- Beranda
- Stories from the Heart
Ikatan Polar
...
TS
akmal162
Ikatan Polar
Anggap saja cerita fiksi, selamat menikmati.






Spoiler for PENTING!!! :
Spoiler for Prolog:
Prolog
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Udara malam ibu kota terasa panas malam ini. Ditemani kepulan asap rokok dan sebotol teh kemasan, aku menikmati angin sepoi-sepoi yang terasa hangat. Rutinitas sebelum tidur yang selalu kulakukan hampir setiap hari.
Aku sangat menikmatinya. Angin yang melewati wajahku seakan mengajak ku ke masa lalu. Menerbangkan hati dan fikiranku ke kota itu, kota yang penuh kenangan. Tempat mencari jati diri, dan tempat yang mengajarkanku apa itu cinta sejati.
Momen-momen bersamanya, baik saat suka maupun duka, mulai berputar lagi di kepalaku. Bagaikan alat pemutar DVD, memori otak ku seakan menayangkan kembali, kisah cinta dan momen-momen yang dulu pernah kami lalui bersama.
Yaa, aku masih cinta dia, masih merindukannya, dan mungkin akan terus seperti itu selamanya.
Kegiatan menghayalku terhenti ketika mendengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Dia berjalan menghampiriku yang sedang berada di rooftop.
X: "Nathaaa..., udahan dulu rokokannya, tidur, udah malem, besok kamu kerja kan"
Aku: "iya-iya"
Aku pun melempar rokok ku yang sisa 1/4 batang ke bawah, tepatnya halaman belakang rumahku.
X: "ihhhh, nathaa, kebiasaan ah"
Aku: "hehehehe, iya, iya, maaf"
Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat lucu jika sedang marah, mulut yang manyun kedepan dan kedua pipinya yang digembungkan. Aku menghampirinya, lalu kukecup dahinya.
X: "jangan cium-cium!!!!!, bau rokookk, sikat gigi sana"
Aku: "aduuhhh, mager ahh"
Aku mulai menggodanya agar dia tambah kesal.
X: "yaudah, gakada jatah buat kamu malam ini"
Aku pun terkesiap ketika dia mengatakan itu sambil menyilangkan tangan didadanya.
Aku: "hehehehehe, ampuuunnnn, iya, abis ini aku sikat gigi nih, tapi bentar ah, rebahan dulu"
X: "gak ada bentar-bentar!!!"
Aku: "iya-iya"
Akupun berjalan gontai kekamar mandi. Selain takut jika tidak mendapat jatah malam ini, aku juga takut melihat matanya yang melotot seperti ingin keluar, hehe.
Setelah selesai menggosok gigi aku hampiri dirinya yang sudah terlelap di kasur. Aku mulai mengecup hidung, kemudian menuju bibir, lalu menuju leher untuk memulai permainan malam ini.
X: "ihhhh, nathaa, geli ah"
Aku: "ayoo, aku udah sikat gigi nihh"
Setelah mengucapkan itu, tanpa peduli protesnya terhadap perbuatan ku, aku melanjutkan kecupan ku dilehernya.
X: " Ihhh nathaa.., jangann sekarang, aku lagi dapetttt"
Akupun langsung lemas mendengar perkataannya.
Aku: "curang nihhhh, tadi nyuruh aku sikat gigi katanya mau ngasih jatah malem ini"
X: "biarinnn, lagian kalo kamu gak sikat gigi bau rokok, aku gak suka, wleeeee"
Aku: "awas kaamu yaaa"
Karena gemas, ku peluk tubuhnya, lalu ku gelitiki perutnya, sebagai pembalasan karena sudah membuat ku kesal.
X: "ahahahahaha, geli nathaa.., ampuuunn"
Aku tak menghiraukan permohonannya, tetap kulanjutkan kegiatanku menggelitiki perutnya.
Beberapa saat kemudian....
Karena sudah lelah aku pun menghentikan kegiatan ku. Nafas kami terengah-engah dengan sisa-sisa tawa yang keluar dari mulut kami, akupun membaringkan tubuhku disampingnya, kepalaku menoleh kearahnya, kemudian mata kami saling bertatapan.
Aku: "besok abis aku pulang kantor temenin aku ya"
X: "kemana??"
Aku: "nengokin dia"
Ada jeda sebelum dia menjawab.
X: "boleh, jam 4 ya berarti"
Aku: "iya, kan aku pulang kantor biasanya jam segitu"
X: "okeee, sebelum jam 4 besok aku udah siap-siap"
Kami kembali terdiam, dia mengubah posisi tidurnya, sehingga kami saling berhadapan.
Dia menatap mataku dalam-dalam, lalu tersenyum dan tangannya mulai mengelus kepalaku, lalu berkata.
X: "Dia pasti udah bahagia kok, sekarang tugas aku disini buat bikin kamu bahagia juga, kamu jangan sedih terus ya, supaya dia seneng bisa liat kamu bahagia"
Senyumannya terlihat sangat tulus. Aku pun mencoba membalas senyumnya, meskipun terasa getir dihatiku.
Aku: "iyaa sayang, makasih ya"
Aku: "yaudah yuk tidur, udah jam 12 nih"
X: "yaudah kamu duluan merem"
Aku: "kamu duluan lah"
X: "ihhh, kok aku?"
Aku: "mau tidur aja ribet bangett"
X: "kamu yang mulai"
Aku: "hadehhh, salah melulu aku perasaan"
X: "emang"
Aku: "udah ah, ayo tidur, malah berantem"
X: "yaudah, merem"
Aku: "iyaaa, ciniii, peyuuukk"
X: "ciniii"
Hahaha, kebiasaan konyol selalu kami lakukan sebelum tidur. Setelah beberapa menit mulai terdengar suara dengkuran halus, menandakan dia sudah mulai tertidur. Memandang wajahnya yang sedang terlelap merupakan hobi lain yang ku lakukan sebelum tidur. Aku sangat bersyukur memilikinya dan menjadi pendamping hidupnya, gadis cantik dengan rambut pendek sebahu dan smiling eyes nya yang selalu menjadi favoritku.
Aku pun mengeratkan pelukanku, lalu mulai terlelap, menuju alam mimpi bersamanya.
Spoiler for Index:
Index:
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
1. Prolog
2. Part 1 (Tawaran Dari Pak Danar)
3. Part 2 (Yang Ditunggu-tunggu?? Akhirnya Datang)
4. Part 3 (Perkenalan)
5. Part 4 (Malu-malu)
6. Part 5 (kerlingan Matanya)
7. Part 6 (Bertemu Viny)
8. Part 7 (Macan Betina)
9. Part 8 (Dia Marah? 1)
10. Part 9 (Dia Marah? 2)
11. Part 10 (Malam Mingguan?)
12. Part 11 (Malam Minggu yang Sempurna)
13. Part 12 (Ada Yang Salah?)
14. Part 13 (Frustasi)
15. Part 14 (Dia Kembali?)
16. Part 15 (Definisi Cinta?)
17. Part 16 (Kunjungan Teman Lama)
18. Part 17 (Tangisan Beby)
19. Part 18 (Ternyata Rasanya Sesakit Ini)
20. Part 19 (Dukungan)
21. Part 20 (Saran)
22. Part 21 (Berburu Hadiah)
23. Part 22 (The Power Of Kepepet)
24. Part 23 (Tentang Sakti)
25. Part 24 (Pricetag)
26. Part 25 (Heavy Rotation)
27. Part 25 [Bonus] (Beby...You Should Paint My Love)
28. Part 26 (Bolu Buatan Beby)
29. Part 27 (Aku Kira Hubungan Kita Istimewa)
30. Part 28 (Curhat)
31. Part 29 (Maaf)
32. Part 30 (Diskusi Bersama Viny)
33. Part 31 (Janji)
34. Part 32 (Main di Kos)
35. Part 33 (Main Beneran!!!)
36. Part 34 (Terimakasih Setan!!!)
37. Part 35 (Terimakasih Setan!!! 2)
38. Part 36 (latihan presentasi)
39. Part 37 (Munafik?)
40. Part 38 (Penjelasan?)
41. Part 39 (Berfilosofi Ala Pak Edi)
42. Part 40 (Bidadari itu bernama...)
43. Part 41 (Tumpah)
44. Part 42 (Konser)
45. Part 43 (Ketahuan)
46. Part 44 (Kejedot)
47. Part 45 (Bertemu Shani, Tapi........)
48. Part 46 (Hujan panas)
49. Part 47 (Rasa Bersalah)
50. Part 48 (Tentang Viny)
51. Part 49 (Berulah Lagi)
52. Part 50 (Calon Mertua?)
53. Part 51 (Baru tau)
54. Part 52 (Ketakutan)
55. Part 53 (BINGO!)
56. Part 54 (Jam Tangan)
57. Part 55 (Jujur)
58. Part 56 (Ngetawain Tai)
59. Part 57 (Pencinta Kopi Abal-Abal!!!)
60. Part 58 (Bocah Labil?)
61. Part 59 (Cari Tau!!!)
62. Part 60 (Candu dan Yakin)
63. Part 61 (Kelainan)
64. Part 62 (Kelain Hati?)
65. Part 63 (Kunjungan Shani)
66. Part 64 (Shani)
67. Part 65 (Dia Mau Pulang?)
68. Part 66 (Cinta Tidak Pernah Salah?)
69. Part 67 (Menanti)
70. Part 68 (Warmness On The Soul)
71. Part 69 (Ditinggal Pulang?)
72. Part 70 (Pengakuan)
73. Part 71 (Bukit Bintang)
74. Part 72 (Daftar S2)
75. Part 73 (Foto KTP)
76. Part 74 (Penolakan)
77. Part 75 (Flashdisk)
78. Part 76 (Revisi Laporan)
79. Part 77 (kakak?)
80. Part 78 (Anak Kecil)
81. Part 79 (Just Let It Flow)
82. Part 80 (Saling Percaya?)
83. Part 81 (Love You)
84. Part 82 (Tunggu Aku)
85. Part 83 (VideoCall)
86. Part 84 (Masih Ragu?)
87. Part 85 (Curhatan Viny)
88. Part 86 (Pak Rio)
89. Part 87 (Godaan?)
90. Part 88 (Bertemu)
91. Part 89 (Saling Percaya!)
92. Part 90 (Calon Mertua? 2)
93. Part 91 (Acara Wisuda yang Berakhir Galau)
94. Part 92 (Dibujuk)
95. Part 93 (Diyakinkan)
96. Part 94 (Teringat Kembali)
97. Part 95 (Hambatan)
Diubah oleh akmal162 22-07-2020 04:29
kkaze22 dan 70 lainnya memberi reputasi
67
33.1K
Kutip
452
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
akmal162
#4
Spoiler for Part 4:
Part 4
"Mbak, buat besok kita jadinya ada kegiatan ngambil data buat pengujian, mulainya jam 8 malem "
Begitulah kira-kira pesan yang ku kirimkan di grup chat yang berisi kami berlima, ditambah juga beby dan viny.
Kami berlima memang sudah sepakat sejak jauh hari untuk kegiatan besok malam.
Mario: "wkwkwkwk, kaku banget lu nat, manggilnya pake mbak segala"
Beby: "oke nat, makasih infonya"
Mario: "eh, ada beby, hehehe"
Beby: "kenapa mar?"
Mario: "gakpapa, udah makan belom?"
Devan: "woy tiang, inget yang di hukum"
Mario: "yee, kan cuma nanya udah makan apa belom doang"
Nabil: "wah, ngelunjak nih, gua kirim SSan chat ini, abis itu gua kirim ke okta, biar tau rasa lu"
Mario: "jangan woyyy, buset dah"
Dyo: "wkwkwkk, mario ketakutan"
Begitulah balasan dari teman-teman ku.
Malam ini aku memilih untuk pulang ke kos, bukan apa-apa, malam ini aku cuma mau menikmati me time.
Sebenarnya aku tidak terlalu sering menikmati me-time, paling cuma 1 minggu sekali, bisa juga 2 minggu sekali.
Hal-hal yang ku lakukan pada saat me time seperti, membaca novel, nonton film dan bermain game.
Untuk novel dan film, jujur aku sangat menyukai genre drama dan romance. Mungkin keliatannya agak aneh untuk laki-laki seperti ku. Justru aku kurang tertarik dengan film dan novel bergenre sci-fi, action, thriller dan horror.
Selain novel aku juga suka membaca buku-buku yang bertema psikologi, kalau kalian bertanya kenapa aku tidak masuk jurusan psikologi, malah masuk jurusan teknik perminyakan, jawabannya adalah....
Takdir.
.
.
.
Aku tiba dikampus pukul 2 siang. Yap, aku kesiangan lagi.
Untung saja hari ini hari jumat. Untuk hari jumat dikampus ku tidak ada kegiatan perkuliahan. Jadi aku bisa tetap tenang tanpa takut absen ku jebol.
Sesampainya didepan pintu ruang asisten, aku sudah melihat empat temanku ditambah beby dan viny sedang ngobrol dan bercanda satu sam lain.
Aku sempat agak heran. Padahal aku menginfokan kepada mereka untuk datang nanti malam jam 8. Tapi ya sudah lah, toh tidak terlalu penting juga. Mereka mau datang kapan pun tidak masalah. Asalkan tidak menganggu kegiatan kami saja.
Devan: "nah ini, si kebo udah dateng"
Mario: "pules banget tidur lu, kagak jumatan kan lu?, wkwkwkk"
Aku: "hehehe"
Aku hanya membalas candaan teman-teman ku dengan kekehan. Biasanya aku akan membalasnya dengan kata-kata kasar. Tapi mengingat ada dua perempuan disini, aku mengurungkan niat ku.
Akupun masuk, menaruh tas dan ikut duduk bergabung dengan obrolan mereka.
Kami pun melanjutkan obrolan yang sempat tertunda karena kedatangan ku.
Nabil: "nah, kalau natha ini sama kaya devan, penghuni tetap disini, malah kalo boleh kayaknya ni anak udah beneran tinggal disini"
Beby: "kalian gak takut apa tidur disini?, apalagi kalo gak salah kemaren natha nginep sendirian"
Mario: "ya, sebenernya biasa aja sih, toh gak pernah kejadian apa-apa"
Nabil: "kita semua mah berani, apalagi si natha, jangankan nginep sendirian..."
Sembari berkata seperti itu, nabil tersenyum jahil dan menaik turunkan alisnya sambil melihat kami ber empat.
Wkwkwkwkwkwkwkwk
Tawa kami berempat pecah. Berbeda dengan beby dan viny yang hanya tertawa canggung karena tidak mengerti apa yang dimaksud nabil.
Devan: "udahh, ntar si natha ngambek"
Dyo: "wkwkwkwk, udah-udah cuy, gakenak ngomongnya, ada cewek"
Beby: "oh iya, Btw kita nanti mau wawancarain satu-satu buat penelitian kita, kalian bersedia ngak?"
Dyo: "aku sih gak masalah"
Mario: "gampang lah itu"
Nabil: "bisa kok beb"
Aku: "iya, gakpapa"
Beby: "oke, kalo gitu nanti untuk waktunya biar kita jadwalin lagi aja kalau buat wawancara"
Dyo: "ehh, aku mau beli makan siang, pada mau nitip gak?"
Kami semua meng-iyakan tawaran dyo, tidak terkecuali beby dan viny.
Dyo pun berlalu untuk membelikan makan siang untuk kami.
Perbincangan diantara kami terus berlanjut. begitu juga saat dyo sudah kembali dengan membawa beberapa bungkus nasi untuk makan siang. kami semua santap siang bersama dan terus melanjutkan obrolan.
Beby dan viny cukup cepat berbaur dengan keempat teman ku yang lain. Mereka terlihat luwes dan cerdas. Sehingga tidak kesulitan menanggapi setiap obrolan yang disampaikan oleh teman-teman ku.
Malah disini aku yang cenderung menjadi lebih pendiam dari biasanya. Sebenarnya ini yang membuatku malas ketika ada orang asing yang tiba-tiba masuk ke lingkungan ku. Bukan berarti aku tidak suka dengan keberadaan mereka. Aku hanya merasa menjadi agak sedikit dibatasi untuk mengekspresikan diri. Maksudnya aku tidak bisa berkata dan bertingkah semau ku seperti biasanya ketika ada mereka berdua. Entah aku saja yang tidak mau membuka diri atau bagaimana. Tapi pada intinya aku merasa kurang nyaman saja.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan waktu shalat maghrib.
Viny: "eh, kita mau pulang dulu ya, mau mandi dulu, nanti jam 8an kesini lagi"
Devan: "iya vin, gakpapa, mulainya baru jam 8 kok"
Mario: "mau dianter gak?"
Nabil: "yee, dasar buaya"
Beby: "gakusah, kita bawa mobil kok"
Mario: "yaudah deh kalo gitu, kecewa abang"
Ujar mario sambil menunjukan wajah sok sedihnya.
Nabil: "gak usah sok imut lu jerapah"
Kami semua pun tertawa karena celetukn dari nabil.
Beby: "yaudah, kita duluan ya, dahh.."
Viny: "dahh.."
.
.
.
Waktu sudah menunjukan 7 lewat 50 menit.
Mario: "anjing dah, mager banget dah garap, ngantuk gua"
Devan: "iya nih, nat, van, yo, lu bertiga garap dulu ya, kalo udah selesai 6 sampel, 4 sisanya gua sama mario yang lanjutin dah"
Devan: "ye, dasar hewan"
Aku: "yah, malah tidur si anjing"
Dyo: "udah-udah, ayodah kita garap, dari pada ntar-ntar, cepet selesai lebih bagus"
Aku: "yaudah, ayoo"
Kami pun mulai menyiapkan sampel yang akan diuji. Hari ini yang ingin kamu uji adalah kandungan kimia yang terdapat pada sampel minyak yang akan kami uji.
Kami sendiri sudah lumayan terampil menggunakan alat, itu karena sebelum kami diterima menjadi asisten disini kami sudah diberikan pelatihan penggunaan alat-alat laboratorium terlebih dahulu.
.
.
.
Viny: "haii, sorry ya kita telat, macet banget tadi"
Devan: "nyante kali, namanya juga malem sabtu"
Beby: ini kalian lagi ngerjain apa?
Aku: "kita lagi nguji gcms mbak, buat tau kandungan dari minyak sampel yang kita uji
Beby dan viny hanya ber oh ria mendengar jawabanku.
Viny: "ini kalian nguji berapa sampel?"
Devan: "ini yang masuk ada 10 sih"
Beby: "ooohh, biasanya pengerjaannya berapa lama?"
Devan: "kalo cuma 10 sih malem ini juga kelar"
Beby: "oh iya, kok kalian cuma bertiga?"
Dyo: "mario sama nabil istirahat dulu mbak, nanti kalau udah selesai 6 sampel mereka yang lanjutin"
Beby: "ooohhhh..."
Selama kami mengerjakan, beby dan viny sempat melontarkan beberapa pertanyaan kepada kami. Dan tidak jarang juga devan, dyo, beby dan viny saling bercanda satu sama lain. Sedangkan aku masih sama seperti tadi siang. Masih lebih banyak diamnya.
.
.
.
Devan: "ah, akhirnya selesai juga. Nat, lu panggilin mario sama nabil gih"
Akupun berlalu untuk membangunkan nabil dan mario yang masih terlelap diruang asisten, lalu memerintah mereka untuk melanjutkan kerjaan kami.
Devan dan dyo memilih beristirahat dengan duduk di ruang tengah sekaligus menjadi teman ngobrol beby dan viny selama menunggu nabil dan mario yang melanjutkan pekerjaan kami.
Sedangkan aku lebih memilih pergi ke warung untuk membeli beberapa botol teh kemasan dan satu bungkus rokok, beberapa botol teh kemasan yang ku beli, ku bagikan ke teman-teman ku yang sedang mengerjakan dan ngobrol di ruang tengah. Sedangkan aku lebih memilih untuk duduk di gazebo yang terletak di depan lab untuk beristirahat.
Aku duduk disana sambil mendengarkan musik dan menikmati sebatang rokok.
Untuk selera musikku sebenernya tidak terlalu keren. Aku tidak memiliki genre spesifik yang aku sukai untuk musik. Tapi kebanyakan lebih ke lagu-lagu pop keluaran terbaru, tapi aku juga lumayan sering mendengarkan lagu rock dan metal. Beberapa band asing yang lumayan ku ikuti perkembangannya seperti maroon 5, the script, linkin park, avenged sevenfold dan slipknot, kalau untuk band lokal seperti letto, nidji, SID, peterpan dan masih banyak lagi lah pokoknya. Tapi akhir-akhir ini aku lagi senang mendengarkan dangdut koplo berbahasa jawa yang memang sedang naik daun di kota ku.
Saat sedang asyik mendengarkan musik sembari menghisap rokok ku yang sisa setengah batang, tiba-tiba ada yang mencabut headset ku.
Beby: "hai, sendirian aja kamu nat"
.
.
.
"Mbak, buat besok kita jadinya ada kegiatan ngambil data buat pengujian, mulainya jam 8 malem "
Begitulah kira-kira pesan yang ku kirimkan di grup chat yang berisi kami berlima, ditambah juga beby dan viny.
Kami berlima memang sudah sepakat sejak jauh hari untuk kegiatan besok malam.
Mario: "wkwkwkwk, kaku banget lu nat, manggilnya pake mbak segala"
Beby: "oke nat, makasih infonya"
Mario: "eh, ada beby, hehehe"
Beby: "kenapa mar?"
Mario: "gakpapa, udah makan belom?"
Devan: "woy tiang, inget yang di hukum"
Mario: "yee, kan cuma nanya udah makan apa belom doang"
Nabil: "wah, ngelunjak nih, gua kirim SSan chat ini, abis itu gua kirim ke okta, biar tau rasa lu"
Mario: "jangan woyyy, buset dah"
Dyo: "wkwkwkk, mario ketakutan"
Begitulah balasan dari teman-teman ku.
Malam ini aku memilih untuk pulang ke kos, bukan apa-apa, malam ini aku cuma mau menikmati me time.
Sebenarnya aku tidak terlalu sering menikmati me-time, paling cuma 1 minggu sekali, bisa juga 2 minggu sekali.
Hal-hal yang ku lakukan pada saat me time seperti, membaca novel, nonton film dan bermain game.
Untuk novel dan film, jujur aku sangat menyukai genre drama dan romance. Mungkin keliatannya agak aneh untuk laki-laki seperti ku. Justru aku kurang tertarik dengan film dan novel bergenre sci-fi, action, thriller dan horror.
Selain novel aku juga suka membaca buku-buku yang bertema psikologi, kalau kalian bertanya kenapa aku tidak masuk jurusan psikologi, malah masuk jurusan teknik perminyakan, jawabannya adalah....
Takdir.
.
.
.
Aku tiba dikampus pukul 2 siang. Yap, aku kesiangan lagi.
Untung saja hari ini hari jumat. Untuk hari jumat dikampus ku tidak ada kegiatan perkuliahan. Jadi aku bisa tetap tenang tanpa takut absen ku jebol.
Sesampainya didepan pintu ruang asisten, aku sudah melihat empat temanku ditambah beby dan viny sedang ngobrol dan bercanda satu sam lain.
Aku sempat agak heran. Padahal aku menginfokan kepada mereka untuk datang nanti malam jam 8. Tapi ya sudah lah, toh tidak terlalu penting juga. Mereka mau datang kapan pun tidak masalah. Asalkan tidak menganggu kegiatan kami saja.
Devan: "nah ini, si kebo udah dateng"
Mario: "pules banget tidur lu, kagak jumatan kan lu?, wkwkwkk"
Aku: "hehehe"
Aku hanya membalas candaan teman-teman ku dengan kekehan. Biasanya aku akan membalasnya dengan kata-kata kasar. Tapi mengingat ada dua perempuan disini, aku mengurungkan niat ku.
Akupun masuk, menaruh tas dan ikut duduk bergabung dengan obrolan mereka.
Kami pun melanjutkan obrolan yang sempat tertunda karena kedatangan ku.
Nabil: "nah, kalau natha ini sama kaya devan, penghuni tetap disini, malah kalo boleh kayaknya ni anak udah beneran tinggal disini"
Beby: "kalian gak takut apa tidur disini?, apalagi kalo gak salah kemaren natha nginep sendirian"
Mario: "ya, sebenernya biasa aja sih, toh gak pernah kejadian apa-apa"
Nabil: "kita semua mah berani, apalagi si natha, jangankan nginep sendirian..."
Sembari berkata seperti itu, nabil tersenyum jahil dan menaik turunkan alisnya sambil melihat kami ber empat.
Wkwkwkwkwkwkwkwk
Tawa kami berempat pecah. Berbeda dengan beby dan viny yang hanya tertawa canggung karena tidak mengerti apa yang dimaksud nabil.
Devan: "udahh, ntar si natha ngambek"
Dyo: "wkwkwkwk, udah-udah cuy, gakenak ngomongnya, ada cewek"
Beby: "oh iya, Btw kita nanti mau wawancarain satu-satu buat penelitian kita, kalian bersedia ngak?"
Dyo: "aku sih gak masalah"
Mario: "gampang lah itu"
Nabil: "bisa kok beb"
Aku: "iya, gakpapa"
Beby: "oke, kalo gitu nanti untuk waktunya biar kita jadwalin lagi aja kalau buat wawancara"
Dyo: "ehh, aku mau beli makan siang, pada mau nitip gak?"
Kami semua meng-iyakan tawaran dyo, tidak terkecuali beby dan viny.
Dyo pun berlalu untuk membelikan makan siang untuk kami.
Perbincangan diantara kami terus berlanjut. begitu juga saat dyo sudah kembali dengan membawa beberapa bungkus nasi untuk makan siang. kami semua santap siang bersama dan terus melanjutkan obrolan.
Beby dan viny cukup cepat berbaur dengan keempat teman ku yang lain. Mereka terlihat luwes dan cerdas. Sehingga tidak kesulitan menanggapi setiap obrolan yang disampaikan oleh teman-teman ku.
Malah disini aku yang cenderung menjadi lebih pendiam dari biasanya. Sebenarnya ini yang membuatku malas ketika ada orang asing yang tiba-tiba masuk ke lingkungan ku. Bukan berarti aku tidak suka dengan keberadaan mereka. Aku hanya merasa menjadi agak sedikit dibatasi untuk mengekspresikan diri. Maksudnya aku tidak bisa berkata dan bertingkah semau ku seperti biasanya ketika ada mereka berdua. Entah aku saja yang tidak mau membuka diri atau bagaimana. Tapi pada intinya aku merasa kurang nyaman saja.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan waktu shalat maghrib.
Viny: "eh, kita mau pulang dulu ya, mau mandi dulu, nanti jam 8an kesini lagi"
Devan: "iya vin, gakpapa, mulainya baru jam 8 kok"
Mario: "mau dianter gak?"
Nabil: "yee, dasar buaya"
Beby: "gakusah, kita bawa mobil kok"
Mario: "yaudah deh kalo gitu, kecewa abang"
Ujar mario sambil menunjukan wajah sok sedihnya.
Nabil: "gak usah sok imut lu jerapah"
Kami semua pun tertawa karena celetukn dari nabil.
Beby: "yaudah, kita duluan ya, dahh.."
Viny: "dahh.."
.
.
.
Waktu sudah menunjukan 7 lewat 50 menit.
Mario: "anjing dah, mager banget dah garap, ngantuk gua"
Devan: "iya nih, nat, van, yo, lu bertiga garap dulu ya, kalo udah selesai 6 sampel, 4 sisanya gua sama mario yang lanjutin dah"
Devan: "ye, dasar hewan"
Aku: "yah, malah tidur si anjing"
Dyo: "udah-udah, ayodah kita garap, dari pada ntar-ntar, cepet selesai lebih bagus"
Aku: "yaudah, ayoo"
Kami pun mulai menyiapkan sampel yang akan diuji. Hari ini yang ingin kamu uji adalah kandungan kimia yang terdapat pada sampel minyak yang akan kami uji.
Kami sendiri sudah lumayan terampil menggunakan alat, itu karena sebelum kami diterima menjadi asisten disini kami sudah diberikan pelatihan penggunaan alat-alat laboratorium terlebih dahulu.
.
.
.
Viny: "haii, sorry ya kita telat, macet banget tadi"
Devan: "nyante kali, namanya juga malem sabtu"
Beby: ini kalian lagi ngerjain apa?
Aku: "kita lagi nguji gcms mbak, buat tau kandungan dari minyak sampel yang kita uji
Beby dan viny hanya ber oh ria mendengar jawabanku.
Viny: "ini kalian nguji berapa sampel?"
Devan: "ini yang masuk ada 10 sih"
Beby: "ooohh, biasanya pengerjaannya berapa lama?"
Devan: "kalo cuma 10 sih malem ini juga kelar"
Beby: "oh iya, kok kalian cuma bertiga?"
Dyo: "mario sama nabil istirahat dulu mbak, nanti kalau udah selesai 6 sampel mereka yang lanjutin"
Beby: "ooohhhh..."
Selama kami mengerjakan, beby dan viny sempat melontarkan beberapa pertanyaan kepada kami. Dan tidak jarang juga devan, dyo, beby dan viny saling bercanda satu sama lain. Sedangkan aku masih sama seperti tadi siang. Masih lebih banyak diamnya.
.
.
.
Devan: "ah, akhirnya selesai juga. Nat, lu panggilin mario sama nabil gih"
Akupun berlalu untuk membangunkan nabil dan mario yang masih terlelap diruang asisten, lalu memerintah mereka untuk melanjutkan kerjaan kami.
Devan dan dyo memilih beristirahat dengan duduk di ruang tengah sekaligus menjadi teman ngobrol beby dan viny selama menunggu nabil dan mario yang melanjutkan pekerjaan kami.
Sedangkan aku lebih memilih pergi ke warung untuk membeli beberapa botol teh kemasan dan satu bungkus rokok, beberapa botol teh kemasan yang ku beli, ku bagikan ke teman-teman ku yang sedang mengerjakan dan ngobrol di ruang tengah. Sedangkan aku lebih memilih untuk duduk di gazebo yang terletak di depan lab untuk beristirahat.
Aku duduk disana sambil mendengarkan musik dan menikmati sebatang rokok.
Untuk selera musikku sebenernya tidak terlalu keren. Aku tidak memiliki genre spesifik yang aku sukai untuk musik. Tapi kebanyakan lebih ke lagu-lagu pop keluaran terbaru, tapi aku juga lumayan sering mendengarkan lagu rock dan metal. Beberapa band asing yang lumayan ku ikuti perkembangannya seperti maroon 5, the script, linkin park, avenged sevenfold dan slipknot, kalau untuk band lokal seperti letto, nidji, SID, peterpan dan masih banyak lagi lah pokoknya. Tapi akhir-akhir ini aku lagi senang mendengarkan dangdut koplo berbahasa jawa yang memang sedang naik daun di kota ku.
Saat sedang asyik mendengarkan musik sembari menghisap rokok ku yang sisa setengah batang, tiba-tiba ada yang mencabut headset ku.
Beby: "hai, sendirian aja kamu nat"
.
.
.
Diubah oleh akmal162 23-03-2020 04:21
genji32 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
