- Beranda
- Stories from the Heart
Ikatan Polar
...
TS
akmal162
Ikatan Polar
Anggap saja cerita fiksi, selamat menikmati.






Spoiler for PENTING!!! :
Spoiler for Prolog:
Prolog
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Spoiler for Index:
Index:
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
Diubah oleh akmal162 22-07-2020 04:29
kkaze22 dan 70 lainnya memberi reputasi
67
33.1K
Kutip
452
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#28
Spoiler for Part 14:
Part 14
Aku terbangun akibat seutas cahaya matahari yang mengenai wajah ku.
Huhhh, segar sekali. Aku memilih untuk berbaring sejenak sambil mengumpulkan sisa-sisa nyawa ku.
Setelah merasa sudah sadar sepenuhnya, aku pun duduk dan mengambil handphone ku untuk melihat pukul berapa sekarang. Ternyata waktu masih menunjukan pukul setengah 8 pagi.
Sedikit alkohol memang bisa membuat ku tertidur lebih cepat dan bangun lebih pagi dari biasanya. Dan juga dengan keadaan badan dan pikiran yang lebih segar.
Aku memilih kembali berbaring sambil terus mengoatik-atik isi handohone ku. Aku membuka sosial media yang sempat ku gunakan untuk chatting dengan beby malam minggu kemaren untuk melihat cuitan dari teman-teman ku dan melihat beberapa video dan cuitan lucu dari akun yang ku ikuti. Aku terus menggeser layar handphone ku kebawah.
Kegitan ku terhenti saat melihat cuitan terbaru dari beby yang ternyata baru diupload tadi malam.
@bebychsr22
"Good night all, jangan lupa bersyukur atas apa yang dilalui hari ini. Semoga hari esok lebih baik"
Jika ku lihat dari cuitan-cuitan beby sebelumnya, isinya memang kebanyakan berupa kata-kata motivasi dan sharing tentang masalah psikologi yang memang lagi booming saat ini.
Saat aku cek ternyata cuitan beby yang sempat ku baca kemaren merupakan cuitan terakhirnya sebelum dia update lagi kemaren malam. Sebenarnya aku merasa ada sedikit keanehan. Berbagai macam spekulasi mulai kembali memenuhi otakku.
Tapi akhirnya aku memutuskan untuk membalas cuitan beby di kolom komentar daripada terlalu banyak berspekulasi.
@nath
"Siap kaka"
Setelah membalas cuitan dari beby aku memilih untuk bermain game di handphone ku
Tingg..
Terlihat di bar notifikasi ku ada yang membalas cuitan ku barusan. Akupun memutuskan untuk langsung membukanya.
@bebychsr22
"Gak usah sksd kamu nat, wkwkwkwk"
Balasan dari beby membuat ku agak sedikit terkejut. Jika dilihat dari balasannya sepertinya beby tidak marah sama sekali kepada ku. Apalagi jika dilihat ada kalimat tawa di akhir kalimat dari balasan beby.
Fyuuhhh, mungkin aku saja yang terlalu membesar-besarkan masalah ini. Bahkan nabil tidak ada membahas dan bertanya masalah ini lagi setelah dia bertanya kepada ku kemaren. Begitu juga dengan teman-teman ku yang lain.
Setelah ku pikir-pikir, jika dilihat dari kejadian yang terjadi malam minggu kemaren, akhir-akhir ini dan yang terjadi barusan, aku menyimpulkan bahwa memang aku dan dia tidak ada masalah. Mungkin mood nya saja yang akhir-akhir ini kurang baik.
Ternyata saran yang disampaikan viny kemarin malam ada benarnya juga.
"Tapi ini kan disosmed. Belum tentu saat bertemu nanti sikap beby akan kembali seperti biasanya"
Tapi aku mencoba membuang pikiran ini jauh-jauh. Toh aku juga belum bertemu beby hari ini. Siapa tahu sikapnya benar-benar kembali seperti biasa setelah ini.
Karena merasa senang mendapat respon bagus dari beby akupun memutuskan untuk langsung bersiap-siap untuk menuju kampus. Entah kenapa aku merasa agak sedikit tidak sabar ingin bertemu dengan beby hari ini.
.
.
.
Aku sampai di kampus jam setengah 10 pagi. Sesampainya di kampus aku langsung menuju ruang asisten. Disana sudah ada dyo dan nabil yang sedang asyik bermain game pes dikomputer.
Dyo: "wihh, tumben pagi-pagi udah disini nat"
Aku: "mumpung bisa bangun pagi gue"
Nabil: "wkwkwk, pasti lu tadi malem minum ya?"
Aku: "ya gitulah, hehehe"
Nabil: "anjing, diajak nongkrong gak mau, eh, malah minum sendirian lu nat, gak ngajak-ngajak lagi"
Aku: "lagi pengen sendiri aja gue"
Nabil: "halahh, sok sok an lu, galau ya??"
Aku: "mau galauin siapa juga?"
Nabil: "jangan-jangan lu galau soalnya akhir-akhir ini beby jadi pendiem ya?"
Aku: "yeee, sok tau lu bil"
Dyo: "iya sih, kalau diperhatiin emang beby jadi agak pendiem daripada biasanya"
Aku: "ya bukan urusan gue, emang gue pikirain"
Nabil: "gak usah sok gak peduli gitu nat, wkwkwkwk"
Prukk...
"Diem lu bil, rese banget dari tadi"
Aku melemparkan bungkus rokok kosong yang tergeletak di lantai ke kepala nabil.
Nabil: "yeee, digituin doang marah lu nat"
Tanpa berniat membalas perkataan nabil aku memilih untuk memasang headset, mengambil bantal, lalu berbaring di belakang nabil dan dyo yang masih asyik dengan permainannya.
"Nat, kelompok lu nyariin tuh"
Panggilan dari dyo menghentikan kegiatanku. Memang aku sudah membuat janji untuk kegiatan pendampingan pengolahan data jam 10 pagi hari ini.
Akupun menginstruksikan agar mereka duduk di ruang tengan untuk menunggu ku bersiap-siap.
Pada kegiatan ini aku membimbing praktikan untuk mengolah data yang sudah mereka ambil pada saat praktikum kemaren.
Saat aku akan memasang sepatu, aku melihat viny dan beby yang baru saja sampai berjalan kearah ku.
Memang kemaren aku sudah memberi tahu viny bahwa kegiatan pendampingan pengolahan data akan dilaksanakan sekarang.
Viny: "belum mulai nat?"
Aku: "ini baru mau mulai mbak"
Aku: "hai mbak"
Seperti saran viny, aku memutuskan untuk menyapa beby terlebih dahulu kali ini.
Beby: "kenapa nat, tumben manggil-manggil"
Melihat beby yang membalas sapaan ku dengan ramah membuat ku bertambah senang. Ternyata bukan cuma di sosmed saja dia mau meresponku. Yang menandakan beby tidak ada masalah sma sekali dengan ku. Semoga bukan cuma sekarang beby kembali bersikap seperti ini.
"Apa mungkin ini gara-gara aku curhat sama viny kemaren?"
"Ahhh, bodo amat lahhh, yang penting beby udah balik lagi kayak biasanya".
Kamipun berjalan ke ruang tengah. Kegiatan pendampingan hari ini dimulai. Aku mulai membimbing para praktikan untuk mengolah data mereka. Sedangkan beby dan viny hanya mengamati dan sambil sedikit-sedikit mencatat sesuati di buku kecil mereka.
Kegiatan pendampingan hari ini berjalan selama 1 jam. Sekarang jam sudah meunjukan pukul 11 siang. Yang menandakan waktu untuk shalat jumat telah tiba.
Dyo: "eh, ayo jumatan, udah jam 11 lewat nih"
Devan: "entaran deh natt, jam setengah 12 aja"
Dyo: "nat, bil, lu ikut gak ntar?"
Aku: "gue jaga lab aja deh, hehehe"
Nabil: "gue bantuin devan
Devan: "buseet, ini lab tinggal dikunci nat kalo lu jumatan, ada-ada aja alasan lu"
Aku: "kan lebih aman kalo gue yang jaga langsung, wkwkkwkwk"
Mario: "wkwkwk, lagian kan ada gue nat, gue kan gak jumatan, beby sama viny juga"
Aku: "banyak komen lu mar, ntar gue ama nabil ikut lu aja hari minggu, wkwkwk"
Tawa kami semua pecah karena mendengar celetukan ku. Mungkin candaan kami kali ini memang agak sedikit ekstrim. Tapi kami sudah terbiasa bercanda seperti ini.
Biasalah, bercandaan anak-anak muda seperti kami yang imannya masih cetek.
Devan: "yeee, dasar kapiirrrr"
Aku: "lah kan kapir kalo 3 kali berturut-turut, gue minggu lalu jumatan yakk"
Nabil: "yeeee, baikgg sia teh"
Devan dan dyo pun berlalu untuk melaksanakan sholat jumat.
Sekarang hanya tersisa aku, mario, nabil, viny dan beby. Kami memilih untuk tetap di ruang asisten sambil sesekali mengobrol.
Viny: "parah kamu nat, bil, gimana mau jadi imam buat istri kalian nanti"
Nabil: "kalo makmumnya kamu vin, aku bakal berubah deh"
Viny: "gak mau aku punya suami kayak kamu"
Aku: "bisa aja lu monyeettt, inget gaby woooyyy"
Beby: "gaby itu pacar kamu bil?"
Aku: "ditanya tuh bil"
Nabil: "hehe, iya mbak"
Aku: "iya mbak, anak fakultas seberang (hukum)"
Viny: "huu, dasar buayaa"
Aku: "wkwkwkwk, disini buaya semua mbak"
Nabil: "daripada lu, panglima jombloo"
Aku: "sorry bil, gue kalo udah punya cewek, gak bakal godain cewek lain"
Beby: "sekarang mah bilangnya gitu, liat aja ntar kalo udah punya"
Aku: "kalo cewek ku kamu mbak, malah tambah gak mungkin aku nyari yang lain"
Aku mencoba menimpali celetukan beby dengan sedikit candaan.
Viny: "kode tuh bebb"
Mario: "gasss terooooosssss"
Beby: "sorry ya nat, jangan kebanyakan ngayal deh"
Nabil: "ditolak euuyyy"
Mario: "wkwkwkwk, mapoossss luu babii"
Aku: "hehehe, jangan ke gr an mbak, aku kan becanda doang"
Viny: "heleeehhh, kalian berdua sam aja, kemaren aja udah jalan...."
Ckiiittttt
"Awwww, sakitt bebb"
Beby: "gak usah nyebarin gosippp"
Mario: "upss, ada yang gak cerita-cerita nihh"
Obrolan terus berlanjut sampai waktu sholat jumat selesai. Kami semua asyik laurut dalam obrolan kali ini, begitu juga dengan beby. Kali ini isi obrolan kami apalagi kalau bukan ejekan untuk aku dan beby karena kami ketahuan jalan berdua"
"Dasar viny, mulutnya ember banget"
.
.
.
Dyo dan devan sudah kembali. Tepat jam 1 siang kegiatan pendampingan kembali dimulai. Tapi yang mengisi materi kali ini adalah dyo. Viny dan beby kembali melaksanakan kegiatannya untuk mengamati kegiatan pendampingan.
Setelah kegiatan pendampingan selesai kami melanjutkan kembali obrolan kami tadi di ruang asisten. Isinya masih sama seperti tadi. Sekarang devan dan dyo juga sudah tahu bahwa aku dan beby pernah jalan berdua. Pasti setelah beby dan viny pulang aku akan diintrogasi habis-habisan oleh mereka.
.
.
.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan waktu maghrib. Saking asyiknya perbincangan kami waktu jadi terasa lebih cepat.
Viny: "eh, aku sama beby pulang dulu ya, udah gak ada pendampingan lagi kan?"
Nabil: "iya vin, udah selesai kok"
Beby: "yaudah, kalo gitu kita pamit dulu ya, bye semuanya"
Mario: "yooo, hati-hati ya kalian berdua"
Viny dan beby pun berlalu keluar ruangan, memasang sepatu dan menuju mobil mereka untuk pulang.
Huhhhh, ada sedikit perasaan lega dihatiku. Sepanjang hari ini beby menjadi banyak bicara dan bercanda. Persis seperti sebelum-sebelumnya.
Entahlah. Aku sekarang tidak memikirkan lagi penyebab kenapa beby bisa menjadi pendiam selama beberapa hari kemaren.
Entah itu karena aku curhat ke viny semalam, entah itu karena aku membalas cuitannya, entah itu karena aku menyapanya hari ini. Yang penting keadaan sekarang sudah membaik.
.
.
.
Sebenarnya tidak sepenuhnya baik sih. Karena sepulangnya beby dan viny, semua teman-teman ku menatap ku dengan tatapan-tatapan orang yang sangat haus akan informasi dariku.
Aku terbangun akibat seutas cahaya matahari yang mengenai wajah ku.
Huhhh, segar sekali. Aku memilih untuk berbaring sejenak sambil mengumpulkan sisa-sisa nyawa ku.
Setelah merasa sudah sadar sepenuhnya, aku pun duduk dan mengambil handphone ku untuk melihat pukul berapa sekarang. Ternyata waktu masih menunjukan pukul setengah 8 pagi.
Sedikit alkohol memang bisa membuat ku tertidur lebih cepat dan bangun lebih pagi dari biasanya. Dan juga dengan keadaan badan dan pikiran yang lebih segar.
Aku memilih kembali berbaring sambil terus mengoatik-atik isi handohone ku. Aku membuka sosial media yang sempat ku gunakan untuk chatting dengan beby malam minggu kemaren untuk melihat cuitan dari teman-teman ku dan melihat beberapa video dan cuitan lucu dari akun yang ku ikuti. Aku terus menggeser layar handphone ku kebawah.
Kegitan ku terhenti saat melihat cuitan terbaru dari beby yang ternyata baru diupload tadi malam.
@bebychsr22
"Good night all, jangan lupa bersyukur atas apa yang dilalui hari ini. Semoga hari esok lebih baik"
Jika ku lihat dari cuitan-cuitan beby sebelumnya, isinya memang kebanyakan berupa kata-kata motivasi dan sharing tentang masalah psikologi yang memang lagi booming saat ini.
Saat aku cek ternyata cuitan beby yang sempat ku baca kemaren merupakan cuitan terakhirnya sebelum dia update lagi kemaren malam. Sebenarnya aku merasa ada sedikit keanehan. Berbagai macam spekulasi mulai kembali memenuhi otakku.
Tapi akhirnya aku memutuskan untuk membalas cuitan beby di kolom komentar daripada terlalu banyak berspekulasi.
@nath
"Siap kaka"
Setelah membalas cuitan dari beby aku memilih untuk bermain game di handphone ku
Tingg..
Terlihat di bar notifikasi ku ada yang membalas cuitan ku barusan. Akupun memutuskan untuk langsung membukanya.
@bebychsr22
"Gak usah sksd kamu nat, wkwkwkwk"
Balasan dari beby membuat ku agak sedikit terkejut. Jika dilihat dari balasannya sepertinya beby tidak marah sama sekali kepada ku. Apalagi jika dilihat ada kalimat tawa di akhir kalimat dari balasan beby.
Fyuuhhh, mungkin aku saja yang terlalu membesar-besarkan masalah ini. Bahkan nabil tidak ada membahas dan bertanya masalah ini lagi setelah dia bertanya kepada ku kemaren. Begitu juga dengan teman-teman ku yang lain.
Setelah ku pikir-pikir, jika dilihat dari kejadian yang terjadi malam minggu kemaren, akhir-akhir ini dan yang terjadi barusan, aku menyimpulkan bahwa memang aku dan dia tidak ada masalah. Mungkin mood nya saja yang akhir-akhir ini kurang baik.
Ternyata saran yang disampaikan viny kemarin malam ada benarnya juga.
"Tapi ini kan disosmed. Belum tentu saat bertemu nanti sikap beby akan kembali seperti biasanya"
Tapi aku mencoba membuang pikiran ini jauh-jauh. Toh aku juga belum bertemu beby hari ini. Siapa tahu sikapnya benar-benar kembali seperti biasa setelah ini.
Karena merasa senang mendapat respon bagus dari beby akupun memutuskan untuk langsung bersiap-siap untuk menuju kampus. Entah kenapa aku merasa agak sedikit tidak sabar ingin bertemu dengan beby hari ini.
.
.
.
Aku sampai di kampus jam setengah 10 pagi. Sesampainya di kampus aku langsung menuju ruang asisten. Disana sudah ada dyo dan nabil yang sedang asyik bermain game pes dikomputer.
Dyo: "wihh, tumben pagi-pagi udah disini nat"
Aku: "mumpung bisa bangun pagi gue"
Nabil: "wkwkwk, pasti lu tadi malem minum ya?"
Aku: "ya gitulah, hehehe"
Nabil: "anjing, diajak nongkrong gak mau, eh, malah minum sendirian lu nat, gak ngajak-ngajak lagi"
Aku: "lagi pengen sendiri aja gue"
Nabil: "halahh, sok sok an lu, galau ya??"
Aku: "mau galauin siapa juga?"
Nabil: "jangan-jangan lu galau soalnya akhir-akhir ini beby jadi pendiem ya?"
Aku: "yeee, sok tau lu bil"
Dyo: "iya sih, kalau diperhatiin emang beby jadi agak pendiem daripada biasanya"
Aku: "ya bukan urusan gue, emang gue pikirain"
Nabil: "gak usah sok gak peduli gitu nat, wkwkwkwk"
Prukk...
"Diem lu bil, rese banget dari tadi"
Aku melemparkan bungkus rokok kosong yang tergeletak di lantai ke kepala nabil.
Nabil: "yeee, digituin doang marah lu nat"
Tanpa berniat membalas perkataan nabil aku memilih untuk memasang headset, mengambil bantal, lalu berbaring di belakang nabil dan dyo yang masih asyik dengan permainannya.
"Nat, kelompok lu nyariin tuh"
Panggilan dari dyo menghentikan kegiatanku. Memang aku sudah membuat janji untuk kegiatan pendampingan pengolahan data jam 10 pagi hari ini.
Akupun menginstruksikan agar mereka duduk di ruang tengan untuk menunggu ku bersiap-siap.
Pada kegiatan ini aku membimbing praktikan untuk mengolah data yang sudah mereka ambil pada saat praktikum kemaren.
Saat aku akan memasang sepatu, aku melihat viny dan beby yang baru saja sampai berjalan kearah ku.
Memang kemaren aku sudah memberi tahu viny bahwa kegiatan pendampingan pengolahan data akan dilaksanakan sekarang.
Viny: "belum mulai nat?"
Aku: "ini baru mau mulai mbak"
Aku: "hai mbak"
Seperti saran viny, aku memutuskan untuk menyapa beby terlebih dahulu kali ini.
Beby: "kenapa nat, tumben manggil-manggil"
Melihat beby yang membalas sapaan ku dengan ramah membuat ku bertambah senang. Ternyata bukan cuma di sosmed saja dia mau meresponku. Yang menandakan beby tidak ada masalah sma sekali dengan ku. Semoga bukan cuma sekarang beby kembali bersikap seperti ini.
"Apa mungkin ini gara-gara aku curhat sama viny kemaren?"
"Ahhh, bodo amat lahhh, yang penting beby udah balik lagi kayak biasanya".
Kamipun berjalan ke ruang tengah. Kegiatan pendampingan hari ini dimulai. Aku mulai membimbing para praktikan untuk mengolah data mereka. Sedangkan beby dan viny hanya mengamati dan sambil sedikit-sedikit mencatat sesuati di buku kecil mereka.
Kegiatan pendampingan hari ini berjalan selama 1 jam. Sekarang jam sudah meunjukan pukul 11 siang. Yang menandakan waktu untuk shalat jumat telah tiba.
Dyo: "eh, ayo jumatan, udah jam 11 lewat nih"
Devan: "entaran deh natt, jam setengah 12 aja"
Dyo: "nat, bil, lu ikut gak ntar?"
Aku: "gue jaga lab aja deh, hehehe"
Nabil: "gue bantuin devan
Devan: "buseet, ini lab tinggal dikunci nat kalo lu jumatan, ada-ada aja alasan lu"
Aku: "kan lebih aman kalo gue yang jaga langsung, wkwkkwkwk"
Mario: "wkwkwk, lagian kan ada gue nat, gue kan gak jumatan, beby sama viny juga"
Aku: "banyak komen lu mar, ntar gue ama nabil ikut lu aja hari minggu, wkwkwk"
Tawa kami semua pecah karena mendengar celetukan ku. Mungkin candaan kami kali ini memang agak sedikit ekstrim. Tapi kami sudah terbiasa bercanda seperti ini.
Biasalah, bercandaan anak-anak muda seperti kami yang imannya masih cetek.
Devan: "yeee, dasar kapiirrrr"
Aku: "lah kan kapir kalo 3 kali berturut-turut, gue minggu lalu jumatan yakk"
Nabil: "yeeee, baikgg sia teh"
Devan dan dyo pun berlalu untuk melaksanakan sholat jumat.
Sekarang hanya tersisa aku, mario, nabil, viny dan beby. Kami memilih untuk tetap di ruang asisten sambil sesekali mengobrol.
Viny: "parah kamu nat, bil, gimana mau jadi imam buat istri kalian nanti"
Nabil: "kalo makmumnya kamu vin, aku bakal berubah deh"
Viny: "gak mau aku punya suami kayak kamu"
Aku: "bisa aja lu monyeettt, inget gaby woooyyy"
Beby: "gaby itu pacar kamu bil?"
Aku: "ditanya tuh bil"
Nabil: "hehe, iya mbak"
Aku: "iya mbak, anak fakultas seberang (hukum)"
Viny: "huu, dasar buayaa"
Aku: "wkwkwkwk, disini buaya semua mbak"
Nabil: "daripada lu, panglima jombloo"
Aku: "sorry bil, gue kalo udah punya cewek, gak bakal godain cewek lain"
Beby: "sekarang mah bilangnya gitu, liat aja ntar kalo udah punya"
Aku: "kalo cewek ku kamu mbak, malah tambah gak mungkin aku nyari yang lain"
Aku mencoba menimpali celetukan beby dengan sedikit candaan.
Viny: "kode tuh bebb"
Mario: "gasss terooooosssss"
Beby: "sorry ya nat, jangan kebanyakan ngayal deh"
Nabil: "ditolak euuyyy"
Mario: "wkwkwkwk, mapoossss luu babii"
Aku: "hehehe, jangan ke gr an mbak, aku kan becanda doang"
Viny: "heleeehhh, kalian berdua sam aja, kemaren aja udah jalan...."
Ckiiittttt
"Awwww, sakitt bebb"
Beby: "gak usah nyebarin gosippp"
Mario: "upss, ada yang gak cerita-cerita nihh"
Obrolan terus berlanjut sampai waktu sholat jumat selesai. Kami semua asyik laurut dalam obrolan kali ini, begitu juga dengan beby. Kali ini isi obrolan kami apalagi kalau bukan ejekan untuk aku dan beby karena kami ketahuan jalan berdua"
"Dasar viny, mulutnya ember banget"
.
.
.
Dyo dan devan sudah kembali. Tepat jam 1 siang kegiatan pendampingan kembali dimulai. Tapi yang mengisi materi kali ini adalah dyo. Viny dan beby kembali melaksanakan kegiatannya untuk mengamati kegiatan pendampingan.
Setelah kegiatan pendampingan selesai kami melanjutkan kembali obrolan kami tadi di ruang asisten. Isinya masih sama seperti tadi. Sekarang devan dan dyo juga sudah tahu bahwa aku dan beby pernah jalan berdua. Pasti setelah beby dan viny pulang aku akan diintrogasi habis-habisan oleh mereka.
.
.
.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan waktu maghrib. Saking asyiknya perbincangan kami waktu jadi terasa lebih cepat.
Viny: "eh, aku sama beby pulang dulu ya, udah gak ada pendampingan lagi kan?"
Nabil: "iya vin, udah selesai kok"
Beby: "yaudah, kalo gitu kita pamit dulu ya, bye semuanya"
Mario: "yooo, hati-hati ya kalian berdua"
Viny dan beby pun berlalu keluar ruangan, memasang sepatu dan menuju mobil mereka untuk pulang.
Huhhhh, ada sedikit perasaan lega dihatiku. Sepanjang hari ini beby menjadi banyak bicara dan bercanda. Persis seperti sebelum-sebelumnya.
Entahlah. Aku sekarang tidak memikirkan lagi penyebab kenapa beby bisa menjadi pendiam selama beberapa hari kemaren.
Entah itu karena aku curhat ke viny semalam, entah itu karena aku membalas cuitannya, entah itu karena aku menyapanya hari ini. Yang penting keadaan sekarang sudah membaik.
.
.
.
Sebenarnya tidak sepenuhnya baik sih. Karena sepulangnya beby dan viny, semua teman-teman ku menatap ku dengan tatapan-tatapan orang yang sangat haus akan informasi dariku.
Herisyahrian dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas
