H+13 in Tegal

13 May 2022

11:00

Ini sudah hari ke 13 sejak wabah virus Sentry sialan hasil modifikasi oleh pengkhianat dalam tim virologi Kementerian Kesehatan kami yang berkolaborasi dengan kelompok bio teror! (maaf aku emosi saat menulis ini karena teringat jelas wajah pengkhianat yang terekam sedang mengambil virus S yang aku dan Reza rancang hanya untuk penelitian pada 10 April malam lalu).

Aku yang terbakar api dendam karena pengkhianatan anggota tim kami pun memendam amarah meski Bang Reza menyabarkanku "Sabar Bal, suatu saat nanti dia akan dapat balasannya"

Aku segera menggebrak meja praktek dengan keras "Bang!, kalau kita ketemu dia, gua ledakkan kepalanya pakai M4A1 Carbine dari jarak dekat!"

Jason dan Scott yang kaget dengan ulahku langsung menyabarkanku "Nak, Bapak tahu kau marah akan tetapi TNI masih mencari keberadaan pengkhianat dalam tim kalian jadi sabarlah"

Aku akhirnya meminta maaf "Maafkan saya Pak, saya sangat marah"

"Tidak apa apa Nak"

Lalu mereka menepuk pundakku dengan bijak "Kami tahu kalian mempunyai kode etik pengembangan virus dengan tujuan pendidikan dan penelitian, kami tidak akan menembak kalian"

"Terima kasih atas hiburan kecilnya Pak"

"Sama sama"

FLASHBACK

Pada tanggal 20 Maret lalu aku dan Reza diterima sebagai Kepala dan Wakil Kepala Tim Ilmuwan Virologi, kami diberi tugas pengembangan virus S yang tidak berbahaya bagi Manusia, Hewan dan Tumbuhan oleh Menteri Kesehatan serta Menteri Pendidikan dan Menteri Riset Teknologi secara terbuka untuk penelitian dan pendidikan.

Proyek itu sukses sampai pada 6 April dalam rapat pada siang hari bersama Menteri Kesehatan serta Menteri Riset dan Teknologi salah satu anggota tim kami yang bernama Bastian Simbolon melontarkan ide gila "Bagaimana kalau kita modifikasi DNA & RNA Virus itu?"

"Maksud lo apa?" tanya Reza dengan agak marah

"Kita bikin virus S seperti virus Influenza ringan, efeknya kan hanya pilek"

"Lo gila ya?, kalau kita ikutin ide lo kita bisa dipecat!"

"Rez, maaf kalau gua lancang, Bastian mungkin cuma bercanda" sanggah salah satu anggota tim kami yang bernama Mario Lawalata

Akhirnya aku membela Reza "Bercanda? lu pikir ide gila yang Bastian lontarkan cuma canda bagi lu?"

Menteri Kesehatan segera melerai "Sudahlah Mas, ini rapat yang serius, bukan pasar loak ataupun pasar daging"

Kami pun segera diam tetapi Reza yang masih marah dengan ide gila Bastian dengan kesal meninggalkan ruang rapat Kementerian Riset dan Teknologi. Aku segera meminta maaf "Maafkan abang saya Pak" (Aku memanggil Reza dengan sebutan Bang Reza dan menganggapnya sebagai abang)

"Tidak apa apa, Rapat ini saya akhiri siang ini"

Mario tidak sadar, tidak sadar kalau Bastian merencanakan kejahatan keji yang nantinya menyebabkan seluruh Jabodetabek serta Jawa Barat dan sebagian kecil kota Tegal hancur karena virus S yang dimodifikasi oleh Bastian bersama kelompok jahanam itu, ini terbukti pada tanggal 10 April pukul 7 malam saat Mario lengah meski ada CCTV di ruangan yang selalu merekam bahkan saat kejadian pencurian virus itu.

Esok harinya pada pagi hari tepatnya pukul 7, Reza yang kaget karena virus S hilang segera melapor ke TNI-POLRI lewat telepon dan respon tim TNI-POLRI sangat baik mereka mengamankan fasilitas Kementerian Kesehatan BSL-4, dan ketika mereka memeriksa rekaman CCTV itu kami pun disuruh melihat rekaman kejadian semalam "Ya Tuhan..... Bastian benar benar gila!" maki Reza

Mario yang datang setelah penyelidikan langsung dimaki maki "Lihat ini!, lo pikir Bastian cuma bercanda ya, sekarang lu harus tanggung jawab dan cari Bastian sampai dapat dan suruh ia kembalikan agen biologi yang berpotensi membunuh manusia jika dimodifikasi!"

Mario baru sadar keteledorannya setelah Reza menunjukkan rekaman ulah Bastian dan meminta maaf "Maafkan gua Rez, gua gak tahu Bastian bakal beneran ngelakuin hal kayak gini, sumpah demi Tuhan"

Ia segera memacu mobilnya ke Mall Pondok Indah dan di tempat parkir yang kosong ia melihat Bastian menerima uang US$ 120.000 dalam kopernya untuk jasanya dalam memodifikasi virus S dengan kelompok Frost Sick (kelompok bio teroris daerah Jakarta Barat) dan memotretnya diam diam saat ilmuwan gila dibawa pergi oleh kelompok bio teroris dengan Toyota Land Cruiser VX "Bastian, kenapa lu lakuin hal kayak gini sih?" batin Mario kecewa sambil memacu mobil Mercedes Benz SLR miliknya kembali ke gedung Kementerian Kesehatan.

NOW

13:00

Aku dan Reza yang baru saja menikmati makan siang buatan sendiri yang berupa nasi goreng bawang pun disapa Jason dan Scott "Bagaimana masakan kalian?"

"Enak sekali"

"Setelah makan, piringnya taruh sini saja biar kami cucikan"

"Terima kasih Pak Jason"

Aku beruntung mereka mempunyai sifat pemaaf untuk ilmuwan virologi sepertiku dan Bang Reza dan setelah wabah ini berakhir kami saling berjanji untuk hanya membuat Antivirus saja.

IQBAL RAMADHAN