Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
JK: Perlu Lockdown Jika tak Ingin Seperti Iran, Korea, Italia
JK: Perlu Lockdown Jika tak Ingin Seperti Iran, Korea, Italia

Jakarta, CNBC Indonesia - Peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona (COVID-19) di Indonesia membuat sejumlah kalangan menyerukan agar pemerintah melakukan lockdown. Hal itu bahkan sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter pada Sabtu (14/3/2020).

Namun demikian, pemerintah belum mengambil opsi tersebut untuk mencegah penyebaran wabah. Saat ditanya tanggapannya atas hal ini, mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla menyebut peningkatan pesat dalam jumlah kasus itu sebenarnya sudah bisa dijadikan pertimbangan untuk melakukan lockdown.

Sebab, apabila penyebaran terus meningkat pesat, tidak dimungkiri jumlah kasus di RI akan semakin banyak dalam waktu dekat. Indonesia bisa menjadi seperti Iran dan beberapa negara lainnya, yang melaporkan kasus infeksi terparah di dunia.

"Coba lihat angka tadi yang sudah disampaikan, artinya tiap hari sekarang naiknya 30%, yang sembuh hanya 10%. Tapi kenaikan tiap hari 30%. Ya anda bisa bayangkan mungkin sampe akhir bulan ini bisa sampai 500 [kasus] kalau trend-nya naik terus. Oleh karena itu untuk mencegah penyebaran yang cepat itu, rumusnya rata-rata bisa menyebabkan terinfeksi ke yang lainnya 4,7 orang," kata JK dalam wawancara dengan salah satu stasiun TV swasta, kemarin.

"Apabila tidak dibatasi pergerakan orang, maka bisa makin meluas keadaan ini seperti yang terjadi di Iran, Korea [Selatan], Italia. Tentu sebelumnya di China, semuanya terjadi seperti itu. Maka salah satu cara yang efektif adalah mengurangi pergerakan yang kita kenal dengan lockdown," lanjutnya.

Sebelumnya, opsi untuk mengunci negara atau lockdown disebut oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto belum perlu dilakukan. Lantaran hal tersebut dianggap kurang efektif dalam membatasi penyebaran. Contohnya adalah apa yang terjadi di kapal pesiar Diamond Princess, di mana upaya lockdown justru membuat jumlah korban meningkat dengan pesat.

Namun demikian, JK mengatakan hal itu tidaklah sama seperti melakukan penguncian pada sebuah negara atau kota.

"Justru lockdown itu mengakibatkan pergaulan kita dikurangi, tidak seperti di kapal itu yang tiga ribu orang tinggal bersama-sama. Memang banyak yang menyalahkan karantina di kapal itu." katanya.

Lebih lanjut, JK juga mengimbau agar apabila pemerintah akan melakukan lockdown, maka perlu memperhatikan beberapa aspek penting seperti ketersediaan kebutuhan pokok, juga aturan-aturannya secara jelas.

"Pertama disiapkan logistiknya, persediaan makanan di suatu kota dan masyarakat harus betul-betul disampaikan apa yang boleh dan tidak boleh," jelasnya.

Sementara itu, terkait surat yang dikirimkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu, JK mengatakan keputusan untuk mengumumkan status darurat nasional tidak akan mengubah apapun jika penanganan yang dilakukan tidak tepat.

Sebagaimana diketahui, pekan lalu WHO mengirim surat khusus kepada Jokowi, yang isinya menyarankan agar pemerintah Indonesia mengumumkan status darurat nasional.

"Ya dinyatakan darurat nasional atau tidak itu sama saja, yang paling penting tindakannya darurat, harus segera, cepat karena kita berperang dalam waktu terbatas. Koordinasi harus baik dan logistik juga harus baik, lengkap dengan perlengkapan seperti maskernya, kebersihan dan segala macam dan ketersediaan fasilitas lainnya.

"Harus segera diadakan dengan cepat tanpa perhitungkan faktor-faktor lain demi keselamatan manusia, masyarakat Indonesia." ujarnya. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...n-korea-italia
pejuang17
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
2.9K
58
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
ciluuk...baaAvatar border
ciluuk...baa
#18
yang perlu diketahui masyarakat umum bahwa lockdown itu memang perekonomian jadi berhenti, menurun sampai titik terendah
ibarat komputer itu masuk safe mode, masih idup tapi banyak fitur yg untuk sementara tidak bisa dilakukan
kehidupan jadi kembali ke kebutuhan dasar manusia, sandang, pangan, papan.. nah dalam hal ini terutama pangan

pemerintah harus menyusun rantai suplai bahan pokok, harus satu pintu.. di sini harusnya peran bulog berjalan
suplai dari luar harus lancar, aksesnya satu pintu, yg bisa keluar masuk cuma petugas aja
lagian lokcdown sesuai protokol kan 14 hari
masa nyusun suplai chain cuma buat 14 hari aja ga bisa?
kalo misal jakarta dilockdown kan masih banyak banget suplai dari daerah penyangganya

dan kalo pemerintah udah nyusun rencana, tinggal kita2 aja nih yg harus nurut, jgn egois
jgn nimbun banyak2 trus dijual lagi, jgn udah dapet pembagian trus ngantri lagi ngaku2 belum dapet, jgn tipu2 punya anak cuma 2 ngakunya 5, dsb emoticon-Nohope

kuatir perekonomian jadi krisis? ya pasti krisis lah.. namanya jg lagi sakit, ga bisa dihindari itu
ibarat orang punya warung, kalo doi sakit trus harus bedrest n ga bisa buka warung ya pasti pendapatan berkurang lah.. wajar

aset utama manusia itu kesehatan gaes.. bukan perusahaan, bukan tanah, bukan saham, bukan tabungan, dll
lqmnnhkm
lqmnnhkm memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.