Kaskus

Story

chrishanaAvatar border
TS
chrishana
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2



Quote:


Cerita ini adalah kisah lanjutan dari Burung Kertas Merah Muda. Kalian boleh membaca dari awal atau memulai membaca dari kisah ini. Dengan catatan, kisah ini berkaitan dengan kisah pertama. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca dari awal.


Silahkan klik link untuk menuju ke kisah pertama.


Terima kasih.



Spoiler for Perkenalan:


Quote:

Polling
0 suara
Siapakah sosok perempuan yang akan menjadi pendamping setia Rendy?
Diubah oleh chrishana 02-04-2020 09:31
japraha47Avatar border
aripinastiko612Avatar border
jalakhideungAvatar border
jalakhideung dan 59 lainnya memberi reputasi
54
274.3K
981
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
chrishanaAvatar border
TS
chrishana
#906
Chapter 64
Hari demi hari terlewati. Konflik dan gejolak yang terjadi mulai mereda dan sepi. Tak ada pertengkaran, tak ada kecemburuan, tak ada kontroversi. Masing-masing dari mereka sudah mengikhlaskan masa lalu dan fokus untuk waktu yang akan datang. Dendam-dendam pribadi kini sudah menghilang. Tak ada lagi kebencian, tak ada lagi stigma negatif, dan tak ada lagi rasa ingin melampiaskan.
****

Di suatu pagi yang cerah, Tasya tiba-tiba saja masuk ke kamar Rendy. Kebetulan, saat itu, Rendy sedang duduk di atas ranjang sambil memainkan permainan di ponsel pintarnya. Dengan wajah memelas, Tasya mengelus perutnya dan bercerita pada kakaknya.
“Kak…” panggil Tasya.

“Iya…” Rendy memalingkan pandangan ke arah Tasya. “Loh, perut kamu kenapa?” tanya Rendy terkejut.

“Gimana ya, Kak? Aku takut ketahuan papa sama mama…” ujar Tasya.

“Kamu hamil?” tanya Rendy.

“…” Tasya mengangguk pelan.

“Ya ampun! Kok bisa sih!” seru Rendy.

“Kak, aku harus gimana…”

“Kamu ngelakuin ini sama siapa? Danu?” tanya Rendy.

“…” Tasya kembali menganggukkan kepalanya.

“Kurang ajar! Dia harus tanggung jawab! Kalian belum nikah, kenapa bisa sampai kebablasan kayak gini!” Rendy mulai marah. “Aku mau temuin dia!” Rendy berdiri dengan penuh emosi.

“Jangan Kak! Kak!” Tasya menahan tangan Rendy.

“Lepas!”

“Kak! Bangun, Kak! Kak! Bangun!”

****

“Kak Rendy! Bangun ih!” Tasya mengguncang tubuh Rendy yang masih tengkurap di atas ranjangnya.

“Hhmm… Oh cuma mimpi…” Rendy kembali memejamkan matanya.

“Kakak! Bangun! Tau gak sih ini hari apa!” Tasya mulai meninggikan nada bicaranya.

“Apaan sih, Dek! Sekarang hari Sabtu! Hari libur!” jawab Rendy.

“Iya, sekarang Sabtu! Tapi, liat dong tanggal berapa! Hari ini hari pernikahan kakak sama Kak Anna!”

“Hah!” Rendy terkejut dan bangkit dari ranjangnya. “Astaghfirullah!Aku lupa!”

Hari ini adalah hari di mana Rendy akan mengikat janji dengan Anna. Tapi, karena Rendy terlambat bangun dari tidurnya, semua anggota keluarganya menunggu di ruang tengah. Beruntung, Tasya tepat waktu membangunkan kakaknya yang terlelap. Sia-sia lah perjuangannya sampai saat ini jika ia masih di alam bawah sadar.
“Yuk, berangkat…” ujar Rendy yang sudah siap.

“Kamu itu kok bisa lupa sih?” tanya Mama.

“Hehehehe… Aku ga bisa tidur, Ma… Main game sama Danu sampai pagi…”

“Sampai pagi? Kok dia bilang sama aku jam sepuluh udah mau tidur… Brengsek! Gue dikibulin lagi sama si monyet! Awas aja nanti kalau ketemu di sana, gue hajar itu hidungnya!” Tasya emosi.

“Iya, sampai jam 3 pagi loh aku main sama dia…” jawab Rendy.

“Udah ah… Kayak gitu aja dipermasalahin… Yuk, berangkat.” Mama mengajak semua untuk berangkat.

Rendy beserta keluarganya langsung berangkat menuju tempat yang sudah dipesan untuk acara pernikahan. Kali ini, Rendy terlihat diam. Dia terlihat gugup dan selalu berusaha menyebut nama Anna dengan benar. Papa dan Mama yang melihatnya, hanya tertawa dan meledek. Membuat konsenterasi Rendy terpecah.
“Udah sih, Kak… Santai aja…” ujar Tasya.

“Santai… Enak banget kamu ngomong… Kalau aku sampai salah ucap gimana…” ujar Rendy.

“Ya ga jadi nikah, Kak… Hahahahahaha… Perjuangan selama ini hancur sudah…” Tasya mambuat keadaan memburuk.

“Duh, ga ada yang bisa hibur atau nyenengin dikit apa…” ujar Rendy.

“Eh, Kak… Tadi, kakak mimpi apa emang? Enak banget tidurnya…” tanya Tasya.

“Aku mimpi kamu masuk kamar aku… Kamu takut ketahuan Mama karena kamu hamil di luar nikah.” jawab Rendy.

“Ih! Amit-amit!

“Iya, kamu ceritanya dihamilin sama Danu…” lanjut Rendy.

“Najis ah! Ga bakalan bisa dia kayak gitu… Mau nyosor aja udah ku tabok…” ujar Tasya.

“Lagian yang Mama heran, kok temen kamu mau ya sama Tasya, Ren?” tanya Mama.

“Ga tau tuh, Ma… Mungkin dia sukanya sama yang galak-galak kayak Tasya…” jawab Rendy.

“Udah udah! Aku ga mau ngomongin itu!” Taysa menutup telinganya.

****

Empat puluh menit perjalanan, mereka telah sampai di tempat acara pernikahan Anna dan Rendy. Suasana masih sepi pengunjung karena acara akad nikah hanya dihadiri oleh keluarga besar Anna dan Rendy serta kerabat yang ingin menyaksikan proses akad berlangsung.

Terlihat sudah ada keluarga dari Anna yang sudah sampai terlebih dahulu. Keluarga Rendy dan keluarga dari Anna saling menyapa dan bercengkrama sambil menunggu petugas dari Kantor Urusan Agama setempat datang. Terlihat juga sahabat Rendy dan Anna yang sudah berteman dari masa SMA juga datang.
“Hai, Ren…”

*PLAK!*

“…Ndi… Apaan sih kamu main tabok aja!” protes Danu kepada Tasya.

“Iihhh… Sini ikut gue! Beraninya ya lo bohongin gue semalem!” Tasya menarik telinga Danu.

“Aduh! Hehehehe… Sukses acaranya, Rendy!” Danu melangkah menjauh seraya telinganya ditarik oleh Tasya.

“Mau kemana tuh adekmu?” tanya Papa.

“Biarin aja… Mereka ada urusan yang mau diselesaikan…” ujar Rendy.

Petugas dari Kantor Urusan Agama akhirnya tiba. Semua keluarga besar sudah duduk di suatu ruangan besar. Waktu yang dinanti telah tiba. Proses akad nikah Rendy dan Anna berjalan dengan lancar tanpa halangan. Kedua keluarga turut gembira menyambut keluarga baru mereka. Tak sedikit dari mereka yang memberikan ucapan selamat dan mendoakan mereka.

Proses resepsi pernikahan juga ramai pengunjung. Mulai dari teman semasa mereka SMA termasuk Rheva, lalu teman-teman dari universitas, serta dari tempat di mana Rendy bekerja. Mereka semua bersuka cita memeriahkan pesta pernikahan Rendy dan Anna. Bahkan, ada yang menyumbangkan lagu untuk mereka berdua secara mendadak dan diam-diam.

Perjuangan cinta mereka berakhir bahagia. Dan, mereka bisa menerima kekurangan masing-masing dan bisa merubahnya menjadi suatu kesempurnaan. Tak peduli apa keadaan Rendy, tak peduli apa keadaan Anna yang saat ini. Mereka sudah membuktikan, ketika cinta sudah bersemi, tak akan ada yang mampu menandingi.
bachtiar.78
pavidean
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.