa tidak enak dengan beby yang sedari tadi menyapu lantai kamarku, oleh karena itu aku mengajaknya untuk berhenti.
Setelah mendengar kalimatku, beby langsung meraih lantai yang berada dibawah tempat tidurku dengan gagang sapu yang dipegangnya, lalu menariknya, sehingga keluarlah semua debu-debu dari konlong tempat tidurku yang selama ini memang sangat jarang kubersihkan.
Beby: "ini yang kamu bilang bersih?"
Aku: "itu gakusah disapu kali mbak, biarin dibawah situ aja, toh gak keliatan juga"
Tuukkk...
Beby: "issh, penyakit itu naat, dasar!!, jorok!!"
Aku: "aduh, kok jadi mukul sih"
Wkwkwkwk, aku memang jarang membersihkan kamar kosku, kalau misalnya lagi rajin, 1 bulan bisa 5 sampai 6 kali, tapi kalau lagi malas, bisa cuma 2 kali dalam 1 bulan.
Itupun yang kulakukan hanya menata barang-barangku agar tersusun rapi diatas lemari dan meja belajar, dan juga menyapu lantai kamarku, tapi aku memang sangat jarang menyapu bagian lantai yang ada dibawah tempat tidurku.
Selain aku malas, dan kolong tempat tidurku juga terhitung sempit dan sulit dijangkau, toh tidak mungkin juga ada orang yang memperhatikan, kan lantainya ketutupan kasur.
Tanpa menghiraukan kalimat terakhirku beby kembali melanjutkan kegiatannya.
.
.
.
"Nih mbak, minum"
Aku menyodorkan segelas air putih kepada beby yang baru saja selesai membersihkan kamarku.
"Makasih nat"
Bebypun langsung mengambil gelas yang kusodorkan, karena mungkin beby kehausan, dia langsung menghabiskan air yang kuberikan dengan sekali tenggakan.
Aku: "mbak mbak, kenapa sih ngotot banget nyapu nyapu dari tadi?, kan mbak jadi capek"
Beby: "udah tau capek, tapi kamu diem aja gak bantuin"
Aku: "kan sapunya cuma 1 mbak"
Beby: "isssh, alesan aja"
Aku hanya membalas kalimat terakhir beby dengan kekehan kecil.
Beby: "lagian ya nat, lantai disini, sama lantai diluar, lebih bersih lantai yang diluar nat"
Aku: "alaah, itu perasaan mbak aja"
Duukkk...
Beby: "ngomong lagi, abu rokok dimana-mana, udah gitu ini kamar kayaknya sebulan sekali baru disapu, gimana gak kotor"
Aku: "hehe, maklum mbak, jarang dikos"
Beby: "ya gak gitu juga naat, kan gak sehat kalo kotor"
Aku: "iya iyaa, bawel banget sih, udah kayak ibuku aja"
Beby: "ya pastilah ibu kamu bawel kalo ngeliat kamar kamu kayak sekarang!!!"
Aku: "hehehehe"
Beby mengambil tasnya, lalu mengeluarkan laptop dan meletakkannya diatas meja belajarku.
Aku: "mau ngapain mbak?"
Beby: "mau nyusun bab 4 nat"
Aku tidak membalas kalimat terakhir beby, bebypun juga sudah mulai fokus mengetik dilaptopnya.
Beby: "nat, ada colokan nggak?"
Aku: "itu dibawah mbak"
Beby: "haahh, maksudnya??"
.
.
.
.
.
.
Setelah presentasi hari ke 3 malam ini selesai, sekarang kami ber 6 sedang duduk sambil mengobrol diruang tengah tempat berlangsungnya presentasi tadi.
Mario: "Kamu kok tumben sendirian aja, viny mana?"
Beby: "ayahnya viny lagi ke jogja mar, jadi si viny mau nemenin ayahnya dulu hari ini, tapi besok kesini kok"
Mario: "oooohhh, pantesan"
Nabil: "ngapain lu nyariin viny mar, inget okta"
Mario: "yeeee, klasik amat becanda lu bil, gue kan cuma nanyain, soalnya tumben gak dateng"
Nabil: "hehehe, iya iya, sensi amat sih lu"
Beby: "ooh iya, besok mulainya jam 4 lagi kan?"
Devan: "iya beb, kayak biasa"
Nabil: "masa nanya lagi sih beb, emang gak diingetin sama abang natha?, bukannya kemaren malem kamu sama natha telponan?, hehehe"
Dukkkk....
Aku: "buset dah, dari tadi nyinyir mulu lu"
Nabil: "hehehe"
Beby: "ya kan mastiin aja sih bil, siapa tau beda"
Nabil: "tapi bener kan kemaren malem kamu telponan sama natha?"
Beby: "kalo emang iya kenapa?"
Nabil: "cihuy, makin deket aja nih"
Dukkkk....
Aku: "bisa diem gak lu!!"
Nabil: "hehehe, iya iya, ampun nat, becanda"
Dyo: "eh, btw, kamu sama viny rencana semhas kapan?"
Beby: "masih minggu depan yo, hari jumat"
Dyo: "abis semhas lulus dong berarti?"
Beby: "ya belum lah, kan masih ada sidang"
Dyo: "oooohh"
Devan: "berarti semhas sama sidang dibedain ya?"
Beby: "emang iya, dijurusan kalian emang beda?"
Devan: "hehehe, gak tau sih"
Beby: "issh, kok bisa gak tau?"
Aku: "ya wajarlah mbak kalo kita gak ada yang tau, kan masih semester 6"
Beby: "aku semester 6 udah tau kaliii serangkaian skripsi apa aja"
Aku: "hehehe, gak ada yang ngasih tau"
Obrolan kami terus berlanjut hingga pukul 8 malam. Setelah pukul 8 malam beby memutuskan untuk pamit pulang kepada kami.
Setelah kepulangan beby, aku, devan, dan nabil memilih untuk masuk kedalam ruang asisten, dan melanjutkan aktivitas kami masing-masing, sedangkan dyo dan mario memutuskan untuk langsung pulang kekos mereka masing-masing.
Devan: "nat, lu malem ini nginep gak?"
Aku: "mmmm, gak tau sih van, liat mood aja entar"
Devan: "ayolah nat, temenin gue nginep, besok gue kelas pagi nih"
Aku: "ya gaktau van, liat nanti, kalo mager gue gak balik kok, tapi lu coba tanya nabil dulu tuh, kan dia besok kelas pagi juga"
Devanpun memilih untuk menghampiri nabil yang sedang rebahan sambil memainkan handphonenya dibelakang lemari tempat yang biasa kami gunakan untuk tidur.
Setelah devan berlalu untuk menghampiri nabil, akupun memutuskan membuka handphoneku untuk melihat update terbaru disalah-satu sosial media.
Namun ketika aku tidak sengaja membuka bar notifikasi, aku melihat ada pesan masuk dari beby yang belum terbaca olehku.
"Nat, sibuk gak?"
Begitulah kira-kira isi pesan yang dikirim oleh beby.
"Enggak sih mbak, kenapa?"
Sambil menunggu pesan balasan dari beby, aku kembali membuka aplikasi sosial media dihandphoneku untuk melanjutkan aktivitasku sebelumnya.
Ting...
Beby: "jalan yuk"
Aku: "emang mau kemana mbak?"
Beby: "ya gaktau sih, sini aja dulu, bosen nih"
Aku: "ke rumah mbak?"
Beby: "iyaaa"
Aku: "emang mbak udah sampe rumah?"
Beby: "bentar lagi sih"
Aku: "agak mager sih, hehehe"
Beby: "mager aja terus nat"
Aku: "hehehe, udah malem mbak"
Beby: "ayo dong nat, viny lagi gak dirumah nih, aku sendirian"
Karena memang aku sudah lama tidak berkunjung ke rumah beby dan kebetulan juga jadwalku sedang kosong untuk malam ini, jadi aku rasa tidak ada salahnya jika aku menerima ajakan beby untuk keluar bersamanya malam ini.
Sebenarnya gara-gara dia lagi sendirian sih, wkwkwkwkwkwkwkwk.
Aku: "yaudahdeh, aku kesana"
Setelah mengirim pesan balasan kepada beby, akupun langsung bersiap-siap dan membereskan barang-barangku.
Devan: "lah, lu balik nat?"
Aku: "iya van, hehe"
Devan: "wah, gak asyik lu"
Aku: "hehe, sorry van, lagi kangen kasur"
Devan: "lu kalo kau telponan sama beby disini aja, gak bakal gue ganggu kok"
Aku: "sorry van, emang lagi kangen berat ini sama kasur, besok dah gue nginep"
Devan: "besok gue yang mau tidur dikos, tapi yudahlah, nabil nginep kok"
Aku: "hehe, sorry ya van, gue duluan"
Devan: "yaudah deh, hati-hati lu"
Karena setelah ini aku akan kerumah beby, aku meutuskan untuk tidak menginap dilab malam ini.
Aku pikir akan lebih baik jika aku langsung pulang ke kos setelah nanti aku pulang dari rumah beby. Mengingat jarah kosku ke rumah beby lebih dekat dibandingkan dengan jarak dari kampus ke rumah beby.
.
.
.
Beby: "huuuu, giliran aku bilang sendirian kamu langsung kesini"
Aku: "yaudahdeh, aku pulang aja"
Aku berpura-pura bersiap-siap menyalakan motorku untuk pulang.
Beby: "e e e ehhh, jangan jangan, piecee nat, hehehe"
Aku: "ish, udah aku temenin juga, dituduh yang aneh aneh"
Beby: "issh, jangan pudungan atuh nat"
Aku: "hahh, pudungan?"
Beby: "ngambekan nat maksudnya"
Aku: "oooh, pudung itu bukannya kue manis yang kenyal-kenyal itu ya"
Kali ini tatapan beby kepadaku berubah menjadi datar.
Beby: "HA HA, LUCU!!!!!!"
Aku: "hehehe, yaudah, mending jalan sekarang, ntar makin malem, nih pake dulu helmnya mbak"
Bebypun mengambil helm yang kusodorkan lalu memakainya.
Aku: "kita mau kemana mbak?"
Beby: "kemana ya nat enaknya?"
Aku: "mmmmm, jujur aku bingung sih mbak, kan mbak yang ngajak aku jalan sih"
Beby: "mmmmm, ke kosan kamu aja gimana nat?"
Sontak jawaban dari beby membuatku terkejut dan agak sedikit panik.
Aku menjadi terkejut dan agak sedikit panik bukan karena beby yang ingin berkunjung ke kosanku, tapi yang membuatku agak sedikit khawatir adalah, kondisi kamar kosku saat ini mungkin bisa dibilang sangat berantakan.
Mmmmmm, Sebenarnya bukan cuma sekarang sih, tapi memang selalu berantakan, wkwkwkwk.
Aku: "s s serius mbak?, ngapain?"
Beby: "ya pengen tau aja, kamu kan sering main kesini, tapi aku belum pernah main ke kosmu"
Aku: "t t tapi mbak....."
Beby: "dikosmu gak boleh bawa cewek?"
Aku: "y y ya boleh sih"
Beby: "terus?"
Aku: "aku belum sempet beres-beres mbak"
Beby: "yaelah, dikirain apaan, kita ke kosmu aja yaaa?, pleasee"
Kali ini beby memohon kepadaku dengan wajah memelasnya.
Aku: "y y yaudah deh mbak"
Beby: "yeeeayyyy"
Bebypun naik ke boncenganku.
Beby: "eh, tapi serius kan nat, dikosan mu gakpapa bawa cewek?"
Aku: "gakpapa sih mbak, asal gak nginep aja"
Beby: "okeee, ayo berangkaaat.... "
.
.
.
Beby: "yaallah nat, ini kamar apa gudang sih"
Aku: "hehehe"
Aku hanya menanggapi beby dengan kekehan kecil sambil menggaruk-garuk ujung kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.
Setelah kami sampai dikamarku, beby memilih untuk duduk dibangku yang berada disamping meja belajar. Sedangkan aku memilih untuk merapikan barang-barang yang berserakan dilantai dan juga membuang bungkus sisa makanan yang masih tersisa dikamarku.
Setelah aku rasa kamarku sudah sedikit lebih rapi, aku memilih untuk menghanpiri beby dan duduk diatas tempat tidurku.
Sreeekkkkk....
Tiba-tiba kaki beby menyenggol sesuatu.
Beby: "ini apaan nat?"
Aku: "itu laundryan mbak, baru kuambil kemaren"
Ckckckckck
Beby: "kalo abis ngelaundry, langsung taroh dilemari lah naat"
Aku: "hehehe, mager mbak"
Beby beranjak dari tempat duduknya.
Beby: "yaudah, sini, aku aja yang masukin"
Sontak aku dibuat terkejut dengan kalimat terakhir dari beby.
Aku: "e e e ehh, ngapain mbak, gakusah"
Beby: "kalo kamu males biar aku aja yang masukin bajunya kelemari"
Aku: "yaudah, sini plastiknya mbak, aku aja yang masukin"
Akupun memilih untuk langsung mengambil plastik yang berisi baju-bajuku dari tangan beby dan memasukkannya sendiri kedalam lemari.
Yang jadi masalah ketika beby nanti melihat isi lemariku adalah, selain disana ada barang-barang pribadiku (cd), isi lemariku juga sangat berantakan. Itu terjadi karena memang aku jarang menata barang-barangku yang ada didalam lemari.
Pada saat aku baru akan memasukkan bajuku yang baru selesai dilaundry kedalam lemari, tiba-tiba beby kembali memanggilku.
Beby: "Nathaaa"
Aku: "kenapa mbaak?"
Beby: "sapu yang didepan ini punya kamu"
Beby menghampiriku sambil memperlihatkan sapu yang ada ditangannya.
Aku: "iya, kenapa mbak?"
Beby: "pinjem ya?"
Aku: "haahh, buat apaa?"
Beby: "nyapu kamar kamu lah"
Aku: "isshh, gakusah mbak, orang gak kotor kok"
Beby: "udaah ah, pinjem ya, masukin aja dulu baju kamu"
Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, bebypun berlalu untuk memulai aktivitasnya menyapu kamarku.
Sedangkan aku memilih untuk kembali melanjutkan kegiatanku sebelumnya.
Setelah semua baju sudah kumasukkan kedalam lemari, akupun memilih untuk kembali duduk ditempat tidurku seperti sebelumnya.
Tookk tokkk...
Beby mengetok-ngetok kakiku dengan gagang sapu yang dipegangnya.
Beby: "misi nat"
Akupun berinisiatif menaikkan kakiku keatas tenpat tidur agar memudahkan beby yang sedang menyapu lantai kamarku.
Beby: "naaat, itu kan kakimu kotor, masa dinaikin kekasur gitu sih, kan nangi kasurnya kotor"
Aku: "ya kan mbak bilang misi tadi"
Beby: "ya gakusah dinaikin kekasur juga, naikin dikit aja"
Akupun menghembuskan nafasku dengan kasar, lalu menurunkan kakiku dari kasur untuk mengikuti instruksi yang tadi diberikan oleh beby.
Sementara beby kembali melanjutkan aktivitas menyapunya.
Selama beby menyapu kamar kosku, aku hanya duduk sambil memandangi beby yang dengan telaten membersihkan kamarku, sambil sesekali beby menyapu keringatnya yang mulai jatuh dari pelipisnya karena terus bergerak sedari tadi.
Aku: "mbaak, udah dong, ini udah gaka kotor lagiii"
Karena sekarang aku tidak bisa membantu apa-apa (sebenarnya males aja sih) aku jadi merasa tidak enak dengan beby yang sedari tadi menyapu lantai kamarku, oleh karena itu aku mengajaknya untuk berhenti.
Setelah mendengar kalimatku, beby langsung meraih lantai yang berada dibawah tempat tidurku dengan gagang sapu yang dipegangnya, lalu menariknya, sehingga keluarlah semua debu-debu dari konlong tempat tidurku yang selama ini memang sangat jarang kubersihkan.
Beby: "ini yang kamu bilang bersih?"
Aku: "itu gakusah disapu kali mbak, biarin dibawah situ aja, toh gak keliatan juga"
Tuukkk...
Beby: "issh, penyakit itu naat, dasar!!, jorok!!"
Aku: "aduh, kok jadi mukul sih"
Wkwkwkwk, aku memang jarang membersihkan kamar kosku, kalau misalnya lagi rajin, 1 bulan bisa 5 sampai 6 kali, tapi kalau lagi malas, bisa cuma 2 kali dalam 1 bulan.
Itupun yang kulakukan hanya menata barang-barangku agar tersusun rapi diatas lemari dan meja belajar, dan juga menyapu lantai kamarku, tapi aku memang sangat jarang menyapu bagian lantai yang ada dibawah tempat tidurku.
Selain aku malas, dan kolong tempat tidurku juga terhitung sempit dan sulit dijangkau, toh tidak mungkin juga ada orang yang memperhatikan, kan lantainya ketutupan kasur.
Tanpa menghiraukan kalimat terakhirku beby kembali melanjutkan kegiatannya.
.
.
.
"Nih mbak, minum"
Aku menyodorkan segelas air putih kepada beby yang baru saja selesai membersihkan kamarku.
"Makasih nat"
Bebypun langsung mengambil gelas yang kusodorkan, karena mungkin beby kehausan, dia langsung menghabiskan air yang kuberikan dengan sekali tenggakan.
Aku: "mbak mbak, kenapa sih ngotot banget nyapu nyapu dari tadi?, kan mbak jadi capek"
Beby: "udah tau capek, tapi kamu diem aja gak bantuin"
Aku: "kan sapunya cuma 1 mbak"
Beby: "isssh, alesan aja"
Aku hanya membalas kalimat terakhir beby dengan kekehan kecil.
Beby: "lagian ya nat, lantai disini, sama lantai diluar, lebih bersih lantai yang diluar nat"
Aku: "alaah, itu perasaan mbak aja"
Duukkk...
Beby: "ngomong lagi, abu rokok dimana-mana, udah gitu ini kamar kayaknya sebulan sekali baru disapu, gimana gak kotor"
Aku: "hehe, maklum mbak, jarang dikos"
Beby: "ya gak gitu juga naat, kan gak sehat kalo kotor"
Aku: "iya iyaa, bawel banget sih, udah kayak ibuku aja"
Beby: "ya pastilah ibu kamu bawel kalo ngeliat kamar kamu kayak sekarang!!!"
Aku: "hehehehe"
Beby mengambil tasnya, lalu mengeluarkan laptop dan meletakkannya diatas meja belajarku.
Aku: "mau ngapain mbak?"
Beby: "mau nyusun bab 4 nat"
Aku tidak membalas kalimat terakhir beby, bebypun juga sudah mulai fokus mengetik dilaptopnya.
Beby: "nat, ada colokan nggak?"
Aku: "itu dibawah mbak"
Beby: "haahh, maksudnya??"
.
.
.
Indjay dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Kutip
Balas
