Indonesia selalu menghadirkan kuliner terbaik dari seluruh penjuru daerah. Memiliki beragam suku dan provinsi. Tidak ketinggalan pula makanan tradisional dari Suku Mandailing, yakni Itak Pohul-pohul.









Itak Pohul-pohul merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras, kelapa yang dikukur dan gula merah. Cara membuatnya sangat muda, hanya dengan mengaduk seluruh bahan, kalo mengepalnya hingga terbentuk. Itak Pohul-pohul ini bisa dimakan mentah atau dikukus.


Ane berasal dari Padang Lawas, dan termasuk suku Mandailing. Itak Pohul-pohul merupakan makanan yang disuguhkan tiap acara adat. Misalnya Pernikahan, ketika diadakan acara musyawarah setelah akad nikah. Kedua mempelai dihadapkan dengan makanan berupa Itak Pohul-pohul mentah yang disiram dengan santan mentah pula.


Itak Pohul-pohul ini bukan makanan sekedar dimakan, pada acara adat tertentu, itak ini memiliki filosofi yang sangat mendalam. Bentuknya yang terlihat dengan bekas kepalan tangan, memiliki makna sang mempelai harus saling menguatkan seperti itak. Siraman santan pada itak, mengartikan kedua mempelai siap untuk menjalani rumah tangga. Saling berbagi dan melengkapi, sebagai penyejuk mata yang saling mengasihi. Keseluruhan dari Itak Pohul-pohul ini adalah, seluruh jiwa raga kembali bersih, dan memberikan semangat baru dalam kehidupan.







Kedua mempelai akan diberi hidangan Itak Pohul-pohul dengan satu mangkok cuci tangan. Garam dan gula juga sirih. Seluruhnya masing-msing diicicipi sedikit. Untuk acara sakral ini biasanya Itak Pohul-pohul tidak dimasak, disuguhkan dengan mentah. Tapi tidak akan membuat sakit perut, karena berbahan dasar tepung beras. Asal jangan berlebihan, ya.



Seluruh emak di kampung sebelumnya akan saling patungan uang untuk membuat makanan di acara pernikahan ini. Terlihat sederhana akan tetapi mengeluarkan banyak dana. Secara bersama memasak Itak Pohul-pohul ini, ada tiga macam Itak yang diolah. Pertama, Itak menek dengan bungkusan daun pisang, seperti lepat. Dimasak dengan cara dikukus, jumlahnya sangat banyak untuk dibagikan ke tetangga dan dibawa ke rumah pengantin. Kedua, Itak godang berjumlah satu, tapi dengan ukuran jumbo. Ketiga, Itak Gurgur yang teksturnya berserak dan tidak dikepal.







Acara MarsantanSuku Mandailing, Itak Pohul-pohul ini dijadikan sebagai hiburan yang juga memiliki makna. Saling melempar Itak yang dicampur dengan beras dan santan, biasanya usai diberi nasihat oleh tetua, pengantin akan dilempari itak. Dan tradisi ini dijadikan ajang muda mudi sebagai cara saling bergurau dengan saling melempar antara muda dan mudi. Sungguh asyik rasanya, kalian akan merasa terhibur ketika menyaksikan acara Marsantan ini. Biasanya anak muda mudi di kampung akan sangat menantikan acara ini. Hal ini juga memiliki makna tersendiri dan begitu penting. Yakni, saling melempar dengan diiringi doa kepada pengantin dan seluruh tamu, tak lupa pula dilempari ke dinding rumah dan atap. Ini bertujuan agar rumah terasa adem, dingin dan jauh dari masalah rumah tangga.


Bagaimana Sahabat Kaskus, pernah dengar tentang Makanan Tradisional satu ini? Jangan lupa ya kalau ke Medan untuk mencicipi makanan khas Suku Mandailing yang satu ini. Dijamin bakalan suka dan ketagihan.


Sekian dulu ya thread dari ane.




Sumber : Opri
Gambar : Fb
Referensi : Itak Pohul-pohul