- Beranda
- Stories from the Heart
Ikatan Polar
...
TS
akmal162
Ikatan Polar
Anggap saja cerita fiksi, selamat menikmati.






Spoiler for PENTING!!! :
Spoiler for Prolog:
Prolog
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Spoiler for Index:
Index:
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
Diubah oleh akmal162 22-07-2020 04:29
kkaze22 dan 70 lainnya memberi reputasi
67
33.1K
Kutip
452
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#16
Spoiler for Part 10:
Part 10
Hari ini merupakan hari terakhir kegiatan praktikum di lab ku untuk semester ini. Lega rasanya selama kegiatan praktikum semester ini berjalan dengan baik tanpa kendala yang berarti.
Beby dan viny masih setia mengikuti kegiatan praktikum ini hingga hari terakhir. Setelah 2 hari yang lalu kejadian dimana aku berkunjung ke rumah beby dan viny untuk meminta maaf, beby akhirnya kembali melanjutkan kegiatan penelitianya di lab ini. Yaaa, meskipun sebenarnya dia tidak ikut 2 hari kemarin karena sakit.
Devan: "huhh, akhirnya kelar juga, bisa santai-santai bentar abis ini, mumpung belum ada sampel yang masuk"
Nabil: "ehhh, ntar malem nongkrong yuk
Mario: "Ayodeh, daripada gak ada kerjaan"
Dyo: "mau nongkrong dimana?"
Sejujurnya aku sudah menyusun rencana malam ini untuk me time. Jadi aku agak sedikit malas-malasan mengiyakan ajakan dari teman-teman ku.
Aku: "aduh, gue jujur mager sih"
Devan: "ahh, gitu banget lu nat"
Nabil: "iya nih, mau coli lu kan, gak gua bagi barang gua nih kalo lo gak ikut"
Aku: "ya nyari sendiri lah, biasanya lu juga bil yang minta gue"
Mario: "ayolah natt"
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearah kami dari luar ruangan.
Viny: "nih, ada minuman sama snack buat kalian"
Beby dan viny datang, lalu menyodorkan beberapa minuman dan cemilan untuk kami.
Mario: "wahh, gakusah repot-repot vinn"
Viny: "santai kok mar, aku jarang-jarang juga bawa macem-macem kesini"
Mario: "makasih ya vin, beb"
Beby: "iya, udah, santai aja mar"
Kamipun duduk di ruang asisten sambil berbincang-bincang berbagai macam hal. Untuk saat ini aku sudah bisa lebih lepas bercanda dengan teman-teman ku meskipun ada beby dan viny diantara kami. Mungkin karena aku sudah mulai terbiasa dengan kehadiran mereka.
Beby: "eh, jadi gini, kan dulu aku sama viny pernah bilang mau ngewawancarain kalian satu-satu, nah rencana nya kita mau mulai malem ini, tapi mungkin buat hari ini 1 orang aja dulu"
Viny: "tapi sorry banget ya sebelumnya kalau dadakan"
Nabil: "santai aja kali mbak, terus malem ini mau siapa dulu yang diwawancara?"
Viny: "terserah kalian sih"
Devan: "natha aja deh mbak"
Aku: "lah, kok gue terus"
Devan: "lu kan tadi gak mau ikutan nongkrong, jadi mending malem ini lo aja yang diwawancara"
Aku: "yaudah, gua jadinya ikut nongkrong"
Nabil: "tapi tetep elu aja deh nat yang duluan, kita berangkat duluan, ntar lu nyusul gimana?"
Aku: "yaudah deh, ribet banget lu pada"
Mario: "mbak, mau ikutan nongkrong gak ntar?"
Beby: "boleh mar, tapi abis si natha wawancara ya"
Mario: "sippp, kalo gitu kita duluan ya, bebb, vin, nat"
Devan: "dadahh natha"
Aku: "cepet pergi lu sana, tinggalin aja terus gua"
Devan: "yeeee, ngambek, dadah natha"
Devan, nabil, mario dan dyo pun berlalu meninggalkan kami sambil mengejekku. Huhh, aku terus yang jadi tumbal. 2 hari kemaren aku yang nganterin viny ke rumah. Sekarang, aku ditinggal teman-teman ku.
Viny: "yaudah nat, sebelum wawancara kamu isi kuisioner ini dulu ya"
Viny menyodorkan selembar kertas yang berisi kuisioner untuk ku isi.
Kuisioner tersebut berisi beberapa pertanyaan pilihan ganda mengenai pendapat ku masalah pertemanan dan pekerjaan.
Tidak sampai 15 menit waktu yang aku habiskan untuk mengisi kuisioner mereka. Setelah selesai aku mengembalikan kertas itu kepada viny.
Viny: "oke nat, sekarang kita mulai wawancaranya ya"
Viny: "menurut kamu pertemanan itu apa nat?"
Aku: "gampang nya sih ya sama-sama saling bisa menerima kekurangan masing-masing sih mbak. Kalo udah sama-sama paham kekurangan masing-masing pasti bakal cocok terus kalo bareng"
Beby: "ceilah, kayak definisi orang pacaran aja"
Aku: "lah, bener kan mbak, bedanya kalo teman bebas, mau sejenis apa beda jenis. Kalau pacaran ya harus beda jenis"
Viny: "wkwkwkwk, ada-ada aja kamu nat"
Beby: "kira-kira misalnya kamu ada masalah sama salah satu temen kamu disini apa yang akan kamu lakukan?"
Aku: "ya mungkin coba buat jarak dulu mbak, supaya sama-sama tenang dan fikirannya bener. Kalo udah, baru deh diomongin enaknya gimana"
Seperti itulah contoh pertanyaan-pertanyaan dari beby dan viny terkait dengan kuisioner yang ku isi tadi.
Tidak sampai 20 menit proses wawancara pun selesai.
Sebenarnya idak ada seuatu hal yang terlalu menarik terkait dengan kegiatan wawancara hari ini untuk diceritakan lebih lanjut.
Sesuai kesepakatan aku dan teman-temanku sebelumnya, setelah selesai sesi wawancara hari ini aku, beby, dan viny menyusul teman-teman ku yang sedang berada di salah satu cafe yang letaknua tidak terlalu jauh dari sini.
Aku berangkat dengan motorku, sedangkan beby dan viny berangkat menggunakan mobil mereka.
Setelah sampai ditempat tujuan, aku, beby dan viny bergabung dengan devan, mario, nabil, dan dyo yang sudah disini lebih awal. Kamipun kembali melanjutkan obrolan kami yang sempat tertunda karena sesi wawancara tadi.
.
.
.
.
Malam minggu kali ini hampir sama seperti sebelum-sebelumnya. Yap, aku masih sendirian di kamar kos ku dengan keadaan belum mandi dari pagi . Kegiatan ku hanya memainkan ponsel ku.
Untuk mengusir rasa bosan yang melanda sebenarnya aku sudah berniat untuk menuju ke angkringan mas anto seperti minggu lalu. Tapi niat itu aku urungkan mengingat tepat jumat malam kemarin aku sudah kesana.
Sebenarnya tidak ada yang melarng jika malam ini aku kembali nongkrong disana. Tapi aku gengsi saja dengan mas anto. Pasti dia akan mengejekku habis-habisan karena 2 malam berturut-turut kesana. Karena jika seperti itukejombloan ku akan semakin terlihat, wkwkwkwkwk.
Karena bosan akhirnya aku kembali meng scroll up layar ponsel ku untuk melihat cuitan teman-teman ku di sosial media berlogo burung putih dengan latar biru.
Tapi saat sedang asyik melihat-lihat ada salah satu cuitan disana yang menarik perhatian ku.
@bebychsr22
"Bosen, malem minggu di tinggalin temen"
Setelah membaca cuitan tersebut jari ku iseng mengetik suatu kalimat di kolom komentar.
@nath.
"Makanya jangan galak-galak, gak ada yang mau ngajak jalan kan"
Notifikasi di ponsel ku kembali muncul, ternya beby membalas komentar ku. Tapi bukan di kolom komentar, melainkan melalui direct masaage.
Beby: "nyadar diri nat, situ juga jomblo"
Aku: "ya biarin, yang penting gak sok-sokan nyari perhatian ke orang-orang
"
Beby: "siapa yang nyari perhatian, kamu doang paling yang merhatiin tweet dari aku
"
Aku: "gakusah GR mbak, kebetulan doang liat"
Beby: "hmmmmm"
Aku: "shsjjskskekjsjsj"
Beby: "gakjelas kamu nat
Aku: "
"
Beby: "nat, gabut gak?"
Aku agak sedikit terkejut melihat pertanyaan dari beby.
Aku: "sibuk mbak, sorry ya, cari cowok lain aja
"
Beby: "ishhhh, nyebelin kamu nat"
Aku: "yaudah kalo gitu"
Beby: "yaudah apa?"
Aku: "otw"
Beby: "bohong"
Aku: "
"
Beby: "seriusan nat"
Tanpa berniat membalas chat terakhir dari beby, aku langsung mengambil handuk dan peralatan mandi, lalu bergegas menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, aku bersiap-siap menuju rumah beby. Waktu baru menunjukan pukul setengah 7 malam. Kali ini aku memakai pakaian yang agak lebih rapi. Dengan perpaduan celana jeans panjang, sepatu kets, dan kaos yang dilapisi jaket aku memacu motor ku menembus keramaian malam minggu kota jogjakarta untuk menjemput beby.
Selama dalam perjalanan entah kenapa aku merasakan perasaan senang. Halah.., ini hanya perasaan senang karena akhirnya aku ada teman keluar pada malam minggu kali ini. Daripada orang-orang meganggap aku dan dyo sepasang kekasih, lebih baik mereka menganggap aku dan beby lah yang merupakan sepasang kekasih, wkwkwkwk.
.
.
.
Hari ini merupakan hari terakhir kegiatan praktikum di lab ku untuk semester ini. Lega rasanya selama kegiatan praktikum semester ini berjalan dengan baik tanpa kendala yang berarti.
Beby dan viny masih setia mengikuti kegiatan praktikum ini hingga hari terakhir. Setelah 2 hari yang lalu kejadian dimana aku berkunjung ke rumah beby dan viny untuk meminta maaf, beby akhirnya kembali melanjutkan kegiatan penelitianya di lab ini. Yaaa, meskipun sebenarnya dia tidak ikut 2 hari kemarin karena sakit.
Devan: "huhh, akhirnya kelar juga, bisa santai-santai bentar abis ini, mumpung belum ada sampel yang masuk"
Nabil: "ehhh, ntar malem nongkrong yuk
Mario: "Ayodeh, daripada gak ada kerjaan"
Dyo: "mau nongkrong dimana?"
Sejujurnya aku sudah menyusun rencana malam ini untuk me time. Jadi aku agak sedikit malas-malasan mengiyakan ajakan dari teman-teman ku.
Aku: "aduh, gue jujur mager sih"
Devan: "ahh, gitu banget lu nat"
Nabil: "iya nih, mau coli lu kan, gak gua bagi barang gua nih kalo lo gak ikut"
Aku: "ya nyari sendiri lah, biasanya lu juga bil yang minta gue"
Mario: "ayolah natt"
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearah kami dari luar ruangan.
Viny: "nih, ada minuman sama snack buat kalian"
Beby dan viny datang, lalu menyodorkan beberapa minuman dan cemilan untuk kami.
Mario: "wahh, gakusah repot-repot vinn"
Viny: "santai kok mar, aku jarang-jarang juga bawa macem-macem kesini"
Mario: "makasih ya vin, beb"
Beby: "iya, udah, santai aja mar"
Kamipun duduk di ruang asisten sambil berbincang-bincang berbagai macam hal. Untuk saat ini aku sudah bisa lebih lepas bercanda dengan teman-teman ku meskipun ada beby dan viny diantara kami. Mungkin karena aku sudah mulai terbiasa dengan kehadiran mereka.
Beby: "eh, jadi gini, kan dulu aku sama viny pernah bilang mau ngewawancarain kalian satu-satu, nah rencana nya kita mau mulai malem ini, tapi mungkin buat hari ini 1 orang aja dulu"
Viny: "tapi sorry banget ya sebelumnya kalau dadakan"
Nabil: "santai aja kali mbak, terus malem ini mau siapa dulu yang diwawancara?"
Viny: "terserah kalian sih"
Devan: "natha aja deh mbak"
Aku: "lah, kok gue terus"
Devan: "lu kan tadi gak mau ikutan nongkrong, jadi mending malem ini lo aja yang diwawancara"
Aku: "yaudah, gua jadinya ikut nongkrong"
Nabil: "tapi tetep elu aja deh nat yang duluan, kita berangkat duluan, ntar lu nyusul gimana?"
Aku: "yaudah deh, ribet banget lu pada"
Mario: "mbak, mau ikutan nongkrong gak ntar?"
Beby: "boleh mar, tapi abis si natha wawancara ya"
Mario: "sippp, kalo gitu kita duluan ya, bebb, vin, nat"
Devan: "dadahh natha"
Aku: "cepet pergi lu sana, tinggalin aja terus gua"
Devan: "yeeee, ngambek, dadah natha"
Devan, nabil, mario dan dyo pun berlalu meninggalkan kami sambil mengejekku. Huhh, aku terus yang jadi tumbal. 2 hari kemaren aku yang nganterin viny ke rumah. Sekarang, aku ditinggal teman-teman ku.
Viny: "yaudah nat, sebelum wawancara kamu isi kuisioner ini dulu ya"
Viny menyodorkan selembar kertas yang berisi kuisioner untuk ku isi.
Kuisioner tersebut berisi beberapa pertanyaan pilihan ganda mengenai pendapat ku masalah pertemanan dan pekerjaan.
Tidak sampai 15 menit waktu yang aku habiskan untuk mengisi kuisioner mereka. Setelah selesai aku mengembalikan kertas itu kepada viny.
Viny: "oke nat, sekarang kita mulai wawancaranya ya"
Viny: "menurut kamu pertemanan itu apa nat?"
Aku: "gampang nya sih ya sama-sama saling bisa menerima kekurangan masing-masing sih mbak. Kalo udah sama-sama paham kekurangan masing-masing pasti bakal cocok terus kalo bareng"
Beby: "ceilah, kayak definisi orang pacaran aja"
Aku: "lah, bener kan mbak, bedanya kalo teman bebas, mau sejenis apa beda jenis. Kalau pacaran ya harus beda jenis"
Viny: "wkwkwkwk, ada-ada aja kamu nat"
Beby: "kira-kira misalnya kamu ada masalah sama salah satu temen kamu disini apa yang akan kamu lakukan?"
Aku: "ya mungkin coba buat jarak dulu mbak, supaya sama-sama tenang dan fikirannya bener. Kalo udah, baru deh diomongin enaknya gimana"
Seperti itulah contoh pertanyaan-pertanyaan dari beby dan viny terkait dengan kuisioner yang ku isi tadi.
Tidak sampai 20 menit proses wawancara pun selesai.
Sebenarnya idak ada seuatu hal yang terlalu menarik terkait dengan kegiatan wawancara hari ini untuk diceritakan lebih lanjut.
Sesuai kesepakatan aku dan teman-temanku sebelumnya, setelah selesai sesi wawancara hari ini aku, beby, dan viny menyusul teman-teman ku yang sedang berada di salah satu cafe yang letaknua tidak terlalu jauh dari sini.
Aku berangkat dengan motorku, sedangkan beby dan viny berangkat menggunakan mobil mereka.
Setelah sampai ditempat tujuan, aku, beby dan viny bergabung dengan devan, mario, nabil, dan dyo yang sudah disini lebih awal. Kamipun kembali melanjutkan obrolan kami yang sempat tertunda karena sesi wawancara tadi.
.
.
.
.
Malam minggu kali ini hampir sama seperti sebelum-sebelumnya. Yap, aku masih sendirian di kamar kos ku dengan keadaan belum mandi dari pagi . Kegiatan ku hanya memainkan ponsel ku.
Untuk mengusir rasa bosan yang melanda sebenarnya aku sudah berniat untuk menuju ke angkringan mas anto seperti minggu lalu. Tapi niat itu aku urungkan mengingat tepat jumat malam kemarin aku sudah kesana.
Sebenarnya tidak ada yang melarng jika malam ini aku kembali nongkrong disana. Tapi aku gengsi saja dengan mas anto. Pasti dia akan mengejekku habis-habisan karena 2 malam berturut-turut kesana. Karena jika seperti itukejombloan ku akan semakin terlihat, wkwkwkwkwk.
Karena bosan akhirnya aku kembali meng scroll up layar ponsel ku untuk melihat cuitan teman-teman ku di sosial media berlogo burung putih dengan latar biru.
Tapi saat sedang asyik melihat-lihat ada salah satu cuitan disana yang menarik perhatian ku.
@bebychsr22
"Bosen, malem minggu di tinggalin temen"
Setelah membaca cuitan tersebut jari ku iseng mengetik suatu kalimat di kolom komentar.
@nath.
"Makanya jangan galak-galak, gak ada yang mau ngajak jalan kan"
Notifikasi di ponsel ku kembali muncul, ternya beby membalas komentar ku. Tapi bukan di kolom komentar, melainkan melalui direct masaage.
Beby: "nyadar diri nat, situ juga jomblo"
Aku: "ya biarin, yang penting gak sok-sokan nyari perhatian ke orang-orang
"Beby: "siapa yang nyari perhatian, kamu doang paling yang merhatiin tweet dari aku
"Aku: "gakusah GR mbak, kebetulan doang liat"
Beby: "hmmmmm"
Aku: "shsjjskskekjsjsj"
Beby: "gakjelas kamu nat
Aku: "
"Beby: "nat, gabut gak?"
Aku agak sedikit terkejut melihat pertanyaan dari beby.
Aku: "sibuk mbak, sorry ya, cari cowok lain aja
"Beby: "ishhhh, nyebelin kamu nat"
Aku: "yaudah kalo gitu"
Beby: "yaudah apa?"
Aku: "otw"
Beby: "bohong"
Aku: "
"Beby: "seriusan nat"
Tanpa berniat membalas chat terakhir dari beby, aku langsung mengambil handuk dan peralatan mandi, lalu bergegas menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, aku bersiap-siap menuju rumah beby. Waktu baru menunjukan pukul setengah 7 malam. Kali ini aku memakai pakaian yang agak lebih rapi. Dengan perpaduan celana jeans panjang, sepatu kets, dan kaos yang dilapisi jaket aku memacu motor ku menembus keramaian malam minggu kota jogjakarta untuk menjemput beby.
Selama dalam perjalanan entah kenapa aku merasakan perasaan senang. Halah.., ini hanya perasaan senang karena akhirnya aku ada teman keluar pada malam minggu kali ini. Daripada orang-orang meganggap aku dan dyo sepasang kekasih, lebih baik mereka menganggap aku dan beby lah yang merupakan sepasang kekasih, wkwkwkwk.
.
.
.
genji32 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
