Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rimung13Avatar border
TS
rimung13
Pengembara Cinta SEASON 2 : The Way Of Ninja



Quote:



Quote:


Quote:


lombokjowo
itkgid
pulaukapok
pulaukapok dan 57 lainnya memberi reputasi
54
70.7K
1.4K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
rimung13Avatar border
TS
rimung13
#236
Side Story 2 : Rutinitas
Setelah memastikan Saipul tidak akan bertindak gegabah, aku memasuki zona phantom.

Dari kejauhan aku melihat Eyang Rahman sedang bertarung dengan beberapa Noir.

Sekitar 15 menit berlalu, Eyang Rahman telah mengalahkan semua Noir yang ada.

Eyang Rahman duduk bersila dan mulai menyelesaikan energi semesta. Wajah Eyang Rahman terlihat sangat letih dan tubuhnya berusaha keras untuk tetap bertahan.

Eyang Rahman berdiri dan memastikan kalau energi semesta sudah selaras. Eyang Rahman membuka portal dan meninggalkan Zona Phantom.

Aku hanya bisa melihat dari kejauhan dan berusaha menahan diri agar tidak ikut campur.

Dengan statusku saat ini, aku sudah tidak boleh lagi berurusan dengan patroli para Master. Sementara di area ini hanya tinggal Eyang Rahman satu-satunya Master yang ada.

Sudah beberapa tahun berlalu dan tidak ada satupun dari disciple Eyang Rahman yang menjadi Master. Mungkin mereka sudah lupa tujuan mereka belajar karena disibukkan oleh tangung jawab dunia.

Setelah memastikan tidak ada Diablos yang masuk ke area ini, aku pun meninggalkan Zona Phantom.

xxxxxxxxx

Setelah jam 12 malam berlalu, aku melihat domainku yang meliputi langit. Terlihat beberapa cahaya kecil di beberapa tempat yang berkoneksi dengan domainku.

Terdengar suara dibelakangku, " Sepertinya belum terkumpul 100 orang Latif."

Aku menoleh ke belakang dan melihat Rahsa yang sedang berdiri dan ikut mengamati domainku.

"Memang belum, baru beberapa puluh orang. Mungkin karena ini baru permulaan, aku yakin kedepannya lebih banyak." Kataku yang mulai mengarahkan energi mental orang-orang yang terkoneksi dengan domainku agar bisa terkoneksi dengan lebih baik.

"Kamu tahu kan untuk sebuah formasi bisa tercipta dibutuhkan agar mereka melakukannya setiap harinya." Kata Rahsa yang ingin mengingatkanku pentingnya orang-orang mengulangi tekniknya.

"Aku tahu, karena itu aku mengingatkan mereka agar menjadikan teknik ini sebagai rutinitas sampai wabahnya hilang." Kataku sambil terus mengarahkan energi mental yang terkumpul.

" Semakin sering mereka terkoneksi dengan domainmu maka pelan-pelan mereka bisa membentuk kekebalan terhadap wabah ini. apa ya istilahnya ?." Tanya Rahsa sambil tersenyum.

"Herd immunity, kekebalan kelompok." Jawabku dengan cepat.

"Iya, itu istilahnya." Kata Rahsa sambil mengangguk.

Raut muka Rahsa menjadi serius, ia berkata, "Tapi seharusnya kamu tidak melakukan hal ini."

Belum sempat aku membalas perkataan Rahsa, dua orang muncul dihadapan kami.

Salah seorang diantara mereka berkata, "Dengar kata Rahsa Latif, Kalian Para Raja seharusnya tidak boleh ikut campur urusan ini."

Laki-laki itu melihatku dengan sorot mata yang tajam dan memuculkan sebuah tombak di tangan kanannya seraya berkata, "Kamu sudah melanggar perjanjian Latif. Karena itu kamu harus bersiap untuk konsekuensinya."
cindurmato
cindurmato memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.