- Beranda
- The Lounge
Pandemi Corona Kian Merebak, UN 2020 Resmi Ditiadakan
...
TS
kicquck
Pandemi Corona Kian Merebak, UN 2020 Resmi Ditiadakan

sumber gambar antaranews.com

UJIAN NASIONAL TAHUN 2020 DITIADAKAN




Akhirnya pemerintah mengambil kebijakan peniadaan Ujian Nasional tahun 2020 (UN 2020) disegala jenjang. Sebenarnya bapak Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sudah menyepakati penghapusan UN tahun 2021, namun adanya pandemi virus Corona ini mengakibatkan peniadaan UN dilaksanakan lebih cepat 1 tahun daripada rencana awal.
Penegasan keputusan ini disampaikan oleh bapak Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas pembahasan UN, melalui video Conference
Penegasan keputusan ini disampaikan oleh bapak Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas pembahasan UN, melalui video Conference
Spoiler for vc:
Spoiler for unbk:
UN DIHAPUSKAN, LALU STANDAR APA YANG DIGUNAKAN OLEH PARA GURU UNTUK MENENTUKAN KELULUSAN PESERTA DIDIK??


Pemerintah mengajukan 2 opsi untuk meracik nilai kelulusan bagi siswa. Opsi pertama menggunakan USBN atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang dilakukan secara daring. Jadi peserta didik diminta untuk mengerjakan soal ujian dirumah secara online. Dan opsi kedua menggunakan akumulasi dari nilai raport salama peserta didik menimba ilmu pada jenjang tersebut.
Menurut saya pribadi opsi pertama sangat lah sulit dilakukan, mengingat tidak semua peserta didik memiliki laptop atau handphone yang digunakan untuk mengerjakan USBN. Selain itu, peserta didik yang rumahnya berada di pelosok atau daerah rawan signal pasti akan sangat kesulitan dalam pengerjaan Ujian Sekolah tersebut.
Jadi bijakkah jika standar kelulusan ditentukan dari nilai akumulasi raport?
Meski semua hasil belajar beserta dengan kegiatan ekstrakurikuler dirangkum disana, tapi perlu diingat batas KKM dan sistem penilaian dari setiap sekolah pasti berbeda.
Menurut saya pribadi opsi pertama sangat lah sulit dilakukan, mengingat tidak semua peserta didik memiliki laptop atau handphone yang digunakan untuk mengerjakan USBN. Selain itu, peserta didik yang rumahnya berada di pelosok atau daerah rawan signal pasti akan sangat kesulitan dalam pengerjaan Ujian Sekolah tersebut.
Jadi bijakkah jika standar kelulusan ditentukan dari nilai akumulasi raport?
Meski semua hasil belajar beserta dengan kegiatan ekstrakurikuler dirangkum disana, tapi perlu diingat batas KKM dan sistem penilaian dari setiap sekolah pasti berbeda.
Quote:
Sekian Thread dari Kicquck. Jika ada yang kurang berkenan atau mungkin ada yang mau ditambahkan yuk kita diskusikan di kolom post 




infinitesoul dan 29 lainnya memberi reputasi
30
6.2K
289
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kicquck
#43
Quote:
Karena anda pernah bilang kalau kerjanya di kampus...entah jadi dosen atau apa kan saya gak tau
Anggap aja dosen...begitu kan ?

Quote:
Setiap angkatan punya batas minimal yang berbeda-beda
Yang aku inget angkatanku tuh 5,5 batas minimal lulusnya
Quote:
Sistem seperti itu juga ada plus minusnya kak
karena tidak setiap sekolah memiliki standar yang samaKatakanlah sekolah A gurunya murah nilai
Sekolah B pelit padahal kualitas anaknya bagusan sekolah B
Gimana dong kalau begitu??
Boleh sih seperti itu, tapi kelulusan jangan dijadikan patokan untuk memperoleh sekolah lanjutan

chris.p.duck memberi reputasi
1
Tutup



