Tepatnya pada 6 September 2019, Kyoto Animation atau yang sering kita kenal KyoAnimation akhirnya merilis film anime barunya yang diadaptasi dari seri anime-nya yang berjudul Violet Evergarden: Eternity dan Auto Memoir Doll / Violet Evergarden Gaiden: Eien ke Jidou Shuki Ningyou. Meski pada 18 Juli 2019, rumah produksi anime 'A Silent Voice' itu terbakar dan merenggut nyawa sekitar 33 orang tetapi mereka bisa bangun dengan cepat. Film ini berlatar belakang benua Eropa pertama setelah Perang Dunia I berakhir. Film yang menarik ini adalah film yang dirilis dari serial anime dan dibuat menjadi film dengan durasi 1 jam 30 m. Film yang disutradarai oleh Haruka Fujita membuat kagum para penonton setia rumah produksi KyoAnimation. Film dengan peringkat 7,4 dari 10 (dari IMDb) juga akan tayang di Indonesia pada 15 Januari 2020. Film ini didasarkan pada cerita yang berpusat di sekitar Memory Memory Otomatis (id 手記 人形 Jidō Shuki Ningyō): orang-orang yang awalnya dipekerjakan oleh seorang ilmuwan bernama Dr. Orland untuk membantu istrinya yang buta bernama Mollie untuk menulis novelnya, dan kemudian disewa oleh orang lain yang membutuhkan layanan mereka. Saat ini, istilah ini mengacu pada menulis untuk orang lain. Ini adalah film dengan genre animasi drama yang sukses yang menguras hati dan emosi penggemar anime yang menontonnya.

Isabella York a.ka Emi Bartler adalah putri dari keluarga bangsawan York yang menghadiri akademisi khusus untuk wanita bangsawan pada waktu itu. Namun, dia merasa bahwa sekolah bergengsi itu tidak lebih seperti penjara baginya. Itu sebabnya dia menyerah pada masa depannya. Violet dikirim oleh keluarga York untuk menjadi pelayan pribadinya dan pada saat yang sama mengajarinya untuk menjadi putri bangsawan. Meskipun pada awalnya Isabela memperlakukan Violet dengan dingin, tetapi setelah mengetahui perjuangan Violet dalam menjalani hidupnya, dia akhirnya membuka diri dan mengungkapkan bahwa dia telah kehilangan kontak dengan saudara perempuannya, Taylor Bartler. Mengetahui betapa Isabela merindukan adik perempuannya, Violet memberikan sarannya untuk menulis surat dan menyampaikan perasaannya kepada adik perempuannya. Alur dalam film ini nampak lembut dan lambat namun penuh dengan penjelasan sehingga penonton mengetahui dengan jelas tentang sebab dan akibat dari setiap peristiwa yang terjadi dalam film tersebut. Alur film juga perlahan menciptakan suasana dan suasana hati yang benar-benar kental dengan drama, sehingga tak jarang penonton juga terbenam dalam film tersebut.

Durasi film ini sama dengan film anime biasa, yaitu sekitar 90 menit sehingga penonton tidak akan merasa bosan saat menontonnya. Karakter Violet dan Isabela, serta karakter pendukung lainnya, juga memiliki bagian masing-masing sehingga apa yang terkandung dalam setiap percakapan terasa ringan. Berbicara tentang bagaimana film berakhir, KyoAnimation memberikan akhir yang lembut tetapi benar-benar bermakna dan meyakinkan. Itu sebabnya akhir film Violet Evergarden juga sama, apalagi ditambah dengan unsur emosi yang bisa membuat siapa pun menangis. Sound Effects dan soundtrack dalam film animasi ini sangat menyatu dengan jalan cerita yang begitu kuat dan begitu kaya. Kualitas gambar film ini tidak perlu diragukan. KyoAnimation terkenal dengan anime yang memiliki kualitas gambar yang jelas dan jernih seperti rumah produksi film Kimi No Nawa (CoMix Wave Films). Jadi secara tidak langsung penonton juga dimanjakan dengannya.

Melihat bagaimana alur cerita, karakter anime, dan musik disajikan dalam film ini, tentu saja, aku sangat merekomendasikannya. Selain menghibur, kita juga bisa belajar banyak pelajaran dari film animasi. Tentang bagaimana menghormati dan menghormati semua orang. Itu sebabnya aku merekomendasikannya untuk kalian semua.