belerlahAvatar border
TS
belerlah
CERITA KOSAN : CINTA & KASMARAN (Inspired By True Story)





Halo semua.

Pertama - tama, langsung aja to the point. Kalo gan/sis familiar sama judul cerita ini mohon dibaca tulisan yang ane spoiler di bawah ini, kalo ga familiar, monggo dilanjut ke setelah tulisan yang ane spoiler, 


Spoiler for Familiar?:


Semenjak ane posting cerita ini di forum sebelah, ane ga nyangka banyak yang terkesan sama cerita ane bahkan sampe masuk salah satu views terbanyak di forum dewasa tersebut.

Banyak juga yang bilang, awalnya baca buat nyari bagian esek - esek nya, tapi pada akhirnya stay untuk baca cerita nya. Terus banyak yang request untuk membuat kembali cerita ini tapi tanpa menggunakan bagian dewasa tersebut.

Agak susah sih, karena banyak dialog atau bagian cerita yang justru ane tampilin di saat sedang ada adegan dewasa nya.

Tapi setelah banyak pertimbangan, sepertinya bisa ane sanggupi tuh untuk membuat cerita ini tanpa harus terlalu nampilin bagian begituan nya. Tapi ya sekedar Warning aja sih buat pembaca baru, bahwa cerita ini memang berawal dari cerita panas, jadi akan ada banyak kata - kata erotis ataupun nuansa mesum di cerita ini.

Ane ga bermaksud merendahkan martabat wanita, ane hanya ingin menampilkan penggambaran jujur seorang mahasiswa pria yang tinggal di kosan di Bandung dan gimana kehidupan sosialnya pada waktu itu.

-----------------------------------------------


Sebelum ane mulai, rules yang berlaku di thread ini adalah rules yang berlaku di Sub Forum SFTH.

Ane menggunakan nama lokasi yang real kecuali nama kampus, tempat nongkrong ane, tempat yang ane lupa namanya, dan tentunya nama nama kos - kosan ane dan temen temen ane. 

Ane udah bilang ke orang orang yang terlibat di cerita ini (tepatnya orang yang masih bisa ane kontak) kalo mereka akan ane masukkin ke dalam cerita ane dan mereka fine fine aja, permintaan mereka cuma yang penting jangan sampe orang - orang pada tau siapa mereka.

So please banget no Kepo Kepo.
(Jir kaya bakal banyak aja yang baca ini cerita.. Pake minta no kepo segala hahah)

Okelah, here we go!

--------------------------------------------------------------------





PROLOGUE




Quote:
Diubah oleh belerlah 07-03-2023 18:41
herry8900
liauhenshu
caporangtua259
caporangtua259 dan 83 lainnya memberi reputasi
78
171.4K
895
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
belerlahAvatar border
TS
belerlah
#79
CERITA KOSAN : CINTA & KASMARAN
SISI

Part VI : Unforgetable, That's What You Are



Gue langsung nyamperin Sisi setelah selesai mengunci pintu dan jendela kamar kosan. Dia dengan genitnya ngegodain gue dari atas kasur. Jari telunjuknya meliuk liuk menantang gue yang sedang menghampirinya, Wajahnya tersenyum nakal waktu ngeliat gue setengah lari dari jendela ke kasur dan langsung niban dia dan mencumbunya.



"Nafsu amat sihh sayaaanngg.." Canda Sisi, dia memajukan mukanya seperti ingin mencium gue namun saat gue majuin dia mundur, kaya bener bener ngegodain gue banget.. makin nafsu gue digituin, apalagi bibir Sisi terlihat mengkilap gitu, kayanya dia tadi pake lip balm deh.. Warna bibirnya kaya pink glossy gtu..

"Buka dulu bajunyaa.." Kata dia lagi sambil melepaskan pelukan gue. Gue nurut dan langsung buru buru ngelepas baju gue. Gue buka semua baju gue sampe akhirnya gue cuma pake celana dalem doang.

Sisi terus narik kepala gue dan nyium gue. Ciumannya berasa banget penuh rasa kangen, rasa sayang, daaann.. rasa nafsu. Sisi melumat bibir gue dengan bibir dia, lidahnya tanpa gue komandoin lagi langsung bermain main di mulut gue dan membuat gue langsung ga mau kalah, gue mainin juga lidah gue sambil berkali kali mencium bibir Sisi yang mengkilap.

Kita berdua ciuman lama banget sampe akhirnya posisi kita udah tiduran di kasur dan gue berada di atas dia. Nafsu gue yang udah di ubun ubun entah kenapa bisa gue tahan karena gue ngerasain gimana sayangnya Sisi sama gue, dengan lembut dia mengusap muka gue dan ngebelai rambut gue, dia ga ngomong apa apa, tapi mata dia selalu mandangin muka gue dan selalu senyum manis. Gue ngikutin tempo Sisi aja jadinya, ga mau ngerusak momen momen romantiskaya gini. Gue rebahan disamping Sisi dan meluk dia erat banget, gue cium lembut pangkal lehernya yang mulus.

Waktu gue ngelepasin pelukan, Sisi langsung berdiri di atas kasur dan mulai ngebuka baju dia sambil tetep senyum ngeliatin gue. Tau bakalan ada pertunjukan, Gue langsung nyenderin kepala gue ke tembok hingga gue berada di posisi duduk di kasur dan bisa puas ngeliatin Sisi yang lagi stripteasedi depan gue. Revolusi sampai mati berteriak teriak di dalem celana gue waktu Sisi udah telanjang dada. Payudaranya makin terlihat indah buat gue, kulitnya yang mulus dan putih itu ditambah dengan lekukan badan bak gitar spanyol membuat body Sisi pantas mendapat nilai lebih dari delapan.. Gue spontan langsung ngulurin tangan gue buat nyamber kedua payudara di depan gue itu namun tangan Sisi mendepak tangan gue dengan halus, Sisi mengisyaratkan gue untuk menunggu.

Gue nurut meskipun nafas gue mulai ga beraturan karena nahan nafsu yang mulai naik ke ubun ubun gue lagi. Celana dalam hitamnya yang selaras dengan warna tanktop yang dia pake perlahan mulai Sisi turunin, gue bisa merasakan desir darah gue juga ikut turun seiring dengan makin turunnya celana dalam Sisi. Saat akhirnya celana dalamnya terlepas, Dia melemparkan celana dalamnya itu ke dada gue dan tersenyum malu. Dia lalu berlutut dan duduk diatas gue terus mulai nyiumin gue lagi. Tangan dia perlahan turun dan mencoba meredam revolusi yang sedang terjadi di dalem celana dalem gue. Setiap usapannya malah semakin meningkatkan semangat revolusi itu. Sesekali dia mencumbu bibir gue dengan lembut.

"Tadi bagus ga striptease aku yang?" tanya Sisi disela sela ciuman kita.

Ya kali gue bilang engga.. klo boleh obyektif, tadi mah dia ga striptease, cuma buka baju aja di depan gue, nari nari nya cuman bentaran banget, tapi justru itu yang bikin gue nafsu banget liatnya, polos dan amatir gtu.. Jadi yaa gue tetep bisa bilang klo striptease dia bagus tadi.. Lagipula standar gue sepertinya ketinggian kalo berharap Sisi bisa perform Striptease layaknya video kursus online yang sering gue liat di Internet.

Gue mulai ngegerayangin dada Sisi yang daritadi menantang gue untuk dipegang sejak dari pas Sisi duduk diatas gue. Dia terus mulai ngedesah keenakan waktu gue mulai melakukan rutinitas mengemut permen ke dada nya..

"Emmmhh... Sayaaaaanngg.. Eennaaakkk" Desahan pelannya diiringi dengan sedikit jambakan di kepala gue yang terus menahan kepala gue biar ga berhenti untuk terus ngemut. Tangan gue yang satu lagi ga tinggal diem, gue lakukan latihan memijt ke dada Sisi yang nganggur dan membuat dia semakin ga beraturan nafasnya. Kedua tangannya makin erat megangin kepala gue dan pinggulnya secara reflek maju mundur menggesek gesek tonggak revolusi gue yang tepat berada di selangkangan Sisi.

Namanya juga tonggak revolusi kan, jangankan digesek gesek, ditunjukkin gambar yang wow aja bisa revolusi mendadak, apalagi di gesek gesek kaya gini.. Ya langsung aja terjadi revolusi besar - besaran. Saking intens nya gesekan dari Sisi, sampe sampe itu tonggak revolusi udah kaya kejang - kejang gitu, pengen rasanya ini tonggak langsung gue pendam aja ke dalam lubang buaya nya Sisi biar selesai itu pemberontakan, tapi gue masih takut Sisi belom siap buat melakukan itu. Gue sih udah bodo amat dah, klo Sisi mau, gue hajar langsung.. Ga pake pemanasan lagi klo perlu langsung coblos!

Terus tiba tiba terlintas di otak gue, apa gue pancing aja yaa? Biar dia Mau? Lagian udah sampe kaya gini masa sih dia ga pengen lebih? Ah coba aja laahh..

Tangan gue yang tadinya bermain di bukit bukit, kini mulai gue kerahkan ke arah lembah. Jari jemari gue bermain di semak belukar yang merambat cukup lebat di sekitaran lembah dan perlahan lahan jemari gue makin turun hingga ke area rawa rawa yang basah. badan Sisi sedikit tersentak sama keberadaan jari jari gue, terus Sisi mulai mendesah desah lagi sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Hhhh.. Aaahhh.. Sayaanngg.. Hmmpp.." Desah Sisi yang mulai menggigit bibirnya menahan nikmat.

Gue ganti posisi dan membiarkan Sisi terlentang di samping gue biar gue bisa bebas mainin jari jari gue di daerah kewanitaan Sisi. Bisa gue liat Sisi makin resah gelisah. Kakinya makin ngangkang lebar dan jari kakinya menekuk seperti sedang pemanasan saja. Mata Sisi sedikit terpejam, ia masih menggigit bibirnya, tangan kirinya tanpa sadar memegangi tangan gue dan tangan kanannya memegang leher gue. Badan Sisi makin bergerak ga beraturan saat gue mempercepat laju gesekan jari jari gue sampai akhirnya Sisi ga kuat lagi menahan desahan kenikmatannya.

Gue juga nafsu ngeliatin Sisi yang kaya gini, tapi gue juga penasaran apa yang terjadi selanjutnya?

Sisi menarik gue ke wajahnya dan kita berdua kembali berciuman. Tapi ciuman Sisi kali ini ga selembut sebelumnya, dia kelihatan bernafsu banget mencium gue yang masih menggesek gesek daerah kewanitaannya dan membuat dia menggelinjang.

"Sayaaanngg... enaakk.." Kata Sisi pelan menahan kenikmatan, matanya yang setengah merem berusaha menatap gue.

Lama lama gue jadi pengen lebih jauh lagi nih, tangan gue pegel juga klo gerak gerak kaya gitu.. Gue pengen lidah gue juga ikut beraksi ah.. Gue bergerak ke selangkangan Sisi dan bersiap di posisi. Gue buka lebar selangkangan Sisi sampe memperlihatkan Lembah kenikmatan yang juga terbuka lebar merekah.

"Beleerr.. maluuu.." Kata Sisi manja yang lalu menutupi daerah kewanitaannya dengan kedua tangannya. Mukanya sudah terlihat memerah entah karena beneran malu atau nafsu birahi yang memenuhinya.

Gue ketawa sendiri ngedenger Sisi malu malu gitu.

"Sayaanng kenapa deh? Tumben malu.. kaya baru pertama kali ajaa.. " Tanya gue. Rutinitas gini sih udah beberapa kali gue jabanin sama Sisi sebelum ini, tapi emang sih, Sisi emang aga risih kalo melakukan ini, tapi ga pernah sampe protes gini..

"Bukan itu sayaangg.. Aku malu belum nyukur niihh.. jembiaku kemana mana" Kata Sisi menjelaskan.

Lagi - lagi gue ketawa denger Sisi ngomong gitu, Sisi emang selalu bilang jembi biar terkesan lebih halus, tapi buat gue malah lucu dengernya.

"Haduuhh sayaanngg, ga apa apa kali.. natural malah keliatannyaa.. " Jawab gue menenangkan dia. "Lagian kan aku ga terlalu suka klo ga ada jembi nyaa.. kaya ngeliat punya anak SD aja.. " Lanjut gue sambil menyingkirkan tangan Sisi yang masih menutupi vaginanya.

"Emang kamu pernah ngeliat punya nya anak SD kaya gimana?" Tanya Sisi polos sesaat sebelom gue membenamkan kepala gue ke lembah kenikmatan Sisi.

"Yaa engga pernah.. Emangnya aku pedofil ngeliatin punya anak SD.. " Jawab gue.

"Terus kamu tau darimana dong punya nya anak SD ga ada bulu nya?" Tanya Sisi.

"Ya kan aku dulu waktu SD ga ada bulu nyaa.. Makanya aku kira anak SD gada bulunya.. " Jawab gue.

"Ih aku dulu waktu SD udah ada bulu nya ko seiget aku.. " Sanggah Sisi.

"Masa?" Tanya gue. "Dari SD kelas berapa?" Tanya gue lagi.

"Dari kelas 5 deh kayanya.. Aku inget pas SMP tuh pokoknya udah lebat deh punya aku" Jawab Sisi sembari mengingat ingat.

"Ya kan itu udah kelas 5 sayaanngg.. Udah mulai gede.. " Ucap gue.

"Ya tapi kan salah dong berarti klo kamu bilang punya nya anak SD ga ada bulu nya.. Buktinya aku kelas 5 tuh udah mulai numbuh tuh bulu nya.." Kata Sisi memperdebatkan perkataan gue.

"I-iya sih, cuman maksud aku tuh SD kelas 1 atau kelas 2 gitu.. Dan lagian apa deh kita ko jadi bahas beginian sih sayang?" Gue akhirnya nyadar, disaat kita lagi kaya begini, ko ya bisa bisa nya jadi bahas beginian sih.

Sisi tertawadan memukul pelan kepala gue. "Iya juga ya sayang.. " Ucapnya di sela gelak tawa nya.

Dia mulai mendesah lagi waktu gue mulai melanjutkan ritual gue. Sebagai cowo normal yang beruntung punya kosan dengan internet yang kenceng, gue jadi cukup banyak tau gimana caranya melakukan itu berkat kursus online di situs situs porno ternama, kata siapa nonton begituan ga bisa belajar? Nih gue buktinya hehe.. Kali ini juga hasil kursus gue cukup berhasil membuat Sisi merem melek mendesah keenakan, kadang kadang gue selingin sama permainan jari gue yang sesekali ikutan masuk.

Ga berapa lama kemudian, gue merasakan guncangan dari badan Sisi.

"Auuww, sshhh.. Ah leerr... uuuuhhhh.." Ucap Sisi makin gemeter, seluruh badannya menguat, gue tau nih kenapa.. Sisi orgasme! Yeess.. bangga gitu gue bisa bikin Sisi orgasme meskipun ga ada penetrasi sama sekali, gue yakin banget nih para pemberontak di celana gue pasti pada mupeng semua sama mulut dan jari jari gue yang udah masuk ke lembah kenikmatan Sisi. Sabar yaa.. nanti kalian juga bakalan masuk ke mulut Sisi koo..

Biasanya setelah Sisi orgasme, dia bakalan gantian ngurusin pemberontakan gue dengan jemari dan mulut dia, nah berhubung sekarang Sisi baru aja Orgasme, gue bersiap siap buat di blowjob sama Sisi, tapi sebelum itu gue mau nuntasin dulu Orgasmenya Sisi. Sisi masih menggelinjang dan menikmati sisa sisa orgasmenya saat gue nanya "Masih mau lagi gaa sayaangg?"

Sisi menggeleng pelan. "Ga maauu klo cuma pake jari.. " Kata Sisi. "Maunya pake itu nya kamu.." Lanjut dia lagi kaya merengek pengen.

Gue kaget banget denger jawaban dia. Maksud dia? Gue ga salah denger kan nih? Dia mau ML sama gue?

"Mau ini sayaangg?" Tanya gue yang mencoba mengkonfirmasi maksud Sisi sambil nunjuk ke tonggak revolusi gue yang meronta ronta berteriak minta dibebaskan dari penjajahan celana dalam gue. Sisi kali ini ngangguk.

WADAAOOOWWWW

BELAH DUREN

LEPAS PERJAKA

MERAWANIN

DAN APALAH ITU ISTILAH LAINNYAA!

Gue langsung sumringah ga percaya dengan apa yang terjadi. Gileee.. mantep laaahhh inii!

Gue langsung buru buru ngebuka celana dalem gue dan terbebaslah sudah para pemberontak ini dari penjajahan celana dalam gue, dan sebentar lagi akan gue tuntun masuk ke tanah perjanjian lembah subur dan dilindungi hutan lebat. Dengan cepat gue langsung memposisikan badan gue diatas Sisi menjadi gaya Misionaris. Sisi meminta gue untuk mencium dia dulu, gue nurut dan nyium dia. "Pelan pelan sayaanngg.." Kata Sisi. Gue cuman ngangguk aja. Bukannya apa apa nih, ko ga masuk masuk yaa? Apa gue salah lubang apa gimana ini?

Sisi juga yang tadinya bersiap menunggu itu nya dimasukki benda asing untuk pertama kalinya akhirnya bingung kenapa belom ada juga yang masuk.

"Sayang masukinnya yang mana sih yang?" Gue dengan polosnya nanya. Sisi ketawa denger gue. "Ketahuan ih belom pernaahhh.." Kata dia sambil nepok dada gue.

"Ya emang belom pernah sayaannngg.. iini gimana ini masukkinnyaa?" Tanya gue lagi, jirr malu juga gue.. Perasaan klo liat di kursus online gampang amat masukkinnya..

"Mana aku tau juga sayaanngg.. emangnya aku udah pernaahh? COba aja kamu liatin iihhh" Jawab Sisi masih ketawa juga. Sisi akhirnya meraba raba kepunyannya buat nyari masukkinnya dimana. Duuhh apaan deh ini, geblek amat gue.. mending klo mati lampu deh ga keliatan, lah ini lampu nyala..

"Ini sayaang disini coba.." Kata Sisi setelah menemukan yang kita berdua cari. Buset aga kebawah yaa, kirain di atas atas situ.. ternyata deket juga sama lubang yang satu lagi.. Gue coba arahin tonggak revolusi gue ke arah yang Sisi maksud. Sisi juga akhirnya ngangkang selebar mungkin dan akhirnya gue bisa ngeliat jelas targetnya dimana, astagaa.. susah juga nyari lubang buaya.. Pantes dulu basmi PKI susah

Perlahan lahan tonggak revolusi gue mulai masuk ke dalam target. Gue bisa ngeliat Sisi seperti sedang merasakan ada sesuatu di dalam area kewanitaannya. Dalam sekejab tonggak revolusi gue udah ambles lebih dari setengah ke dalam lubang buaya Sisi.

"Udah masuk sayaanngg.." Gue ngelapor gitu ke Sisi ga tau kenapa juga gue harus laporan. Sisi ngangguk doang, kedua tangan dia udah merangkul di leher gue, kedua kakinya masih ngebuka lebar. Gue mulai gerakkin pinggul gue dalam gerakan maju mundur.

Anjirr, Jadi ini toh rasanya? Kaya ada yang ngegenggam seluruh tonggak revolusi gue, terus mijitin secara halus dengan tambahan cairan yang melicinkan gerakan maju mundur tonggak revolusi gue, waduuuhhh ga ngerti lagi deh gue gimana cara ngegambarinnya.

"Aw sayaanngg.. periihh.. " Kata Sisi meringis. Gue langsung menghentikan gerakan gue, "Gpp sayang?" Tanya gue. Sisi mengangguk dan tersenyum, "Gpp koo.. Perih tapi enak".

Gue lanjutin lagi gerakan gue, ah gilaaa.. Kepunyaan Sisi kaya berusaha menahan laju tonggak revolusi gue dan jadi kaya serasa dipijit pijit gitu tiap keluar dan masuk. Makin lama makin dalem ini tonggak gue masuk ke dalem lubang buaya dan semakin cepat juga gerakan maju mundur gue. Sisi yang daritadi cuma meringis dan merintih aja lama lama mulai mendesah juga mengikuti gue.

"Sisiii.. enak banget sayaaanngg.." Gue melenguh kenikmatan sambil terus menggoyang pinggul gue maju mundur. Sisi ga ngejawab apa apa, mata dia tertutup menikmati permainan ini.

Mungkin baru lima menit atau malah belum sampe lima menit, gue udah ngerasa mau keluar. Langsung aja gue percepat goyangan gue hingga membuat suara khas orang yang lagi melakukan perbuatan penuh nafsu itu.

"Sayaanngg... aku mau.. keluarr..." Ucap gue ketika akan orgasme, dan ga lama kemudian gue mencabut tonggak revolusi gue , Sisi yang langsung sadar gue mau keluar segera ngebantuin menstimulus tonggak revolusi gue dan akhirnya muncratlah semua aspirasi rakyat dari tonggak revolusi gue dan tumpah ke perut dan Dada Sisi.

WOOOOHHHHH GILAAKK!

Itu keluarnya maksimal banget tuh gue.. Gue sama Sisi langsung liat liatan setelah gue keluar dan kita berdua ciuman lagi. "Aku sayaag kamuu Sisi.." Ucap gue. "Aku sayang kamu jugaaa.." Jawab Sisi. Gue langsung ngambil tissue dan ngebersihin sisa sisa pertempuran barusan. Setelah bersih, gue sama Sisi langsung pelukan lagi di kasur.

Kita berdua ngobrolin gimana rasanya bersetubuh tadi secara kita sama sama baru pertama kali kaann.. Sisi bilang dia ngerasa aga perih gitu, terus dia juga bingung kok dia ga berdarah sebanyak yang orang orang bilang klo ML pertama kali. Daerah kewanitaannya Sisi cuman berdarah sedikit doang waktu tadi kita ngelap ngelap pake tissue, dia pikir darahnya akan sebanyak waktu dia dapet, tapi ternyata engga. Dia juga bilang kalo pas gue keluar tadi sebenernya dia juga mulai ngerasa mau orgasme, tapi ternyata keburu gue keluar..

"Yaampun kamu ko ga bilaanng?" Tanya gue kaget.

"Engga laahh.. lagian emangnya bisa ditahan tahan apaa kalo keluar?"

"Ya ga tau juga sih sayaangg.."

"Mau coba lagi ga Sayaangg?" Tanya Sisi yang langsung tersenyum. Gue langsung natap Sisi berbinar binar.

"Ayookk!" Jawab gue mantap. Siapa yang nolak diajakin begituan..

Gue dan Sisi akhirnya bergejolak lagi sampe empat kali hari itu, total gue sama dia lima kali main.. gilaaa, begitu permainan kelima selesai gue langsung capenya luar biasaa, tapi gue puas banget.. apalagi setelah permainan kedua, Sisi udah mulai ga ngerasain perih lagi di daerah kewanitaannya dan dia mulai bereksperimen dengan gue dalam berbagai gaya, Doggy Style, Woman on Top, sempet nyobain gaya 69 juga tapi Sisi ga terlalu suka, gue nyobain duduk di meja komputer gue dan Sisi duduk diatas gue, wah banyak banget deh eksperimen gue sama Sisi.. Istilahnya nih, ga ada lagi bagian tubuh Sisi yang belom gue explore. Eh iya deng, gue belom nyobain masuk dari pintu belakangl sama dia.. ah itu mah ntar ntaran aja aahh.. Masih ada semingguan lebih dikit buat mencoba itu.

​Dan bener aja, selama semingguan itu gue dan Sisi selalu ML entah itu di siang hari ataupun malam hari, paling engga bisa tiga kali dalam sehari gue sama Sisi berhubungan badan, Gue dan Sisi bener dimabuk cinta banget.

Pada saat Sisi akhirnya harus pulang ke Jogja, gue dan Sisi akhirnya mencoba menjalani hubungan LDR, berat sih emang LDRan.. apalagi waktu itu belom jamannya Skype atau facetime atau snapchat.. Web cam an masih dalam bentuk jadul yang kameranya VGA gitu. Dan lebih berat lagi karena gue dan Sisi udah melakukan hubungan badan, jadinya kita berdua sangat ingin terus - terusan kontak fisik. sebulan pertama kita mencoba LDR, semua masih bisa dilalui, setiap ada kesempatan gue sebulan sekali selalu dateng ke Jogja nginep di rumah Sisi di Jogja dan 'memadu kasih'. Namun lama kelamaan gue dan Sisi perlahan tapi pasti mulai kurang intens dalam berkomunikasi dan memasuki hampir setahun, gue udah hampir ga pernah lagi ngunjungi Sisi ke Jogja dan Sisi pun ga keberatan kalo gue ga kesana nemuin dia, lama kelamaan kita berdua makin jarang berkomunikasi lagi dan akhirnya sama seperti waktu gue dan dia saat SMP dulu, kita kaya putus gitu meskipun ga pernah ada kata kata putus..

Apalagi dia makin sibuk sama perkuliahan dia dan gue makin sibuk sama.. Ya apapun itulah yang gue lakukan selama di Bandung.




Tapi yang pasti malem itu bener bener tidak bisa dilupakan.

Sisi, you are unforgetable, that's what you are.

Dan kalo boleh gue bilang, tanpa kita berhubungan intim pun gue tetep bisa bilang kalo dia itu,

Unforgetable.
leonard21
sotokoyaaa
oktavp
oktavp dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.