Untuk mengalihkan perhatian sementara dari masalah-masalah cinta dan lain sebagainya, gue berusaha kembali untuk menemukan fokus dan tujuan gue berada di kampus yang mana sebetulnya gue udah betul-betul nggak semangat untuk melanjutkan kuliah.
Setelah lewat UTS (ujian tengah semester), gue sering menyibukkan diri dengan urusan UKM Kempo.
Gue mulai follow up untuk buka ruangan UKM sama pak Bambrong, sebetulnya kita belum bisa dapat ruangan sekretariat karena UKM kita belum resmi hidup kembali, syarat untuk menghidupkan UKM kita harus punya member minimal 25 orang kurang lebihnya kalau gue nggak salah, kemudian kita harus setor AD/ART terbaru ke ketua BEM (nah file AD/ART yang lama aja udah ilang ga tau ke mana).
Tapi ternyata melihat semangat kita mau bangkit, pak Bambrong dukung kita dan berhasil nego-nego supaya ruangan bisa dipakai walau target terbentuknya UKM belum rampung. Waktu itu yang resmi cuma ada gue, Kun, Dick, sama seorang cewek bernama Via yang sudah level Kyu-1 (kalo di Kempo, biasanya level tersebut warna sabuknya coklat).
Ceritanya gue hari terakhir ulangan, keluar kelas si Dick telepon dan langsung suruh ke UKM Kempo, di sana udah ada anak-anak yang namanya gue sebutin di atas. Itu juga pertama kalinya gue kenal yang namanya Via yang notabene ternyata mahasiswi angkatan 2003.
Langsung siang itu juga kita adakan rapat dadakan untuk menentukan mau dikemanakan UKM Kempo ini, tentunya gue semangat karena langkah awal sudah terbuka, ga sia-sia bertahan di UKM bela diri ini yang dulunya gue takut banget masuk sini. Tapi kendalanya organisasi belum ada yang mau jalanin, namanya anak-anak baru termasuk gue yang pada enggak ngerti caranya jalanin organisasi.
Rapat berakhir dengan perjanjian jadwal latihan dan program awal pokoknya biar belum ada organisasi sebisa mungkin yang udah terlibat di sini cari mahasiswa baru untuk masuk UKM ini. Akhirnya semua yang hadir setuju dan rapat bubar, kebetulan si Via juga udah dijemput sama bokapnya.
Selesai rapat si Dick juga cabut, maklum anak itu masih mahasiswa
kupu-kupu(kuliah-pulang-kuliah-pulang; maksudnya abis kuliah langsung cabut), baguslah anak rajin, mau cepet lulus.)
Quote:
“Gue mau cabut Ri! Elo jangan nyerah ya latihan Kemponya.”
***
Setelah Dick pulang, di ruangan cuma ada gue sama si Kun, tiba-tiba Kun ngajakin ngomong serius, gue pikir masalah Kempo, ternyata enggak, dia serius mau cabut pulang ke kampung halamannya.
“Gue mau cabut Ri! Elo jangan nyerah ya latihan Kemponya.”
“Lha gimana sih elo, dulu kan elo yang ajak gue ikut kegiatan ginian, janjinya lo mau bimbing gue di sini, sekarang elo tiba-tiba cabut.”
“Ri, lo kalo serius mau belajar Kempo, belajarlah sama siapa aja, kan ada Rico sama Pak Bambrong, ikut juga latihan Kempo bareng di luar kampus, nanti lo bisa berkembang, ga cuma mampet di kampus doank, enggak jadi apa-apa loe!”
Dalam hati bukan itu maksud gue, tapi setelah beberapa kali kehilangan sahabat, baru aja gue nemu orang yang gue pikir bisa gue ajak bertahan di kampus ini, sekarang orang itu sudah mau cabut lagi. Gue udah berusaha bertahan, mental gue tarik ulur di kampus ini antara bertahan karena tuntutan orang tua sama kemauan gue yang berlawanan.
***
Kemarin si Edi cabut dalam dua semester, si Kun ini rekor, baru cabut pas semester lima. Gue…??? Entahlah, sampai tahun 2009 ini gue masih terjebak di kampus ini dan gue enggak tahu kenapa. Entah gue yang gila apa emang ga ada tempat lain selain bertahan di kampus suram ini.
Waktu masih semester tiga kemarin gue pikir gue belum bisa cabut karena gue belum punya pegangan apa-apa, katakanlah setelah cabut nanti gue mau ngapain? Masa’ nganggur, kerjaan belum ada, bisnis lagi kacau, temen yang bisa diajakin buka usaha enggak ada, gue sendiri lagi ga punya ide. Gue sempat berpikir, sepertinya gue salah gaul atau mungkin gue salah ambil kampus.
Dan sebagai catatan, bukan gue yang niat ambil kampus ini, bukan gue yang niat kuliah di sini. Ini semua adalah pilihan orang tua gue yang yakin dengan doktrin hidup standar:
SD---SMP---SMA---KULIAH---KERJA---MARRIED---KERJA KERAS---PUNYA ANAK---KERJA SEMAKIN KERAS---ANAK SEMAKIN DEWASA---KERJA SEMAKIN KERAS---BADAN SEMAKIN SAKIT-SAKITAN---PENSIUN---BIAYA HIDUP PAS-PASAN---ANAK KULIAH---TABUNGAN HABIS---MATE
Sedangkan pola pikir gue belum seperti itu, gue masih berusaha mencari bagaimana supaya KERJA itu enggak bergantung dari KULIAH.