Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pandawa5arjunaAvatar border
TS
pandawa5arjuna
Ignaz Semmelweis, Pencetus Teori Cuci Tangan Dalam Dunia Medis.




KOMPAS.com - Cuci tangan menjadi strategi yang diklaim cukup efektif dalam menangkal penyebaran infeksi virus corona. Faktanya, budaya cuci tangan telah ada sejak berabad-abad lamanya.

Namun, hubungan antara mencuci tangan dan penyebaran penyakit baru terjadi sekitar dua abad lalu.

Bahkan, berabad-abad lalu kebiasaan cuci tangan memunculkan pro kontra di antara sejumlah kalangan.

Lalu, bagaimana akhirnya budaya cuci tangan ini mulai dianggap penting?


Pada pertengahan tahun 1800-an, seorang peneliti menetapkan penyebaran penyakit yang berasal dari rumah sakit. Dia adalahIgnaz Semmelweis, seorang peneliti dari Wina, Austria.

Melansir National Center for Biotechnology Information (NCBI), Selasa (10/3/2020), Semmelweis menyatakan penyakit dari rumah sakit dapat ditularkan oleh petugas kesehatan.

Pada tahun 1847, Semmelweis diangkat sebagai kepala klinik kesehatan, di salah satu dari dua klinik kebidanan di University of Vienna Allgemeine Krankenhaus.

Dia mengamati tingginya angka kematian ibu yang melahirkan, yang disebabkan oleh demam nifas. Secara substansial angka tersebut lebih tinggi di satu klinik dibandingkan dengan yang lainnya.

Semmelweis juga mengamati kebiasaan dokter dan mahasiswa kedokteran setelah melakukan otopsi dan membawa bau yang tidak sedap, langsung bergegas masuk ke ruang bersalin tanpa mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum memasuki klinik tersebut.

Teori cuci tangan ditolak dokter

Melihat fenomena itu, Semmelwise berhipotesis, "partikel mayat" dipindahkan melalui tangan dokter dan mahasiswa dari ruang otopsi ke para ibu yang akan melahirkan di ruang bersalin.

Hal itu yang menyebabkan demam nifas yang dialami para ibu seusai melahirkan.

Sejak itu, Semmelweis menganjurkan agar tangan digosok dalam larutan kapur diklorinasi sebelum melakukan kontak dengan pasien, khususnya setelah meninggalkan ruang otopsi.

Setelah hal itu diterapkan, angka kematian ibu turun secara dramatis menjadi 3 persen di klinik yang paling berpengaruh.

Upaya yang dilakukan Semmelweis dalam penerapan agen antiseptik, menjadi bukti dalam mengurangi penularan kuman.

Sayangnya, Semmelweis gagal mengamati perubahan berkelanjutan dalam perilaku rekan kerja mereka. Dia mengalami kesulitan besar untuk meyakinkan rekan-rekannya dan administrator tentang manfaat dari prosedur ini.

Alih-alih menggunakan sabun biasa, Semmelweis justru menggunakan larutan kapur diklorinasi, yang dilakukan tanpa konsultasi.


Sebab, larutan ini, seperti melansir National Geographic, baunya sangat menyengat dan melekat ditangan para dokter.

Pada tahun 1850, Semmelweis menyampaikan dihadapan para dokter di Vienna Medical Society tentang kebaikan cuci tangan.

Teorinya tersebut meski diterima oleh dewan kebijakan medis, namun ditolak keras oleh komunitas medis.

Meskipun dapat membalikkan angka kematian ibu di bangsal bersalin, namun petugas kesehatan di Vienna Hospital meninggalkan kewajiban cuci tangan.


Semmelweis akhirnya meninggalkan Wina dan pindah ke Hongaria. Di tempatnya bekerja di sebuah bangsal bersalin, dia menerapkan aturan mencuci tangan, seperti di Wina.

Hasilnya, angka kematian ibu di bangsal bersalin terus turus drastis. Namun, usahanya menyelamatkan nyawa tersebut, tetap terus mendapat penolakan oleh banyak pihak.

Saat artikel yang ditulisnya tentang cuci tangan diterbitkan pada 1858 dan 1860, diikuti sebuah buku. Teorinya tetap masih belum diakui oleh lembaga kesehatan di manapun.

Buku yang diterbitkannya tentang cuci tangan mendapat banyak kecaman oleh para dokter dengan teori-teori lain untuk menyebarkan demam persalinan.

Diterima setelah seabad berlalu

Bukan hanya Semmelweis yang mendapat berbagai penolakan keras pada penerapan teori cuci tangan.

Dua tahun setelah Semmelweis meninggal, pada tahun 1867, ahli bedah Skotlandia, Joseph Lister menganjurkan gagasan membersihkan tangan dan instrumen bedah untuk menghentikan infeksi penyakit menular.

Ide-idenya ini juga dikritik, tetapi pada tahun 1870-an, dokter mulai secara teratur mencuci tangan sebelum operasi.

Tidak lama kemudian, banyak petugas medis yang mulai mengenali karya Semmelweis. Karyanya kemudian menginspirasi pengembangan teori kuman oleh Louis Pasteur.

Teori ini kemudian mengubah cara dokter merawat pasien, dan menyelidiki penyebab serta penyebaran penyakit.

Pada 1870-an, para ahli bedah mulai secara teratur melakukan scrubbing atau membersihkan tangan.

Akan tetapi, hingga seabad kemudian, pentingnya mencuci tangan sehari-hari belum meluas secara global.

Tidak sampai tahun 1980-an kebersihan tangan secara resmi masuk dalam perawatan kesehatan Amerika dan menjadi pedoman kebersihan tangan nasional pertama.
Lebih dari seabad setelah teori Semmelweis diejek, Medical University of Budapest mengubah namanya menjadi Semmelweis University, untuk menghormati kegigihannya yang tanpa tanda jasa untuk meningkatkan layanan kesehatan melalui kebersihan.

Tak hanya itu,  Ignaz Semmelweis juga dinobatkan sebagai bapak cuci tangan, berkat kegigihannya dalam menerapkan teori cuci tangan. 

Link


Cara Mencuci Tangan Yang Baik dan Benar

1. Basahi tangan dengan air.

2. Tuang sabun pada tangan secukupnya untuk menutupi semua permukaan tangan.

3. Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya.

4. Gosok punggung tangan dan sela jari.

5. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan.

6. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar.

7. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun.

8. Gosok tangan yang bersabun dengan air mengalir.

9. Keringkan tangan dengan lap sekali pakai

general.maximus
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
adekgantengomAvatar border
adekgantengom
#5
Kalo cuci tangan dalam dunia pelgabenelan?
:gagalpaham
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.