Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

memedruhimatAvatar border
TS
memedruhimat
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh memedruhimat 10-04-2020 12:42
bapanarivan
alizazet
nomorelies
nomorelies dan 24 lainnya memberi reputasi
25
46.8K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
memedruhimatAvatar border
TS
memedruhimat
#132
Quote:

******************************

Quote:

...Seseorang menepuk pundak gue dari belakang.

“Udah, besok pagi-pagi selesai subuhan kita cabut.” ucapnya.

Gue duduk berdua sama si Kun, malam itu kami hanya bengong menatap langit dan bintang. Asap rokok mengebul ke arah langit-langit.

“Hanya aku dan bintang… ta ra ra ra..”



Dinginnya Puncak Bogor
Cisarua Punya Cerita
(IV)


Besok paginya si Kun udah bangun duluan, gue beresin barang-barang dan kita meluncur waktu villa masih sepi orang-orang masih pada tidur, yang bangun cuma pos keamanan yang membukakan kita pintu. Menurut informasi, bus baru datang jam 10, anak-anak baru pulang jam segitu, pantaslah kalau jam segini masih pada tidur, pastilah mereka kelelahan setelah acara semalam.

Baik gue maupun si Kun enggak ada yang bicara, entah apa Kun tau kalau kondisi gue yang lagi BT apa dia nahan laper di tengah dingin.

Waktu kita turun masih jam 6, udara masih sejuk banget, sedikit berkabut pemandangan puncak bagus banget, jalan keluar gang villa juga masih sepi, paling ada tukang jualan baru berangkat dan warung kopi yang baru buka. Waktu itu gue mikir, duh, coba kalau gue punya cewek kali gue udah turun lereng gunung sambil liat pemandangan indah ini, bukan pulang boncengan sama orang bau yang nguap-nguap di belakang gue ini.

Sepanjang jalan ga ada pemandangan indah lereng gunung puncak bogor atau apapun yang gue nikmati, bahkan mampir untuk sarapan di warung pinggir kebun teh nggak menarik minat gue sama sekali.

Si Kun juga diem aja sepanjang jalan, gue yakin juga karena dia nggak punya duit buat sarapan pagi di warung, dan kalaupun gue mau mampir sarapan di warung, ya gue kagak mau lah bayarin dia. Kalaupun dia ngutang sama gue juga gue terus terang kagak minat pinjemin duit, soalnya ga tau baliknya kapan dah nanti tu duit.

Akhirnya dengan perut lapar kita ngejos ngebut sepanjang Jalan Raya Bogor sampai Jakarta Timur.

***

Sekitar jam 9:30 - 10:00 kurang lebihnya gue dan Kun sudah sampai kembali di Warung Ma'oi, langsung aja si Kun lompat turun dari motor dan ngambil nasi sebakul untuk sarapan pagi (tentu aja ngutang sama yang punya warung).

Sementara gue, bingung mo ngapain, walhasil gue pilih pulang ke rumah aja.
Diubah oleh memedruhimat 28-03-2020 05:57
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.