- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
...
TS
memedruhimat
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
Quote:
PEMBUKAAN
Spoiler for read more..:
Cerita berikut ini ditulis pertama kali ketika tahun 2009 (tahun di mana si penulis akhirnya putus kuliah), bercerita mengenai kehidupan seorang Mahasiswa yang sebetulnya tidak pernah mau memasuki dunia perkuliahan tetapi terpaksa menjalani perkuliahan Sastra Jepang pada tahun angkatan 2002.
Fiksi ataupun kisah nyata, tulisan ini hanyalah sebuah cerita sebuah perjalanan dan pelajaran hidup. Kalau kebetulan ada kesamaan nama tokoh, pelaku dan tempat kejadian, anggaplah itu hanya kebetulan belaka.
Mudah-mudahan cerita ini bisa jadi sebuah bacaan hiburan buat warga Kaskus, sebelum dan sesudahnya mohon maaf apabila ada kekurangan.
Selamat menikmati cerita gue.
Fiksi ataupun kisah nyata, tulisan ini hanyalah sebuah cerita sebuah perjalanan dan pelajaran hidup. Kalau kebetulan ada kesamaan nama tokoh, pelaku dan tempat kejadian, anggaplah itu hanya kebetulan belaka.
Mudah-mudahan cerita ini bisa jadi sebuah bacaan hiburan buat warga Kaskus, sebelum dan sesudahnya mohon maaf apabila ada kekurangan.
Selamat menikmati cerita gue.
Quote:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
CERITA MASA KULIAH
SEBUAH KENANGAN YANG TERKUBUR
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
CERITA MASA KULIAH
SEBUAH KENANGAN YANG TERKUBUR
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Quote:
INDEX
Spoiler for INDEX:
PART 01 & PART 02
LAKUKAN YANG TERBAIK
PIKIRKAN LANGKAH MENUJU MASA DEPAN
MAHASISWA BARU
PART 03
KEHIDUPAN SEORANG MAHASISWA MUDA
PART 04
KEDINGINAN COY
PART 05
AND THE STORY GOES ON
PART 06
GOING SOMEWHERE
PART 07
STANDING ALONE
PART 08
STANDING ALONE 2
PART 09
SEBUAH PERTEMUAN
PART 10
LANJUT
PART 11
CINTA APA KURANG KERJAAN
PART 12
CINTA KURANG KERJAAN
(kelanjutan part 12)
PART 13
(INTERMEZZO) PENDEKAR BULUK
PART 14
DEATH BARGAINING
Part I
Part II - Aku Butuh Waktu?
Part III - Bioskop
Part IV - Kosong
Part V - Pelataran Parkir
Part VI - Playboy
Part VII - Malam Minggu Kelabu
Death Bargaining Last
PART 15
PLAYBOY BOJONG
PART 16
FRIENDZONE
PART 17
KETEMU LAGI
PART 18
NEXT DAY (I)
NEXT DAY (II)
PART 19
BEFORE THE PARTY
Part I
Part II
Part III
Part IV
Part V
PART 20
ULTAH KAMPUS
Part I
Part II
Part III
PART 21
LEDAKAN DANGDUT
PART 22
WHAT THE HELL WORLD THAT I’M LIVING
Part I
Part II
Part III
PART 23
Je t’aime Vs Grand Pain
PART 24
WE DON'T TALK ANYMORE
PART 25
MINGGU TENANG
Part I
Part II
PART 26
BEFORE THE NEW SEASON
Part I
Part II
PART 27
THE NEW SEASON STARTED
Part I
Part II
PART 28
CISARUA PUNYA CERITA
Part I
Part II
Part III
Part IV
Part V
PART 29
KEMBALI KE KEHIDUPAN KAMPUS
PART 30
NEW DOOR TO ANOTHER STEP
PART 31
KALO ITU SIH TEMPATNYA DI ...
PART 32
SEMESTER 3
PART 33
Selalu ada hari esok, esok juga ada hari lagi, esoknya ada lagi
PART 34
MATAHARI SELALU TERBIT
Part I
Part II
Part III
PART 35
SLEEPLESS NIGHT
PART 36
AFTER THE SLEEPLESS NIGHT
PART 37
THE MEN OF THE FATHERS
PART 38
HOW DO YOU UNDERSTAND LOVE
Part I
Part II
Part III
Part IV
Part V
Diubah oleh memedruhimat 10-04-2020 12:42
nomorelies dan 24 lainnya memberi reputasi
25
46.8K
Kutip
173
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
memedruhimat
#150
PART 38
How Do You Understand Love
(V)
How Do You Understand Love
(V)
Makin lama si Dick makin bloon sama si Yeni, suatu hari lagi-lagi kepergok beduaan di ruang Kempo. Ternyata lagi pacaran, gue awalnya mau tegur karena takut nggak enak nanti dilihat UKM tetangga, tapi tu anak kayak udah kaga ada malunya.
Si Dick lagi mewek-mewek minta dipeluk, si Yeni-nya tampangnya udah super BT gitu enggak ada senyum-senyumnya sama sekali.
Ya udah akhirnya dipeluk juga deh, terus nambah lagi permintaannya,
Spoiler for Read More:
"Yank, kamu koq meluknya dingin gitu sih, akunya dibelai-belai donk… yang mesra…" kata si Dick.
Oops, kayanya gue udah jadi laler, kehadiran gue serasa angin lewat aja. Tapi gue juga males liatin orang pacaran, jadi ya gue cabut aja langsung.
Tapi baru aja gue beranjak keluar pintu,
"Sini-nya nih Yank, belainya yang lembut donk…" masih kedengeran suara rengekannya si Dick.
Tiba-tiba ada suara teriakan.
"UDAH DEH, GUE CAPE !!"
Rupanya si Yeni, dia berjalan dengan bergegas meninggalkan ruang Kempo. Sementara si Dick ngejar-ngejar udah kaya adegan di sinetron-sinetron lebay. Pintu ruang UKM dibiarin kebuka gitu aja.
“Yaaannkk… Yaank… Tunggu aku yaank…” teriak si Dick sambil lari-lari terlantung-lantung nenteng sendal karena ga sempat pakai sendalnya.
Hari latihan Kempo akhirnya datang kembali, gue sudah berlatih dengan menggunakan seragam dan berlambang Manji Kempo. Seragamnya merk 'Tokaido' lagi, belinya di Aldiron, musti nembus kerumunan preman dan pengapnya pasar blok M jadul.
Sebenernya gue punya dua seragam, yang satu merk 'Tokaido' dan satunya lagi beli di pasar perumnas merk abal-abal.
Anggota grup Kempo udah bertambah, ada dua anak SMP yang gue lupa namanya, tapi yang paling gue inget adalah, Adi, Mas Pram, sama Ranti.
Si Rico udah nawarin pertandingan, tapi waktu itu belum ada yang siap, apalagi gue enggak punya bayangan seperti apa itu pola pertandingan Kempo, gue kan juga masih takut lecet.
Si Dick banyak bolos latihan setelah dapat Manji, waktu itu dia kelihatan kehilangan semangat latihan, bahkan tanda-tanda mau berhenti Kempo. Yang ada dipikirannya cuma Yeni aja, semua temen-temennya pada ngadu kalau dia udah enggak pernah lagi nyamperin mereka, kuliah juga sering bolos, pernah juga bolos ujian.
Hingga suatu sore gue temukan lagi nih anak lagi duduk manyun di sekret Kempo.
"Dick ngapain loe?"
Mukanya ngeden-ngeden kaya orang udah seminggu enggak boker,
"Gue kesel banget nih sama anak-anak UKM kerohanian, kayanya mereka ngeracunin pikiran si Yeni lagi!"
Dengan tangan terkepal si Dick bangkit terus mendekati gue dengan gaya pendekar-pendekar Tokusatsu.
"Kita harus kasi PELAJARAN lagi sama mereka!"
"Dick!!! Kemaren elo itu ngasi 'pelajaran' sama PINTU!!” seru gue sambil ketawa ngakak, inget ketika si Dick ngerjain pintu ruang Sekret kerohanian pake lem super glue, abis itu dia malah panik sendiri takut ketahuan.
( Episode: After The Sleepless Night)
“Sekarang mo apa lagi?? Kaga deh, lo dah liat kan kemaren efeknya gimana!!" kata gue.
"Gue pengen BAKAR itu ruangan kalo gitu!!!" serunya.
"Ya udah, coba aja sana, gue kaga ikutan dah."
Tiba-tiba dia kembali terduduk,
"Tau deh ni Rik, gue enggak ngerti sama diri gue sendiri, gimana bagusnya donk?"
"Emang lo ada apa sih sama si Yeni?"
"Kayanya dia belom siap sama gue, padahal gue udah berusaha jadi yang terbaik buat dia."
“Belom siap gimana?” tanya gue.
“Ya gue ga tau kenapa, tapi koq dia sepertinya nggak sepenuh hati jadian sama gue.”
“Ah, lu aja kali minta apa-apa kecepetan, masa baru jadian belom ada sebulan aja lu udah minta macem-macem.”
“Ya si Kadir belom jadian aja udah dapet macem-macem!!” balas si Dick sambil matanya ber-api-api.
“Ya ga tau ya Dick, rejekinya orang kan beda-beda… Jadi kesimpulannya lu cemburu sama Kadir… atau lu terlalu berharap banyak sama si Yeni ??”
(Btw, gue aja sampe sekarang belom-belom dapat cewek lagi)
Dick menatap gue dengan mata ber-api-api kayak tokoh-tokoh anime yang terbakar dendam dan api kecemburuan.
“GUE… GUE… AAARRRGGHHHH… HRRRWUAAAA…”
Tiba-tiba Dick menirukan gaya pendekar Anime yang lagi menatap langit sambil meneriakkan angkara murkanya.
Tiba-tiba pula dalam sekejap dia lari meninggalkan gue sambil teriak-teriak sendiri.
Sebenernya sih gue kasihan juga lihat ni anak, tapi gue enggak ngerti harus gimana, biar gimana juga ini kan masalah pribadi dia. Jadi ya gue cuma bisa jadi sebatas pendengar.
Setelah itu gue lama enggak ketemu Dick, temen-temennya juga pada enggak tau, katanya dia banyak bolos kuliah. Kalau dihitung-hitung ada sekitar dua minggu gue enggak ketemu, karena dia udah 4 kali pertemuan bolos latihan Kempo. Saat itu gue dan kawan-kawan Kempo udah latihan serius untuk ambil tingkat Yon-kyuu (4-kyu) sabuk hijau dan persiapan ikut pertandingan.
Ngomong-ngomong, teman-teman Kempo ini menyenangkan juga, meskipun cuma ketemu 2 kali dalam seminggu, tapi gue merasa lebih cocok bergaul sama orang-orang yang jauh lebih tua dari gue. Entah kenapa gue lebih nyambung dalam hal obrolan atau apapun dengan orang-orang yang lebih tua ketimbang yang seumuran dengan gue.
Mungkin di satu sisi, positifnya dari latihan bela diri kalau ditekuni serius akan membentuk kita menjadi pribadi yang positif di masyarakat.
Kawan gue di tempat latihan enggak yang kelihatan suka cari sensasi, mereka orang-orang sederhana, malah menurut gue meskipun bukan mahasiswa seperti Adi dan Mas Pram, tapi mereka lebih dewasa daripada anak-anak mahasiswa yang gue kenal di fakultas gue.
Oops, kayanya gue udah jadi laler, kehadiran gue serasa angin lewat aja. Tapi gue juga males liatin orang pacaran, jadi ya gue cabut aja langsung.
Tapi baru aja gue beranjak keluar pintu,
"Sini-nya nih Yank, belainya yang lembut donk…" masih kedengeran suara rengekannya si Dick.
Tiba-tiba ada suara teriakan.
"UDAH DEH, GUE CAPE !!"
Rupanya si Yeni, dia berjalan dengan bergegas meninggalkan ruang Kempo. Sementara si Dick ngejar-ngejar udah kaya adegan di sinetron-sinetron lebay. Pintu ruang UKM dibiarin kebuka gitu aja.
“Yaaannkk… Yaank… Tunggu aku yaank…” teriak si Dick sambil lari-lari terlantung-lantung nenteng sendal karena ga sempat pakai sendalnya.
Quote:
***
Hari latihan Kempo akhirnya datang kembali, gue sudah berlatih dengan menggunakan seragam dan berlambang Manji Kempo. Seragamnya merk 'Tokaido' lagi, belinya di Aldiron, musti nembus kerumunan preman dan pengapnya pasar blok M jadul.
Sebenernya gue punya dua seragam, yang satu merk 'Tokaido' dan satunya lagi beli di pasar perumnas merk abal-abal.
Anggota grup Kempo udah bertambah, ada dua anak SMP yang gue lupa namanya, tapi yang paling gue inget adalah, Adi, Mas Pram, sama Ranti.
Si Rico udah nawarin pertandingan, tapi waktu itu belum ada yang siap, apalagi gue enggak punya bayangan seperti apa itu pola pertandingan Kempo, gue kan juga masih takut lecet.
Si Dick banyak bolos latihan setelah dapat Manji, waktu itu dia kelihatan kehilangan semangat latihan, bahkan tanda-tanda mau berhenti Kempo. Yang ada dipikirannya cuma Yeni aja, semua temen-temennya pada ngadu kalau dia udah enggak pernah lagi nyamperin mereka, kuliah juga sering bolos, pernah juga bolos ujian.
***
Hingga suatu sore gue temukan lagi nih anak lagi duduk manyun di sekret Kempo.
"Dick ngapain loe?"
Mukanya ngeden-ngeden kaya orang udah seminggu enggak boker,
"Gue kesel banget nih sama anak-anak UKM kerohanian, kayanya mereka ngeracunin pikiran si Yeni lagi!"
Dengan tangan terkepal si Dick bangkit terus mendekati gue dengan gaya pendekar-pendekar Tokusatsu.
"Kita harus kasi PELAJARAN lagi sama mereka!"
"Dick!!! Kemaren elo itu ngasi 'pelajaran' sama PINTU!!” seru gue sambil ketawa ngakak, inget ketika si Dick ngerjain pintu ruang Sekret kerohanian pake lem super glue, abis itu dia malah panik sendiri takut ketahuan.
( Episode: After The Sleepless Night)
“Sekarang mo apa lagi?? Kaga deh, lo dah liat kan kemaren efeknya gimana!!" kata gue.
"Gue pengen BAKAR itu ruangan kalo gitu!!!" serunya.
"Ya udah, coba aja sana, gue kaga ikutan dah."
Tiba-tiba dia kembali terduduk,
"Tau deh ni Rik, gue enggak ngerti sama diri gue sendiri, gimana bagusnya donk?"
"Emang lo ada apa sih sama si Yeni?"
"Kayanya dia belom siap sama gue, padahal gue udah berusaha jadi yang terbaik buat dia."
“Belom siap gimana?” tanya gue.
“Ya gue ga tau kenapa, tapi koq dia sepertinya nggak sepenuh hati jadian sama gue.”
“Ah, lu aja kali minta apa-apa kecepetan, masa baru jadian belom ada sebulan aja lu udah minta macem-macem.”
“Ya si Kadir belom jadian aja udah dapet macem-macem!!” balas si Dick sambil matanya ber-api-api.
“Ya ga tau ya Dick, rejekinya orang kan beda-beda… Jadi kesimpulannya lu cemburu sama Kadir… atau lu terlalu berharap banyak sama si Yeni ??”
(Btw, gue aja sampe sekarang belom-belom dapat cewek lagi)
Dick menatap gue dengan mata ber-api-api kayak tokoh-tokoh anime yang terbakar dendam dan api kecemburuan.
“GUE… GUE… AAARRRGGHHHH… HRRRWUAAAA…”
Tiba-tiba Dick menirukan gaya pendekar Anime yang lagi menatap langit sambil meneriakkan angkara murkanya.
Quote:
Tiba-tiba pula dalam sekejap dia lari meninggalkan gue sambil teriak-teriak sendiri.
Sebenernya sih gue kasihan juga lihat ni anak, tapi gue enggak ngerti harus gimana, biar gimana juga ini kan masalah pribadi dia. Jadi ya gue cuma bisa jadi sebatas pendengar.
***
Setelah itu gue lama enggak ketemu Dick, temen-temennya juga pada enggak tau, katanya dia banyak bolos kuliah. Kalau dihitung-hitung ada sekitar dua minggu gue enggak ketemu, karena dia udah 4 kali pertemuan bolos latihan Kempo. Saat itu gue dan kawan-kawan Kempo udah latihan serius untuk ambil tingkat Yon-kyuu (4-kyu) sabuk hijau dan persiapan ikut pertandingan.
Ngomong-ngomong, teman-teman Kempo ini menyenangkan juga, meskipun cuma ketemu 2 kali dalam seminggu, tapi gue merasa lebih cocok bergaul sama orang-orang yang jauh lebih tua dari gue. Entah kenapa gue lebih nyambung dalam hal obrolan atau apapun dengan orang-orang yang lebih tua ketimbang yang seumuran dengan gue.
Mungkin di satu sisi, positifnya dari latihan bela diri kalau ditekuni serius akan membentuk kita menjadi pribadi yang positif di masyarakat.
Kawan gue di tempat latihan enggak yang kelihatan suka cari sensasi, mereka orang-orang sederhana, malah menurut gue meskipun bukan mahasiswa seperti Adi dan Mas Pram, tapi mereka lebih dewasa daripada anak-anak mahasiswa yang gue kenal di fakultas gue.
Note:
Image are subject to copyright and belong to its respective owner.
pulaukapok dan delet3 memberi reputasi
2
Kutip
Balas