Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uclimdajjalAvatar border
TS
uclimdajjal
Penemu 4G, 5G dan 6G dari ITB, Mendapat Inspirasi dari Alquran dan Hadist


Pakar Coding dan Telekomunikasi Indonesia jebolan Institusi Teknologi Bandung (ITB) Dr. Eng. Khoirul Anwar mengungkapkan hikmah luar biasa yang dia dapatkan saat mempelajari ayat-ayat Alquran dan hadits dalam penelitian.

Profesor pemilik 8 paten internasional di bidang telekomunikasi ini mengaku mendapatkan inspirasi dari Alquran dan Sunah dalam penemuan teori-teori dasar bagi teknologi 5G dan 6G.

“Sumber inspirasi yang mampu menghadirkan ilham ketika mencari pendekatan coding terbaik yang pada akhirnya membawa pada penemuan teori-teori dasar bagi teknologi 5G dan 6G,” ujar pria asal Kediri lulusan Jurusan Teknik Elektro ITB yang lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000 itu dalam Seminar ilmiah Internasional Mata Air 2020 besutan Kelompok Keahlian Ilmu-Ilmu Kemanusiaan (KKIK) ITB, Sabtu (7/3).

Peneliti asal Indonesia ini telah membanggakan Indonesia dengan prestasi di kancah internasional.

Dia merupakan penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Temuannya ini kemudian mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring pada 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.

Ilmuwan lainnya, Dr. Qoriah Siregar yang juga dosen ITB mengangkat tema ‘’Religiusitas Masyarakat Digital Sebagai Sebuah Kajian Tekno-agama’’. Dia memberikan pemaparan tentang berbagai pengaruh teknologi pada ilmu pengetahuan dan religiusitas masyarakat.

“Terutama masyarakat modern yang saat ini amat bergantung pada teknologi digital. Penting diantisipasi dampak positif dan negatif dari teknologi, agar tidak melunturkan nilai-nilai agama,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Majalah Ilmiah Mata Air Astri Katrini Alafta yang turut mendukung kegiatan dengan tema “Islamic Civilization and Its Proclivity to Science: A Forgotten History of Dark Ages” mengatakan, saat dunia barat dalam kegelapan, justru menjadi era emas bagi dunia Islam.

“Kala dunia barat dalam abad kegelapan yang mendera pada saat itu tidaklah berlaku bagi dunia Islam, sehingga tepat bila dikatakan bahwa pada masa itu ada kegelapan bagi dunia barat. Namun terang bagi dunia Timur,” kata Astri Katrini Alafta.

Bahkan, dipaparkannya perkembangan ilmu pengetahuan di barat berutang besar pada penerjemahan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh dunia Islam pada masa itu.

Dr. Salih Yucel dari Charles Sturt University dalam kesempatan ini juga membongkar fakta mencengangkan tentang penemu benua Amerika. Dikatakannya, Columbus bukanlah orang pertama yang sampai ke benua Amerika.

“Bukti-bukti arkeologi menunjukkan banyak sekali penemuan yang didapatkan di Amerika dan Meksiko yang menunjukkan keberadaan orang-orang Islam di benua tersebut, jauh sebelum Columbus datang,” ujarnya.

Salih juga memberikan berbagai bukti akademis yang telah diterbitkan di Amerika sendiri. “Amerika sendiri meragukan Columbus yang pertama datang ke benua itu karena bukti menunjukkan keberadaan peradaban Islam,” tegasnya.

Sedangkan peneliti dari KKIK ITB, Dr. Syihabuddin menjelaskan mukjizat tersirat yang tersimpan dalam ayat-ayat Alquran. Salah satunya terkait pendekatan linguistik dalam memahami fakta-fakta tersirat dari Surat Saba’ ayat 10-12.

https://radarsukabumi.com/pendidikan...an-dan-hadist/
MUF0REVER
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
5.2K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
rs2006Avatar border
rs2006
#5
Kamis, 17 Mar 2016 08:50 WIB

Khoirul Anwar Luruskan Polemik 'Penemu 4G LTE'

Rachmatunnisa - detikInet

Foto: dok. detikINET

Jakarta - Kiprah anak bangsa di dunia internasional selalu menjadi sorotan. Khoirul Anwar adalah salah satunya. Namun prestasinya dalam dunia teknologi telekomunikasi rupanya sedikit diwarnai miskomunikasi.

Beberapa tahun belakangan, seiring mulai dikenalnya teknologi 4G LTE di Indonesia, namanya ramai disebut sebagai penemu 4G LTE. Pria bergelar Dr. Eng. ini jadi punya PR baru untuk meluruskannya.




Bukan tanpa sebab, pasalnya Khoirul tidak pernah mengklaim dirinya sebagai penemu 4G LTE. Penjelasannya mengenai temuan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) yang di kemudian hari dipakai dalam teknologi 4G LTE, sering diartikan secara sederhana oleh awam menjadi 'Khoirul Anwar penemu 4G LTE'.

Dalam salah satu catatan blognya pada Desember 2014 berjudul 'Mimpi Saat Menjadi Mahasiswa: Standard ITU vs Penemu 4G LTE', Khoirul pun pernah berupaya meluruskannya.

"Saya tidak menulis sebagai penemu 4G LTE karena 4G LTE sendiri seharusnya memang tidak ditemukan, melainkan disepakati. Forumlah yang menyepakati teknik tertentu untuk dipakai atau tidak dipakai dalam sebuah standard," tulisnya.

Secara sederhana, teknologi LTE terdiri dari banyak sekali komponen. Di antara sekian banyak komponen pembentuknya, Khoirul pencipta salah satunya yang juga menjadi standard ITU-R.

Dimulai pada 2010

Khoirul sendiri tidak tahu siapa yang memulai penyebutannya sebagai penemu 4G LTE. Yang pasti, dia selalu menyebutkan bahwa dirinya menemukan konsep dua FFT.

"Kalau tidak salah dimulai sekitar 2010-2011, saat 4G belum terkenal. Yang jelas saya bilang bahwa saya menemukan konsep dua FFT. Dan ternyata 4G system di masa depan menggunakan konsep dua FFT juga," terangnya saat dikonfirmasi detikINET, Kamis (17/3/2016).

Konsep tersebut kemudian menjadi standar International Telecommunication Union (ITU) dan dipatenkan pada 2005. Konsep dua FFT ini dijelaskan Khoirul melakukan perbaikan yang luar biasa dibandingkan dengan konsep satu FFT yang sekarang dipakai.

"Kira-kira itu yang saya sampaikan. Nah, saat 4G standard keluar, Sensei atau Profesor saya bilang: 'Anwar, this is your technique'. Bagi saya ini luar biasa," sebutnya.  

Namun pria kelahiran Kediri ini tidak mengartikan kalimat Sensei-nya tersebut sebagai 'penemu 4G LTE'. Kegembiraannya lebih karena apa yang dirumuskannya terbukti. "Konsep yang selama ini saya pikirkan berarti memang benar," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Khoirul juga menampik tudingan yang mengatakan dirinya membiarkan publik menyebutnya sebagai penemu 4G LTE. Menurut pria yang kini tinggal di Jepang ini, selain melalui blog, dia selalu berupaya meluruskannya di setiap acara di mana dirinya menjadi pembicara.

"Ini tuduhan tidak benar. Jadi jika panitia (seminar/konferensi) tanya sebelum bikin banner, saya minta ditulis sebagai penemu teknik Standard International ITU. Jika tidak konfirmasi, itu yang tidak bisa saya koreksi. Tapi biasanya saya koreksi oral saat presentasi. Saya jelaskan masalahnya," terangnya.

Kontroversi

Sejumlah peneliti berpendapat, konsep dua FFT yang disampaikannya bukan hal baru. Seperti yang baru-baru ini dikemukakan Dr. Basuki Priyanto dan Dr. Eko Onggosanusi. Keduanya berpendapat, konsep dua FFT tersebut sudah dipublikasikan pada 2002.

"Konsep dua FFT ini baru dan paten granted serta menjadi standard international ITU. Karena kalau tidak baru kan harusnya tidak lolos patent dan tidak menjadi standard," kata Khoirul menjawab pendapat tersebut.

Dikatakannya, hingga sebuah temuan akhirnya berhasil dipatenkan, prosesnya lama dan berliku. Peneliti lain boleh membantah atau meragukannya, dan di sinilah kegigihan si penemu konsep memperjuangkan temuannya diuji.

Ini juga yang terjadi pada Khoirul dengan temuan konsep dua FFT-nya. Berkali-kali diprotes karena diklaim mirip dengan paten milik orang lain, sudah dialaminya.

"Jadi saya diminta membuktikan bahwa ini baru. Akhirnya kembali menurunkan rumus untuk membuktikannya. Berkali-kali dan ganti-ganti paper. Bahkan ada paten lain yang harus dibaca karena mirip. Akhirnya menurunkan rumus lagi untuk membuktikan berbeda. Sampai finalnya menjadi standard ITU dan tidak ada lagi review dan protes dari reviewer," kenangnya.

Protes di dunia penelitian, menurut Khoirul suatu hal yang biasa terjadi. Untuk menjawabnya, semua akan kembali lagi pada perumusan masalah hingga bisa dibuktikan bahwa temuannya bersifat baru.

Khoirul pun mengusulkan peneliti yang ingin menyampaikan pendapat mengenai keraguan mereka terhadap hasil temuannya, bisa menulis opini bareng dengannya. Menurutnya, ini perlu dilakukan agar tidak terjadi distorsi informasi, dan publik mendapatkan informasi berimbang serta lengkap.

Tiga Paten di Dunia Teknologi

Saat ini, ada tiga paten milik Khoirul di dunia teknologi telekomunikasi. Pertama, paten terkait dengan TX dan RX menggunakan dua FFT.

"Klaimnya adalah semua sistem komunikasi yang menggunakan dua FFT. Makanya logikanya 4G LTE bakal kena. Menurut saya yang menentukan adalah pengadilan," sebutnya.

Kedua, paten terkait dengan sistem komunikasi broadband tanpa guard interval. Teknologi ini bisa dipakai untuk 4G, berpotensi digunakan dalam 5G dan sistem komunikasi private internal sebuah perusahaan.

Yang terakhir adalah paten terkait dengan sistem deteksi illegal transmitter, juga berpotensi dipakai dalam teknologi 5G. Meski demikian, dikatakan Khoirul penggunaannya bisa lebih luas lagi.

"Tapi juga tidak harus 5G. Bermanfaat juga misalnya saat nanti ada Tokyo Olympic 2020. Orang akan ramai banget dan bisa jadi ada transmitter yang di luar ketentuan Jepang," tutupnya.

(rns/rou)
Diubah oleh rs2006 08-03-2020 13:51
Proloque
hikarizai
steven.thereds
steven.thereds dan 22 lainnya memberi reputasi
23
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.