- Beranda
- Stories from the Heart
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2
...
TS
chrishana
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2
![[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9503613_20190108120951.png)
Quote:
Cerita ini adalah kisah lanjutan dari Burung Kertas Merah Muda. Kalian boleh membaca dari awal atau memulai membaca dari kisah ini. Dengan catatan, kisah ini berkaitan dengan kisah pertama. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca dari awal.
Silahkan klik link untuk menuju ke kisah pertama.
Terima kasih.
Spoiler for Perkenalan:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok perempuan yang akan menjadi pendamping setia Rendy?
Diubah oleh chrishana 02-04-2020 09:31
jalakhideung dan 59 lainnya memberi reputasi
54
274.3K
981
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
chrishana
#911
Chapter 66 (Tentang Fara)
Di suatu tempat di mana orang-orang banyak menghabiskan waktu untuk bercengkrama bersama kerabat mereka atau kekasih mereka. Sambil menikmati secangkir kopi atau segelas minuman dingin ditemani oleh makanan ringan di bawah sinar bulan tanpa dihalangi oleh gumpalan awan. Dengan lantunan musik yang lembut dan pelan membuat suasana terasa lebih santai dan damai.
Di sana, sudah ada Gavin yang sedang duduk menunggu seseorang sambil menikmati kopi hitamnya sambil memainkan telepon genggam pintar miliknya. Kali ini, dia datang sendiri. Anita tak ikut bersamanya karena Gavin ingin mengetahui apa rahasia yang selama ini disembunyikan oleh orang yang sedang ditunggunya ini. Tak lama kemudian, yang ditunggu oleh Gavin pun muncul.
Gavin berdiri dan berjalan menuju tempat pramusaji kafe ini berkumpul. Dia memesan minuman untuk perempuan itu dan akan segera diantar ke meja di mana Gavin sudah menempatinya.
Setelah selesai berbincang, mereka berdua melanjutkan obrolan mengenai hal lain. Fara menceritakan keseharian anaknya yang aktif dan cerdas. Sesekali mereka tertawa karena mendengar cerita Fara tentang anaknya yang lucu. Fara juga memperlihatkan foto-foto anaknya ketika anaknya masih bayi hingga umur dua tahun.
Kini, tidak ada lagi beban yang dirasakan oleh Fara karena Gavin siap membantu apapun untuk anak dari Fara. Gavin tidak ingin Fara kembali terjerumus dalam hubungan terlarang ataupun menjadi pelayan nafsu birahi lelaki hidung belang. Cukup di masa lalunya saja dia berbuat. Kini, Fara tidak ingin melakukannya lagi karena dia ingin anaknya tumbuh dengan rezeki yang halal.
Di sana, sudah ada Gavin yang sedang duduk menunggu seseorang sambil menikmati kopi hitamnya sambil memainkan telepon genggam pintar miliknya. Kali ini, dia datang sendiri. Anita tak ikut bersamanya karena Gavin ingin mengetahui apa rahasia yang selama ini disembunyikan oleh orang yang sedang ditunggunya ini. Tak lama kemudian, yang ditunggu oleh Gavin pun muncul.
“Hai, mas…” sapa perempuan itu.
“Hai… Duduk dulu… Kamu mau pesan apa?” tanya Gavin.
“Cappucinoaja…”
“Hai… Duduk dulu… Kamu mau pesan apa?” tanya Gavin.
“Cappucinoaja…”
Gavin berdiri dan berjalan menuju tempat pramusaji kafe ini berkumpul. Dia memesan minuman untuk perempuan itu dan akan segera diantar ke meja di mana Gavin sudah menempatinya.
“Nanti diantar pesanan kamu.” ujar Gavin.
“Iya, makasih mas… Oh iya, kamu tau kontakku dari mana?” tanya perempuan itu.
“Dari Rendy… Dia lihat di grup SMA… Dan di situ ada kamu…” jawab Gavin.
“Oh, gitu… Tumben banget Mas Gavin hubungin aku dan ajak aku ketemu langsung…”
“Aku mau tau tentang apa yang kamu tau, Far… Apa lagi soal anakmu…” ujar Gavin.
“Kamu tau kan, aku sama Papa udah gak sama-sama lagi udah lama… Semenjak aku tau siapa ibu kandungku yang selama ini Papa bilang udah mati..” lanjutnya.
“Iya, mas…”
“Lalu, gimana anak kamu itu, Far? Untuk dapat akta kelahiran, surat keterangan lahir, dan yang lainnya kalau kamu ga menikah?” tanya Gavin.
“Awal waktu aku tau bahwa aku hamil, aku bilang ke Om Rama… Aku minta tanggung jawab atas apa yang dia perbuat… Selama ini, dia selalu minta aku layani… Kadang, aku diancam dan dipaksa…” ujar Fara dengan suara yang lirih.
“Dia ga mau nikahin aku karena ga mau kamu malu, Mas… Ga mau kamu punya ibu tiri yang usianya lebih muda darimu… Dan, aku dan Om Rama juga sepakat untuk menjaga dan merawat janinku… Kebutuhanku selalu dipenuhi, dan aku dibuatkan buku nikah palsu supaya anak ini bisa mendapatkan hak-haknya…” lanjut Fara.
“Buku nikah palsu?”
“Iya, aku ga tau sih ini termasuk palsu atau nggak… Jadi, di buku itu ada aku dan orang suruhan Om Rama yang menjadi suami bohongan…” jawab Fara.
“Sampai sekarang, kebutuhanmu selalu dipenuhi sama Papa?” tanya Gavin.
“…” Fara menggeleng pelan. “Setelah anak ini lahir, 3 bulan setelahnya aku baru mencari kerja dan sekarang aku udah bisa mengurus anakku sendiri, Mas… Aku mau lepas dari orang tuamu…” ujar Fara.
“Aku ga mau terus-terusan ngelayanin nafsu Om Rama…” lanjut Fara.
“Bagaimana dengan orang tuamu, Far?” tanya Gavin.
“Sekarang, aku dibuang sama mereka… Mereka malu punya anak sepertiku… Mereka juga ga anggap cucu mereka ada…” jawab Fara.
“Sial, semua gara-gara Bella…” ujar Gavin.
“Bella ga sepenuhnya salah kok, Mas… Ini salahku… Dulu, aku terobsesi oleh Rendy, ingin mendapatkan Rendy… Sekarang, aku menyesal…” ucap Fara.
“Kamu masih berhubungan sama Bella?” tanya Gavin.
“…” Fara kembali menggelengkan kepalanya. “Bella jadi DPO, Mas… Dan, sekarang kabarnya dia ada di tahanan Polda untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dia menjadi otak dari jaringan human trafficking…”
“Baguslah! Perempuan licik kayak dia pantas dapat hukumannya. Oh iya, kalau kamu butuh apa untuk anakmu, kamu bilang aku aja… Jangan ke Papa… Pokoknya jangan ada hubungan apa-apa lagi sama dia…”
“Iya, makasih Mas Gavin…”
“Iya, makasih mas… Oh iya, kamu tau kontakku dari mana?” tanya perempuan itu.
“Dari Rendy… Dia lihat di grup SMA… Dan di situ ada kamu…” jawab Gavin.
“Oh, gitu… Tumben banget Mas Gavin hubungin aku dan ajak aku ketemu langsung…”
“Aku mau tau tentang apa yang kamu tau, Far… Apa lagi soal anakmu…” ujar Gavin.
“Kamu tau kan, aku sama Papa udah gak sama-sama lagi udah lama… Semenjak aku tau siapa ibu kandungku yang selama ini Papa bilang udah mati..” lanjutnya.
“Iya, mas…”
“Lalu, gimana anak kamu itu, Far? Untuk dapat akta kelahiran, surat keterangan lahir, dan yang lainnya kalau kamu ga menikah?” tanya Gavin.
“Awal waktu aku tau bahwa aku hamil, aku bilang ke Om Rama… Aku minta tanggung jawab atas apa yang dia perbuat… Selama ini, dia selalu minta aku layani… Kadang, aku diancam dan dipaksa…” ujar Fara dengan suara yang lirih.
“Dia ga mau nikahin aku karena ga mau kamu malu, Mas… Ga mau kamu punya ibu tiri yang usianya lebih muda darimu… Dan, aku dan Om Rama juga sepakat untuk menjaga dan merawat janinku… Kebutuhanku selalu dipenuhi, dan aku dibuatkan buku nikah palsu supaya anak ini bisa mendapatkan hak-haknya…” lanjut Fara.
“Buku nikah palsu?”
“Iya, aku ga tau sih ini termasuk palsu atau nggak… Jadi, di buku itu ada aku dan orang suruhan Om Rama yang menjadi suami bohongan…” jawab Fara.
“Sampai sekarang, kebutuhanmu selalu dipenuhi sama Papa?” tanya Gavin.
“…” Fara menggeleng pelan. “Setelah anak ini lahir, 3 bulan setelahnya aku baru mencari kerja dan sekarang aku udah bisa mengurus anakku sendiri, Mas… Aku mau lepas dari orang tuamu…” ujar Fara.
“Aku ga mau terus-terusan ngelayanin nafsu Om Rama…” lanjut Fara.
“Bagaimana dengan orang tuamu, Far?” tanya Gavin.
“Sekarang, aku dibuang sama mereka… Mereka malu punya anak sepertiku… Mereka juga ga anggap cucu mereka ada…” jawab Fara.
“Sial, semua gara-gara Bella…” ujar Gavin.
“Bella ga sepenuhnya salah kok, Mas… Ini salahku… Dulu, aku terobsesi oleh Rendy, ingin mendapatkan Rendy… Sekarang, aku menyesal…” ucap Fara.
“Kamu masih berhubungan sama Bella?” tanya Gavin.
“…” Fara kembali menggelengkan kepalanya. “Bella jadi DPO, Mas… Dan, sekarang kabarnya dia ada di tahanan Polda untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dia menjadi otak dari jaringan human trafficking…”
“Baguslah! Perempuan licik kayak dia pantas dapat hukumannya. Oh iya, kalau kamu butuh apa untuk anakmu, kamu bilang aku aja… Jangan ke Papa… Pokoknya jangan ada hubungan apa-apa lagi sama dia…”
“Iya, makasih Mas Gavin…”
Setelah selesai berbincang, mereka berdua melanjutkan obrolan mengenai hal lain. Fara menceritakan keseharian anaknya yang aktif dan cerdas. Sesekali mereka tertawa karena mendengar cerita Fara tentang anaknya yang lucu. Fara juga memperlihatkan foto-foto anaknya ketika anaknya masih bayi hingga umur dua tahun.
Kini, tidak ada lagi beban yang dirasakan oleh Fara karena Gavin siap membantu apapun untuk anak dari Fara. Gavin tidak ingin Fara kembali terjerumus dalam hubungan terlarang ataupun menjadi pelayan nafsu birahi lelaki hidung belang. Cukup di masa lalunya saja dia berbuat. Kini, Fara tidak ingin melakukannya lagi karena dia ingin anaknya tumbuh dengan rezeki yang halal.
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9