Kaskus

Story

alamsehatyaaAvatar border
TS
alamsehatyaa
Penjaga Alam
Salam kenal semua...
Setelah beberapa tahun membaca forum SFTH yang banyak cerita bagus-bagus.. Awalnya serial horor yang ane suka.. Dan ane memberanikan diri untuk mencoba berkarya.. Mohon maaf klo ada banyak kesalahan, ini pertama kalinya ane mau mencoba.. 
Nama dan kejadian bukan yang sebenarnya ya.. Ini hanya bersifat FIKSI semata. Jika ada nama dan kejadian yang sama itu hanya kebetulan mohon dimaafkan...

Mohon bimbingannya ya para SUHU dimari...
Yuk dibaca klo berkenan gan..

Chapter 2
Chapter 3 Latian Keras

Spoiler for Penjaga Alam Cover:

Prolog:
Kisah ini berawal ketika anak berumur 13 tahun yang mengalami hal-hal diluar nalar sehat. Dan mempunyai kekuatan yang dibutuhkan di alam lain... Untuk lebih detailnya silahkan dicek sendiri...

Quote:


Diubah oleh alamsehatyaa 02-05-2020 20:30
Mbahjoyo911Avatar border
kulitkacang10Avatar border
NadarNadzAvatar border
NadarNadz dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.5K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
alamsehatyaaAvatar border
TS
alamsehatyaa
#4
Chapter 2. Setibanya di Kerajaan Langit Putih

Setelah perjalanan jauh, kita tiba di Kerajaan Langit Putih. Kerajaan ini sangat indah karena terletak diatas gunung batu yang sudah menjadi benteng alam. Sungguh pemikiran yang hebat pada saat penentuan pembangunan kerajaan. Kerajaan ini bisa memandang seluruh dataran yang berada disekitarnya. Yang pastinya ditambah dengan langit biru diatasnya, sungguh pemandangan yang memukau.
Gerbang kerajaan ini ternyata jauh lebih besar dari gerbang-gerbang yang pernah kami lewati. Saya tertakjub dengan desain mengenai kota ini semuanya menggunakan bahan alam. Entah bagaimana mereka merancangnya. Gerbang yang terbuat benar-benar dari bebatuan alam, sungguh kerajaan yang menyesuaikan dengan harmonisasi alam.
Jalan utama kerajaan ini lumayan lebar, 2 kereta kuda bisa berjalan bersama. Dan jalan kota ini cukup ramai dipenuhi oleh para pedagang yang berlalu lalang. Kota ini mempunyai 4 ring.. Ring terdalam adalah istana dan para keluarga kerajaan, ring 2 adalah rumah tinggal para penduduk kota, ring ke 3 adalah area pasar dan tempat para penduduk beraktifitas. Disinilah letak balai pertemuan para warganya jika hendak menyampaikan aspirasi kepada Maharaja. Dan ring terluar adalah markas para penjaga. Sehingga jika ada bahaya sewaktu-waktu.. Para penjaga akan terlebih dulu menghadapinya. Sehingga bukan dari pihak sipil yang maju didepan. Kerajaan ini sungguh memperhatikan keselamatan penduduknya.
Setiba di kerajaan, saya dipersilahkan kekamar yang telah disiapkan. Sesaat Pangeran Jeeva menginfokan bahwa selama di istana akan didampingi oleh pelayan kerajaan .Nama pelayan tersebut adalah Abdi . Abdi adalah seorang pelayan istana yang sangat ramah. Abdi sudah menunggu didepan pintu masuk istana. Pangeran Jeeva menginfokan bahwa nanti malam akan makan bersama Maharaja yang tidak lain adalah ayah dari Pangeran Jeeva sendiri. Setelah membersihkan diri, saya pun tertidur pulas.
“ Tuan Boy, apakah dirimu sudah siap? Untuk makan malam?” pintu kamar digedor oleh Abdi.
(Astaga mata baru terbuka ini) Baju mana baju... Panik tingkat tinggi. Masa mau ketemu dengan orang yang paling dihormati di kerajaan ini aja bisa ketiduran begini… ternyata sudah disediakan baju yang terlihat seperti jubah di lemari pakaian. Langsung kuambil jubah tersebut. Setelah memakai jubahnya, saya keluar kamar dengan rambut yang masih acak-acakan karena tidak bawa pomade. Kan tidak berpikir bakal lama disini. Ternyata salah dugaanku… Dan Abdi sudah menduga bahwa saya tertidur sehingga dia berinisiatif untuk membangunkan lebih cepat. Dugaannya si karena dia dengar suara ngorok ane ya.. Hahaha.. Amannnn gak terlambat ketemu orang paling dihormati dikerajaan tersebut. Langsung rasa deg-degan ilang seketika, salut ama Abdi dia bisa memperhitungkan segala aspek dengan tepat. Saya kembali lagi kedalam kamar sambil merapikan pakaian dan rambut…
Mengisi waktu luang saya meminta abdi untuk menemani berkeliling istana. Abdi pun berpikir masih ada waktu untuk berjalan-jalan didalam istana. Istana ini pun cukup luas, bagian dalam istana saja hampir beberapa kali lapangan bola… belum lagi halaman istana.. Mirip kayak istananya orang jepang gan.. Luas banget dah… Setelah mendekati waktunya, abdi memberikan sinyal bahwa sudah waktunya bertemu Maharaja.
Maharaja & Ratu memasuki ruang makan istana , semua abdi kerajaan langsung membungkuk seraya memberikan hormat. Maharaja tersebut berperawakan tegap disini masih terlihat bahw Raja masih bergerak banyak bukan raja yang tidur-tiduran aja, hanya warna rambut yang membuktikan bahwa beliau sudah sepuh , nampak terlihat jelas bahwa rambut dan janggutnya sudah berwarna putih. Tapi dari sorot matanya terlihat jelas bahwa beliau adalah orang yang sangat energik dan berkharisma tinggi.
Sesaat sebelum dapat memberikan salam, Maharaja langsung berlari menahan lenganku yang hendak memberikan hormat kepada beliau. “Paduka Boy, tidak layak dirimu membungkukkan diri baik kepada saya ataupun kepada siapapun yang berada disini. Karena kau adalah penyelamat kami semua. Sudah ribuan tahun berlalu sejak kejadian itu, tapi kaum kami masih mengingat kebaikan dan keberanian dirimu di era itu, tanpamu kaum kami sudah lama hilang”. Jiwa didada ini merasa bangga dan seperti tidak percaya bahwa dikehidupan yang lalu ternyata diriku adalah penyelamat kerajaan Retra…
Pembincangan mengenai masa lalu dibahas terus oleh Sang Maharaja. Saya baru mengetahui sejarah awal terbentuknya kerajaan Retra. Kelak masa lalu ini akan terungkap melalui cerita perjalananku.

Sangat banyak informasi yang kuterima mengenai jenis senjata yang dulu kugunakan pada waktu peperangan besar terjadi. Perang menghabiskan waktu hampir 10 tahun. Karena ada panglima perang yang berkhianat dan membelot pada saat pertempuran dengan Kerajaan Tiro. Sehingga kerajaan Retra sangat terdesak sebelum datangnya Leluhurku( itu sendiri yang tak lain adalah diriku yang sudah lahir kembali).
Setelah makan malam, Maharaja mengajak untuk berbicara di balkon istana. Tanpa adanya pengawal atau siapapun. Hanya saya dan Maharaja. Ratu pamit karena merasa badannya sedang tidak enak/kurang fit.
“Paduka, apakah saat ini dirimu sudah berlatih ilmu kanuragan? Dan apakah kekuatanmu sudah muncul kembali?” tanya Maharaja.
“Saya sendiri masih belum mengetahui apa saja kekuatan diri saya,dan bagaimana cara mengembangkannya? Apakah Maharaja yakin saya adalah orang yang tepat?” tanya saya.
Maharaja terlihat sedikit bingung dan sepertinya tidak enak untuk bertanya lebih lanjut kepada saya.
“Pangeran Jeeva berkata bahwa jika saya ikut kealam ini, beliau yang akan membantu saya untuk mengembangkan kekuatan tersebut.”
“Iya ad acara tertentu untuk membangkitkan kembali tenaga super yang ada didalam diri Paduka, tapi saya rasa cara tersebut sangatlah mustahil jika Paduka tidak mempunyai ilmu kanuragan dan meringankan tubuh sama sekali. Saya sendiri yang merasa merepotkan Paduka.”
“Tidak kok, karena saya juga ingin mengetahui kekuatan apa yang ada didalam diri saya”sahutku.
Setelah larut malam, Maharaja ijin untuk kembali keruangannya. Dan saya pun ikut undur diri keruangan yang telah disediakan untuk menginap selama di Istana Retra.
Setelah sampai dikamar, saya pun langsung tertidur pulas sampai kira-kira jam 3 pagi ada suara aneh yang membangunkan. “Boy,latihlah dirimu sesegera mungkin, bahaya sudah mengintai kedamaian di negeri ini. Latihlah panca inderamu dan pasukanmu sesegera mungkin.”
Saya terkaget mendengar suara tersebut. Dan saya tidak bisa tertidur kembali sehingga saya memutuskan untuk berjalan-jalan di halaman belakang Istana. Saat saya keluar dari kamar nampak Abdi sedang tertidur pulas di kursi yang berada di lorong. Saya tidak bermaksud membangunkannya tetapi pada saat saya melewati dirinya. Abdi langsung terbangun dari tidurnya dan segera memberikan salam. Saya terkejut sekali karena refleknya. Ternyata para pelayan pun mempunyai ilmu kanuragan sehingga tidak bisa dikagetkan oleh apapun, dan mereka harus selalu sigap untuk membantu para keturunan kerajaan. Abdi tampak segar sekali setelah sempat tertidur pulas. Saya menanyakan apakah ada tempat yang indah diistana. Dan ditunjukkan bahwa ada danau dibelakang istana yang penuh dengan kunang-kunang dan tanaman yang bercahaya indah. Ternyata area itu berada dibelakang halaman istana dan nampak banyak penjaga istana karena area ini adalah perbatasan halaman belakang istana dengan danau. Sehingga para penjaga istana dituntut tidak lengah sedikitpun karena nyawa penghuni istana berada ditangan mereka sebagai penjaga utama.
Para penjaga tidak terlihat mengantuk sedikitpun. Anjing-anjing penjaga pun ikut menemani. Anjing-anjing penjaga ini berukuran sangat besar. Lebih besar dari macan yang berada di Taman Safari. Dan semua mempunyai persamaan di warna dan bentuk… Anjing-anjing ini lebih mirip ke serigala dan berwarna abu-abu bulunya.
Tanpa tersadar matahari akan segera muncul di langit yang menandakan adanya kegiatan harian yang akan membuat kota ini lebih hidup dengan segala kesibukannya.
Saat kembali ke kamar, nampak Pangeran Jeeva sudah menunggu didalam dengan baju jirah. Beliau hendak mengajarkan saya untuk ilmu kanuragan dan hal hal lain yang saya butuhkan untuk membantu dipeperangan tersebut.
“Paduka, untuk latihannya saya sudah atur di Gunung Abadi. Peralatan sudah saya siapkan semua, jika Paduka berkenan mari hamba antarkan” kata Pangeran Jeeva.
“Berapa lama perjalanan dan apakah tempat tersebut berbahaya?” tanyaku.
Pangeran tersenyum,sambil mengangukan kepala… Wah berarti area yang berbahaya ini…Sahutku dalam hati. Sambil degdegan ngebayangin latian yang menyiksa tubuh dan raga..
Jiwa dan raga ini sudah bersiap untuk latian ilmu kanuragan dan hal hal magis lainnya. Serta bersiap untuk menerima konsekuensinya…

**NB: Cerita disini masih belum ada mengenai senjata pusaka, hewan-hewan gaib ya… Karena masih opening versi ane ya gan/sis… Terima kasih ata dukungannya. Chapter 3 direncanakan akan muncul hari sabtu malam…
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.