- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
...
TS
memedruhimat
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
Quote:
Spoiler for cover:
Quote:
Quote:
Diubah oleh memedruhimat 01-08-2025 14:04
bukhorigan dan 25 lainnya memberi reputasi
26
48.4K
176
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
memedruhimat
#139
Chapter 34
Mission Saboteur
The Planning
Kita lanjutkan cerita,
Kegiatan gue di UKM Kempo masih belum menampakkan tanda-tanda kemajuan. Entah kenapa sulit banget rasanya nyari anak kampus yang mau join UKM Bela Diri. Ya gue ngerti sih, dulu pun gue juga termasuk yang enggan. Namun pada akhirnya gue bisa menemukan sebuah motivasi kecil untuk menekuni bidang olah raga yang satu ini.
Tapi suatu hari Dick bawa soerang cewek, juniornya yang angkatan baru di fakultas Ekonomi. Kita sebut aja namanya Pussy. Anaknya putih, lumayan cantik, badannya sintal padat berisi dan nyaris baik. Pokoknya bayangin aja kayak model-model bohai di majalah dewasa tahun 2000an.
Si Pussy ini lagi semangat-semangatnya pengen nyobain semua UKM yang punya kegiatan-kegiatan menantang. Saat ini dia udah ikut UKM Mahasiswa Pecinta Alam. Dia bahkan dengan semangatnya menceritakan kalo dia udah berhasil melewati tantangan makan cacing.
Quote:
Nah, untuk cabang bela diri, dia mau cobain Shorinji Kempo dulu sebagai yang pertama. Baru nanti dia join juga ke Karate, Tae Kwon Do, dan Tarung Drajat.
Ada satu orang sepupunya si Pussy, namanya Rianti, dia bukan anak kampus tapi mau ikut juga berlatih Shorinji Kempo di kampus kita. Apalagi latihan di Kampus kita ini sifatnya GRATIS, alias benar-benar tidak dipungut biaya sama sekali.
Gue melihat Rianti tampak sangat serius untuk mempelajari ilmu bela diri. Sepertinya dia memang benar-benar sangat membutuhkan untuk bisa menguasai bela diri.
Ya... Jakarta emang KERAS sih bos!
Quote:
Rianti jauh lebih serius dalam berlatih, nggak pake mencla-mencle. Dia bisa mengikuti semua instruksi dengan baik. Tenaganya kuat, gerakan tinjunya mantap, serangan kakinya juga bagus, keseimbangannya mantap. Dia juga nggak pernah ngeluh kalau tangan atau kakinya sakit. Kayaknya Rianti ini bener-bener bakal jadi calon fighter.
Sedangkan si Pussy malah lebih sering bercanda, nggak bertenaga sama sekali, gerakannya lemes, dan sering ngelus sakit. Dan dia juga sering kelihatan kayak udah kecapean banget. Napasnya sering ngos-ngosan kayak lagi hipoksia gitu. Dan kalo dia udah napas kayak tersengal ngok-ngok gitu, kita semua pun pada panik, karena takut dia pingsan atau kenapa-kenapa. Padahal kita udah sering nanya; dia punya asma apa nggak?; ada penyakit bawaan apa nggak?; Tapi dia ngaku kalau dia sehat-sehat aja. Mungkin seni tari sebetulnya lebih cocok buat si Pussy.
Namun ternyata... si Pussy memang ujung-ujungnya tidak bertahan lama di UKM kita.
Quote:
***
Singkat cerita --- setelah pengalaman almost death-nya itu, si Pussy memutuskan untuk berhenti dan nggak mau lagi melanjutkan kegiatan UKM apapun lagi.
"Aduuh gile... gue tu kemarin udah ampir mo mati tau ga sih!? Sukur ga tau gimana caranya gue selamet... coba bayangin aja kalo gue jatoh dari ketinggian segitu? Bisa-bisa pamitan sama mami, papi, dan semua. Masa gue musti mati di usia muda sih? Mana gue belom pernah ngerasain punya pacar pula."
Yah, akhirnya... si Pussy yang baru dua minggu gabung langsung minta resign juga dari UKM Kempo.
"Sorry yee... sorry... kayaknya sekarang gue mo fokus nyari pacar aja deh." katanya sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan kami.


Hari-hari kembali menjadi membosankan,
Suatu sore gue sama Dick lagi duduk-duduk di ruangan UKM Kempo, Dick main lagi game cacing-cacingan di HP-nya.
Spoiler for ponsel legend:
Sementara gue lagi merenung apa yang mau gue lakukan dengan hidup gue.
Nggak kerasa ini hari demi hari semakin berlalu, tahun demi tahun berganti. Andai aja gue sekarang ada di kampus ITI, pasti udah banyak banget ilmu komputer yang gue dapetin. Pasti gue udah belajar dasar-dasar tentang bahasa pemrograman. Pergaulan gue juga pastinya lebih sophisticated. Mungkin gue lagi nongkrong bareng temen-temen sesama nerds dan kita lagi ngobrolin impian kita buat terbang ke Silicon Valley.
"Komputer?"
"Pemrograman?"
"KOMPUTER!?"
Entah kenapa tiba-tiba otak gue ini dapet pikiran yang absurd dan paling gabut di sepanjang hidup gue.
Tercetus sebuah ide nakal yang mungkin nyaris mendekati tindakan kriminal.
Gue langsung ngajak Dick untuk membicarakan hal tersebut.
Awalnya dia kaget, "Serius lo Ri?" dia tanya.
"Kenapa enggak? Apa lo nggak bosen sama kampus yang cuma gini-gini doank?"
"Oke, let's do it!" katanya.
Jadi entah kenapa, tiba-tiba aja gue jadi kepikiran pengen menyabotase komputer kampus. Kalo data-data mahasiswa berhasil gue bikin kacau, perkuliahan pasti akan berhenti total dan kita bakal libur panjang selagi kampus memperbaiki segala-galanya.
Dengan begitu, gue bakal punya alesan buat nggak masuk kuliah, atau bahkan pindah kampus! Ha...ha...ha...
Gue menyusun rencana untuk menyusup masuk ala adegan Mission Impossible. Nantinya gue akan menyabotase semua data-data komputer yang ada di gedung Rektorat dan sekretariat fakultas Sastra.
'Ini ide yang sangat BRILIAN!' pikir gue dalam hati.
Gue udah bikin coret-coretan denah kampus, gue tandai titik-titik vital seperti gardu listrik dan pos-pos penjagaan satpam.
Tapi saat ini gue masih harus mencari tau pola patroli para satpam. Jam berapa aja dan di mana aja titik-titik checkpointnya, dan kapan jam istirahatnya. Jadi rencananya kita mau nginep di kampus untuk mensurvey dan memata-matai pergerakan satpam yang patroli di kampus. Kita bakal tidur di ruang sekret UKM Kempo.
***
Singkat cerita---sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, malam itu gue dan Dick menginap di ruang sekret UKM. Kita nongkrong di Kantin Teknik sampai jam kampus bubar. Sebelum kampus tutup, kita udah masuk ke ruang sekret dan bersembunyi di sana.
Begitu waktu tengah malam tiba, baru kita keluar untuk mulai mengamati pergerakan para satpam. Kita bergerak ala ninja, merangkak dan bersembunyi di sudut-sudut yang gelap sambil memantau dari jauh. Gue pikir, kayaknya mudah aja nih buat menyabotase Kampus.
Setelah barusan mengamati pergerakan satpam, kami pun kembali ke ruang sekret.
Gue langsung menyusun rencana yang sangat mantap dan menjelaskannya ke Dick. Gue udah merasa pede banget kalo ini bakal jadi misi sabotase yang sukses ala Mission Impossible.
Spoiler for mission really not possible at all:
Lanjut, kami pun kembali ke ruang Kempo untuk berunding masalah peralatan yang akan dibutuhkan.
"Di mana ya kira-kira kita bisa dapetin bom? Kalo bisa yang pake pengontrol jarak jauh." gue ngomong ke si Dick.
"Hmm... gimana ya..." si Dick ikutan mikir.
"Kita sih cuma butuh bom kecil yang sederhana aja gitu. Yang penting bisa sekedar bikin kebakaran kecil buat mengalihkan perhatian." kata gue lagi.
"Kalau nggak bisa diledakin dari jarak jauh, berarti timing buat sumbunya musti pas, musti bener-bener diperhitungkan banget." kata Dick.
"Iya, tapi di mana kita bisa beli?"
"Kalau cuma kayak mercon gitu sih gue tau di mana tempat belinya." kata si Dick.
"Nah bagus itu!" kata gue.
Tiba-tiba... pas lagi enak-enak ngobrol, pintu ruangan digedor-gedor sama satpam yang lagi patroli.
"Ini lagi pada ngapain? Koq pada bermalam di sini?" kita langsung kena ditanya-tanya.
"Besok mau ada acara UKM pak." gue beralasan aja.
"Oh, udah ada surat ijinnya?"
"Buat apa pak?"
"Ya buat nginep."
"Lho, emang ada pak? Kita enggak dikasi surat apa-apa tuh. UKM lain juga enggak pernah pakai ijin-ijinan kan pak, contohnya UKM sebelah tuh." kata gue sambil nunjuk UKM pecinta alam. Di sana malah jelas-jelas ada satu orang kakak senior kita yang lagi santai sambil ngudut. Dia mahasiswa yang udah abadi di kampus dari tahun 98. Kita sebut aja namanya Jigur.
Satpamnya diem aja sambil celingak-celinguk waktu kita ngomong gitu.
"Ya kalo itu kan udah dapet ijin dari pak Bambrong." balas si satpam.
"Bapak ngomong dan nyebut nama pak Bambrong, apa bapak nggak tau ini UKM apaan?"
"Emang ini UKM apa?"
"Ini UKM Kempo pak."
"Ooh..." tiba-tiba si satpam mundur. "Ehehehe... iya, ya udah besok kan acaranya. Salam buat pak Bambrong ya... Ya udah, yang penting jangan ngotorin kampus ya."
"Siap pak. Hehehe..."
\
Tengah malam gue dan Dick sama-sama nggak bisa tidur. Kita makin kaya orang bloon, mikirin konflik batin dan masa depan. Sampai akhirnya kita sama-sama kelaperean. Perbekalan biskuit yang kita bawa nggak cukup nendang buat ganjel perut.
"Keluar aja yuk, kali-kali aja ada yang jualan nasi goreng."
Kita lantas memutuskan pergi keluar buat nyari tukang dagang di sekitar kampus. Tapi hari sudah terlalu larut, kita udah jalan sampe Bojongsoang dan nggak ketemu apa-apa sama sekali. Waktu itu di deket kampus cuma ada warung jamu doank.
Walhasil kita pun cuma bisa manyun dan balik ke ruang sekret dengan perut yang masih keroncongan.
"Eh Ri, tadi tu satpam sempet denger nggak ya kita ngobrolin apaan? Waduh kalo ketahuan gimana nanti, bisa-bisa masuk penjara kita..."
"Ya elah, santai aja kali Dick. Kita belom melakukan apa-apa koq." gue bales. "Udah deh, mending kita tidur aja. Ini udah jam 3, mata gue udah 5 watt.
Samar-samar gue dengar si Dick masih kayak ngomong-ngomong sendiri, lama-lama gue terlelap dan nggak dengar apa-apa lagi.
Begitu pagi, kita langsung pulang.
Satpam yang kemarin ngeliatin waktu kita keluar gerbang. Barangkali dipikirnya, "Lho nggak jadi acara kegiatan Kemponya?"
***
Hari berikutnya,
Pas gue baru selesai satu mata kuliah, Dick udah nungguin gue di luar kelas.
"Oi, gimana rencana kita?" katanya ke gue.
"Oh iya ya... gimana? Udah ada belom peralatannya?"
"Jangan ngomongin di sini deh, kita ke sekret aja."
Dengan penuh semangat kami berdua bergegas ke ruang sekret UKM.
"Apa aja sih yang kita butuhkan?" tanya si Dick.
"Kaca mata night vision!" jawab gue.
"Buset deh, nyarinya di mana? Udah, lagian juga ruangan administrasi kan nggak gelap-gelap banget. Paling pake senter juga masih keliatan."
"Ya udah, kalo bomnya gimana? Udah dapet belom?"
"Gile, ternyata itu beneran susah banget nyarinya. Belom musim petasan soalnya."
"Wah gile... gimana donk. Mana bisa rencana kita jalan kalo kagak ada alat-alatnya."
"Iya juga sih..."
Kita bedua sama-sama mikir serius.
Bodoh banget sih sebetulnya kalo gue pikir-pikir. Ini sih kayaknya nggak mungkin bisa kita lakukan deh. Kalau pun bisa, ya paling kampus cuma bakal kacau sebentar. Libur sebentar, mahasiswa dicutikan, terus teknisi dateng, data-data di restore. Udah deh kita masuk lagi dan kuliah tetap berlanjut.
Gue rasa nggak mungkin juga sih kampus bangkrut dan tutup semudah itu cuma gara-gara komputernya rusak. Kampus pasti udah punya rencana cadangan untuk menghadapi hal-hal semacam ini.
"Coba lo beneran sarjana IT Ri, lo hack aja kampus ini." katanya ke gue.
"Nggak mungkin juga sih Dick." gue balas. "Secara lu tau kan, kampus kita ini masih tradisional banget. Ini tuh kampus offline, nggak ada komputer yang konek ke internet, semua data-data tuh disimpan manual. Kita ngisi KRS aja masih nulis manual pake tangan."
"Iya juga sih..."
Si Dick tiba-tiba punya ide lain,
"Udah deh, nggak usah pake acara bom-boman." katanya. "Kita nginep sekali lagi di kampus, terus sembunyi di dalam gedung rektorat sampai tengah malam. Nah begitu waktu tengah malam tiba, baru kita keluar dan langsung jalankan operasi. Besok paginya baru kita turun pura-pura kayak dari perpus gitu kek."
"Oke, kalau gitu sekarang kita survey ke gedung rektorat. Di mana kira-kira kita bisa sembunyi nanti."
Gue dan Dick keliling di bagian dalem gedung rektorat.
Setelah melihat-lihat, kita mendapatkan beberapa opsi pilihan;
Kita bisa berdiam diri di ruangan kelas yang sudah dikunci. Kita buka kuncinya dengan cara lockpicking, terus kita sembunyi di sana sampai tengah malam. Otomatis enggak ada yang tahu donk, ruangan kelas yang udah dikunci kan nggak mungkin diperiksa lagi.
Opsi lainnya, kita bisa ngumpet di WC rusak dan kita kunci dari dalem. Siapa sih kira-kira yang mau menggunakan WC rusak. Tapi kayaknya ini pilihan yang paling buruk. Karena selain BAU, WC juga banyak hantunya.
Alternatif lain yang bisa jadi pilihan mungkin adalah bersembunyi di atas plafon. Seperti yang sering kita lihat di film-film.
Diubah oleh memedruhimat 10-08-2025 18:59
itkgid memberi reputasi
1


