- Beranda
- Stories from the Heart
Ikatan Polar
...
TS
akmal162
Ikatan Polar
Anggap saja cerita fiksi, selamat menikmati.






Spoiler for PENTING!!! :
Spoiler for Prolog:
Prolog
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Spoiler for Index:
Index:
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
Diubah oleh akmal162 22-07-2020 04:29
kkaze22 dan 70 lainnya memberi reputasi
67
33.1K
Kutip
452
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#68
Spoiler for Part 30:
Part 30
Setelah bermain dan menikmati matahari terbenam bersama, kami membuat api unggun untuk acara bakar-bakar dan berkumpul bersama yang baru selesai sekitar 1 jam lalu.
Karena kegiatan hari ini cukup melelahkan, teman-temanku yang lain memilih untuk langsung tidur untuk mengistirahatkan diri mereka.
Tapi entah kenapa malam ini aku tidak merasakan kantuk sama sekali, sehingga sekarang aku memilih untuk duduk didekat api unggun sambil menikmati rokok.
Isi kepalaku sekarang dipenuhi dengan perbincanganku dan beby dibibir pantai tadi sore yang sebenarnya belum usai.
Apa maksudnya berbicara kepadaku bahwa aku terlalu mudah menyerah?.
Aku hanya mencoba untuk tahu diri, mana ku tahu bahwa dia masih mencintai sakti atau tidak, harusnya dia yang memeberikanku kejelasan agar aku tahu tindakan apa yang harus aku lakukan selanjutnya.
Kenapa aku harus menyampaikan rasa cemburu, suka, sayang?.
Apakah tindakanku minggu lalu pada saat kami sedang duduk berdua di bianglala itu kurang?.
Aku rasa itu sudah sangat cukup mewakili semuanya.
Dasaar aneeehhh!!!!
Fyuuuuhhhh...
Aku menghembuskan asap rokok keudara dengan kasar seraya mengarahkan pandangan keatas.
Puuk......
Kegiatan melamunku kali ini terganggu oleh seseorang yang tiba-tiba menepuk pundakku.
"Belum tidur nat"
Kepalaku menengok kebelakang untuk mengetahui siapa yang melakukannya.
Aku: "eeh, mbak, ngagetin aja, dikirain setan tadi"
Viny: "idiih, cantik-cantik gini dibilang setan"
Viny berkata seperti itu seraya mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Akupun langsung mematikan rokokku yang masih menyala.
Aku: "percuma cantik tapi gak ada yang punya mbak"
Gas teroooooossss.....
Viny: "yeee, gini-gini banyak yang deketin tauuu"
Aku: "mana ku tau mbak, yang nyantol aja nggak ada"
Viny: "isshh, harus pilih-pilih lah"
Aku: "gak usah sok-sokan mbak, ntar jadi perawan tua"
Duukkk..
Viny: "amit-amit"
Aku: "yeee, gak usah make pukul-pukul juga mbak"
Viny: "abis mulutmu gak ada filternya nat"
Aku: "emang rokok pake filter?"
Viny: "HA HA lucuu!!!"
Aku: "hehe"
Aku hanya membalas kalimat terakhir viny dengan sebuah kekehan kecil.
Viny: "kenapa belum tidur?"
Aku: "belum ngantuk"
Viny: "gak capek? "
Aku: "lah, mbak sendiri ngapain masih bangun sampe sekarang? "
Viny: "belum ngantuk"
Aku: "lah, gak capek?"
Duukkk...
Viny: "ditanya malah balik nanya"
Aku: "isshh, kasar banget sih jadi cewek, tu tangan gak bisa diem apa"
Viny: "enggak!!!"
Keadaan menjadi hening setelah kata terakhir yang keluar dari mulut viny.
Viny: "setelah aku lebih kenal sama kamu, ternyata kamu nyebelin juga orangnya nat"
Aku: "lah, baru tau??"
Viny: "huuuu, dulu aja pas awal-awal jaim banget"
Wkwkwk, kalau kuingat-ingat bagaimana aku dulu pada saat awal-awal beby dan viny mulai beraktifitas di labku, apa yang dikatakan viny ada benarnya juga.
Aku: "yaialah, basa basi dulu dong"
Viny: "huuhh, cowok emang kebanyakan basa basinya"
Aku: "waduh waduh, pengalaman nih kayaknya"
Viny: "huuuuu, sok tau kamu nat"
Aku: "abis, ngomongnya kayak gitu"
Keadaan kembali menjadi hening ketika viny tidak membalas kalimat terakhirku.
Aku: "kalo mau curcol langsung aja mbak, gakusah basa basi gitu, ngatain cowok basa basi, eh, dia juga basa basi"
Sontak wajah viny memerah mendengar kalimat terakhir dariku.
Wkwkwk, sebenarnya aku sudah lumayan paham bagaimana orang yang ingin menyelipkan curhatan hatinya ditengah-tengah pembicaraannya dengan orang lain, sebenarnya jika kuperhatikan, cara ini tidak hanya dipakai oleh wanita, laki-lakipun kadang-kadang melakukan cara ini
Viny: "isssshhhh, sok tau kamu nat"
Aku: "udah apal mbak aku"
Viny: "sok berpengalaman kamu nat, punya cewek aja enggak"
Aku: "yeeee, gini-gini dulu pas SMA aku jadi rebutan cewek mbak"
Viny: "preeettt!!!!, gak percaya"
Aku: "hehehe"
Aku kembali terkekeh mendengar viny berkata seperti itu.
Aku: "emang mbak lagi gak ada deket sama cowok sama sekali sekarang?"
Viny: "kok jadi kepo sih"
Aku: "mbak, ini aku nanya supaya mbak gak perlu capek-capek basa basi lagi"
Viny mendorong tubuhku kesamping.
Viny: "iihhhh, nyebelin kamu nat"
Aku: "iya apa enggak?"
Viny: "iya iya, aku ceritaaaa"
Aku: "nah, gitu kan eenak
Aku masih menunggu cerita yang akan keluar dari mulut viny.
" Kalau untuk sekarang belum ada sih nat"
"tapi dulu aku sempet pacaran 3 tahun sama kakaknya beby"
"Mulai aku awal jadi maba, sampai aku baru masuk semester 6, kita putus waktu dia udah dinas 1 tahun di madiun"
Aku cukup dibuat terkejut ketika mendengar pengakuan dari viny.
Aku: "kok bisa putus?"
Viny: "mmmm, gimana ya, selama 3 tahun pacaran aku merasa gak dapet feelnya aja"
Aku: "lah, awalnya bisa pacaran kenapa?"
Viny: "dulu kakaknya beby kalau pesiar sering kerumah kita"
Aku: "terus"
Viny: "karena kita sering ketemu dirumah, dia mulai deketin aku"
Aku: "terus? "
Viny: "sampai akhirnya suatu hari dia nembak aku, ngajak aku pacaran"
Aku: "mbak terima? "
Viny: "iya"
Aku: "kenapa? "
Viny: "soalnya dulu pas awal-awal dijogja aku mikirnya keren aja gitu kalo jadi pacarnya taruna"
Aku: "lah, aneh-aneh aja, terus?"
Viny: "tapi ya gitu, waktu aku jalanin hubungan sama dia kerasa hambar aja gitu"
Aku: "maksudnya?"
Viny: "yaaaa... kamu pernah ngerasain gak sih?, hubungan yang dipaksain, asal jalan aja, kita gak bisa lepas kalo ngobrol, kebanyakan basa basinya"
Mendengar jawaban viny, aku jadi teringat kisah-kisah cintaku pada saat masih duduk dibangku sekolah dulu.
Aku: "ahhh!!!, aku ngerti kok mbak, dulu aku pas SMA juga gitu"
Viny: "maksudnya?"
Aku: "yagitu, dulu asal ada yang good looking dan mau sama aku, aku gak mikir 2 kali buat jadiin dia pacar"
Viny: "naaahh!!!, itu maksudku nat"
Aku: "tapi kenapa bisa sampai 3 tahun mbak? "
Viny: "hehe, ya karena aku mau coba ngejalanin dulu, papaku juga udah seneng banget sama dia, calon jendrak katanya, plus aku juga gak enak sama beby, hehe"
Aku: "mbak jahaat ih, bertahan selama 3 tahun cuma karena gakenak sama mbak beby, siapa tau 3 tahun itu berarti banget buat dia"
Duukk....
Viny: "yeee, dengerin dulu ceritanya sampe selesaiii, baru ngejudge"
Aku: "hehehe, ampun-ampun"
Akupun kembali menunggu viny untuk melanjutkan ceritanya.
Viny: "tapi untungnya aku sama dia ngerasain hal yang sama nat"
Aku: "hal yang sama gimana?"
Viny: "iyaaa, jadi dia juga merasa hubungan yang kita jalani hambar"
Aku: "terus? "
Viny: "dia yang awalnya buka obrolan tentang masalah ini, jadi aku juga berani speak up kedia"
Aku: "terus?"
Viny: "dan akhirnya kita pisah baik-baik"
Aku: "ooooohhhhh"
Aku hanya ber oh ria untuk menanggapi cerita dari viny.
Viny: "btw, emang kamu pernah pacaran paling lama berapa bulan nat"
Aku: "mmmm, dulu ada 3 sih, yang pertama 3 bulan, yang kedua 1 bulan, yang ketiga 2 bulan"
Viny: "hmmm, wajar sih anak SMA"
Aku: "makanya itu mbak, kalo udah umur kayak sekarang ini gakbisa lagi sembarangan nyatain cinta"
Viny: "hmmmm, roman-romannya ada yang mau curcol juga nih"
Aku: "hehe"
Wkwkwk, ternyata aku terbawa suasana, sehingga aku jadi ingin menceritakan keresahanku sekarang kepada viny, dan viny menyadarinya.
Viny: "masalah beby ya?"
Aku: "mmmmm, kayaknya iya"
Viny langsung mencondongkan tubuhnya kearahku, menandakan bahwa dia sangat antusias untuk mendengarkan ceritaku.
Viny: "gimana gimana?"
Aku: "yaa sebenarnya aku awalnya sempet bingung mbak, perasaan yang kurasain sekarang ini udah sampai tahap mana"
Viny: "ooohhh, aku paham maksud kamu nat"
Aku: "yagitu lah mbak, aku takut aja, perasaan yang sekarang ini cuma sesaat, sama kayak waktu aku SMA dulu"
Viny: "tapi sekarang udah ngerti? "
Aku: "yaa sampai saat ini sih aku udah tahu bahwa perasaan yang aku punya sekarang lebih dari sekedar suka, tapi aku belum tau itu udah sebuah perasaan cinta atau belum, dedinisi cinta aja aku belum ngerti"
Viny: "eleuh, bahasanya, terus terus?"
Aku: "tapi setelah aku tau perasaan ini lebih dari suka, ada hal lain yang ngehambat aku"
Kami sempat diam sejenak setelah kalimat terakhir keluar dari mulutku.
Viny: "sakti?"
Aku: "iya"
Kami kembali terdiam.
Aku: "kayaknya aku harus sadar diri mbak"
Viny: "kenapa?"
Aku: "aku ini orang baru dihidup beby"
Viny: "masalahnya dimana?"
Aku: "ya aku harus sadar diri, gak akan semudah itu menggantikan posisi sakti yang udah lama banget ada dihati beby"
Viny: "wkwkwkwkwk"
Aku: "kok malah ketawa?"
Viny: "sok puitis kamu"
Aku: "issh, malah diketawain"
Viny: "hehe, sorry sorry nat, mmm, jadi gini sih kalo menurutku.. "
Viny terlihat berpikir ketika akan melanjutkan kalimatnya.
Viny: "menurutku gini nat, kamu harus cari tau dulu, perasaan beby ke sakti itu sebenarnya kayakapa, kamu belum tau kan?"
Aku: "yaaaa... belum sih mbak, tapi kalau udah hampir 7 tahun pacaran...."
Viny: "emang kamu tau detail cerita hubungan mereka selama 7 tahun gimana?, kamu cuma liat sekilas kan?"
Aku: "iya siihh"
Viny: "nah, makanya, jangan langsung minder kayak gitu"
Aku: "mbak tau nggak?"
Viny: "tau apa?"
Aku: "jawaban pertanyaan mbak yang tadi"
Viny: "mmmmm, cari tau sendiri lah, enak banget kalo aku kasih tau"
Aku: "isssh, kentang"
Viny: "biariin, wleeee
"
Huuuhh, apa susahnya sih langsung ngasih tau.
Aku: "terus, kalo aku mau nunjukin perasaan yang aku punya sekarang, emang harus banget ya mbak pake kata-kata?"
Viny: "mmmmm, tergantung nat"
Aku: "tergantunga?"
Viny: "iya"
Aku: "tergantung apaan sih mbak?"
Viny: "kamu pernah denger bahasa cinta gak nat?"
Aku: "bahasa cinta?"
Viny hanya menjawab pertanyaanku dengan sebuah anggukan kecil.
Aku: "waduh mbak, bahasa inggris aja aku mumet, apalagi bahasa gituan"
Viny: "makanya dengerin, biar aku jelasin"
Aku: "iya iya"
Akupun nengarahkan badanku kearah viny untuk mendengar penjelasannya.
"Bahasa cinta itu gimana cara kita menyampaikan perasaan cinta itu keorang lain dan menerima perasaan cinta dari orang lain.
"Ada orang yang lebih senang menyampaikan dan menerima perasaan cinta dengan tindakan atau sentuhan, kayak peluk, cium, megang tangan"
"Ada juga orang yang menyampaikan perasaannya dengan kata-kata nat, kayak kata-kata gombal, puji-pujian"
"Dan menurutku penyampaian perasaan cinta, baik itu dari sentuhan ataupun kata-kata, dibagi 2 lagi"
"Analogi gampangnya gini, ada orang yang saling menghina satu sama lain, tapi hinaan itu merupakan cara dia menyampaikan perasaan sayang atau cinta ke orang lain, contohnya kamu sama temen-temen kamu"
"Yang sentuhan juga gitu, mukul, noyor kepala, bukan berarti selalu melambangkan perasaan kesal sama kebencian, justru malah bisa jadi sebaliknya"
"Sebenarnya masih banyak banget nat kalo mau dibreakdown lagi, tapi aku coba bikin kesepahaman secara garis besar aja kayak tadi"
"Nah, sekarang tinggal gimana kamunya aja nat, kamu harus bisa ngerti bahasa cintanya beby itu gimana, dan kamu harus bikin dia ngerti bahasa cintamu itu kayak gimana, supaya kalian bisa saling menyampaikan dan menerima perasaan yang kalian punya satu sama lain"
Aku hanya mangut-mangut mendengar penjelasan panjang tentang bahasa cinta yang disampaikan oleh viny.
Viny: "paham gak sih kamu??"
Aku: "ya paham sih mbak, mungkin sekarang, cara aku menyampaikan perasaanku ke beby gak sesuai sama bahasa cinta yang beby ngerti, dan aku harus nyari tau, sama nyoba nyepahamin beby tentang bahasa cintaku"
Viny: "nah, tu ngerti"
Hmmmm, kalau dipikir viny memang benar-benar orang yang pas untuk dijadikan tempat curhat.
Dengan pengetahuannya yang luas, dia bisa menanggapi dan menjawab permasalahanku dengan solusi-solusi yang lumayan konkret tanpa terkesan menggurui sama sekali.
Viny: "sama satu lagi nat, aku sempet denger tadi kamu bingung sama definisi cinta"
Aku: "nah, kalo itu gimana mbak?"
Viny: "kalau itu aku gak bisa jawab nat"
Aku: "kenapa?"
Viny: "menurutku yang bisa mendefiniskan apa itu cinta cuma yang merasakannya nat, aku gak tau persis gimana perasaan kamu ke beby"
Aku: "jadi.... aku sendiri yang harus memberi definisinya mbak?"
Viny: "mmmm, kurang lebih gitu sih, tapi menurut aku perasaan cinta tapa definisi pun gak salah, soalnya menurutku definisi cinta itu gak terlalu penting"
Aku: "kenapa mbak?"
Viny: "kalo 2 orang sudah nyaman saling bersama, apa pentingnya nat sebuah definisi"
Aku: "tetep penting lah mbak, menurutku kita gak bisa menjalin cinta dengan seseorang tapi gak tau definisinya, berarti setiap kata cinta yang keluar dari mulut kita ke seseorang itu bulshit"
Viny terlihat berpikir sebelum menanggapi kalimat terakhirku.
"Kalau kamu nganggep penting gak masalah sih nat, kata-katamu tadi juga ada benernya, jadi silahkan kamu cari dan definiskan sendiri nat"
"Tapi jangan kelamaan, keburu diembat sakti lagi ntar"
Wkwkwkwkwkwkwk
Kami berdua tertawa bersama setelah kaliamat terakhir yang keluar dari mulut viny.
Aku: "btw, aku jadi jijik sendiri mbak bahas bahasan kayak gini, cinta, perasaan, wkwkwkwk"
Viny: "wkwkwk, tapi gakada salahnya kok nat, kan kita bisa saling sharing, aku malah jadi kepikiran katamu tadi, harusnya aku nyari tau juga apa itu definisi cinta"
Aku: "issh, malah dibahas lagi, cari cowok dulu dong berarti buat nyari definisinya"
Viny: "mmmmm, udah ada kok"
Aku: "idiihh, siapa nih, kasih tau lah"
Viny: "rahasia lah!!"
Aku: "huuu, gak asyik main rahasia-rahasiaan"
Viny: "biarin, wleeee
"
Viny merogoh kantong celananya untuk mengambil handohonenya.
Viny: "udah jam 1 nih nat, tidur yuk"
Aku: "mbak ngajak aku tidur? "
Braaakk....
Viny memukuk kepalaku dengan handphonenya.
Viny: "mesuuuum"
Aku: "aduuuhh, apaan sih"
Viny: "dasar cowok"
Aku: "ya habis, kan tadi mbak (bilang tidur yuk) "
Viny: "ya tapi maksudku gak ngajak kamu tidur bareng juga natha"
Aku: "ooohh, kirain"
Viny: "aku harus lapor ke beby kelakuanmu malem ini"
Aku: "eh, jangan mbak, kan becanda"
Viny: "hihihi, bodo amat"
Aku: "mbaaak, pleasee"
Viny: "enggak, laporin pokoknya"
Aku: "mbak... ayolah"
Viny mulai beranjak dari duduknya untuk berjalan menuju tenda.
Viny: "bodo amat, wleeee
"
Viny merespon kata terakhirku dengan menjulurkan lidahya seraya berlari masuk menuju tenda.
.
.
.
Setelah bermain dan menikmati matahari terbenam bersama, kami membuat api unggun untuk acara bakar-bakar dan berkumpul bersama yang baru selesai sekitar 1 jam lalu.
Karena kegiatan hari ini cukup melelahkan, teman-temanku yang lain memilih untuk langsung tidur untuk mengistirahatkan diri mereka.
Tapi entah kenapa malam ini aku tidak merasakan kantuk sama sekali, sehingga sekarang aku memilih untuk duduk didekat api unggun sambil menikmati rokok.
Isi kepalaku sekarang dipenuhi dengan perbincanganku dan beby dibibir pantai tadi sore yang sebenarnya belum usai.
Apa maksudnya berbicara kepadaku bahwa aku terlalu mudah menyerah?.
Aku hanya mencoba untuk tahu diri, mana ku tahu bahwa dia masih mencintai sakti atau tidak, harusnya dia yang memeberikanku kejelasan agar aku tahu tindakan apa yang harus aku lakukan selanjutnya.
Kenapa aku harus menyampaikan rasa cemburu, suka, sayang?.
Apakah tindakanku minggu lalu pada saat kami sedang duduk berdua di bianglala itu kurang?.
Aku rasa itu sudah sangat cukup mewakili semuanya.
Dasaar aneeehhh!!!!
Fyuuuuhhhh...
Aku menghembuskan asap rokok keudara dengan kasar seraya mengarahkan pandangan keatas.
Puuk......
Kegiatan melamunku kali ini terganggu oleh seseorang yang tiba-tiba menepuk pundakku.
"Belum tidur nat"
Kepalaku menengok kebelakang untuk mengetahui siapa yang melakukannya.
Aku: "eeh, mbak, ngagetin aja, dikirain setan tadi"
Viny: "idiih, cantik-cantik gini dibilang setan"
Viny berkata seperti itu seraya mengambil tempat untuk duduk disampingku.
Akupun langsung mematikan rokokku yang masih menyala.
Aku: "percuma cantik tapi gak ada yang punya mbak"
Gas teroooooossss.....
Viny: "yeee, gini-gini banyak yang deketin tauuu"
Aku: "mana ku tau mbak, yang nyantol aja nggak ada"
Viny: "isshh, harus pilih-pilih lah"
Aku: "gak usah sok-sokan mbak, ntar jadi perawan tua"
Duukkk..
Viny: "amit-amit"
Aku: "yeee, gak usah make pukul-pukul juga mbak"
Viny: "abis mulutmu gak ada filternya nat"
Aku: "emang rokok pake filter?"
Viny: "HA HA lucuu!!!"
Aku: "hehe"
Aku hanya membalas kalimat terakhir viny dengan sebuah kekehan kecil.
Viny: "kenapa belum tidur?"
Aku: "belum ngantuk"
Viny: "gak capek? "
Aku: "lah, mbak sendiri ngapain masih bangun sampe sekarang? "
Viny: "belum ngantuk"
Aku: "lah, gak capek?"
Duukkk...
Viny: "ditanya malah balik nanya"
Aku: "isshh, kasar banget sih jadi cewek, tu tangan gak bisa diem apa"
Viny: "enggak!!!"
Keadaan menjadi hening setelah kata terakhir yang keluar dari mulut viny.
Viny: "setelah aku lebih kenal sama kamu, ternyata kamu nyebelin juga orangnya nat"
Aku: "lah, baru tau??"
Viny: "huuuu, dulu aja pas awal-awal jaim banget"
Wkwkwk, kalau kuingat-ingat bagaimana aku dulu pada saat awal-awal beby dan viny mulai beraktifitas di labku, apa yang dikatakan viny ada benarnya juga.
Aku: "yaialah, basa basi dulu dong"
Viny: "huuhh, cowok emang kebanyakan basa basinya"
Aku: "waduh waduh, pengalaman nih kayaknya"
Viny: "huuuuu, sok tau kamu nat"
Aku: "abis, ngomongnya kayak gitu"
Keadaan kembali menjadi hening ketika viny tidak membalas kalimat terakhirku.
Aku: "kalo mau curcol langsung aja mbak, gakusah basa basi gitu, ngatain cowok basa basi, eh, dia juga basa basi"
Sontak wajah viny memerah mendengar kalimat terakhir dariku.
Wkwkwk, sebenarnya aku sudah lumayan paham bagaimana orang yang ingin menyelipkan curhatan hatinya ditengah-tengah pembicaraannya dengan orang lain, sebenarnya jika kuperhatikan, cara ini tidak hanya dipakai oleh wanita, laki-lakipun kadang-kadang melakukan cara ini
Viny: "isssshhhh, sok tau kamu nat"
Aku: "udah apal mbak aku"
Viny: "sok berpengalaman kamu nat, punya cewek aja enggak"
Aku: "yeeee, gini-gini dulu pas SMA aku jadi rebutan cewek mbak"
Viny: "preeettt!!!!, gak percaya"
Aku: "hehehe"
Aku kembali terkekeh mendengar viny berkata seperti itu.
Aku: "emang mbak lagi gak ada deket sama cowok sama sekali sekarang?"
Viny: "kok jadi kepo sih"
Aku: "mbak, ini aku nanya supaya mbak gak perlu capek-capek basa basi lagi"
Viny mendorong tubuhku kesamping.
Viny: "iihhhh, nyebelin kamu nat"
Aku: "iya apa enggak?"
Viny: "iya iya, aku ceritaaaa"
Aku: "nah, gitu kan eenak
Aku masih menunggu cerita yang akan keluar dari mulut viny.
" Kalau untuk sekarang belum ada sih nat"
"tapi dulu aku sempet pacaran 3 tahun sama kakaknya beby"
"Mulai aku awal jadi maba, sampai aku baru masuk semester 6, kita putus waktu dia udah dinas 1 tahun di madiun"
Aku cukup dibuat terkejut ketika mendengar pengakuan dari viny.
Aku: "kok bisa putus?"
Viny: "mmmm, gimana ya, selama 3 tahun pacaran aku merasa gak dapet feelnya aja"
Aku: "lah, awalnya bisa pacaran kenapa?"
Viny: "dulu kakaknya beby kalau pesiar sering kerumah kita"
Aku: "terus"
Viny: "karena kita sering ketemu dirumah, dia mulai deketin aku"
Aku: "terus? "
Viny: "sampai akhirnya suatu hari dia nembak aku, ngajak aku pacaran"
Aku: "mbak terima? "
Viny: "iya"
Aku: "kenapa? "
Viny: "soalnya dulu pas awal-awal dijogja aku mikirnya keren aja gitu kalo jadi pacarnya taruna"
Aku: "lah, aneh-aneh aja, terus?"
Viny: "tapi ya gitu, waktu aku jalanin hubungan sama dia kerasa hambar aja gitu"
Aku: "maksudnya?"
Viny: "yaaaa... kamu pernah ngerasain gak sih?, hubungan yang dipaksain, asal jalan aja, kita gak bisa lepas kalo ngobrol, kebanyakan basa basinya"
Mendengar jawaban viny, aku jadi teringat kisah-kisah cintaku pada saat masih duduk dibangku sekolah dulu.
Aku: "ahhh!!!, aku ngerti kok mbak, dulu aku pas SMA juga gitu"
Viny: "maksudnya?"
Aku: "yagitu, dulu asal ada yang good looking dan mau sama aku, aku gak mikir 2 kali buat jadiin dia pacar"
Viny: "naaahh!!!, itu maksudku nat"
Aku: "tapi kenapa bisa sampai 3 tahun mbak? "
Viny: "hehe, ya karena aku mau coba ngejalanin dulu, papaku juga udah seneng banget sama dia, calon jendrak katanya, plus aku juga gak enak sama beby, hehe"
Aku: "mbak jahaat ih, bertahan selama 3 tahun cuma karena gakenak sama mbak beby, siapa tau 3 tahun itu berarti banget buat dia"
Duukk....
Viny: "yeee, dengerin dulu ceritanya sampe selesaiii, baru ngejudge"
Aku: "hehehe, ampun-ampun"
Akupun kembali menunggu viny untuk melanjutkan ceritanya.
Viny: "tapi untungnya aku sama dia ngerasain hal yang sama nat"
Aku: "hal yang sama gimana?"
Viny: "iyaaa, jadi dia juga merasa hubungan yang kita jalani hambar"
Aku: "terus? "
Viny: "dia yang awalnya buka obrolan tentang masalah ini, jadi aku juga berani speak up kedia"
Aku: "terus?"
Viny: "dan akhirnya kita pisah baik-baik"
Aku: "ooooohhhhh"
Aku hanya ber oh ria untuk menanggapi cerita dari viny.
Viny: "btw, emang kamu pernah pacaran paling lama berapa bulan nat"
Aku: "mmmm, dulu ada 3 sih, yang pertama 3 bulan, yang kedua 1 bulan, yang ketiga 2 bulan"
Viny: "hmmm, wajar sih anak SMA"
Aku: "makanya itu mbak, kalo udah umur kayak sekarang ini gakbisa lagi sembarangan nyatain cinta"
Viny: "hmmmm, roman-romannya ada yang mau curcol juga nih"
Aku: "hehe"
Wkwkwk, ternyata aku terbawa suasana, sehingga aku jadi ingin menceritakan keresahanku sekarang kepada viny, dan viny menyadarinya.
Viny: "masalah beby ya?"
Aku: "mmmmm, kayaknya iya"
Viny langsung mencondongkan tubuhnya kearahku, menandakan bahwa dia sangat antusias untuk mendengarkan ceritaku.
Viny: "gimana gimana?"
Aku: "yaa sebenarnya aku awalnya sempet bingung mbak, perasaan yang kurasain sekarang ini udah sampai tahap mana"
Viny: "ooohhh, aku paham maksud kamu nat"
Aku: "yagitu lah mbak, aku takut aja, perasaan yang sekarang ini cuma sesaat, sama kayak waktu aku SMA dulu"
Viny: "tapi sekarang udah ngerti? "
Aku: "yaa sampai saat ini sih aku udah tahu bahwa perasaan yang aku punya sekarang lebih dari sekedar suka, tapi aku belum tau itu udah sebuah perasaan cinta atau belum, dedinisi cinta aja aku belum ngerti"
Viny: "eleuh, bahasanya, terus terus?"
Aku: "tapi setelah aku tau perasaan ini lebih dari suka, ada hal lain yang ngehambat aku"
Kami sempat diam sejenak setelah kalimat terakhir keluar dari mulutku.
Viny: "sakti?"
Aku: "iya"
Kami kembali terdiam.
Aku: "kayaknya aku harus sadar diri mbak"
Viny: "kenapa?"
Aku: "aku ini orang baru dihidup beby"
Viny: "masalahnya dimana?"
Aku: "ya aku harus sadar diri, gak akan semudah itu menggantikan posisi sakti yang udah lama banget ada dihati beby"
Viny: "wkwkwkwkwk"
Aku: "kok malah ketawa?"
Viny: "sok puitis kamu"
Aku: "issh, malah diketawain"
Viny: "hehe, sorry sorry nat, mmm, jadi gini sih kalo menurutku.. "
Viny terlihat berpikir ketika akan melanjutkan kalimatnya.
Viny: "menurutku gini nat, kamu harus cari tau dulu, perasaan beby ke sakti itu sebenarnya kayakapa, kamu belum tau kan?"
Aku: "yaaaa... belum sih mbak, tapi kalau udah hampir 7 tahun pacaran...."
Viny: "emang kamu tau detail cerita hubungan mereka selama 7 tahun gimana?, kamu cuma liat sekilas kan?"
Aku: "iya siihh"
Viny: "nah, makanya, jangan langsung minder kayak gitu"
Aku: "mbak tau nggak?"
Viny: "tau apa?"
Aku: "jawaban pertanyaan mbak yang tadi"
Viny: "mmmmm, cari tau sendiri lah, enak banget kalo aku kasih tau"
Aku: "isssh, kentang"
Viny: "biariin, wleeee
"Huuuhh, apa susahnya sih langsung ngasih tau.
Aku: "terus, kalo aku mau nunjukin perasaan yang aku punya sekarang, emang harus banget ya mbak pake kata-kata?"
Viny: "mmmmm, tergantung nat"
Aku: "tergantunga?"
Viny: "iya"
Aku: "tergantung apaan sih mbak?"
Viny: "kamu pernah denger bahasa cinta gak nat?"
Aku: "bahasa cinta?"
Viny hanya menjawab pertanyaanku dengan sebuah anggukan kecil.
Aku: "waduh mbak, bahasa inggris aja aku mumet, apalagi bahasa gituan"
Viny: "makanya dengerin, biar aku jelasin"
Aku: "iya iya"
Akupun nengarahkan badanku kearah viny untuk mendengar penjelasannya.
"Bahasa cinta itu gimana cara kita menyampaikan perasaan cinta itu keorang lain dan menerima perasaan cinta dari orang lain.
"Ada orang yang lebih senang menyampaikan dan menerima perasaan cinta dengan tindakan atau sentuhan, kayak peluk, cium, megang tangan"
"Ada juga orang yang menyampaikan perasaannya dengan kata-kata nat, kayak kata-kata gombal, puji-pujian"
"Dan menurutku penyampaian perasaan cinta, baik itu dari sentuhan ataupun kata-kata, dibagi 2 lagi"
"Analogi gampangnya gini, ada orang yang saling menghina satu sama lain, tapi hinaan itu merupakan cara dia menyampaikan perasaan sayang atau cinta ke orang lain, contohnya kamu sama temen-temen kamu"
"Yang sentuhan juga gitu, mukul, noyor kepala, bukan berarti selalu melambangkan perasaan kesal sama kebencian, justru malah bisa jadi sebaliknya"
"Sebenarnya masih banyak banget nat kalo mau dibreakdown lagi, tapi aku coba bikin kesepahaman secara garis besar aja kayak tadi"
"Nah, sekarang tinggal gimana kamunya aja nat, kamu harus bisa ngerti bahasa cintanya beby itu gimana, dan kamu harus bikin dia ngerti bahasa cintamu itu kayak gimana, supaya kalian bisa saling menyampaikan dan menerima perasaan yang kalian punya satu sama lain"
Aku hanya mangut-mangut mendengar penjelasan panjang tentang bahasa cinta yang disampaikan oleh viny.
Viny: "paham gak sih kamu??"
Aku: "ya paham sih mbak, mungkin sekarang, cara aku menyampaikan perasaanku ke beby gak sesuai sama bahasa cinta yang beby ngerti, dan aku harus nyari tau, sama nyoba nyepahamin beby tentang bahasa cintaku"
Viny: "nah, tu ngerti"
Hmmmm, kalau dipikir viny memang benar-benar orang yang pas untuk dijadikan tempat curhat.
Dengan pengetahuannya yang luas, dia bisa menanggapi dan menjawab permasalahanku dengan solusi-solusi yang lumayan konkret tanpa terkesan menggurui sama sekali.
Viny: "sama satu lagi nat, aku sempet denger tadi kamu bingung sama definisi cinta"
Aku: "nah, kalo itu gimana mbak?"
Viny: "kalau itu aku gak bisa jawab nat"
Aku: "kenapa?"
Viny: "menurutku yang bisa mendefiniskan apa itu cinta cuma yang merasakannya nat, aku gak tau persis gimana perasaan kamu ke beby"
Aku: "jadi.... aku sendiri yang harus memberi definisinya mbak?"
Viny: "mmmm, kurang lebih gitu sih, tapi menurut aku perasaan cinta tapa definisi pun gak salah, soalnya menurutku definisi cinta itu gak terlalu penting"
Aku: "kenapa mbak?"
Viny: "kalo 2 orang sudah nyaman saling bersama, apa pentingnya nat sebuah definisi"
Aku: "tetep penting lah mbak, menurutku kita gak bisa menjalin cinta dengan seseorang tapi gak tau definisinya, berarti setiap kata cinta yang keluar dari mulut kita ke seseorang itu bulshit"
Viny terlihat berpikir sebelum menanggapi kalimat terakhirku.
"Kalau kamu nganggep penting gak masalah sih nat, kata-katamu tadi juga ada benernya, jadi silahkan kamu cari dan definiskan sendiri nat"
"Tapi jangan kelamaan, keburu diembat sakti lagi ntar"
Wkwkwkwkwkwkwk
Kami berdua tertawa bersama setelah kaliamat terakhir yang keluar dari mulut viny.
Aku: "btw, aku jadi jijik sendiri mbak bahas bahasan kayak gini, cinta, perasaan, wkwkwkwk"
Viny: "wkwkwk, tapi gakada salahnya kok nat, kan kita bisa saling sharing, aku malah jadi kepikiran katamu tadi, harusnya aku nyari tau juga apa itu definisi cinta"
Aku: "issh, malah dibahas lagi, cari cowok dulu dong berarti buat nyari definisinya"
Viny: "mmmmm, udah ada kok"
Aku: "idiihh, siapa nih, kasih tau lah"
Viny: "rahasia lah!!"
Aku: "huuu, gak asyik main rahasia-rahasiaan"
Viny: "biarin, wleeee
"Viny merogoh kantong celananya untuk mengambil handohonenya.
Viny: "udah jam 1 nih nat, tidur yuk"
Aku: "mbak ngajak aku tidur? "
Braaakk....
Viny memukuk kepalaku dengan handphonenya.
Viny: "mesuuuum"
Aku: "aduuuhh, apaan sih"
Viny: "dasar cowok"
Aku: "ya habis, kan tadi mbak (bilang tidur yuk) "
Viny: "ya tapi maksudku gak ngajak kamu tidur bareng juga natha"
Aku: "ooohh, kirain"
Viny: "aku harus lapor ke beby kelakuanmu malem ini"
Aku: "eh, jangan mbak, kan becanda"
Viny: "hihihi, bodo amat"
Aku: "mbaaak, pleasee"
Viny: "enggak, laporin pokoknya"
Aku: "mbak... ayolah"
Viny mulai beranjak dari duduknya untuk berjalan menuju tenda.
Viny: "bodo amat, wleeee
"Viny merespon kata terakhirku dengan menjulurkan lidahya seraya berlari masuk menuju tenda.
.
.
.
Diubah oleh akmal162 10-04-2020 14:10
Herisyahrian dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Kutip
Balas
