Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brewclawAvatar border
TS
brewclaw
Angka Kematian Virus Korona di Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara
Pandemi virus korona jenis baru atau COVID-19 tak bisa lagi dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Berdasarkan data, Indonesia kini menjadi negara dengan angka kematian virus korona tertinggi di Asia Tenggara. Tentunya merujuk dari pernyataan pemerintah yang mengungkapkan adanya 19 kematian per Rabu (18/3).
Dilansir dari StraitsTimes dan South China Morning Post, Kamis (19/3), korban tewas sekarang di Indonesia sudah melampaui Filipina. Jumlah kematian di Filipina ada 17 kasus kematian. Sedangkan Malaysia, meski memiliki kasus positif terbanyak di Asia Tenggara yakni 790 kasus, tapi hanya ada 2 kematian.
Berikut data Indonesia menjadi negara dengan kasus kematian terbanyak di Asia Tenggara.
1. Indonesia : 19 Kasus Kematian
2. Malaysia : 2 Kasus Kematian
3. Filipina : 17 Kasus Kematian
4. Singapura : 0 Kasus Kematian
5. Thailand : 1 Kasus Kematian
6. Laos : 0 Kasus Kematian
7. Kamboja : 0 Kasus Kematian
8. Brunei Darussalam : 0 Kasus Kematian
9. Myanmar : 0 Kasus Kematian
10. Vietnam : 0 Kasus Kematian

Angka Kematian Virus Korona di Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara


Sedangkan untuk presentase angka kematian atau mortality rate di Indonesia berada di posisi kedua setelah Filipina. Ini berdasarkan data Worldometers adalah total jumlah kematian dibagi jumlah penderita dikali 100.
Indonesia, 227 Kasus, 19 Meninggal = 8,37 persen
Malaysia, 790 kasus, 2 meninggal = 0,25 persen
Singapura, 266 kasus, 0 meninggal = 0 persen
Thailand, 212 kasus, 1 meninggal = 0,47 persen
Filipina, 202 kasus, 17 meninggal = 8,41 persen
Brunei Darusalam, 56 kasus, 0 meninggal = 0 persen

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, penambahan jumlah kasus akan trus terjadi setiap hari karena adanya pelacakan kontak (contact tracing) dari pasien sebelumnya. Lonjakan jumlah kematian juga karena rumah sakit tidak melaporkan kematian dari 12-17 Maret 2020. Sehingga tak heran jika akan terjadi penambahan pasien.
“Akan terus terjadi penambahan pasien karena kami terus lakukan contact tracing. Edukasi gencar dilaksanakan setiap hari. Masyarakat sudah mulai menyadari mereka harus waspada,” kata Yurianto kepada wartawan, Rabu (18/3).


apakah ini akibat gegabah ? merasa kebal duluan padahal virus varian baru ini mutasinya sangat cepat emoticon-Berduka (S)


source : https://www.jawapos.com/nasional/19/...asia-tenggara/
Diubah oleh brewclaw 19-03-2020 06:39
sebelahblog
4iinch
tien212700
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4K
63
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
wangbadanAvatar border
wangbadan
#9
Itungan statistiknya kok lucu ya..
Masa variablenya begitu
Kalo mau bener itu ya diitung jumlah seluruh korban corona, baru diitung persentasi tiap negaranya
Blom lagi kalo ditambah variable jumlah penduduk
Ini sih cm pake 2 variable, jumlah kena sama jumlah meninggal, trus diitung presentasinya
Lah kalo di negara itu yg kena cm 1 trus meninggal
Langsung jd 100% dong
chisaa
gabener.edan
pejuang17
pejuang17 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.