Rupanya, si Dick ini lagi pedekate sama cewek namanya Yeni, (Yeni !!?? Temen seangkatan gue… ), nah anak-anak kerohanian sering ngeracunin si Yeni supaya jangan mau nerima Dick, si Dick sendiri juga di ceramahin sama anak-anak cowonya supaya enggak boleh pacaran, karena menurut hukum agama pacaran itu dosa karena mendekati zina.

Pasalnya si Dick tau kalau anak-anak kerohanian enggak cowo enggak cewe juga banyak yang pacar-pacaran, terus si Dick nanya, "Kalian banyak yang pacaran koq enggak apa-apa…"

Jawabannya sedikit memalukan,
"Ya kalau kita enggak pa pa, karena kita udah bisa menahan nafsu dan tujuan kita juga untuk masa depan, dalam arti membangun keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah…"

Aduh, kata gue, enggak usah bawa-bawa nama Tuhan deh, bikin malu orang beragama. Kalo ada nafsu tersembunyi namanya juga manusia enggak usah munafik, intinya sama-sama pacaran juga. Kalau mau sekalian enggak usah pacaran, langsung married aja.

"Terus apa hubungannya sama si Kadir!?" tanya gue lagi.

"Gue takutnya ada konspirasi, si Kadir itu kan mantannya Yeni."

"OH ya!?" tanya gue kaget.

Jadi kesimpulannya anak-anak kerohanian pada dukung Kadir buat balikan lagi sama Yeni. Makanya si Yeni dijor-jorin terus biar jangan mau terima Dick.

Soal itu, gue tentu aja dukung temen gue, lha ya kan namanya orang pacaran haknya mereka berdua lah, orang lain ngapain ikut campur, jadian apa enggak itu urusan mereka lah.

Yang gue tau, si Kadir ini punya ilmu, jago ngerayu cewek, jangan sekali-kali ngobrol sama dia liat matanya. Bakalan terpengaruh! Cewek kalau dekat sama dia enggak perlu dia rayu juga udah nempel terus kayak perangko ditempel pake lem Aibon campur lem Uhu.

Terus jijaynya kalau ditanya,
"Bang Kadir, cewek-cewek banyak ya yang deket sama ente… Apa rahasianya?"

"Yaah…(cengar cengir), namanya kita laki-laki kan harus mengayomi wanita, sunnah Rasul…"

Iseng-iseng gue nanya,
"Wah, nanti gimana kalo ente udah punya istri terus masih ada cewek yang mau?"

"(Cengar-cengir) Yah, Insya Allah ane jadi suami yang adil."

"Waduh, maksudnya gimana tuh…?" tanya gue polos.

Gue juga tau, si Kadir ini paling jago pidato, makanya dia jago mempengaruhi orang banyak untuk ikut dia. Gue inget banget waktu acara ultah Kampus tahun 2003 lalu, dia memimpin penyerbuan ke stand sponsor yang notebene perusahaan kondom. Untungnya ketua UKM menahannya dan meminta pihak rektorat menurunkan stand kondom itu secara baik-baik.

"Ya udah, terus sekarang si Yeni-nya maunya sama elo apa sama si Kadir?" tanya gue.

"Itu dia, gue belom tau, pokoknya minggu ini gue mau nembak Yeni, soalnya dari kemaren gue udah usaha ketemu dia susah banget, dia di'gencet' terus sama anak-anak UKM."

Akhirnya begitu tengah hari kita cabut dari kost, makan siang di Ma'oi.

Selesai ngobrol panjang tadi, kayanya si Dick udah lupa tentang ketakutannya kalau-kalau ketahuan dia yang isengin ruang UKM kerohanian. Yang ada ekspresi garang, sok serius ceritanya mo kaya di film-film, kemudian menatap gue dengan serius tapi santai.

"Gue besok bakal berjuang untuk mendapatkan Yeni!" dengan tangan terkepal dan ekspresi penuh percaya diri.