Kaskus

Story

fxckifiedAvatar border
TS
fxckified
You Made Me Love More
You Made Me Love More
Special thanks to agan @pandaibesi666for the cover emoticon-Kiss (S)


Quote:


Hallo semua suhu-suhu penghuni SFTH di forum terbesar di Indonesia ini. Sebelumnya, newbie meminta maaf jikalau sekiranya newbie lancang.

Setelah sekian lama menjadi silent reader, newbie beranikan diri untuk menuliskan cerita disini. Untuk nama karakter terkait dan tempat akan disamarkan. Kalau ada yang bertanya, ini real atau fiksi? Anggap saja fiksi, agar kehidupan newbie tidak digali.

Akan ada beberapa adegan 18+, mohon disikapi secara bijak oleh suhu-suhu disini. Dan juga, banyak dialog yang disempurnakan, karena newbie tidak mampu mengingat semua dialog secara persis.

Newbie juga akan mencoba sebisa mungkin untuk menggunakan pengejaan yang baik namun tidak terlalu baku, agar tulisan newbie dapat mudah dibaca dan dimengerti oleh suhu-suhu semua disini. Newbie engga mau kalau sampai Ivan Lanin pensiun dini karena engga sengaja baca cerita newbie yang penulisannya berantakan.

Jika ada kesalahan dalam pengetikan, newbie memohon maaf, dikarenakan newbie hanya menggunakan smartphone untuk mengetik cerita ini. Mohon harap dimaklumi, because this is my very first attemp to write this kind of thing.

Untuk rules di thread ini, rules mengacu kepada rules di SFTH pada umumnya.

Biar keren kayak suhu-suhu disini, maka ini adalah beberapa jawaban untuk frequently asked questions (FAQ):

Quote:


So, without any further ado, grab a seat, and please enjoy the show, ladies and gentlemen.
Diubah oleh fxckified 21-04-2020 11:38
elbe94Avatar border
pulaukapokAvatar border
khodzimzzAvatar border
khodzimzz dan 60 lainnya memberi reputasi
61
21.5K
227
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
fxckifiedAvatar border
TS
fxckified
#20
7th Scene: That Unforgettable Noon
Siang ini, sepulang sekolah, Anya menepati ucapannya untuk bermain ke rumah gue. Awalnya gue menolak, namun Anya menelpon papanya dan bilang bahwa papanya sudah mengizinkan dan papanya akan menjemputnya di rumah gue. Gue engga bisa menolak lagi.

Sesampainya dirumah, kita berdua masuk ke restoran dulu untuk memesan makanan dan meminta untuk diantarkan ke dalam rumah. Sempat kami bertemu dengan nenek dan tante gue yang terlihat sedang sibuk karena pembeli di restoran ini sedang penuh-penuhnya. Gue meminta kunci gerbang ke nenek gue.

Setelah masuk dan duduk di ruang tamu, gue meminta izin untuk mengganti baju terlebih dahulu ke Anya. Beberapa saat kemudian, kami asik mengobrol hingga salah satu karyawan nyokap datang mengantarkan makanan kepada kami. Anya makan dengan sangat lahap. Sebenarnya gue juga heran dengan tubuhnya Anya. Kami berdua makan sama banyaknya, namun tubuh kami sama-sama menolak untuk naik berat badannya. Mungkin bagi gue, ini adalah keanehan. Namun bagi Anya, hal ini adalah anugrah. Dia tidak perlu takut untuk makan dan menjadi kelebihan berat badan, sehingga tidak perlu repot-repot untuk melakukan diet.

Setelah makan dan duduk karena kekenyangan, gue dan Anya melanjutkan ngobrol-ngobrol mengenai teman-teman kami, dan bergosip mengenai mereka emoticon-Ngakak (S). Dan gue teringat kejadian yang dilakukan teman rumah gue kurang lebih satu bulan yang lalu.

Quote:


Gue menceritakan hal tersebut ke Anya. Anya hanya melongo mendengarnya, mungkin dia tidak menyangka bahwa akan ada anak SMP yang nekat berbuat seperti itu.

Quote:


Anya hanya diam mendengarkan gue sambil menggenggam tangan gue dan menyenderkan kepalanya di bahu kanan gue. Ya, Anya sering menggenggam atau merangkul tangan gue saat kami sedang jalan berdua, kecuali jika kami sedang berada di lingkungan sekolah.

Pernah beberapa kali teman kami memergoki kami saat sedang jalan berdua di luar lingkungan sekolah, sehingga gosip tentang kami pun beredar luas di sekolah. Namun, setiap ada orang yang menanyakan masalah status kami, kami hanya menjawabnya dengan senyuman.

Quote:


Gue yang terkejut, bisa merasakan detak jantung gue naik drastis berkali lipat. Bahkan gue yakin bahwa Anya bisa merasakan degupan jantung gue saat itu. Dan gue, yang kebingungan dan tidak tau harus melakukan apa, hanya bisa diam dan melihat ke arah matanya yang tertutup. Perlahan gue pun menutup mata gue, mengikuti apa yang dilakukan Anya.

Setelah sekian detik, entah sekian menit gue engga tau, karena gue merasa waktu berjalan sangat lambat saat kami melakukan hal tersebut, perlahan Anya melepaskan pagutannya di bibir gue. Gue melihat senyuman tersungging di bibir tipisnya. Sekilas gue lihat pipi tembemnya bersemu merah. Lalu, Anya kembali menutup matanya dan kembali mendekatkan bibirnya ke arah bibir gue.

Gue pun mengikuti Anya untuk menutup mata gue dan menyentuhkan bibir gue ke bibirnya. Gue merasakan lidah Anya membasahi bibir gue, dan seperti memaksa masuk ke mulut gue. Gue membuka sedikit bibir gue, dan akhirnya lidahnya menyeruak masuk ke rongga mulut gue. Detak jantung gue bertambah lebih cepat lagi, dan waktu semakin terasa lambat bagi gue. Tangan Anya menekan tengkuk gue ke arahnya, dan tanpa gue sadari, ternyata sedari tadi tangan gue sudah memeluk Anya dan gue semakin mengeratkan pelukan gue ke Anya.

Anya melepaskan ciuman tersebut saat dia merasa kehabisan napas, terlihat dia sedikit memburu napas sesaat setelah melepaskan ciuman tersebut. Masih dalam pelukan gue, gue liat wajahnya menunduk, dan pipinya memerah. Sangat lucu dan menggemaskan.

Quote:


Gue hanya membalas senyumnya, dan Anya membenamkan wajahnya di dada gue sambil memeluk gue. Gue enggan untuk melepaskan pelukan gue di tubuhnya barang sedetik pun, dan nampaknya Anya pun begitu. Kami benar-benar terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, sepertinya otak kami sibuk dengan hal yang berkecamuk di pikiran masing-masing. Apakah ini yang disebut dengan rasa sayang? Ini bukan pertama kalinya gue menyukai seseorang, namun ini pertama kalinya gue memiliki rasa sebesar ini terhadap seseorang. Dan gue juga bisa merasakan rasa kasih sayang yang Anya berikan mengalir lewat sandaran dan pelukannya itu.

Lalu kami dikagetkan oleh dering suara yang berasal dari ponsel milik Anya. Ternyata itu dari papanya Anya, yang mau menjemput Anya dan mengabarkan bahwa 15 menit lagi beliau sampai di rumah gue.

Quote:


Tidak lama kami menunggu papanya Anya. Gue sempat mengobrol dan mengajak masuk papanya Anya dulu, namun papanya menolak, sudah terlalu sore, katanya. Gue menyalami dan mencium tangan papanya sebelum Anya dan papanya pulang.

Tidak sampai 15 menit kemudian, datang sebuah sms dari Anya.

Quote:


Gue sedikit terkejut membaca sms tersebut. Namun, rasa terkejut tersebut segera hilang dan digantikan oleh rasa senang karena penuturan Anya. Gue balas smsnya.

Quote:


Gue kirim sms tersebut diiringi oleh senyuman yang lebar di bibir gue.

Tidak lama kemudian, masuk kembali sebuah sms ke ponsel gue.

Quote:


Foto? Foto apa? Seingat gue, kita berdua engga foto-foto hari ini. Gue buru-buru membuka gallery gue, dan gue terkejut menemukan 4 buah foto yang baru saja diambil tadi siang. Dan ya, foto itu adalah foto gue berciuman dengan Anya yang diambil olehnya.

***

Keesokan harinya, gue terbangun dari tidur dengan wajah yang berseri-seri. Bagaimana tidak, perempuan yang selama ini dekat dengan gue dan ada di samping gue, mengatakan bahwa dia menyayangi gue. Dan tanpa disangka-sangka, dia memberikan first kissnya untuk gue, bahkan sebelum dia menyatakan bahwa dia menyayangi gue. Apakah hari kemarin itu hanya mimpi? Ataukah kenyataan? Rasanya gue hampir gila kalau mengingat kejadian kemarin sore.

Gue mengambil ponsel gue yang tengah dicharge. Gue mengirimkan pesan singkat kepada Anya.

Quote:


Setelah mengirim pesan tersebut, gue membuka gallery di ponsel gue. Dan ternyata foto yang kemarin diambil oleh Anya masih terdapat di ponsel gue. Berarti bukan mimpi, batin gue. Mendadak, gue merasakan semangat yang tinggi untuk pergi ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, gue menaruh tas dan merebahkan kepala gue di meja. Belum 5 menit gue menutup mata, gue merasakan getaran yang dikeluarkan oleh ponsel gue.

Quote:


Gue tersenyum lebar saat membaca pesan singkat tersebut. Tanpa berpikir panjang, gue bergegas untuk segera ke kantin dan menemui Anya.

Di meja pojok, meja pertama kalinya gue duduk bersama Anya dan Agni, gue menemukan ada dua sosok perempuan disitu. Ternyata Anya dan Agni sudah menunggu gue di meja tersebut.

Quote:


Nasi goreng. Bukan menu yang mewah, namun yang membuatnya terasa spesial adalah saat gue tau bahwa itu Anya sendiri yang membuatnya.

Quote:


Agni yang mendengar percakapan kami, hanya tersenyum. Gue curiga melihat senyumannya yang seperti itu.

Quote:


Gue kaget dengan apa yang dikatakan Agni, sampai membuat gue tersedak nasi goreng yang sedang gue makan. Melihat gue yang tersedak, Anya buru-buru mendatangi gue dan memberikan minum yang barusan dia beli.

Quote:


Salah satu penilaian gue mengenai Anya yang awalnya sudah gue cabut, gue tarik kembali. Ternyata, Anya memang agresif. []





---
Nb: Sampe sekarang, foto itu masih ada di laptop gue. Setiap gue ganti komputer atau laptop, file yang paling pertama gue pindahin adalah foto itu emoticon-Big Grin
Diubah oleh fxckified 08-04-2020 13:25
daniadi123
aaaaaisyah
khodzimzz
khodzimzz dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.